Pembinaan Kompetensi Guru Franklin
Pembinaan Kompetensi Guru Franklin
"PROFESI KEGURUAN"
Dosen :
Dra.Telly Tangkere, M.Pd
Disusun Oleh
Frangklin E Momongan
NIM : 18207017
B. Kompetensi pedagogic
C. Kompetensi professional
D. Kompetensi social
Slain menjadi guru di kelas juga menjadi guru dalam masyarakat dengan
mengimplementasikan sifat/watak seorang guru.
Peran Guru
KOMPONEN – KOMPONEN
INTERAKSI EDUKATIF
1. Tujuan
2. Bahan Pelajaran
3. Kegiatan Belajar Mengajar
4. Metode
5. Alat
6. Sumber Pelajaran
7. Evaluasi
8. Kegiatan yang jelas
PROSES INTERAKSI
EDUKATIF
Kinerja guru
Guru adalah kondisi yang diposisikan sebagai garda terdepan dan posisi
sentral di dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu,
maka guru akan menjadi bahan pembicaraan banyak orang, dan tentunya
tidak lain berkaitan dengan totalitas dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.
Selain itu, kinerja guru juga sangat ditentukan oleh output atau keluaran
dari Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK),
Ability
Motivation
Performance
Pengembangan Kinerja
1) kinerja individu terarah pada tujuan serta sebagai dasar evaluasi
kinerja;
2) identifikasi yang jelas akan kompetensi utama yang diperlukan oleh
pekerjaan;
9) Fungsi dan tugas yang melekat pada jabatan fungsional guru
dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku, maka diperlukan
Penilaian Kinerja Guru (PK GURU) yang menjamin terjadinya proses
pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang pendidikan.
Pengertian
Fungsi
–. Guru sungguh-sungguh
mengintensifikasikan Pendidikan
Moral Pancasila bagi anak didiknya
* mengikuti penataran
* mengadakan kegiatan-kegiatan
penelitian
Keterampilan Dasar Mengajar Guru Profesional
suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang
di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam situasi
belajar mengajar, siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh
partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai
proses perubahan dalam pengajaran.
Membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan
prokondusi bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada apa
yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut akan memberikan efek
yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran
(closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri
pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.
Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu
berkisar antara 3 – 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan
memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa, maupun
siswa dengan siswa.