Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Frangklin E Momongan

NIM : 18207017

PRODI : Pariwisata Perhotelan

UJIAN MID SEMESTER MEDIA PENDIDIKAN

Jawablah dengan singkat tapi jelas pertanyaan di bawah ini.

1. Jelaskan Pengertian hakekat belajar, mengajar dan pembelajaran?

2. Sebutkan dan jelaskan Jenis jenis belajar?

3.Sebutkan dan jelaskan prinsip belajar?

4.Jelaskan teori belajar kognitif?

5. Jelaskan teori konstruktivistik dari para ahli?

6.Jelaskan pengertian teoti belajar kontruktivistik?

7.Jelaskan beberapa aspek konstruktivistik menurut Fornot?

8. Jelaskan adaptasi menurut Piaget?

9.Jelaskan 3 proses kognitif dalam belajar menurut Jeromes Bruner tentang belajar?

10. Jelaskan Tujuan pembelajaran lebih keoada proses belajarnya dariipada hasil belajar?
JAWAB

1.HAKIKAT BELAJAR : Belajar adalah proses untuk mengubah diri dari tidak tahu menjadi tahu, dari
belum bisa menjadi bisa, dari belum terampil menjadi terampil dan mahir. Sedangkan mengajar
sendiri adalah upaya mentransformasi orang lain, yakni peserta didik, agar menjadi tahu, bisa,
terampil, dan mahir. Bila belajar dan mengajar digabungkan dalam satu aktivitas bersama maka hal
ini disebut sebagai kegiatan pembelajaran.

HAKIKAT MENGAJAR : Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu hubungan timbal balik antara
siswa dengan guru dan antara sesama siswa dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain kegiatan
belajar mengajar merupakan suatu kesatuan dari dalam kegiatan yang terarah.

HAKIKAT PEMBELAJARAN : Secara umum istilah belajar dimaknai sebagai suatu kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku. Dengan pengertian demikian, maka
pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa,
sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000: 24). Adapun
yang dimaksud dengan proses pembelajaran adalah sarana dan cara bagaimana suatu generasi
belajar, atau dengan kata lain bagaimana sarana belajar itu secara efektif digunakan. Hal ini tentu
berbeda dengan proses belajar yang diartikan sebagai cara bagaimana para pembelajar itu memiliki
dan mengakses isi pelajaran itu sendiri (Tilaar, 2002: 128).

2. *Belajar Abstrak (Abstract Learning)

Belajar abstrak pada dasarnya adalah belajar dengan menggunakan cara – cara berpikir abstrak.
Tujuannya ialah memperoleh pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata. Dalam mempelajari
hal – hal yang abstrak peranan akal atau rasio sangatlah penting. Begitu pula penguasaan ata prinsip
– prinsip dan konsep – konsep. Termasuk dalam jenis ini, misalnya, belajar tauhid, astronomi,
kosmografi, kimia, dan amtematika.

*Belajar Keterampilan (Skill Learning)

Belajar keterampilan merupakan proses belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan tertentu
dengan menggunakan gerakan – gerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang
intensif dan teratur sangat diperlukan. Termasuk belajar dalam jenis ini, misalkan belajar cabang –
cabang olah raga, melukis, memperbaiki benda – benda elektronik. Bentuk belajar keterampilan ini
disebut juga latihan atau training.

*Belajar Sosial (Social Learning)

Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan memperoleh keterampilan dan pemahaman terhadap
masalah – masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai – nilai sosial dan sebagainya. Termasuk belajar
jenis ini misalnya belajar memahami masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antaretnis atau
antarkelompok, dan masalah – masalah lain yang bersifat sosial.

*Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar untuk memperoleh keterampilan atau
kemampuan memecahkan berbagai masalah secara logis dan rasional. Tujuannya ialah memperoleh
kemampuan atau kecakapan kognitif guna memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu,
kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta generalisasi, amat diperlukan.
*Belajar Rasional (Rational Learning)

Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis atau sesuai
dengan akal sehat.

3. Prinsip prinsip belajar

1. Prinsip Kesiapan

Yang dimaksud dengan prinsip kesiapan yaitu proses yang dipengaruhi kesiapan siswa atau
kondisi siswa yang memungkinkan ia dapat belajar.

2. Prinsip Motivasi

Motivasi adalah suatu kondisi atau keadaan dari peserta didik untuk mengatur arah kegiatan
dan memelihara kondisi tersebut.

3. Prinsip Persepsi

Prinsip Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup dan dipengaruhi oleh
perilaku individu itu sendiri. Setiap individu dapat melihat dunia dengan caranya sendiri
yang berbeda dari yang lain.

4. Prinsip Tujuan

Tujuan adalah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh setiap individu. Tujuan ini harus
lebiah jelas tergambar dalam pikiran dan dapat diterima oleh setiap peserta didik dalam
proses pembelajaran itu terjadi.

5. Prinsip Perbedaan Individual

Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dan dapat
memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-tingginya. Pengajaran yang hanya
memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.

6. Prinsip Transfer dan Retensi

Belajar yang dapat dianggap bermanfaat bila seseorang itu dapat menyimpan dan
menerapkan hasil belajar dalam situasi baru dan pada akhirnya dapat digunakan dalam
situasi yang lain. Proses itulah yang disebut dengan Proses Transfer. Sedangkan yang
dimaksud dengan Retensi adalah kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi hasil
belajar.

7. Prinsip Belajar Kognitif

Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah,
dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru,
berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi. Dalam prinsi ini akan melibatkan proses
pengenalan dan penemuan.

8. Prinsip Belajar Afektif


Belajar Afektif akan mencakup beberapa unsur yaitu nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
Prinsip belajar afektif seseorang akan menemukan bagaimana ia menghubungkan dirinya
dengan pengalaman baru.

9. Prinsip Belajar Evaluasi

Belajar evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan
pelatihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam pencapaian
tujuan.

4.Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan
respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang
situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.

5.Teori Belajar Konstruktivisme Jean Piaget


Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar, 1989: 159) menegaskan bahwa
penekanan teori kontruktivisme pada proses untuk menemukan teori atau pengetahuan yang
dibangun dari realitas lapangan.
Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky

Ratumanan (2004:45) mengemukakan bahwa karya Vygotsky didasarkan pada dua ide utama.
Pertama, perkembangan intelektual dapat dipahami hanya bila ditinjau dari konteks historis dan
budaya pengalaman anak.

6.Merupakan metode pembelajaran yang lebih menekankan pada proses dan kebebasan dalam
menggali pengetahuan serta upaya dalam mengkonstruksi pengalaman atau dengan kata lain teori
ini memberikan keaktifan terhadap siswa untuk belajar menemukan sendiri kompetensi,
pengetahuan atau teknologi, dan hal lain yang diperlukan guna mengembangkan dirinya sendiri.

7.Beberapa aspek konstruktivistik menurut Fornot adalah adaptasi (adaptation), konsep pada
lingkungan (the concept of envieronmet), dan pembentukan makna (the construction of meaning).

8.Adaptasi (struktur fingsional) adalah sebuah istilah yang digunakan Piaget untuk menunjukan
pentingnya pola hubungan individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif
Dalam struktur kognitif setiap individu mesti ada keseimbangan antara asimilasi dengan akomodasi.
9.

1.  Tahap Enaktif (penggambaran benda nyata):  peserta didik melakukan aktivitas dalam usaha
memahami lingkungan. Peserta didik juga melakukan observasi dengan cara mengalami suatu
realitas. Contohnya ketika seorang guru memegang beberapa pensil, kemudian guru mengajak
muridnya untuk berhitung menggunakan benda nyata (pensil). Atau juga tahap enaktif ini berbasis
tindakan atau kinestetik.

2. Tahap Ikonik : peserta didik ataupun seseorang sedang memahami objek-objek dunia melalui
gambaran-gambaran atau visualisasi gambar.

3. Tahapan Simbolik : seseorang memahami dunia melalui simbol-simbol, bahasa, logika,


matematika, dll. Di tahap ini peserta didik mempunyai gagasan-gagasan yang banyak dipengaruhi
bahasa dan logika serta komunikasi dilakukan dengan pertolongan sistem simbol.

10. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajarantercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. 

Anda mungkin juga menyukai