Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA

“ Tamie Capcay ”

Disusun Oleh :

Nama : Tri Budi Santoso


Kelas : XI3

SMAN SIWALIMA AMBON


Tahun Ajaran 2019/2020
Kata Pengantar

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan proposal usaha yaitu
“TAMIE CAPCAY”.

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas Prakarya Dan Kewirausahaan yaitu
materi Makanan Internasional. Dan para pembaca dapat memperluas ilmu yang berkaitan
tentang kewirausahaan, yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita.

Dalam penyusunan proposal ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Baik
itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun, penulis
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini adalah berkat bantuan,
dorongan, serta bimbingan berbagai pihak yang telah membantu saya, sehingga
kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi.

Proposal ini tentu masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada guru pembimbing saya untuk memberi masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah ini kedepannya serta mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Namlea, 6 Mei 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Usaha

1.2 Tujuan Usaha

1.3 Waktu

1.4 Alat dan Bahan

Bab II Pengolahan

2.1 Teknik Yang Digunakan

2.2 Teknik Pengolahan

2.3 Teknik Pengemasan

2.4 Menetapkan Harga Jual

2.4.1 Menentukan Titik Impas

2.4.2 Menghitung BEP

2.5 Teknik Promosi

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar Pustaka
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Usaha

Pada saat ini, banyak sekali masyarakat yang menyukai makanan sehat ditengah
pamdemi ini. Seperti sayuran dan buah-buahan. Dan untuk itu dapat dilakukan inovasi
dengan rasa yang enak dan harga relatif murah, namun kualitas tetap terjamin. Untuk
memenuhi permintaan masyarakat tersebut harus diciptakan suatu kegiatan usaha yang
sifatnya kreatif, inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi, sehingga dapat menarik
perhatian masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan.

Salah satu makanannya adalah “Capcai”.Capcai (Hanzi: 雜 菜 ; Pinyin: zácài;


Pe̍h-ōe-jī: cha̍p-chhài; "aneka sayuran") adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah
"aneka ragam sayur". Capcai adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang
khas karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, tetapi
banyak yang salah kaprah mengira bahwa capcai harus mengandung 10 macam sayuran
karena secara harfiah adalah berarti "sepuluh sayur". Cap di dalam dialek Hokkian juga
berarti "sepuluh", dan cai berarti sayur.

Beberapa jenis sayuran yang biasanya dijadikan capcai adalah sawi putih, sawi hijau,
wortel, jagung muda, jamur merang, jamur kuping, kol, kapri, buncis, bunga kol, brokoli,
daun bawang, tomat, dan bawang bombay. Walaupun demikian, unsur hewani juga biasa
ditambahkan ke dalam makanan ini, misalnya daging sapi, ayam, telur, hati dan ampela
ayam, udang, bakso, cumi-cumi, dan daging babi. Capcai dapat dimasak dengan dua cara,
direbus (kuah) atau digoreng.

Dalam memulai usaha, yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan
cara menarik minat para konsumen. Peluang pasar yang hendak kita capai dalam bisnis
dan bagaimana cara memperoleh order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu
menganalisa keunggulan dan kelemahan pesaing dan kemampuan kita untuk bersaing
dengan mereka baik dari sisi harga, pelayanan, dan kualitas harus ditingkatkan. Jangan
lupa harus siap menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi

Agar usaha ini dikenal masyarakat, tentu saja harus dilakukan promosi, baik dengan
cara menyebarkan brosur, memasang iklan di media cetak/elektronik, memasang spanduk
ataupun promosi dari mulut ke mulut. Promosi ini dilakukan dengan tujuan untuk
menarik minat calon pembeli atas produk yang ditawarkan.

1.2 Tujuan Usaha

Tujuannya adalah dapat mengembangkan wawasan dari pelajar untuk memberikan


inovasi terhadap makanan internasional. Dan memberi pengetahuan terhadap pelajar
untuk membangun, mengembangkan, serta mempertahankan usaha yang telah dibangun.
1.3 Waktu

Pengolahan Tamie Capcay adalah Selasa, 05 Mei 2020 dan proposal dibuat pada
Rabu, 06 Mei 2020.

1.4 Alat dan Bahan

a. Alat

Wajan Spatula Saringan

b. Bahan

Mie Pangsit Telur Biji Bakso Hati Ayam

Sayur sawi Ampela Ayam Brokoli Maizena


Bab II Pengolahan

2.1 Teknik Yang digunakan

Ada beberapa teknik yang diperlukan untuk mengolah makanan agar dihasilkan
suatu produk makanan dengan citarasa yang sesuai dengan harapan. Teknik-teknik
pengolahan makanan internasional diantaranya :

1. Menggoreng (frying) ialah memasak bahan makanan dalam minyak panas supaya
bahan makanan menjadi masak, kering dan berwarna kecoklatan.

2. Merebus(boiling) yaitu memasak bahan makanan dalam zat cair pada suhu 1000c.
Merebus dapat dalam air, susu, kaldu atau anggur.

3. Menyetup (stewing) ialah memasak makanan di atas api kecil, setelah makanan itu
direbus/digoreng/ditumis. Hal ini dilakukan agar makanan menjadi lunak dan
bumbu-bumbu yang ditambahkan dapat meresap.

2.2 Teknik Pengolahan

1) Rebus mie pangsit dan goreng kering.

2) Siapkan bahan pelengkap


3) Goreng hati dan ampela ayam. Masukkan bumbu bawang. Tambah bakso. Beri air
dan masukkan brokoli. Jika sudah agak empuk, tambah sawi. Beri garam, lada bubuk,
penyedap.

4) Masukkan telur, aduk ddlm wajan. jika sudah masak, tambah larutan maizena. aduk
hingga mengental.

5) Susun mie pada piring, siram dengan kuahnya. Tamie capcay pun siap disantap.

2.3 Teknik Pengemasan

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang


menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai. Agar
kemasan produk khususnya makanan dapat berfungsi dengan baik, maka bahan membuat
kemasan produk makanan seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Tidak beracun

b. Kedap udara

c. Kedap air

d. Mudah dibuka dan ditutup

e. Anti mikroba

f. Mudah dibuang

g. Mencegah kebocoran produk

h. Tidak merusak lingkungan

i. Cocok dengan produk yang dikemas

j. Memenuhi kebutuhan ukuran, berat dan juga bentuk.

Makanan internasional biasanya menggunakan kemasan yang sudah dibuat secara


modern. Fungsi kemasan pun lebih ditekankan pada kenyamanan dan kemudahan untuk
dibawa. Bahan yang digunakan biasanya ramah lingkungan namun dapat tahan dalam
jangka waktu lama. Namun, di beberapa rumah makan bahan makanan tradisional asli
dari negaranya pun banyak digunakan. Dan saya menggunakan kemasan MIKA. Karena
mika memenuhi syarat yang ada serta merupakan kemasan sekali pakai.

2.4 Menetapkan Harga Jual

2.4.1 Menentukan Titik Impas

Break even point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu kegiatan usaha, seorang
wirausahawan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Dengan analisis titik impas dapat ditetapkan penjualan dengan harga yang bersaing tanpa
melupakan laba yang diinginkan.

Selanjutnya, dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu
wirausahawan dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga
wirausahawan dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian,
memaksimalkan keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan
melalui penentuan harga jual persatuan, produksi minimal, pendesainan produk, dan
lainnya. Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini
agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:

a. Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode.

b. Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan.

c. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun biaya
variabel.

Biaya Variabel :

1. Mie Pangsit Rp. 28.000

2. Telur Rp.24.000

3. Biji bakso 50 pcs Rp. 47.300

4. Sawi Hijau Rp. 14.000

5. Hati dan Ampela Ayam Rp. 16.000

6. Brokoli 1 Kg Rp. 40.000

7. Maizena Rp. 16.000

Jumlah Biaya Variabel Rp. 185.300

Biaya Tetap :

Biaya Kemasan Rp.11.800

Penyusutan dan Kompor Rp. 30.000

Total Biaya Tetap Rp. 41.800

Harga Jual :

Dari bahan-bahan diatas dihasilkan Sandwich Mic sebanyak 30 Porsi yang dibandrol
dengan harga Rp. 17.000/Porsi

Perhitungan Laba Rugi :

Berdasarkan modal dan harga jual, maka akan diperoleh perhitungan laba-rugi sebagai
berikut :

Total Penjualan - Total Biaya = Laba / Rugi

Rp. 510.000 - Rp. (185.300 + 41.800) = Rp.................

Rp. 510.000 - Rp. 227.100 = Rp. 282.900

Analisa Keuntungan :

Presentasi keuntungan didapat dari perhitungan sebagai berikut :

Laba

X 100% = ........%

Jumlah Penjualan

Rp. 282.900

X 100% = 55.4 %

Rp. 510.000

2.4.2 Teknik Promosi


Teknik promosi penjualan adalah cara pemasaran yang digunakan untuk menarik konsumen
untuk membeli produk tertentu. Dan promosi yang dapat saya lakukan, diantaranya Membuat
brosur dan disebarkan dibeberapa titik kota yang ramai, Mengenalkan melalui Media Sosial
(Facebook, Instagram, dll), Melakukan pertemuan lansung atau Face-to-Face, Dan melakukan
Delivery untuk memudahkan para pelanggan di rumah.
Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan

Menurut saya, Usaha ini dapat berkembang karena dengan meciptakan citra rasa baru
terhadap capcai. Dan capcai juga merupaka makanan sehat yang terdiri dari sayuran dan
daging yang banyak di gemari dari berbagai kalangan terutama kalangan anak muda.
Mereka yang biasanya sering beraktivitas dan capcai dapat mengembalikan energi
mereka karena dari sayuran. Dan dapat berjalan lancar karena dilakukan oleh pihak-pihak
yang berkualitas serta mahir dalam setiap pekerjaannya. Memang tidak semua usaha
dapat berjalan lancar kerena akan ada pasang surut dalam berbisnis. Tapi saya yakin
usaha ini dapat berjalan lancar dengan usaha dan inovasi secara bertahap untuk lebih
menarik perhatian pelanggan.

3.2 Saran
Daftar Pustaka

http://sadri-gani.blogspot.com/2015/12/proposal-usaha-spaghetti-pentol.html

http://ironefauzi.blogspot.com/2013/05/cemilan-lezat-dan-bergizi.html

https://cookpad.com/id/resep/12425256-tamie-capcay?via=search&search_term=masakan
%20internasional

https://www.pahlevi.net/teknik-promosi/

Anda mungkin juga menyukai