Anda di halaman 1dari 31

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Nya atas begitu banyak nikmat dan rahmat
yang dilimpahkan kepada tim penyusun, sehingga Modul Praktikum Pancasila ini dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
Buku ini merupakan acuan praktikum mata kuliah Pancasila yang dapat digunakan oleh dosen
maupun mahasiswa. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut
membantu terselesaikannya Modul Praktikum Pancasila ini, diantaranya:
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
2. Kaprodi Kebidanan Program Sarjana Terapan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret
3. Dosen Prodi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
4. Staff dan pihak lain yang tidak dapat kami sebut satu per satu.
Dalam penyusunan modul ini tidak menutup kemungkinan masih ada kekurangan. Saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku ini. Semoga
buku ini dapat memberi banyak manfaat bagi para pembaca.

Surakarta, Desember 2018

Tim penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................ 2
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PRAKTIKUM .................................... 3
BAB I Sikap Bertanggungjawab Sebagai Warga Negara Yang Baik ....... 4
BAB II Kebenaran Ilmiah-Filsafat Pancasila ............................................... 8
BAB III Pancasila dalam Konteks ketatanegaraan RI ................................. 12
BAB IV Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Bermasyarakat,
Berbangsa dan bernegara .............................................................. 16
BAB V UUD 1945 dan Rencana Pembangunan Nasional sebagai Landasan
Pembangunan Nasional ..................................................................... 21
BAB VI Pancasila sebagai Landasan Pembangunan dan Kehidupan Bangsa
Indonesia dalam Praktik kebidanan ............................................... 27
BAB VII P4 (Pedoman, Peghayatan dan Pengamalan Pancasila)................ 31

2
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU PRAKTIKUM

Proses pembelajaran untuk buku petunjuk praktikum dapat berjalan lancar apabila Anda
mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul ini mulai tahap awal sampai tahap
akhir.
2. Lakukan teknik yang tertera dalam kegiatan belajar sesuai dengan daftar tilik yang telah
tersedia.
3. Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam mata kuliah Pancasila dengan tugas
praktikum yang diberikan tergantung pada kesungguhan Anda dalam mengerjakan
praktikum.
4. Bila Anda menemui kesulitan, silahkan menghubungi instruktur/pembimbing pengajar mata
kuliah Pancasila.

3
BAB I
PRAKTIKUM
SIKAP BERTANGGUNGJAWAB SEBAGAI WARGA NEGARA YANG BAIK

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu mengambil sikap bertanggungjawab sebagai warga Negara yang baik
sesuai dengan hati nurani.
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi pendidikan Pancasila
b. Mahasiswa mampu menjelaskan contoh perbuatan dan perilaku warga negara yang
baik
c. Mahasiswa mampu menjelaskan contoh perbuatan yang tidak bertanggung jawab
d. Mahasiswa mampu mendeskripsikan hak dan kewajiban warga negara
e. Mahasiswa mampu merumuskan pentingnya pendidikan Pancasila ditinjau secara
historis, yuridis, kultural dan filosofis.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pendidikan Pancasila
Pendidikan tentang pancasila merupakan salah satu cara untuk menanamkan
pribadi yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, pendidikan tentang pancasila perlu diberikan disetiap jenjang
pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah hingga perguruan tinggi. tujuan
pendidikan pancasila sebagai berikut:
a. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
b. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai dasar Pancasila
kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik Indonesia, serta membimbing
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
c. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari solusi terhadap
berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui
sistem pemikiran yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.
d. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-nilai
ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air dan kesatuan bangsa, serta
penguatan masyarakat madani yang demokratis, berkeadilan, dan bermartabat
berlandaskan Pancasila, untuk mampu beri.
Fungsi pendidikan pancasila, yaitu:
a. Mengembangkan dan melestarikan nilai dan moral pancasila secara dinamis dan
terbuka.
b. Mengembangkan dan membuka manusia Indonesia yang dasar politik, konstitusi,
dan negara kesatuan UUD 1945.
c. Membina dan memahami kesadaran terhadap lingkungan antara warga negara dan
negara.
2. Contoh Perbuatan dan Perilaku Warga Negara yang Baik
Berikut ini merupakan beberapa contoh perbuatan dan perilaku warga negara yang baik:
a. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
b. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.
c. Berlaku jujur dalam setiap hal.
4
d. Saling menghormati satu dengan yang lain.
e. Saling mempercayai satu dengan yang lain untuk meghindari fitnah.
f. Melakukan musyawarah dalam setiap penyelesaian masalah.
g. Berlaku adil dalam setiap pengambilan keputusan.
h. Menaati peraturan perundang-undangan dan hukum yang berlaku di wilayah setempat.
i. Melaksanakan kewajiban sebagai warga negara seperti membayar pajak dan ikut serta
dalam pemilu.
3. Contoh Perbuatan yang Tidak Bertanggung Jawab
Berikut ini merupakan beberapa contoh perbuatan yang tidak bertanggung jawab:
a. Menyalahgunakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang dikuasai untuk memecah
belah persatuan dan kesatuan bangsa.
b. Menyebarkan isu-isu politik untuk menjatuhkan kekuasaan pemerinah.
c. Korupsi.
4. Hak dan Kewajiban Warga Negara
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya diterima
atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak boleh
merampasnya entah secara paksa atau tidak. Dalam hal kewarganegaraan, hak ini berarti
warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, jaminan keamanan,
perlindungan hukum dan lain sebagainya.
Kewajiban adalah suatu hal yang wajib lakukan demi mendapatkan hak atau
wewenang. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang harus lakukan karena sudah
mendapatkan hak. Sebagai warga negara wajib melaksanakan peran sebagai warga
negara sesuai kemampuan masing-masing supaya mendapatkan hak sebagai warga
negara yang baik.
5. Merumuskan Pentingnya Pendidikan Pancasila Ditinjau Secara Historis, Yuridis,
Kultural dan Filosofis
Berdasarkan dari landasan historis, Pancasila dirumuskan serta memiliki suatu
tujuan yang digunakan sebagai Dasar Negara Indonesia. Proses perumusannya tersebut
juga diambil dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat.
Pancasila menjadi salah satu pencerminan budaya bangsa, sehingga harus bisa
diwariskan kepada generasi penerus atau generasi selanjutnya. Secara kultural, unsur-
unsur Pancasila itu terdapat dalam adat istiadat, tulisan, bahasa, slogan, kesenian, agama,
kepercayaan dan kebudayaan dalam negara Indonesia secara umum.
Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasar atas aturan yang dibuat
setelah melalui perundingan dan permusyawarahan. Alinea ke-4 dalam Pembukaan UUD
1945 yang menjadi landasan yuridis konstitusional antara lain yang ada di dalamnya
terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah, benar
serta otentik.
Landasan filosofis bersumber dari adanya pandangan-pandangan di dalam filsafat
pendidikan, menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, keyakinan mengenai
adanya sumber nilai, hakikat pengetahuan dan mengenai kehidupan yang lebih baik
dijalankan. Secara filosofis, bangsa Indonesia sebelum mendirikan suatu negara
merupakan bangsa yang berketuhanan dan berkemanusiaan, yang mana hal ini berdasar
dari kenyataan objektif jika manusia itu merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Buatlah poster tentang perbuatan dan perilaku warga negara yang baik dan tidak baik
dalam kehidupan sehari-hari!
2. Atau perbuatan yang bertanggungjawab dan tidak bertanggungjawab dalam kehidupan
sehari-hari!
5
3. Pilih salah satu tema di atas untuk membuat poster!

D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat poster
3. Poster dibuat dalam bentuk softfile

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Tempat pelaksanaan di ruang kelas
2. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 2-3 orang
3. Melakukan pembagian tugas pembuatan poster
4. Membuat poster sesuai dengan tema yang dipilih
5. Pelaksanaan praktik akan dinilai oleh dosen pembimbing
6. Poster dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/pembimbing.

F. PENILAIAN
Skor dan Kriteria
No Aspek
5 4 3 2 1
1 Isi Isi sesuai topik dan Salah satu Dua unsur Tiga unsur Isi sangat
benar secara unsur tidak tidak tidak kacau dan
konsep serta sesuai terpenuhi terpenuhi terpenuhi tidak jelas
teori
2 Format Sistematis, mudah Salah satu Dua unsur Tiga unsur Tidak ada
dipahami alurnya, unsur tidak tidak tidak unsur yang
mudah terbaca, terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi
background
mendukung konten
3 Bahasa Baik dan benar, Salah satu Dua unsur Tiga unsur Tidak ada
singkat, jelas, unsur tidak tidak tidak unsur yang
komprehensif, terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi
mudah dipahami
4 Sikap Menyelesaikan Salah satu Dua unsur Tiga unsur Tidak ada
sesuai jadwal, unsur tidak tidak tidak unsur yang
semua anggota terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi
aktif bekerjasama
dalam menyusun
dan memasang
poster.

Penetapan Nilai Akhir:

(5 x 4 poin)
NA = --------------- x 10
2

6
BAB II
PRAKTIKUM
KEBENARAN ILMIAH-FILSAFAT YANG TERDAPAT DI DALAM PANCASILA

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memaknai kebenaran ilmiah-filsafat yang terdapat di dalam
Pancasila.
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian filsafat
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian sistem dan cabang-cabang filsafat
c. Mahasiswa mampu menjelaskan kesatuan sila-sila sebagia suatu kesatuan yang
sistematis, heirarkis dan logis
d. Mahasiswa mampu menjelaskan unsur-unsur pancasila
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila sebagai sistem filsafat

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan logika, metode, dan
sistem untuk mengkaji masalah umum dan mendasar mengenai berbagai persoalan,
seperti; pengetahuan, akal, pikiran, eksistensi, dan bahasa.
2. Sistem dan Cabang Filsafat
a. Sistem filsafat
Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar
epistemologis dan dasar aksiologis.
b. Cabang-cabang filsafat
Secara umum, para ahli membagi bidang studi filsafat menjadi beberapa cabang atau
bagian. Adapun cabang-cabang filsafat adalah epistemologi, metafisika, logika,
etika, estetika dan filsafat ilmu.
3. Kesatuan Sila-Sila Sebagai Suatu Kesatuan yang Sistematis, Hierarkis, dan Logis
a. Kesatuan yang sistematis
Jadi Pancasila yang terdiri atas bagian-bagian, yaitu sila-sila Pancasila, setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri ,fungsi sendiri-sendiri. Namun secara
keseluruahan merupakan suatu kesatuan yang sistematis.
b. Kesatuan yang bersifat organis
Pancasila merupakan suatu kesatuan yang majemuk tunggal dan bersumber pada
hakikat manusia “monopluralis”.
c. Kesatuan yang bersifat hirarkis, berbentuk piramidal
Dilihat dari intinya, urut-urutan lima sila menunjukkan suatu rangkaian tingkat
dalam luasnya, dan isi sifatnya merupakan pengkhususan dari sila-sila di mukanya.
Sila I menjadi basis dari Sila II, III, IV dan V. Ketuhanan YME adalah Ketuhanan
yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, serta berkeadilan sosial,
sehingga setiap sila terkandung sila-sila lainnya.
4. Unsur-Unsur Pancasila
a. Unsur ketuhanan
b. Unsur kemanusiaan
c. Unsur persatuan
d. Unsur kerakyatan
e. Unsur keadilan

7
5. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
a. Unsur ketuhanan
Secara ontologik manusia sebagai yang diciptakan telah menunjukan bahwa adanya
pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dalam sejarah sebelum datangnya agama
Hindu, Budha, Islam serta Kristen. Indonesia telah memiliki kepercayaan.
b. Unsur kemanusiaan
Sebagai bangsa yang berketuhanan yang maha esa dengan sendirinya bangsa
Indonesia memiliki rasa kemanusiaan yang luhur. Pada hakekatnya kemanusiaan
merupakan bawaan kodrat manusia.
c. Unsur persatuan
Ciri bangsa Indonesia yang rukun, bersatu dan kekeluargaan, bertindak bukan
semata-mata dari perhitungan untung rugi serta pamrih dan kepentingan pribadi.
Maka dari itu unsur persatuan ini telah terdapat dalam kehidupan dalam
bermasyarakat Indonesia bakhan sudah dilaksanakan oleh mereka.
d. Unsur kerakyatan
Istilah kerakyatan sendiri berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa
merupakan rakyat. Dalam bahasa lain kerakyatan juga disebut demokrasi yang
berasal dari keta yunaini yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti
berdaulat.
e. Unsur keadilan
Adil merupakan istilah yang menunjukan bahwa orang harus memberi kepada orang
lain apa yang menjadi haknyab dan tahu mana yang menjadi haknya sendiri serta
tahu apa kewajibannya kepada orang lain maupun dirinya sendiri.

C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Diskusikan tentang kebenaran ilmiah-filsafati yang terdapat dalam Pancasila
2. Buat laporan hasil diskusi

D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat laporan hasil diskusi
3. Laporan dikumpulkan dalam bentuk hardfile/print out

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Tempat pelaksanaan di ruang kelas
2. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4-5 mahasiswa
3. Melakukan diskusi dengan tenang dan tertib
4. Membuat laporan diskusi
5. Pelaksanaan diskusi akan dinilai oleh dosen pembimbing
6. Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/pembimbing.

F. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM


1. Penulisan laporan praktikum
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai berikut:
a. Pendahuluan’ memuat latar belakang dan tujuan praktikum
b. Tinjauan pustaka; memuat teori praktikum
c. Hasil dan pembahasan; berisikan hasil diksusi, kesesuaian dengan masalah dan teori
yang ditemukan.
d. Kesimpulan
8
e. Daftar pustaka
2. Penyerahan laporan
Laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/instruktur.

G. PENILAIAN
Penilaian Diskusi
Skor dan Kriteria
No. Aspek
5 4 3 2 1
1 Aktif dalam Bertanya Bertanya Bertanya Bertanya Tidak pernah
menyatakan dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau bertanya atau
pendapat memberi memberi memberi memberi menjawab
jawaban jawaban tiga jawaban jawaban
empat kali kali dua kali satu kali
atau lebih
2. Sikap dalam Uraian jelas Uraiannya jelas Uraian Uraian Menggunakan
menyatakan dengan bahasa dan dengan kurang tidak jelas nada suara
pendapat indoneia baku bahasa jelas dengan tinggi, mimic
dan lugas Indonesia baku dengan bahasa dan/atau
bahasa Indonesia gesture yang
Indonesia tidak baku tidak sopan
tidak baku
3. Cakupan materi Relevan Bertanya relevan Bertanya Bertanya Bertanya
pertanyaan dengan materinya, dan relevan tetapi tetapi tidak
materi, sesuai menghubungkan materinya kurang relevan
perkembangan dengan relevan materinya
terkini dan perkembangan materinya
menyebutkan terkini
satu contoh
publikasi yang
relevan
4 Jawaban atas Menjawab Menjawab jelas, Menawab Menjawab Menjawab
pertanyaan tepat, tepat dan jelas dan tetapi tidak tetapi tidak
sistematis, sistematis tepat tuntas tepat.
sintesis dan
analisisnya
jelas.

Penilaian Laporan
Skor dan Kriteria
No Aspek
3 2 1
1 Sistematika laporan Laporan Laporan Laporan tidak
(Laporan lengkap: Sampul, kata lengkap dan lengkap lengkap dan
pengantar, daftar isi, pendahuluan, terorganisasi namun tidak tidak
tinjauan pustaka, hasil dan dengan baik terorganisasi terorganisasi
pembahasan, kesimpulan dan atau dengan baik dengan baik
saran, daftar pustaka.
2 Tata tulis (penggunaan huruf kapital, Tata tulis Salah satunya, Tata tulis tidak
huruf miring, tanda baca) dan bahasa benar dan tata tulis tidak benar, dan
menggunakan benar atau bahasa tidak
bahasa yang bahasa tidak benar dan
benar dan benar dan tidak baku
baku tidak baku
3 Pendahuluan Uraian latar Uraian latar Uraian latar
belakang belakang belakang tidak
sesuai dengan kurang sesuai sesuai dengan
topik diskusi dengan topik topik diskusi

9
diskusi
4 Hasil dan pembahasan Hasil analisis Hasil analisis Hasil analisis
dan tepat, namun dan
pembahasan pembahasan pembahasan
tepat sesuai kurang tepat tidak tepat
konteks
5 Kesimpulan Tepat menarik Kurang tepat Kesimpulan
kesimpulan menarik tidak sesuai
sesuai dengan kesimpulan dengan tujuan
tujuan praktik praktik dan
dan diskusi diskusi
6 Referensi Referensi yang Referensi yang Referensi yang
digunakan digunakan digunakan
berusia 3 berusia 5 berusia lebih
tahun terakhir tahun terakhir dari 5 tahun
7 Ketepatan waktu Tugas Tugas Tugas
dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
tepat waktu lewat 1 hari setelah lewat 2
atau sebelum setelah batas hari atau lebih.
batas waktu waktu

Penetapan Nilai Akhir:

(3 x 7 poin)
NA = --------------- x 100
21

10
BAB III
PRAKTIKUM
PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN RI

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memecahkan persoalan-persoalan sosial politik dan perkembangan
IPTEK dalam perspektif yuridis kenegaraan
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tata urutan peraturan
b. Mahasiswa mampu mendiskusikan terjadinya perubahan UUD 1945 setelah
reformasi
c. Mahasiswa mampu mengklasifikasi isi UUD 1945 setelah amandemen
d. Mahasiswa mampu mengidentifikasi berbagai macam lembaga negara sesuai dengan
UUD 1945 setelah amandem
e. Mahasiswa mampu menganalisis hasil-hasil peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan sistem politik

B. URAIAN MATERI
1. Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia
a. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang ini, jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2) Ketetapan MPR;
3) UU/Perppu;
4) Peraturan Presiden;
5) Peraturan Daerah Provinsi;
6) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
Definisi :
a. Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum
yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau
pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan.
b. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah hukum dasar (konstitusi) yang
tertulis yang merupakan peraturan negara tertinggi dalam tata urutan Peraturan
Perundang-undangan nasional.
c. Ketetapan MPR merupakan putusan MPR yang ditetapkan dalam sidang MPR, yang
terdiri dari 2 (dua) macam yaitu : Ketetapan yaitu putusan MPR yang mengikat baik
ke dalam atau keluar majelis, Keputusan yaitu putusan MPR yang mengikat ke dalam
majelis saja.
d. Undang-Undang (UU) adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh
Dewan Perwakilan Rakyat dengan Persetujuan bersama Presiden.
e. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) adalah Peraturan
Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan
yang memaksa, dengan ketentuan: Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan

11
berikut; DPR dapat menerima/menolak Perppu tanpa melakukan perubahan; Bila
disetujui oleh DPR, Perrpu ditetapkan menjadi Undang-Undang; Bila ditolak oleh
DPR, Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
f. Peraturan Pemerintah (PP) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya.
g. Peraturan Presiden (Perpres) adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan
oleh Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih
tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
h. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dengan persetujuan
Gubernur.
i. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten/Kota adalah Peraturan Perundang-undangan
yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dengan
persetujuan Bupati/Walikota.
2. Perubahan UUD 1945 setelah Reformasi
Perubahan Amandemen di Indonesia sudah berlangsung selama 4 (empat) kali,
yang dimulai pada tanggal 19 Oktober 1999 mengamandemen 2 pasal, amandemen
kedua pada tanggal 18 Agustus 2000 sejumlah 10 pasal, sedangkan amandemen ketiga
pada tanggal 10 November 2001 sejumlah 10 pasal, dan amandemen keempat pada
tanggal 10 Agustus 2002 sejumlah 10 pasal serta 3 pasal Aturan Peralihan dan Aturan
Tambahan 2 pasal, apabila dilihat dari jumlah pasal pada Undang -Undang Dasar 1945
adalah berjumlah 37 pasal, akan tetapi setelah diamandemen jumlah pasalnya melebihi
37 pasal, yaitu menjadi 39 pasal hal ini terjadi karena ada pasal-pasal yang diamandemen
ulang seperti pasal 6 A ayat 4, pasal 23 C.
3. Lembaga Negara Sesuai Dengan UUD 1945 Setelah Amandemen
a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui
pemilihan umum. Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan presiden. Masa
jabatan anggota MPR lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR
yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum memangku jabatannya, anggota MPR
mengucapkan sumpah/janji bersama-sama yang dipandu oleh Ketua Mahkamah
Agung dalam sidang paripurna MPR.
b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai
lembaga negara. Anggota DPR berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang
dipilih berdasarkan hasil pemilu. DPR berkedudukan di tingkat pusat, sedangkan yang
berada di tingkat provinsi disebut DPRD provinsi dan yang berada di kabupaten/kota
disebut DPRD kabupaten/kota.
c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) merupakan lembaga negara baru yang
sebelumnya tidak ada. DPD merupakan lembaga perwakilan daerah yang
berkedudukan sebagai lembaga negara. DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi
yang dipilih melalui pemilihan umum.
d. Presiden dan Wakil Presiden
Presiden adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan eksekutif.
Maksudnya, presiden mempunyai kekuasaan untuk menjalankan pemerintahan.
Presiden mempunyai kedudukan sebagai kepala pemerintahan dan sekaligus sebagai
kepala negara. Sebelum adanya amandemen UUD 1945, presiden dan wakil presiden
dipilih oleh MPR, tetapi setelah amandemen UUD1945 presiden dan wakil presiden

12
dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. Presiden dan wakil
presiden memegang jabatan selama lima tahun dan sesudahnya dapat dipilih kembali
hanya untuk satu kali masa jabatan.
e. Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan
kehakiman. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Mahkamah
Agung adalah pengadilan tertinggi di negara kita. Perlu diketahui bahwa peradilan di
Indonesia dapat dibedakan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan
peradilan tata usaha negara (PTUN).
f. Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi adalah lembaga baru setelah adanya perubahan UUD
1945. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan
kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum
dan keadilan. Mahkamah Konstitusi berkedudukan di ibu kota negara.
g. Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang mempunyai wewenang berikut ini:
1) mengusulkan pengangkatan hakim agung;
2) menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
h. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Kedudukan BPK sejajar dengan lembaga negara lainnya. Untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksan
Keuangan yang bebas dan mandiri. Jadi, tugas BPK adalah memeriksa pengelolaan
keuangan negara.

C. TUGAS PRAKTIKUM
Diskusikan terjadinya perubahan UUD 1945 setelah reformasi!

D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk berdiskusi

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Tempat pelaksanaan di ruang kelas
2. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 4-5 mahasiswa
3. Melakukan diskusi dengan tertib

F. PENILAIAN
Penilaian diskusi
Skor dan Kriteria
No. Aspek
5 4 3 2 1
1 Aktif dalam Bertanya Bertanya Bertanya Bertanya Tidak pernah
menyatakan dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau bertanya atau
pendapat memberi memberi memberi memberi menjawab
jawaban jawaban tiga jawaban jawaban
empat kali kali dua kali satu kali
atau lebih

13
2. Sikap dalam Uraian jelas Uraiannya jelas Uraian Uraian Menggunakan
menyatakan dengan bahasa dan dengan kurang tidak jelas nada suara
pendapat indoneia baku bahasa jelas dengan tinggi, mimic
dan lugas Indonesia baku dengan bahasa dan/atau
bahasa Indonesia gesture yang
Indonesia tidak baku tidak sopan
tidak baku
3. Cakupan materi Relevan Bertanya relevan Bertanya Bertanya Bertanya
pertanyaan dengan materinya, dan relevan tetapi tetapi tidak
materi, sesuai menghubungkan materinya kurang relevan
perkembangan dengan relevan materinya
terkini dan perkembangan materinya
menyebutkan terkini
satu contoh
publikasi yang
relevan
4 Jawaban atas Menjawab Menjawab jelas, Menawab Menjawab Menjawab
pertanyaan tepat, tepat dan jelas dan tetapi tidak tetapi tidak
sistematis, sistematis tepat tuntas tepat.
sintesis dan
analisisnya
jelas.
Penetapan Nilai Akhir:

(5 x 4 poin)
NA = --------------- x 10
2

14
BAB IV
PRAKTIKUM
PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT,
BERBANGSA DAN BERNEGARA

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memecahkan persoalan-persoalan sosial politik dan perkembangan
IPTEK dengan paradigma pancasila
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian paradigma
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila sebagai paradigma pembangunan
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila sebagai paradigma di bidang ekonomi
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila sebagai paradigma di bidang sosial
budaya
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila sebagai paradigma di bidang hubungan
antar umat beragama
f. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila sebagai paradigma di bidang IPTEK

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Paradigma
Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik
talak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang - mengenai
realita dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
a. Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Politik
Warga Indonesia sebagai warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau
pelaku politik bukan sekadar sebagai objek politik. Karena pancasila bertolak dari
kodrat manusia maka pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Sistem politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai
subyek harus mampu menempatkan kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan yang
dimaksud adalah kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Sistem politik
Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem politik demokrasi
bukan otoriter.
b. Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Hukum
Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa
tugas dan tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara negara saja tetapi juga
rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut sistem dan keamanan adalah
mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem pembangunan pertahanan dan
keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(sishankamrata).
3. Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Ekonomi
Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus,
sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan yaitu pada sila ke I
Pancasila dan kemanusiaan yaitu pada sila ke II Pancasila. Pancasila bertolak dari

15
manusia sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek. Sistem ekonomi yang berdasar
pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.
4. Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Sosial Budaya
Dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi dewasa ini kita harus
mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai dasar nilai yaitu nilai-nilai
Pancasila itu sendiri. Prinsip etika Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistis, artinya
nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai yang bersumber pada harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk yang berbudaya. Dalam rangka pengembangan sosial budaya,
Pancasila sebagai kerangka kesadaran yang dapat mendorong untuk universalitas
melepaskan simbol-simbol dari keterikatan struktur, dan transedentalisasi meningkatkan
derajat kemerdekaan manusia, kebebasan spiritual.
5. Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang Hubungan Antar Umat Beragama
Pada reformasi dewasa ini di beberapa wilayah Negara Indonesia terjadi konflik
sosial yang bersumber pada masalah SARA, terutama bersumber pada masalah agama.
Hal ini menunjukan kemunduran bangsa Indonesia ke arah kehidupan beragama yang
tidak berkemanusiaan. Oleh karena itu merupakan salah satu tugas berat bangsa
Indonesia untuk mengembalikan suasana kehidupan beraga yang penuh perdamaian,
saling menghargai, saling menghormati dan saling mencintai sebagai sesame umat
manusia yang beradab.
6. Pancasila Sebagai Paradigma di Bidang IPTEK
Kini ilmu pengetahuan bersama anaknya IPTEK, dengan temuan-temuannya
melaju pesat, mendasar, spektakuler. Iptek tidak lagi hanya sbg sarana kehidupan tetapi
sekaligus sebagai kebutuhan kehidupan manusia. Bersamaan dengan itu iptek telah
menyentuh seluruh segi dan sendi kehidupan, dan akan merombak budaya manusia
secara intensif, yang berakibat terjadinya perbenturan tata nilai dlm aspek kehidupan.

C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi kelas menjadi 5 kelompok!
2. Setiap kelompok berdiskusi dan membuat makalah tentang:
a. pancasila sebagai paradigma pembangunan
b. pancasila sebagai paradigma di bidang ekonomi
c. pancasila sebagai paradigma di bidang sosial budaya
d. pancasila sebagai paradigma di bidang hubungan antar umat beragama
e. pancasila sebagai paradigma di bidang IPTEK
3. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya!
4. Masing-masing kelompok presentasi selama 10 menit dengan media PowerPoint!

D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk berdiskusi dan membuat makalah
3. Makalah dikumpulkan dalam bentuk hardfile/print out

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Tempat pelaksanaan di ruang kelas
2. Mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok
3. Melakukan diskusi dengan tertib
4. Pelaksanaan diskusi akan dinilai oleh dosen pembimbing
5. Membuat makalah
6. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/pembimbing.

16
F. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Penulisan makalah
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai berikut:
a. Pendahuluan’ memuat latar belakang dan tujuan praktikum
b. Tinjauan pustaka; memuat teori praktikum
c. Hasil dan pembahasan; berisikan hasil diksusi, kesesuaian dengan masalah dan teori
yang ditemukan.
d. Kesimpulan
e. Daftar pustaka
2. Penyerahan makalah
3. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/instruktur.

G. PENILAIAN
Penilaian Diskusi
Skor dan Kriteria
No. Aspek
5 4 3 2 1
1 Aktif dalam Bertanya Bertanya Bertanya Bertanya Tidak pernah
menyatakan dan/atau dan/atau dan/atau dan/atau bertanya atau
pendapat memberi memberi memberi memberi menjawab
jawaban jawaban tiga jawaban jawaban
empat kali kali dua kali satu kali
atau lebih
2. Sikap dalam Uraian jelas Uraiannya jelas Uraian Uraian Menggunakan
menyatakan dengan bahasa dan dengan kurang tidak jelas nada suara
pendapat indoneia baku bahasa jelas dengan tinggi, mimic
dan lugas Indonesia baku dengan bahasa dan/atau
bahasa Indonesia gesture yang
Indonesia tidak baku tidak sopan
tidak baku
3. Cakupan materi Relevan Bertanya relevan Bertanya Bertanya Bertanya
pertanyaan dengan materinya, dan relevan tetapi tetapi tidak
materi, sesuai menghubungkan materinya kurang relevan
perkembangan dengan relevan materinya
terkini dan perkembangan materinya
menyebutkan terkini
satu contoh
publikasi yang
relevan
4 Jawaban atas Menjawab Menjawab jelas, Menawab Menjawab Menjawab
pertanyaan tepat, tepat dan jelas dan tetapi tidak tetapi tidak
sistematis, sistematis tepat tuntas tepat.
sintesis dan
analisisnya
jelas.
Penetapan Nilai Akhir:

(5 x 4 poin)
NA = --------------- x 10
2

17
Penilaian Makalah
Skor dan Kriteria
No Aspek
3 2 1
1 Sistematika laporan Laporan lengkap Laporan lengkap Laporan tidak
(Laporan lengkap: Sampul, Kata dan terorganisasi namun tidak lengkap dan tidak
Pengantar, Daftar isi, dengan terorganisasi terorganisasi
Pendahuluan (latar belakang dan dengan baik dengan baik
tujuan praktik), Metode Paktik
Lapang, Hasil dan Pembahasan,
Kesimpulan dan atau saran, daftar
pustaka.
2. Tata tulis (Penggunaan huruf Tata tulis benar Salah satunya, Tata tulis tidak
capital, huruf miring, tanda baca) dan menggunakan tata tulis tidak benar, dan Bahasa
dan Bahasa Bahasa yang benar atau bahasa tidak benar dan
benar dan baku tidak benar dan tidak baku
tidak baku.
3. Pendahuluan Uraian latar Uraian latar Uraian latar
belakang sesuai belakang kurang belakang tidak
dengan topik sesuai dengan sesuai dengan
praktik topik praktik topik praktik
4. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis dan Hasil analisis Hasil analisis data
pembahasan tepat tepat, namun dan pembahasan
sesuai konteks pembahasan tidak tepat.
kurang tepat.
5. Kesimpulan Tepat menarik Kurang tepat Kesimpulan tidak
kesimpulan sesuai menarik sesuai dengan
dengan tujuan kesimpulan, salah tujuan praktik dan
praktik dan satunya, karena perolehan data
perolehan data tidak sesuai
tujuan praktik
atau perolehan
data
6 Referensi Referensi yang Referensi yang Referensi yang
digunakan berusia digunakan berusia digunakan berusia
3 tahun terakhir 5 tahun terakhir lebih dari 5 tahun
7 Ketepatan Waktu Tugas Tugas Tugas
dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
tepat waktu atau lewat 1 hari setelah lewat 2
sebelum batas setelah batas atau lebih
waktu. waktu.
Penetapan Nilai Akhir:

(3 x 7 poin)
NA = --------------- x 100
21

18
BAB V
UUD 1945 DAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI LANDASAN
PEMBANGUNAN NASIONAL

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami UUD 1945 dan Rencana Pembangunan Nasional
sebagai landasan pembangunan nasional
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pembangunan Nasional
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pancasila dan UUD 1945 sebagai paradigma
pembangunan nasional
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional dalam bidang ekonomi
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional bidang kesejahteraan
rakyat, pendidikan dan kebudayaan
e. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional dalam bidang agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
f. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional bidang Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
g. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional bidang hukum
h. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional dalam bidang politik,
aparatur negara, penerangan, komunikasi dan media massa
i. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan nasional bidang pertahanan dan
keamanan
j. Mahasiswa mampu menjelaskan pembangunan daerah

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses
pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan
nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan
rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh
kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan
Tujuan Nasional. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa,
yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara
berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu
peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar
dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.

2. Pancasila dan UUD 1945 sebagai Paradigma Pembangunan Nasional


Pembangunan nasional adalah kelanjutan perjuangan untuk mengisi
kemerdekaan nasional yang telah direbut dan dipertahankan dengan penuh
pengorbanan. Kemerdekaan merupakan jawaban yang harus dilalui untuk
mewujudkan kehidupan nasional yang lebih baik.
Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pembangunan
itu tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah atau kepuasan batiniah, melainkan

19
keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara kemajuan lahir dan kebahagiaan
batin.
3. Pembangunan Nasional dalam Bidang Ekonomi
Dalam dunia usaha, biasanya yang terjadi adalah persaingan bebas dan yang
kuat yang akan menang. Oleh karena itu, di Indonesia perkembangan ekonomi harus
didasarkan pada usaha untuk menciptakan kesejahteraan manusia. Namun, untuk
mewujudkan itu, sistem ekonomi harus mendasarkan pada moralitas humanistik, yaitu
ekonomi yang berkemanusiaan.
4.Pembangunan Nasional Bidang Kesejahteraan Rakyat, Pendidikan dan
Kebudayaan
Pada era reformasi ini, masyarakat sering melihat stagnasi nilai sosial budaya
diantara mereka sehingga berujung pada terjadinya gejolak sosial, kerusuhan, dan
sebagainya. Oleh karena itu, upaya pengembangan sosial budaya masyarakat
Indonesia harus didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip etika Pancasila pada
hakikatnya bersifat humanistik, artinya nilai-nilai Pancasila mendasarkan pada nilai
yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
Pancasila merupakan sumber normatif bagi peningkatan humanisasi dalam
bidang sosial budaya. Sebagai kerangka kesadaran, Pancasila dapat merupakan
dorongan untuk universalisasi, yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan
struktur dan transedental, yaitu peningkatan derajat kemerdekaan manusia dan
kebebasan spritual.
Oleh karena itu, dengan melihat berbagai peristiwa negatif yang marak terjadi di
era reformasi ini, sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat dan pemerintah untuk
mengembangkan aspek sosial budaya dengan berdasarkan Pancasila atau secara lebih
khusus dengan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, ketuhanan, serta keberadaan.
5. Pembangunan Nasional dalam Bidang Agama dan Kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
Salah satu penyebab banyaknya peristiwa kerusuhan/konflik antardaerah adalah
masalah konflik suku, agama, ras, dan antar golongan (sara) yang sesungguhnya dapat
mengancam keutuhan bangsa. Oleh karena itu, untuk dapat mengakhirinya yaitu dengan
cara menciptakan kehidupan beragama yang penuh dengan perdamaian, saling
menghargai, menghormati, dan mencintai sebagai umat manusia yang beradab.
6. Pembangunan Nasional dalam Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
a. Landasan-Landasan Pembangunan Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dalam Pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa “Kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ......” .
Kesejahteraan umum dan kecerdasan bangsa adalah wujud harkat-martabat
bangsa, bahkan harkat dan martabat pribadi manusia. Kesadaran harkat-martabat
bangsa, mengembangkan kebanggaan nasional menjadi motivasi kemandirian dan
keunggulan.
b. Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sasaran Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yaitu tercapainya kemampuan
nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan peradaban, serta
ketangguhan dan daya saing bangsa yang diperlukan untuk memacu pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas,
maju, mandiri serta sejahtera, yang dilandasi nilai- nilai spiritual, moral, dan etik
didasarkan nilai luhur budaya bangsa serta nilai keimanan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

20
7. Pembangunan Nasional dalam Bidang Hukum
Berdasarkan pandangan hidup (filsafat hidup) dan dasar negara (filsafat negara)
Pancasila, maka landasan moral kebangsaan dan kenegaraan Indonesia ialah filsafat
Pancasila. Dalam tata kenegaraan maka Pancasila diakui sebagai ideologi negara dan
ideologi nasional. Fungsi utama dasar negara dan ideologi nasional ialah sebagai norma-
dasar (Grundnorm), yakni sebagai asas normatif yang dalam pelaksanaannya melalui
tegaknya kaidah-kaidah hukum dan keadilan bagi semua manusia dan warga negara.
8. Pembangunan Nasional Dalam Bidang Politik, Aparatur Negara, Penerangan,
Komunikasi dan Media Massa
Kemerdekaan dan kedaulatan nasional bangsa negara Indonesia ditegakkan atas
asas kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Artinya, kemerdekaan dan
kedaulatan adalah milik (hak asasi bangsa, hak asasi manusia) rakyat, yakni oleh rakyat
dan untuk rakyat.
9. Pembangunan Nasional Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seperti yang telah diketahui, negara Indonesia adalah negara hukum. Maka, untuk
menciptakan ketertiban dan keamanan dalam masyarakat, diperlukan suatu peraturan
perundang-undangan untuk melindungi hak asasi setiap warga negara. Untuk
mewujudkan itu, diperlukan aparat keamanan negara dan penegak hukum.
10. Pembangunan Daerah
Negara RI adalah Republik Kesatuan. Artinya, negara yang menegakkan
demokrasi dan untuk seluruh rakyat dan seluruh wilayah Indonesia. Negara Republik
Kesatuan berarti pula negara yang mengutamakan kepentingan rakyat karena Indonesia
ialah negara oleh, dari, dan untuk rakyat. Negara RI kesatuan yang membentang dari
Sabang-Merauke dengan kepulauan sekitar 17.000 pulau, dan didiami oleh penduduka
sekitar 230 juta lebih.

C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Bagi kelas menjadi 8 kelompok!
2. Tiap kelompok membuat makalah tentang:
a. pembangunan nasional dalam bidang ekonomi
b. pembangunan nasional bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan
c. pembangunan nasional dalam bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
d. pembangunan nasional bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
e. pembangunan nasional bidang hukum
f. pembangunan nasional dalam bidang politik, aparatur negara, penerangan,
komunikasi dan media massa
g. pembangunan nasional bidang pertahanan dan keamanan
h. pembangunan daerah
3. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya dan presentasi dengan media PPT!

D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk berdiskusi dan membuat makalah
3. Makalah dikumpulkan dalam bentuk hardfile/print out

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Tempat pelaksanaan di ruang kelas
2. Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok
3. Mencari materi sesuai tema makalah yang ditentukan
4. Membuat makalah dan PPT

21
5. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/pembimbing.
6. Presentasi akan dinilai oleh dosen pembimbing

F. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM


1. Penulisan makalah
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai berikut:
a. Pendahuluan’ memuat latar belakang dan tujuan praktikum
b. Tinjauan pustaka; memuat teori praktikum
c. Hasil dan pembahasan; berisikan hasil diksusi, kesesuaian dengan masalah dan
teori yang ditemukan.
d. Kesimpulan
e. Daftar pustaka
2. Penyerahan makalah
3. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/instruktur.

G. PENILAIAN
Penilaian Makalah
Skor dan Kriteria
No Aspek
3 2 1
1 Sistematika laporan Laporan lengkap Laporan lengkap Laporan tidak
(Laporan lengkap: Sampul, Kata dan terorganisasi namun tidak lengkap dan tidak
Pengantar, Daftar isi, dengan terorganisasi terorganisasi
Pendahuluan (latar belakang dan dengan baik dengan baik
tujuan praktik), Metode Paktik
Lapang, Hasil dan Pembahasan,
Kesimpulan dan atau saran, daftar
pustaka.
2. Tata tulis (Penggunaan huruf Tata tulis benar Salah satunya, Tata tulis tidak
capital, huruf miring, tanda baca) dan menggunakan tata tulis tidak benar, dan Bahasa
dan Bahasa Bahasa yang benar atau bahasa tidak benar dan
benar dan baku tidak benar dan tidak baku
tidak baku.
3. Pendahuluan Uraian latar Uraian latar Uraian latar
belakang sesuai belakang kurang belakang tidak
dengan topik sesuai dengan sesuai dengan
praktik topik praktik topik praktik
4. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis dan Hasil analisis Hasil analisis data
pembahasan tepat tepat, namun dan pembahasan
sesuai konteks pembahasan tidak tepat.
kurang tepat.
5. Kesimpulan Tepat menarik Kurang tepat Kesimpulan tidak
kesimpulan sesuai menarik sesuai dengan
dengan tujuan kesimpulan, salah tujuan praktik dan
praktik dan satunya, karena perolehan data
perolehan data tidak sesuai
tujuan praktik
atau perolehan
data
6 Referensi Referensi yang Referensi yang Referensi yang
digunakan berusia digunakan berusia digunakan berusia
3 tahun terakhir 5 tahun terakhir lebih dari 5 tahun
7 Ketepatan Waktu Tugas Tugas Tugas
dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
tepat waktu atau lewat 1 hari setelah lewat 2
sebelum batas setelah batas atau lebih
waktu. waktu.

22
Penetapan Nilai Akhir:

(3 x 7 poin)
NA = --------------- x 100
21

Penilaian Presentasi
Skor dan Kriteria
No. Aspek
3 2 1
1. Komunikasi Komunikasi lancer Komunikasi sedang Tidak ada
dan baik komunikasi
2. Sistematika penyampaian Penyampaian Penyampaian kurang Penyampaian tidak
sistematis sistematis sistematis
3 Wawasan Wawasan luas Wawasan sedang Wawasan kurang
4 Keberanian Keberanian baik Keberanian sedang Tidak ada keberanian
5 Antusiasme Antusias Kurang antusias Tidak antusias
6. Penampilan Penampilan baik Penampilan cukup Penampilan kurang
baik
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 6 poin)
NA = --------------- x 100
18

Penilaian Power Point


Skor dan kriteria
No. Aspek
3 2 1
1. Kesesuaian dengan materi Sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai
2. Pesan singkat, padat, dan jelas Slide berisi poin-poin Slide berisi poin- Slide terlalu
singkat dengan poin singkat, panjang dan susah
informasi yang padat namun informasi untuk dimengerti
serta jelas kurang jelas
3. Kemudahan untuk dibaca Ukuran tulisan dan Ukuran tulisan Ukuran dan
pemilihan warna dan pemilihan pemilihan warna
sesuai sehingga warna kurang tulisan tidak
mudah untuk dibaca sesuai sehingga sesuai sehingga
menyulitkan tidak dapat dibaca
untuk membaca
4. Desain slide Menarik Kurang menarik Tidak menarik
5. Urutan slide Terstruktur dengan Kurang terstruktur Tidak terstruktur
baik dengan baik dengan baik
Penetapan Nilai Akhir:
(3 x 5 poin)
NA = --------------- x 100
15

23
BAB VI
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN PEMBANGUNAN DAN KEHIDUPAN BANGSA
INDONESIA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami pancasila sebagai landasan pembangunan dan
kehidupan bangsa Indonesia dalam praktik kebidanan
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pancasila
b. Mahasiswa mampu menjelaskan pelayanan masyarakat
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pelaksanaan pancasila dalam pelaksanaan tugas
kebidanan
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pengamalan butir-butir pancasila dalam merawat
pasien
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia
2. Pelayanan Masyarakat
Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang digunakan dalam memberikan
layanan kesehatan kepada masyarakat. Definisi pelayanan kesehatan menurut Prof.
Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan
kesehatan ) dengan sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey dan Loomba
(1973), Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang diselenggarakan sendiri/secara
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah, dan mencembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan peroorangan,
keluarga, kelompok, atau masyarakat.
3. Pelaksanaan Pancasila Dalam Pelaksanaan Tugas Kebidanan
Bentuk pengamalan dari sila-sila Pancasila dalam memberikan pelayanan kebidanan
kepada pasien, sebagai berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Manusia indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,sesuai
dengan Agama dan kepercayaan masing-masing berdasarkan kemanusiaan
yang adil dan beradab.
2) Hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk Agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda sehingga terbina kerukunan hidup antar Agama.
3) Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya
masing-masing.
4) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaaan kepada orang lain.
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
1) Mengakui persamaan derajat,persamaan hak dan persamaan kewajiban azasi
antara manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan yang
Maha Esa.
2) Saling mencintai sesama manusia.
3) Mengembangkan sikap tenggang rasa.

24
4) Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
6) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7) Berani membela kebenaran dan keadilan.
8) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama bangsa lain.
c. Persatuan Indonesia
1) Menempatkan kesatuan,persatuan,kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3) Cinta tanah air dan bangsa.
4) Bangga sebagai bangsa bertanah air Indonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia ber-Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,perdamaian,keadilan.
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Warga masyarakat mempunyai kedudukan,hak dan kewajiban yang sama
dengan mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2) Tidak memaksa kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat dilandasi semangat kekeluargaan.
e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan sikap dan perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
2) Bersikap adil.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4) Menghormati hak-hak orang lain.
4. Pengamalan Butir-Butir Pancasila Dalam Merawat Pasien
Menurut Depkes RI (dalam Onny, 1985) telah menetapkan bahwa pelayanan
perawatan dikatakan berkualitas baik apabila perawat/bidan dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada pasien sesuai dengan aspek-aspek dasar perawatan. Aspek-
aspek tersebut meliputi:
a. Aspek penerimaan
Aspek ini meliputi sikap perawat yang selalu ramah, periang, selalu tersenyum,
menyapa semua pasien tanpa membedakan golongan, pangkat, latar belakang
sosial ekonomi dan budaya, sehingga pribadi utuh. Agar dapat melakukan
pelayanan sesuai aspek penerimaan perawat harus memiliki minat terhadap orang
lain dan memiliki wawasan yang luas.
b. Aspek perhatian
Aspek ini meliputi sikap perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
perlu bersikap sadar, murah hati dalam arti bersedia memberikan bantuan dan
pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan,
memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien, mau mengerti
terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
c. Aspek komunikasi
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus bisa melakukan komunikasi yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien. Adanya komunikasi yang saling
berinteraksi antara pasien dengan perawat dan adanya hubungan baik dengan
keluarga pasien.
d. Aspek kerjasama

25
Aspek ini meliputi sikap perawat yang harus mampu melakukan kerjasama yang
baik dengan pasien dan keluarga pasien.
e. Aspek tanggungjawab
Aspek ini meliputi sikap perawat yang jujur, tekun dalam tugas, mampu
mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat
dalam bertindak.

C. TUGAS PRAKTIKUM
1. Setiap mahasiswa membuat makalah tentang “Pancasila sebagai Landasan
Pembangunan dan Kehidupan Bangsa Indonesia dalam Praktik Kebidanan”
2. Tugas dikumpulkan pada pertemuan berikutnya

D. PERSIAPAN
1. Melakukan penelusuran materi/jurnal
2. Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat makalah
3. Makalah dikumpulkan dalam bentuk hardfile/print out

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Setiap mahasiswa mengerjakan makalah
2. Mencari materi sesuai tema makalah yang sudah ditentukan
3. Membuat makalah
4. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/pembimbing.
5. Makalah akan dinilai oleh dosen pembimbing

F. PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTIKUM


1. Penulisan makalah
Laporan praktikum dibuat dalam bentuk makalah dengan sistematika sebagai
berikut:
a. Pendahuluan’ memuat latar belakang dan tujuan praktikum
b. Tinjauan pustaka; memuat teori praktikum
c. Hasil dan pembahasan; berisikan hasil diksusi, kesesuaian dengan masalah dan
teori yang ditemukan.
d. Kesimpulan
e. Daftar pustaka
2. Penyerahan makalah
3. Makalah dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
pengajar/instruktur.

26
G. PENILAIAN
Penilaian Makalah
Skor dan Kriteria
No Aspek
3 2 1
1 Sistematika laporan Laporan lengkap Laporan lengkap Laporan tidak
(Laporan lengkap: Sampul, Kata dan terorganisasi namun tidak lengkap dan tidak
Pengantar, Daftar isi, dengan terorganisasi terorganisasi
Pendahuluan (latar belakang dan dengan baik dengan baik
tujuan praktik), Metode Paktik
Lapang, Hasil dan Pembahasan,
Kesimpulan dan atau saran, daftar
pustaka.
2. Tata tulis (Penggunaan huruf Tata tulis benar Salah satunya, Tata tulis tidak
capital, huruf miring, tanda baca) dan menggunakan tata tulis tidak benar, dan Bahasa
dan Bahasa Bahasa yang benar atau bahasa tidak benar dan
benar dan baku tidak benar dan tidak baku
tidak baku.
3. Pendahuluan Uraian latar Uraian latar Uraian latar
belakang sesuai belakang kurang belakang tidak
dengan topik sesuai dengan sesuai dengan
praktik topik praktik topik praktik
4. Hasil dan Pembahasan Hasil analisis dan Hasil analisis Hasil analisis data
pembahasan tepat tepat, namun dan pembahasan
sesuai konteks pembahasan tidak tepat.
kurang tepat.
5. Kesimpulan Tepat menarik Kurang tepat Kesimpulan tidak
kesimpulan sesuai menarik sesuai dengan
dengan tujuan kesimpulan, salah tujuan praktik dan
praktik dan satunya, karena perolehan data
perolehan data tidak sesuai
tujuan praktik
atau perolehan
data
6 Referensi Referensi yang Referensi yang Referensi yang
digunakan berusia digunakan berusia digunakan berusia
3 tahun terakhir 5 tahun terakhir lebih dari 5 tahun
7 Ketepatan Waktu Tugas Tugas Tugas
dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
tepat waktu atau lewat 1 hari setelah lewat 2
sebelum batas setelah batas atau lebih
waktu. waktu.
Penetapan Nilai Akhir:

(3 x 7 poin)
NA = --------------- x 100
21

27
BAB VII
P4 (PEDOMAN, PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA)

A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


1. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami P4 (Pedoman, Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila)
2. INDIKATOR
a. Mahasiswa mampu menjelaskan latar belakang perlunya P4
b. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya Tap MPR No II/MPR/1978
c. Mahasiswa mampu menjelaskan butir-butir P4
d. Mahasiswa mampu menjelaskan pola pelaksanaan P4

B. URAIAN MATERI
1. Latar Belakang Perlunya P4
a. Pengamalan Pancasila
Sejak proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945, tercatat berbagai peristiwa
dan pergolakan politik sampai dengan pemberontakan-pemberontakan bersenjata.
Semua itu apabila dikaji secara mendalam lagi, memiliki suatu tujuan yang sama
yaitu untuk menggolakkan pancasila sebagai dasar negara dan mengganti
dengan dasar negara yang lain. Kekuatannya terletak pada keyakinan akan
kebenaran pancasila sebagai dasar negara. Sedangkan kelemahannya terletak
karena belum adanya penghayatan dan pengmalan pancasila pada masing-masing
individu.
b. Mengemban Tugas ke Masa Depan
1) Tugas untuk masa depan pembangunan bagi bangsa dan Negara
a) Penanaman nilai kepribadian dalam pembangunan
b) Pergantian generasi
2) Pancasila sebagai jiwa, kepribadian, pandangan hidup dan dasar negara
a) Jenis-jenis pengamalan pancasila
b) Pengamalan pancasila yang objektif
3) Pengamalan pancasila yang subjektif
4) Implementasi pancasila
5) Gerakan reformasi
2. Proses Terjadinya Tap MPR no II/MPR/1978
Kelahiran dan tumbuh kembang P-4 didorong oleh situasi kehidupan negara
yang terjadi pada pertengahan tahun 1965. Orde Baru menilai bahwa terjadinya
tragedi nasional, G-30-S/PKI pada tahun 1965, adalah karena bangsa Indonesia tidak
melaksanakan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 secara murni dan
konsekuen. Setelah bangsa Indonesia mampu mengatasi akibat dari gejolak yang
ditimbulkan oleh gerakan G-30-S/PKI, serta telah mampu untuk menetapkan
program pembangunnya, dirasa perlu untuk membenahi karakter bangsa dengan
mengembangkan sikap dan perilaku warga negara sesuai dengan amanat yang
tertuang dalam Undang-Undang Dasarnya. Maka Majelis Permusyawaratan Rakyat,
dalam Sidang Umumnya, pada tanggal 22 Maret 1978 menetapkan Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Dengan demikian pelaksanaan P-4
merupakan kehendak rakyat yang ditetapkan oleh MPR RI sebagai penjelmaan
rakyat, yang wajib dipatuhi.

28
3. Butir-Butir P4
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
c. Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
4. Pola Pelaksanaan P4
Pola pelaksanaan pedoman pelaksanaan pengamalan pancasila dilakukan agar
Pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga negara.
a. Jalur-jalur yang digunakan
1) Jalur Pendidikan
2) Jalur Media Massa
3) Jalur Organisasi Sosial Politik
b. Penciptaan suasana yang menunjang
1) Kebijakan Pemerintah dan Peraturan Perundang-undangan
2) Aparatur Negara
3) Kepemimpinan dan Pemimpin Masyarakat

29
C. TUGAS PRAKTIKUM
Jawablah pertanyaan ini
1. Sebukan hal-hal yang melatarbelakangi perlunya P4!
2. Sebutkan butir-butir P4!
3. Sebutkan jalur-jalur pola pelaksanaan P4!

D. PERSIAPAN
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk mengerjakan soal
2. Jawaban dikumpulkan dalam bentuk hardfile/print out

E. PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM


1. Pertanyaan pada soal tersebut di atas dikerjakan selama 15 menit!
2. Kumpukan sebelum perkuliahan dimulai!

F. PENILAIAN
Penilaian kuis
Skor Kriteria
5 (sangat baik) Mahasiswa menjawab benar lebih dari 80% dari seluruh pertanyaan sesuai
dengan kunci jawaban
4 (baik) Mahasiswa menjawan benar kurang dari 79% dan lebih dari 60% dari seluruh
pertanyaan sesuai kunci jawaban.
3 (cukup) Mahasiswa menjawab benar kurang dari 59% dan lebih dari 40% dari seluruh
pertanyaan sesuai kunci jawaban
2 (kurang) Mahasiswa menjawab benar kurang dari 39% dan lebih dari 20% dari seluruh
pertanyaan sesuai kunci jawaban.
1 (buruk) Mahasiswa menjawab benar kurang dari 19% dari seluruh pertanyaan sesuai
kunci jawaban.
0 (sangat buruk) Mahasiswa tidak mampu menjawab sama sekali
Penetapan Nilai Akhir:

(15 x 3 poin)
NA = --------------- x 100
15

30

Anda mungkin juga menyukai