Anda di halaman 1dari 11

ORIGINAL ARTICLE JIF Farmasyifa 4(1):87-97 (Januari 2021) DOI : 10.29313/jiff.v4i1.

6794

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN


PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT ANWAR MEDIKA
SIDOARJO
Elok Suci Rahayu, Khurin In Wahyuni*, Puspita Raras Anindita

Program Studi S1 Farmasi STIKes Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo

Info Article ABSTRAK


Submitted : Kesadaran dan Pengetahuan tentang hipertensi masih sangat
rendah, padahal angka kejadian hipertensi cukup tinggi. Tingkat
3 Oktober 2020
pengetahuan yang rendah dalam pengobatan merupakan salah
Revised : satu penyebab kegagalan terapi. Kepatuhan dan ketidakpatuhan
7 Januari 2021 dapat digunakan sebagai parameter tingkat pengetahuan pasien
Accepted : hipertensi. Kepatuhan minum obat sangatlah penting karena
dengan patuh tekanan darah dapat dikontrol. Rumusan masalah
9 Januari 2021
penelitian ini yaitu bagaimana tingkat pengetahuan, tingkat
kepatuhan, dan hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
Corresponding Author : kepatuhan pasien hipertensi di Rumah Sakit Anwar Medika. Tujuan
Khurin In Wahyuni penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan,
tingkat kepatuhan dan hubungan antara tingkat pengetahuan
dengan kepatuhan pasien hipertensi di Rumah Sakit Anwar
Email :
Medika. Manfaat penelitian ini yaitu Sebagai bahan pertimbangan
khurinain87@gmail.com dan masukkan bagi pasien hipertensi agar mengetahui dampak
yang diakibatkan jika tidak patuh dalam menjalankan terapi
hipertensi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross-
sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 106 pasien
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari
sampai Maret 2020 dengan menggunakan kuisioner. Penelitian ini
mendapatkan hasil persentase tingkat pengetahuan yaitu
pengetahuan rendah 24%, pengetahuan sedang 46% dan
pengetahuan tinggi 30%. Hasil persentase tingkat kepatuhan yaitu
kepatuhan rendah 8%, kepatuhan sedang 63%, dan kepatuhan
tinggi 28%. Berdasarkan analisis Chi Square antara pendidikan
dengan pengetahuan didapatkan p value = 0,000 (<0,05) yang
berarti terdapat hubungan antara pendidikan dengan
pengetahuan. Berdasarkan analisis Chi Square hubungan antara
pendidikan dengan kepatuhan didapatkan p value = 0,000 (<0,05)
yang berarti terdapat hubungan antara pendidikan dengan
kepatuhan. Berdasarkan analisis Korelasi Pearson Product Moment
antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat
didapatkan p value = 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan
signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan pasien
hipertensi di Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo.
Kata kunci: Hipertensi, Kuisioner, Tingkat Pengetahuan,
Tingkat Kepatuhan

87
Rahayu ES, Wahyuni KI, Anindita PR

Access this article ABSTRACT


Awareness and knowledge about hypertension is still very low,
even though the incidence of hypertension is quite high. Low level
of knowledge in treatment is one of the causes of therapy failure.
Adherence and non-adherence can be used as parameters for the
level of knowledge of hypertensive patients. Adherence to taking
medication is very important because obediently blood pressure
can be controlled. The formulation of the research problem is how
the level of knowledge, level of compliance, and the relationship
between the level of knowledge and adherence of hypertensive
patients at Anwar Medika Hospital. The purpose of this study was
to determine the level of knowledge, the level of compliance and
the relationship between the level of knowledge and the
compliance of hypertensive patients at Anwar Medika Hospital. The
benefits of this study are as a consideration and input for
hypertensive patients in order to know the impact caused if they
do not comply with hypertension therapy. This research is a cross-
sectional descriptive study. The number of samples in this study
were 106 patients using purposive sampling technique. Data
collection was carried out from February to March 2020 using a
questionnaire. This study found the percentage of knowledge
levels, namely low knowledge 24%, moderate knowledge 46% and
high knowledge 30%. The results of the percentage of adherence
level are 8% low adherence, 63% moderate adherence, and 28%
high compliance. Based on the Chi Square analysis between
education and knowledge, it was found that p value = 0.000
(<0.05), which means that there is a relationship between
education and knowledge. Based on the Chi Square analysis, the
relationship between education and compliance obtained p value
= 0.000 (<0.05), which means that there is a relationship between
education and compliance. Based on the Pearson Product Moment
Correlation analysis between the level of knowledge and
adherence to taking medication, it was found that p value = 0.000
(<0.05), which means that there is a significant relationship
between the level of knowledge and the compliance of
hypertensive patients at Anwar Medika Hospital, Sidoarjo.
Keywords: Hypertension, Questionnaire, Compliance Level,
Knowledge Level

1. PENDAHULUAN di Asia Tenggara (KemenKes RI, 2016).


Hipertensi merupakan keadaan Berdasarkan hasil dari Riset Kesehatan
dengan tekanan darah sistolik > 140mmHg Dasar (RisKesDas) prevalensi hipertensi di
dan tejanan darah diastolik > 90 mmHg Indonesia pada tahun 2013 sebesar 28,5%,
(Chobanian, 2004). WHO (World Health sedangkan prevalensi hipertensi di
Organization) menunjukkan penderita Indonesia pada tahun 2017 meningkat
hipertensi di seluruh dunia berjumlah menjadi 30,9% menurut hasil survei
sekitar 1 miliar. Sekitar 8 juta orang yang Indikator Kesehatan Nasional. Menurut
mengidap hipertensi meninggal dunia data profil kesehatan Provinsi Jawa Timur
setiap tahunnya, dengan kematian terjadi prevalensi penyakit hipertensi mencapai

88 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021


Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi…

20,43%. Prevalensi penyakit hipertensi tekanan darahnya tidak terkendali


pada laki-laki sebesar 20,83% dan (Wulansari dkk, 2013).
perempuan sebesar 20,11% (KemenKes, Rumah Sakit Anwar Medika
2017). merupakan salah satu Rumah Sakit tipe C
Faktor risiko hipertensi yaitu umur, yang berada di Sidoarjo. Data yang didapat
jenis kelamin, kebiasaan merokok, bahwa pasien hipertensi di Rumah Sakit
konsumsi lemak jenuh, obesitas, kurang Anwar Medika pada bulan Januari-
aktivitas fisik,dan penggunaan estrogen. Desember 2018 sebesar 4.555, dimana
Selain faktor tersebut ada beberapa faktor pasien hipertensi ini masuk ke dalam 10
yang mempengaruhi seseorang terkena besar penyakit tertinggi dengan peringkat
hipertensi yaitu masih kurangnya kedua pada tahun 2017 sebesar 12.483
pengetahuan dan sikap mengenai pasien dan pada tahun 2018 sebesar
hipertensi (Putri, 2018). 16.002 pasien, sehingga dapat dilihat kasus
Di Indonesia kesadaran dan hipertensi mengalami peningkatan. Dari
pengetahuan tentang penyakit hipertensi uraian latar belakang diatas, mendorong
masih sangat rendah (Nainggoalan, J. untuk melakukan penelitian tentang
2014). Pengetahuan pasien hipertensi hubungan tingkat pengetahuan dengan
diperoleh dari media elektronik seperti kepatuhan pasien hipertensi di Rumah
televisi, radio, internet, membaca majalah Sakit Anwar Medika dengan tujuan untuk
atau lewat promosi kesehatan (Widyasari mengetahui tingkat pengetahuan,
dan Candrasari, 2010). kepatuhan, serta hubungan pengetahuan
Kepatuhan dapat digunakan sebagai dengan kepatuhan pasien hipertensi di
parameter tingkat pengetahuan pasien Rumah Sakit Anwar Medika.
melakukan instruksi dari tenaga medis
yang berupa pengetahuan tentang resep, 2. METODE PENELITIAN
meminum obat secara teratur dan tepat, Jenis penelitian yang digunakan
serta merubah gaya hidup. Tujuan adalah penelitian yang bersifat
pengobatan pada penderita hipertensi observasional analitik dengan pendekatan
adalah untuk meningkatkan kualitas cross sectional. Jumlah populasi sebanyak
hidup, akan tetapi banyak yang berhenti 379 sampel. Teknik pengambilan sampel
berobat ketika tubuhnya sedikit membaik, dilakukan dengan teknik purposive
sehingga diperlukan kepatuhan pasien sampling. Jumlah sampel responden yaitu
yang menjalani pengobatan hipertensi 195 responden,dengan kriteria inklusi
agar didapatkan kualitas hidup pasien pasien hipertensi lebih dari 18 tahun,
yang lebih baik (Notoatmodjo, 2003). Pasien dengan diagnosis komplikasi
Hasil penelitian di Poliklinik Penyakit dengan atau tanpa komplikasi,
dalam RSUD DR. Moewardi Surakarta Mendapatkan obat atau resep obat
membuktikan ada hubungan antara antihipertensi dari RS Anwar Medika,
pengetahuan tentang hipertensi dengan Berbahasa indonesia dan dapat
pengendalian tekanan darah, responden berkomunikasi dengan baik, dan Bersedia
dengan tingkat pengetahuan baik tentang menjadi responden untuk mengisi
hipertensi umumnya tekanan darahnya kuesioner. Kriteria eksklusi yaitu Pasien
terkendali, sedangkan responden yang hipertensi gestasional (hipertensi pada ibu
mempunyai tingkat pengetahuan tidak hamil) dan Pasien memulai pengobatan
baik mengenai hipertensi umumnya pada bulan Desember 2019.

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021 89


Rahayu ES, Wahyuni KI, Anindita PR

Alat ukur pengetahuan dengan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


kepatuhan menggunakan kuisioner. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Kriteria tingkat pengetahuan dan tingkat februari sampai maret 2020 di Rumah Sakit
kepatuhan dihitung menggunkan standar Anwar Medika. Pada penelitian ini terdapat
deviasi dengan bantuan microsoft excel. Uji kendala yaitu adanya virus Covid-19
normalitas menggunakan uji klomogrov sehingga hanya mendapatkan sampel
smirnov, dan uji hubungan menggunakan sebanyak 106 responden.
uji parametrik pearson product moment.
Tabel 1. Karateristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin, Pekerjaan, dan Pendidikan Terakhir
No Karateristik Kelompok Frekuensi Persentase
1. Jenis Kelamin Laki-laki 44 41,51%
Perempuan 62 58,49%
Jumlah 106 100%
2. Umur 26-35 2 1,9%
36-45 10 9,43%
46-55 39 36,79%
56-65 51 48.11%
>65 4 3,77%
Jumlah 106 100%
3. Pendidikan SD 38 35,84%
SMP 28 26,41%
SMA 33 31,13%
S1 7 6,6%
Jumlah 106 100%
4. Pekerjaan IRT 44 41,6%
Karyawan 28 26,4%
PNS 7 6,6%
Tidak Bekerja 14 13,2%
Lain-lain 13 12,2%
Jumlah 106 100%

a) Jenis Kelamin estrogen yang berperan dalam


Tabel 1 menunjukkan bahwa meningkatkan kadar High Density
mayoritas jenis kelamin responden di Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL
Rumah Sakit Anwar Medika adalah rendah dan tingginya kolesterol LDL (Low
perempuan yaitu sebanyak 62 responden Density Lipoprotein) mempengaruhi
(58,49%), hasil penelitian ini sejalan terjadinya proses aterosklerosis dan
dengan penelitian Wahyuni dan Eksanoto mengakibatkan tekanan darah tinggi.
(2013), perempuan (62,8%) cenderung Penelitian lain juga juga berpendapat
mengalami hipertensi daripada laki- bahwa pada masa paruh baya lebih tinggi
laki(37,19%).Perempuan akan mengalami penyakit hipertensi pada wanita ketika
peningkatan resiko tekanan darah tinggi seorang wanita mengalami menopause,
setelah menopause yaitu usia diatas 45 hal ini terjadi karena wanita yang
tahun. Perempuan yang belum mengalami menopause mengalami penurunan
menopause dilindungi oleh hormon hormon estrogen, yang selama ini

90 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021


Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi…

melindungi pembuluh darah dari dkk (2017), menyatakan pendidikan dapat


kerusakan (Kusumawaty dkk, 2016). merubah perilaku positif, pendidikan
kesehatan juga memberikan suatu
b) Umur
informasi kepada seseorang yang akan
Tabel 1 menunjukkan bahwa
menyebabkan peningkatan
mayoritas umur responden di Rumah Sakit
pengetahuannya (Tirtana, 2011).
Anwar Medika berumur 56-65 tahun yaitu
sebanyak 51 responden (48,11%). d) Pekerjaan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Tabel 1 menunjukkan bahwa
Tamamilang, dkk (2018) dimana kelompok mayoritas pekerjaan responden di Rumah
umur tebanyak mengalami hipertensi Sakit Anwar Medika adalah IRT yaitu
yaitu umur 56 sampai 65 (43,8%). Hal ini sebanyak 38 responden 44 responden
karena semakin bertambahnya umur (41,6%). Penelitian ini sejalan dengan
dinding arteri akan mengalami penebalan penelitian Isra ddk (2017), pada 68
karena adanya penumpukkan zat kolagen responden yang paling banyak mengalami
pada lapisan otot sehingga pembuluh hipertensi yaitu memiliki pekerjaan
darah akan menyempit dan menjadi kaku sebagai IRT sebesar 34 orang (50,0%).
(Nuraini, 2015). Perempuan yang tidak bekerja atau
sebagai ibu rumah tangga beresiko lebih
c) Pendidikan
tinggi menderita hipertensi dibandingkan
Tabel 1 menunjukkan bahwa
dengan perempuan yang bekerja, hal ini
mayoritas pendidikan responden di
karena kurangnya aktifitas fisik yang dapat
Rumah Sakit Anwar Medika adalah meningkatkan resiko kelebihan berat
berpendidikan SD yaitu sebanyak 38 badan sehingga beresiko menderita
responden (35,84%). Penelitian ini sejalan
hipertensi (Isra dkk, 2017).
dengan penelitian Santoso dkk (2013) Aktifitas fisik yang kurang cenderung
pada 70 penderita hipertensi responden mempunyai frekuensi denyut jantung
yang paling banyak berpendidikan sekolah
lebih tinggi sehingga otot jantungnya
dasar yaitu 42 orang (61,4%). Hasil
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi
penelitian ini juga didukung oleh Puspita
(Sheps, 2005).

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan


Pengetahuan F %
Rendah 25 24%
Sedang 49 46%
Tinggi 32 30%
Total 106 100%

Berdasarkan data hasil pada Tabel 2 sejalan dengan penelitian Sefriami (2010),
dapat dilihat dari 106 responden memiliki pada 52 responden yang paling banyak
pengetahuan rendah sebanyak 25 orang memiliki pengetahuan sedang yaitu 38
(24%), Sedang sebanyak 49 (46%), dan orang (73,1%). Tingkat pengetahuan dapat
Tinggi sebanyak 32 (30%). Berdasarkan dipengaruhi beberapa fakror salah satunya
hasil penelitian ini didapatkan sebagian adalah pendidikan. Menurut Notoatmojo
besar resonden memiliki pengetahuan (2003) pendidikan dapat mempengaruhi
yang sedang atau cukup. Penelitian ini tingkat pengetahuan. Pendidikan yang

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021 91


Rahayu ES, Wahyuni KI, Anindita PR

direncanakan akan lebih berhasil daripada pendidikan seseorang maka semakin


pendidikan yang tidak direncanakan. banyak informasi yang dimiliki
Seiring dengan tingginya tingkat (Sefriami,2010).

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepatuhan


Kepatuhan F %
Rendah 9 8,50%
Sedang 67 63,2%
Tinggi 30 28,3%
Total 106 100%

Berdasarkan hasil pada tabel 3 dapat 83 responden yang memiliki kepatuhan


dilihat dari 106 responden memiliki sedang sebanyak 34 responden (41,0%).
kepatuhan rendah sebanyak 9 orang Responden memiliki kepatuhan sedang
(8,50%), sedang sebanyak 67 orang menunjukkan adanya kesadaran bahwa
(63,2%), dan tinggi sebanyak 30 orang gejala dan komplikasi hipertensi dapat
(28,3%). Berdasarkan hasil penelitian ini muncul mengganggu aktifitas sehingga
didapatkan sebagian besar reponden berkeinginan untuk mengontrol tekanan
memiliki kepatuhan yang sedang atau darah dengan patuh minum obat.
cukup. Kepatuhan sedang juga merupakan tahap
Penelitian ini sejalan dengan dari perubahan perilaku dimana tahap ini
penelitian Anwar dan Masnina (2019), dari masih perlu pengawasan (Ningrum, 2018).

Tabel 4. Uji Normalitas


Asymp. Sig.
Uji Normalitas
(2-sided)
Klomogrov smirnov 0,497

Tabel 5. Distribusi Hubungan Karateristik Responden dengan Pengetahuan Menggunakan Uji Chi Squere
Asymp.
Kelompok Pengetahuan Total Sig.
(2-sided)
Rendah Sedang Tinggi
Jenis Kelamin
7 21 16 44 0,239
Laki-Laki
(15,9%) (47,7%) (36,4%) (100%) (Tidak
18 28 16 62 Bermakna)
Perempuan
(29,0%) (45,2%) (25,8%) (100%)
Umur
0 1 1 2
26-35
(0.0%) (50,0%) (50,0%) (100%)
1 4 6 11
36-45 0,525
(9,1%) (36,4%) (54,5%) (100%)
9 18 11 38 (Tidak
46-55 Bermakna)
(23,7%) (47,7%) (28,9%) (100%)
15 24 12 51
56-65
(29,4%) (47,1%) (23,5%) (100%)
0 2 2 4
>65
(0,0%) (50,0%) (50,0%) (100%)

92 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021


Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi…

Pendidikan
19 14 5 38
SD
(50,0%) (36,8%) (13,2%) (100%)
2 22 4 28 0,000
SMP
(7,1%) (78,6%) (14,3%) (100%) (Bermakna)
2 12 19 33
SMA
(6,1%) (36,4%) (57,6%) (100%)
2 1 4 7
S1
(28,6%) (14,3%) (57,1%) (100%)
Pekerjaan
13 20 11 44
IRT
(29,5%) (45,5%) (25,0%) (100%)
3 12 13 28
Karyawan
(10,7%) (42,9%) (46,4%) (100%) 0,376
3 8 2 13 (Tidak
Lain-lain Bermakna)
(23,1%) (61,5%) (15,4%) (100%)
2 2 3 7
PNS
(28,6%) (28,6%) (42,9%) (100%)
4 7 3 14
Tidak Bekerja
(28,6%) (50,0%) (21,4%) (100%)

Berdasarkan data hasil uji statistik pengetahuannya. Penelitian ini sejalan


pada tabel 5menunjukkan bahwa tidak dengan penelitian Shiombing dkk (2017)
terdapat hubungan antara tingkat yaitu pada penelitian tersebut responden
pengetahuan dengan jenis kelamin, umur, yang memiliki tingkat pengetahuan baik
dan pekerjaan hal ini dapat dilihat bahwa adalah responden dengan tingkat
nilai Sig yang didapat > 0,05 yang pendidikan tinggi (40%). Semakin tinggi
menunjukkan bahwa tidak terdapat tingkat pendidikan seseorang maka
hubungan. pengetahuannya semakin baik, sehingga
Berdasarkan data hasil analisis uji hal tersebut berakibat pada peningkatan
Chi-Square Tests pata tabel 5 dapat potensi diri untuk menjaga,
diketahui nilai Sig 0,000 (<0,05) yang mempertahankan dan meningkatkan
artinya terdapat hubungan antara kesehatan, namun tingkat pendidikan
pendidikan dengan pengetahuan pasien rendah dapat mengakses informasi dari
hipertensi, semakin tinggi pendidikan media umum yang tersedia (Shiombing
maka semakin tinggi pula tingkat dkk, 2017).

Tabel 6. Distribusi Hubungan Karateristik Responden dengan Kepatuhan Menggunakan Uji Chi Squere
Asymp.
Kelompok Kepatuhan Total Sig.
(2-sided)
Rendah Sedang Tinggi
Jenis Kelamin
4 25 15 44 0,494
Laki-Laki
(9,1%) (56,8%) (34,1%) (100%) (Tidak
5 42 15 62 Bermakna)
Perempuan
(8,1%) (67,7%) (24,2%) (100%)
Umur
0,805
0 1 1 2
26-35 (Tidak
(0.0%) (50,0%) (50,0%) (100%)
Bermakna)
36-45 1 5 5 11

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021 93


Rahayu ES, Wahyuni KI, Anindita PR

(9,1%) (45,5%) (45,5%) (100%)


3 24 11 38
46-55
(7,9%) (63,2%) (28,9%) (100%)
5 35 11 51
56-65
(9,8%) (68,6%) (21,6%) (100%)
0 2 2 4
>65
(0,0%) (50,0%) (50,0%) (100%)
Pendidikan
8 23 7 38
SD
(21,1%) (60,5%) (18,4%) (100%)
0 24 4 28
SMP
(0,0%) (85,7%) (14,3%) (100%)
0 18 15 33 0,000
SMA
(0,0%) (54,4%) (45,5%) (100%) (Bermakna)
1 2 4 7
S1
(14,3%) (28,6%) (57,1%) (100%)
Pekerjaan
4 31 9 44
IRT
(9,1%) (70,5%) (20,5%) (100%)
2 13 13 28
Karyawan
(7,1%) (46,4%) (46,4%) (100%)
0,185
2 8 3 13
Lain-lain (Tidak
(15,4%) (61,5%) (23,1%) (100%)
Bermakna)
1 3 3 7
PNS
(14,3%) (42,9%) (42,9%) (100%)
0 12 2 14
Tidak Bekerja
(0,0%) (85,7%) (14,3%) (100%)

Berdasarkan data hasil uji statistik hipertensi. Penelitian ini sejalan dengan
pada tabel 6 menunjukkan bahwa tidak penelitian Sinuraya dkk (2018) dimana
terdapat hubungan antara tingkat pada penelitian ini tingkat pendidikan
kepatuhan dengan jenis kelamin, umur, memiliki korelasi signifikan terhadap
dan pekerjaan hal ini dapat dilihat bahwa kepatuhan responden (p=0,009).
nilai Sig yang didapat > 0,05 yang Responden yang berpendidikan tinggi
menunjukkan bahwa tidak terdapat lebih patuh menjalani pengobatan
hubungan. dibandingkan responden yang
Berdasarkan data hasil pada tabel 6 berpendidikan rendah, hal ini karena
Pada analisis uji Chi-Square Tests dapat responden yang berpendidikan tinggi
diketahui nilai Sig 0,000 (<0,05) yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang
artinya terdapat hubungan antara bagaimana menjaga kesehatannya (Fitrina
pendidikan dengan kepatuhan pasien dan Harysko, 2014).

Tabel 7. Uji Korelasi Pearson Product Moment


Asymp. Sig.
Uji Korelasi Pearson Correlation
(2-sided)
Uji Pearson Product Moment 0,000 0,619

Berdasarkan hasil penelitian yang yang sedang atau cukup. Berdasarkan data
dilakukan diketahui bahwa responden hasil pada tabel 7 uji Korelasi Pearson
memiliki pengetahuan dan kepatuhan Product Moment dari 106 responden,

94 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021


Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi…

diperoleh nilai Sig 0,000 (<0,05), Hal dapat terdapat hubungan yang signifikan antara
diartikan terdapat hubungan signifikan pengetahuan dan tingkat kepatuhan
antara tingkat pengetahuan dengan pasien hipertensi dengan hasil analisis
kepatuhan pasien hipertensi di Rumah p=0,476 (>0,05), penelitian tidak sejalan
Sakit Anwar Medika. Keeratan hubungan disebabkan tingkat kepatuhan seseorang
dua variabel ini yaitu berkorelasi kuat hal dalam pengobatan bukan hanya
ini sesuai dengan literature jika nilai dipengaruhi oleh pengetahuan saja tetapi
Pearson correlation 0,61-0,80, maka korelasi bisa dipengaruhi oleh faktor lain seperti
kuat (Hasan, 2006). sikap, keyakinan, kehendak, dan motivasi
Penelitian ini sejalan dengan (Mbakurawang dan Agustine, 2015).
penelitian Pratiwi dan perwitasari (2017),
dimana pada penelitian tersebut didapat 4. KESIMPULAN
uji statistik dengan nilai Sig 0,000 (<0,05). Berdasarkan penelitian yang telah
Tingkat pengetahuan merupakan salah dilakukan dapat disimpulkan Pengetahuan
satu faktor yang dapat mempengaruhi pasien hipertensi di Rumah Sakit Anwar
kepatuhan seseorang dalam Medika termasuk kategori rendah 24% ,
pengobatannya. Tingginya tingkat sedang 46%, dan tinggi 30%. Kepatuhan
pengetahuan akan menunjukkan pasien hipertensi di Rumah Sakit Anwar
seseorang telah mengetahui, mengerti, Medika termasuk kategori rendah 8,50%,
dan memahami maksud dari pengobatan sedang 63,2%, dan tinggi 28,3%. Terdapat
yang telah dijalani (Pratama, 2015). hubungan antara tingkat pengetahuan
Penderita hipertensi yang memiliki dengan kepatuhan pasien hipertensi di
pengetahuan yang tinggi lebih patuh Rumah Sakit Anwar Medika dengan hasil
daripada pasien yang memiliki Sig 0,000 (<0,05) dan keeratan hubungan
pengetahuan rendah (Mathavan&Ngurah, yang kuat.
2017).
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Hasil penelitian Rasajati dkk (2015)
Peneliti mengucapkan terimakasih
juga mendapatkan hasil uji statistik
kepada semua pihak yang terkait dengan
dengan niali Sig 0,000 (<0,05) yang
penelitian ini. Ucapan terimakasih juga
menunjukkan terdapat hubungan antara
saya sampaikan kepada pihak Rumah Sakit
pengetahuan dengan kepatuhan
Anwar Medika Sidoarjo yang memberikan
pengobatan. Responden yang memiliki
fasilitas untuk menunjang penelitian ini.
pengetahuan hipertensi tinggi cenderung
lebih patuh melakukan pengobatan
dibandingkan dengan responden yang DAFTAR PUSTAKA
memiliki pengetahuan rendah, hal ini Anwar, K., Masnina, R. 2019. Hubungan
Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi
karena responden yang memiliki
denganTekanan Darah Pada Lansia
pengetahuan tinggi lebih memahami Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja
bagaimana pengobatan hipertensi yang Puskesmas Air Putih Samarinda. Borneo
benar dan bahayanya apabila tidak rutin Student Research.
minum obat sehingga responden lebih Chobainon, A. V. 2004. The Seventh Report of the
patuh dalam melakukan pengobatan. Joint National Committee on : Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of
Penelitian ini tidak sejalan dengan High Blood Pressure. 7th Ed.United State of
penelitian Mbakurawang dan Agustine Amerikan American. NIH Publication.
(2015) yang menyatakan bahwa tidak

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021 95


Rahayu ES, Wahyuni KI, Anindita PR

Fitrina, Y., Harysko, R.O. 2014. Hubungan MempengaruhiKepatuhanPasienHiperte


Karateristik Dan Motivasi Pasien nsiDalamPenggunaanObat Di RSUD
Hipertensi Terhadap Kepatuhan dalam Kardinah. Seminar Nasional IPTEK Terapan
Menjalkani Pengobatan Di Puskesmas (SENIT) 2017. PoliteknikHarapanBersama,
Talang Kabupaten Solok Tahun 2014. Tegal.
Isra, M., Bisnu, K. H., Kepel, B. L. Mulyadi. 2017. Puspita, E., Oktaviarini, E., Santik, Y. D. P. 2017.
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan PeranKeluarga Dan
Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi PetugasDalamKepatuhanPengobatanPe
Di Puskesmas Ranomut Kota Manado. e- nderitaHipertensi Di
Journal Keperawatan (e-KP).5 (1). PuskesmasGubungpati Kota Semarang.
KemenKes RI. 2016. Profil Data Kesehatan JurnalKesehatanMasyarakat. 12(2).
Indonesia Tahun 2015. Putri, H. 2018. Upaya Peningkatan
Jakarta:Kementerian Kesehatan RI. Pengetahuan Tentang Hipertensi Melalui
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Metode Ppenyuluhan. Yogyakarta: Jurnal
2017. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian
Informasi Kementerian Kesehatan Kepada Masyarakat. 2(1), 171–176.
Republik Indonesia. Rasajati, Q.P., Raharjo, B.B., Ningrum, D.N.A.
Kusumawaty, J., Hidayat, N., Ginanjar, E. 2016. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan
Hubungan Jenis Kelamin dengan dengan Kepatuhan Pengobatan Pada
Intensitas Hipertensi pada Lansia di Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja
Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Puskesmas Kedungmundu Kota
Kabupaten Ciamis. Mutiara Medika.16(2): Semarang. Unnes Journal of Public Health.
46-51. 4 (3).
Mathavan, J., Ngurah, G. 2017. Gambaran Sefriami., Asnindari, L.N. 2010. Hubungan
tingkat pengetahuan terhadap hipertensi Tingkat Pengetahuan Dengan
dan kepatuhan minum obat pada Pengelolaan Hipertensi Pada Penderita
penderita hipertensi di wilayah kerja Hipertensi Di RT 10-12 Kelurahan
Puskesmaskintamani I, Bangli-Bali. Bali: Pandeyan Umbulharjo Kota Yogyakarta.
IntisariSainsMedis. Naskah Publikasi. Sekolah Tinggi Ilmu
Mbakurawang, I. N., Agustine, U. Kepatuhan Kesehatan’aisyiyah Yogyakarta.
Minum Obat Pada Penderita Hipertensi Sheps, S. G., 2005. Mayo Clinic Hipertensi,
Yang Berobat Ke Balai Pengobatan Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta.
Yayasan Pelayanan Kasih A dan A Rahmat PT Intisari Mediatama.
Waingapu. Jurnal poltekes kupang. Shiombing, T. F. H., Artini, A. A. 2017.Tingkat
Ningrum, S. P. 2018. Pengetahuan Mengenai Hipertensi dan
HubungaDukunganKeluargaDenganKep Pola Kepatuhan Pengobatan pada
atuhanMinumObatPasienHipertensi Di Penderita Hipertensi yang Berkunjung ke
PuskesmasSeyeganSleman Yogyakarta. Tenda Tensi Tim Bantuan Medis Janar
NaskahPublikasi. Sekolah Tinggi Dūta Fakultas Kedokteran Universitas
IlmuKesehatan’aisyiyah Yogyakarta. Udayana. E-Jurnal Medika. 6 (12).
Notoatmojo, S. 2003. Sinuraya, R.K., Destiani, D. P., Puspitasari, I.M.,
PendidikandanPerilakuKesehatan. Jakarta: Diantini, A. 2018. Tingkat Kepatuhan
RinekaCipta. Pengobatan Pasien Hipertensi di Fasilitas
Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Tingkat Pertama di Kota
PromosiKesehatandanIlmuPerilaku. Bandung. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia.
Jakarta: RhinekaCipta. 7 (2): 124–133.
Nuraini B. 2015. Risk Factors Of Hypertension.J Sulistyarini, T., dan Hapsari, M. F. 2015 Delapan
MAJORITY . 4(5). Faktor Penting Yang Mempengaruhi
Nursalam. 2001. DokumentasiKeperawatan. Motivasi Kepatuhan Minum Obat Pasien
Jakarta: ECG. Hipertensi. Jurnal STIKES. 8(1).
Pratiwi, R. I., danPerwitasari, M. 2017 Tamamilang, C. D., Kandou G. D., Nelwan J. E.
AnalisisFaktor-Faktor Yang 2018. Hubungan Antara Umur Dan

96 Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021


Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kepatuhan Pasien Hipertensi…

Aktivitas Fisik Dengan Derajat Hipertensi Pucang Sawit Surakarta. Jurnal Ilmu
Di Kota Bitung Sulawesi Utara. Jurnal KeperawatanIndonesia. 1 (1).
KESMAS. 7 (5). Widyasari, D. F., Candrasari, M. 2010. Pengaruh
Tirtana, A. 2011. Pengaruh Pendidikan Pendidikan Tentang Hipertensi terhadap
Kesehatan Terhadap Pengetahuan Perubahan dan Sikap Lansia di Desa
Hipertensi Pada Lansia Hipertensi Di RW Makamhaji Kartasura Sukoharjo.
04 Tegal Rejo Kelurahan Tegal Rejo Tahun Biomedika. 2(2).
2011. Naskah Publikasi. Sekolah Tinggi Wulansari, J. Ichsan, B. dan Usdiana, D. 2013.
Ilmu Keperawatan 'Aisyiyah Yogyakarta. Hubungan Pengetahuan Tentang
Wahyuni., dan Eksanoto, D. 2013. Hubungan Hipertesi Dengan Pengendaalian
Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
dengan Kejadian Hipertensi di Kelurahan Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD DR.
Jagalan di Wilayah Kerja Puskesmas Moewardi Surakarta. Biomedika. 5 (1).
Copyright © 2020 The author(s). You are free to Share — copy and redistribute the material in any medium or format. Adapt — remix, transform, and build upon the material.
Under the following terms: Attribution — You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable
manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use. NonCommercial — You may not use the material for commercial purposes. ShareAlike — If
you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original. No additional restrictions — You may not
apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.

Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa | Vol. 04 No. 1 | Januari 2021 97

Anda mungkin juga menyukai