Anda di halaman 1dari 12

RANGKUMAN

"PROFESI KEGURUAN"

Dosen :
Dra.Telly Tangkere, M.Pd
Disusun Oleh
Frangklin E Momongan
NIM : 18207017

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
2021
A. Kompetensi Kepribadian

Merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang


mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta
didik, dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi pedagogic

Merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik


dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

C. Kompetensi professional

. kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran


bidang studi secara luas dan mendalam (Sudah ada keahlian dalam
bidangnya).

D. Kompetensi social

Slain menjadi guru di kelas juga menjadi guru dalam masyarakat dengan
mengimplementasikan sifat/watak seorang guru.

Peran Guru

Peran guru dalam proses pembelajaran, adalah;

a) Guru sebagai sumber belajar : Guru sebagai sumber belajar, karena


guru berkaitan erat dengan kemampuan penguasaan materi pembelajaran,
ia dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik sehingga benar-
benar ia berperan sebagai sumber belajar bagi siswa.

b) Guru sebagai fasilitator : Guru berperan dalam memberikan


palayanan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.

c) guru sebagai pengelola: Guru sebagai pengelola pembelajaran


berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa
dapat belajar dangan menyenangkan. Melalui pengelolaan kelas yang baik
guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses
belajar seluruh siswa.

d) Guru sebagai demonstrator : Guru peran untuk mempertunjukkan


kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan
memahami setiap pesan yang disampaikan.
e) Guru sebagai pembimbing :  Guru berperan menjaga, mengarahkan,
membimbing agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi,
minat dan bakatnya, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh
dan berkembang sebagai manusia yang ideal yang menjadi harapan setiap
orang tua dan masyarakat.

f) Guru sebagai motivator : Guru dituntut kreatif membangkitkan


motivasi belajar siswa dengan cara;   1) Memperjelas tujuan yang ingin
dicapai.

                       2) Membangkitkan minat siswa.

g) Guru sebagai evaluator : Guru berperan untuk mengumpulkan data


atas informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Tugas Pokok Guru

a) Guru Sebagai Pendidik : Guru adalah pendidik yang memiliki


tanggung jawab utuh terhadap hasil yang dicapai peserta didik dalam
semua aspek, menjadi tokoh, panutan bagi para peserta didik dan
lingkungannya.

b) Guru Sebagai Pengajar : Di dalam tugasnya, guru membantu peserta


didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu yang belum
diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami materi standar yang
dipelajari.

c) Guru Sebagai Pembimbing : Guru sebagai pembimbing dapat


diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan
pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggung-jawab.

d) Guru Sebagai Pengarah :  mengarahkan peserta didik dalam


memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, mengarahkan
peserta didik dalam mengambil suatu keputusan terkait studinya maupun
kehidupan yang lebih luas

e) Guru Sebagai Pelatih : melatih peserta didik dalam pembentukan


kompetensi dasar sesuai dengan potensi masing-masing peserta didik.

f) Guru Sebagai Penilai dan Pengevaluasi dari Peserta Didik :


menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik. 

 
 

Interaksi Edukatif adalah interaksi yang berlansung dalam suatu ikatan


untuk tujuan pendidikan dan pengajaran, dalam artian lebih spesifik pada
bidang pengajaran dikenal dengan istilah interaksi belajar mengajar

CIRI – CIRI INTERAKSI EDUKATIF

1. Interaksi edukatif  mempunyai tujuan


2. Interaksi edukatif ditandai dengan penerapan materi khusus
3. Ditandai dengan aktivitas anak didik
4. Guru berperan sebagai pembimbing
5. Mempunyai batas waktu
6. Menggunakan metode
7. Diakhiri dengan evaluasi

KOMPONEN – KOMPONEN
INTERAKSI EDUKATIF

1. Tujuan
2. Bahan Pelajaran
3. Kegiatan Belajar Mengajar
4. Metode
5. Alat
6. Sumber Pelajaran
7. Evaluasi
8. Kegiatan yang jelas

MACAM – MACAM POLA


INTERAKSI EDUKATIF

1. Pola Komunikasi Satu Arah


2. Pola Komunikasi Dua Arah
3. Pola Komunikasi Tiga Arah
4. Pola Komunikasi Multi Arah
5. Pola Melingkar

PROSES INTERAKSI
EDUKATIF

1. Tahap Sebelum Pengajaran


2. Tahap Pengajaran
3. Tahap Sesudah Pengajaran

 
 

Kinerja guru

Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi
sentral di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu,
maka guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan tentunya
tidak lain berkaitan dengan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.

Selain itu, kinerja guru juga sangat ditentukan oleh output atau keluaran
dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),

sebagai institusi penghasil tenaga guru, LPTK juga memiliki tanggungjawab


dalam menciptakan guru berkualitas, dan tentunya suatu ketika
berdampak kepada pembentukan SDM berkualitas pula. Oleh sebab itu
LPTK juga memiliki andil besar di dalam mempersiapkan guru seperti yang
disebutkan diatas, berkualitas, berwawasan serta mampu membentuk SDM
mandiri, cerdas, bertanggungjawab dan berkepribadian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja

 Ability

Motivation

 Performance

Pengembangan Kinerja

Pengembangan kinerja individu yang efektif memerlukan sistem


manajemen kinerja yang yang tepat, secara umum, yang meliputi :

1)      kinerja individu terarah pada tujuan serta sebagai dasar evaluasi
kinerja;

2)      identifikasi yang jelas akan kompetensi utama yang diperlukan oleh
pekerjaan;

3)      manajemen kinerja hendaknya menggunakan metode kolaborasi


dalam mengembangkan kinerja individu

4)      melakukan feedback secara teratur atas kinerja, dan

5)      organisasi hendaknya menyediakan kesempatan pelatihan dan


pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
pegawai yang dapat mendukung pada tercapainya kinerja tingkat tinggi
6)      Pengembangan Kinerja Guru

7)      kinerja inovatif guru merupakan kinerja yang menerapkan hal-hal


baru dalam meksanakan peran dan tugas yang diemban oleh guru tersebut,
oleh karena itu, maka pemahaman kinerja inovatif guru perlu dilihat dalam
konteks pelaksanaan tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan guru
sebagai pendidik di sekolah

8)      PENILAIAN KINERJA GURU

9)      Fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan
Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang menjamin terjadinya proses
pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan.

Pelaksanaan PK GURU dimaksudkan untuk mewujudkan guru yang


profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh
kualitas layanan profesi yang bermutu.

Hasil PK GURU dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru


sebagai input dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) dan dasar penetapan perolehan angka kredit guru

Kode Etik Guru

Pengertian

Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku


bertujuan menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan
bermartabat yang dilindungi undang-undang.

Fungsi

Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan


norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional
guru dalam hubungannya dengan peserta didik, orangtua/wali siswa,
sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai
dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.

Berikut adalah isi kode etik guru

Rumusan Kode Etik Jabaran

1. Guru berbakti –. Guru menghormati hak individu


membimbing peserta dan kepribadian anak didiknya
didik untuk membentuk masing-masing.
manusia Indonesia
seutuhnya berjiwa –. Guru berusaha menyukseskan
Pancasila. pendidikan yang serasi (jasmani dan
rohani) bagi anak didiknya.

–. Guru harus menghayati dan


mengamalkan pancasila

–. Guru sungguh-sungguh
mengintensifikasikan Pendidikan
Moral Pancasila bagi anak didiknya

–. Guru melatih dalam memecahkan


masalah dan membina daya kreasi
anak didik agar kelak menunjang
masyarakat yang sedang membangun

–. Guru membantu sekolah dalam


usaha menanamkan pengetahuan
kepada anak didik. 

2. Guru memiliki dan –. Guru menghargai dan


melaksanakan kejujuran memperhatikan perbedaan dan
professional dalam kebutuhan anak didiknya masing-
menerapkan kurikulum masing.
sesuai dengan
kebutuhan anak didik  
masing-masing
–. Guru hendaknya luwes didalam
menerapkan kurikulum sesuai dengan
kebutuhan anak didiknya masing-
masing.

–. Guru memberikan pelajaran di


dalam dan diluar sekolah berdasarkan
kurikulum, tanpa membeda-bedakan
jenis dan posisi orang tua muridnya.

3. Guru mengadakan –. Komunikasi guru dan anak didik di


komunikasi, terutama dalam dan luar sekolah dilandaskan
dalam memperoleh ada rasa kasih sayang.
informasi tentang anak
didik, tetapi
menghindarkan diri dari  
segala bentuk
penyalahgunaan. –. Untuk keberhasilan pendidikan,
maka guru harus mengetahui
kepribadian anak dan latar belakang
keluarganya masing-masing.

–. Komunikasi guru ini hanya


diadakan semata-mata untuk
kepentingan pendidikan.

4. Guru menciptakan –.Guru menciptakan suasana


suasana sekolah dan kehidupansekolah sehingga anak didik
memelihara hubungan betah berada dan belajar di sekolah .
dengan orang tua murid
dengan sebaik-baiknya  
yang menunjang
berhasilnya proses –. Guru menciptakan hubungan baik
belajar mengajar dengan orang tua murid sehingga
dapat terjadi pertukaran informasi
timbal balik  untuk kepentingan nak
didik.

–. Guru senantiasa menerima dengan


lapang dada setiap kritik membangun
yang disampaikan orang tua murid /
masyarakat terhadap  kehidupan
sekolahnya.

–. Pertemuan dengan orang tua murid


harus dilakuakan dengan teratur.

5. Guru memelihara –. Guru memperluas pengetahuan


hubungan baik dengan  masyarakat mengenai profesi
masyarakat sekitarnya keguruan.
maupun masyarakat
yang lebih luas untuk –. Guru turut menyebarkan program-
kepentingan program pendidikan dan kebudayaan
pendidikan. kepada masyarakat sekitarnya,
sehingga sekolah tersebut turut
berfungsi sebagai pusat pembinaan
dan pengembangan pendidikan dan
kebudayaan di tempat itu.

–. Guru harus berperan aktif agar


dirinya dan sekolahnya dapat
berfungsi sebagai unsur pembaharu
bagi kehidupan dan kemajuan
daerahnya.

–. Turut bersama-sama masyarakat


sekitarnya dalam berbagai aktifitas.

–. Guru mengusaha terciptanya


kerjasama yang sebaik-baiknya antara
sekolah , orang tua murid dan
masyarakat  bagi kesempurnaan usaha
pendidikan atas dasar kesadarab
bahwa pendidikan merupakan
sesadaran bersamaan antra
pemrintah, orang tua murid dan
masyarakat.

6. Guru secara pribadi dan –. Guru melanjutkan study dengan :


secara bersama-sama
mengembangkan dan * membaca buku-buku.
meningkatkan mutu dan
martabat profesinya * mengikuti loka karya , seminar,
gerakan oprasi, dan pertemuan-
pertemuan pendidikan dan keilmuan
lainnya.

* mengikuti penataran

* mengadakan kegiatan-kegiatan
penelitian

–. Guru selalu bicara , bersikap dan


bertindak sesuai dengan martabat
profesinya.

  –. Guru senantiasa saling bertukar


informasi , pendapat, saling
menasehati dan bantu-membantu satu
sama lainnya, baik dalam hubungan
7. Guru memelihara kepentingan pribadi maupun dalam
hubungan antara menuaikan tugas profesinya.
sesama guru baik
berdasarkan lingkungan  
kerja maupun di dalam
hubungan –. Guru tidak melakukan tindakan-
keseluruhannya. tindakan yang merugikan nama baik
rekan-rekan profesinyadan
menunjang martabat guru , baik
secara keseluruhan maupun pribadi

8. Guru secara bersama- –. Guru menjadi anggota dan


sama memelihara dan pembantu organisasi guru yang
meningkatkan mutu bermaksud membina profesi dan
organiosasi PGRI pendidikan pada umumnya .
sebagai sarana
perjuangan dan –. Guru senantiasa berusaha bagi
pengabdian peningkatan persatuan diantara
sesama pengabdi pendidikan.

–. Guru senantiasa berusaha agar


menghindarkan diri dari sikap-sikap,
ucapan-ucapan, dan tindakan-
tindakan yang merugikan organisasi.

  –. Guru senantiasa tunduk terhadap


kebijaksanaan dan ketentuan-
9. Guru melaksanaakn ketentuan pemerintah dalam bidang
segala kebijakan pendidikan.
pemerintah dalam
bidang pendidikan –. Guru melakukan tugas profesinya
dengan disiplin dan rasa pengabdian.

–. Guru berusaha membantu


menyebarkan kebijakan dan program
pemerintah dalam bidang pendidikan
kepada orang tua murid dan
masyarakat sekitar.

–. Guru berusaha menunjang


terciptanya kepemimpinan pendidikan
di lingkungan atau di daerahnya
sebaik-baiknya.

 
Keterampilan Dasar Mengajar Guru Profesional

Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang


dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan
bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan
variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan
mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

1.    Keterampilan Bertanya

Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting


sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang
tepat akan memberikan dampak positif.

2.    Keterampilan Memberikan Penguatan

respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan


kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

3.    Keterampilan Mengadakan Variasi

suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang
di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga  dalam situasi
belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh
partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran.

4.    Keterampilan Menjelaskan

Penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik


untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.

5.    Keterampilan Membuka dan Menutup pelajaran

     Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran
(closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.

     Komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi: menarik


perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan melalui berbagai
usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara materi-materi yang
akan dipelajari. Komponen keterampilan menutup pelajaran meliputi:
meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan, dan mengevaluasi.

6.    Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam


interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau
informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi
kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu
konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi
kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap
positif.

7.    Keterampilan Mengelola Kelas

Menciptakan dan memelihara kondisi belajar  yang optimal dan


mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.

8.    Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

     Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu
berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa, maupun
siswa dengan siswa.

Anda mungkin juga menyukai