Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Ruth Dwijayanti S

Nim : 12010119120060

Kelas/Mata Kuliah : B/Manajemen Lintas Budaya

CULTURE AND CORPORATE STRATEGY

Budaya dan strategi perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat. Budaya
dapat mempengaruhi strategi karena budaya akan menghadirkan pemahaman dan
interpretasi tentang dunia saat akan menciptakan strategy perusahaan. Ketika
terjadi suatu masalah karena respons dari strategi tersebut maka budaya yang akan
menentukan respons strategis tentang masalah tersebut. Budaya akan sangat
mempengaruhi cara seorang manajer atau kepala organisasi dalam mengambil
langkah strategis karena dalam budaya ini juga termasuk pihak pembuat
keputusan, pihak yang terlibat dalam keputusan, apakah keputusan diambil dalam
pertemuan formal atau tidak formal, dan waktu yang diperlukan dalam pembuatan
keputusan. Sebagian besar perusahaan menciptakan rencana strategis bertujuan
untuk memprediksi prospek masa depan yang akan terjadi.

Perumusan strategi didasarkan pada budaya yang ada karena dalam


perumusan strategi tidak hanya mencakup pengumpulan informasi tetapi juga
mencakup cara untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Hal ini merupakan
keputusan perseptual yang didasarkan pada budaya. Budaya nasional juga akan
sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Biasanya budaya nasional
lebih berpengaruh dalam perusahaan multinasional yang memiliki anak
perusahaan local. Dalam pengambilan keputusan perusahaan local harus
memperhatikan beberapa tuntutan seperti syarat yang ditetapkan oleh pemerintah
tuan rumah, dan memperhatikan sumber daya local.

Berikut adalah beberapa contoh strategi perusahaan yang berbeda beda


dalam berbagai Negara karena adanya perbedaan budaya
 Strategi penetapan harga oleh perusahaan seringkali berbeda dalam
berbagai budaya. Seperti dalam budaya China yang menganggap angka 8
merupakan symbol kemakmuran dan keberuntungan. Sehingga strategi
perusahaan dengan target pasar China dalam menetapkan harga produk
sebagian besar menggunakan angka 8. Simbolisme ini berasal dari fakta
bahwa pengucapan angka 8 memiliki kesamaan dalam pengucapan kata
“kaya” dalam bahasa China. Contohnya seperti harga produk 20 dollar
diubah menjadi 19,8 dollar. Dengan begitu hal ini dapat menarik perhatian
konsumen China. Berbeda dengan Negara lain yang tidak memiliki budaya
seperti itu, biasanya perusahaan akan membuat harga 20 dollar atau 19,9
dollar.
 Perusahaan bernama Avon merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dalam bidang kosmetik di Amerika. Avon memiliki strategi yang berbeda
dalam penjualan mereka sesuai dengan budaya target pasar mereka. Dalam
pangsa pasar Taiwan dan China, Avon menjual produk kosmetik mereka
dengan penggunaan kios kios dan counter kecil dalam department store,
website di internet, dan iklan ataupun saluran TV. Hal ini terjadi karena
adanya budaya Taiwan dan China yang lebih tertarik melakukan
pembelian dalam counter kecil dan melalui iklan TV. Berbeda dengan
strategi penjulan Avon di Amerika. Dalam penjualan di pangsa Amerika
Avon biasanya melakukan penjualan langsung kepada konsumen.
 Penetapan strategi layanan antar makanan juga diterapkan dengan
memperhatikan budaya masyarakat. Perusahaan makanan biasanya
menyediakan layanan antar makanan pada Negara yang penduduknya
memiliki tingkat kesibukan yang tinggi dan biasanya pada daerah
perkotaan yang telah maju. Contohnya seperti MC Donald yang
menyediakan layanan antar dalam beberapa Negara maju.
 Peristiwa penting dari kalender budaya suatu Negara juga berpengaruh
pada strategi perusahaan. Peringatan hari hari besar seperti tahun baru,
lebaran, hari natal, tahun baru China dan yang lainnya sangat sering
mempengaruhi startegi penjualan suatu perusahaan. Biasanya perusahaan
akan mengadakan beberapa diskon dalam hari hari besar tersebut.
 Budaya juga dapat mempengaruhi strategi marketing perusahaan. Negara
dengan konteks budaya rendah seperti Jerman dan Skandinavia iklan harus
menggunakan data factual dan alasan agar kegiatan promosi tersebut lebih
efektif. Berbeda dengan Negara dengan konteks budaya tinggi seperti
Spanyol, Italia dan Jepang yang iklan nya cenderung lebih halus dan tidak
terlalu menunjukkan data factual.
Berikut juga terdapat beberapa contoh kasus kesalahan pada produk karena
adanya kesalah pahaman budaya
 Penjualan produk pasta gigi di Asia Tenggara dengan slogan “You’ll
wonder where the yellow went” ternyata merupakan hal yang salah karena
hal ini dianggap menyindir orang Asia Tenggara yang memiliki kebiasaan
mengunyah sirih agar gigi lebih gelap warnanya.
 Penjualan minuman bernama “Fresca” di Meksiko, hal ini membuat
banyak orang Meksiko menertawakan produk tersebut. Ternyata arti dari
kata “Fresca” bagi orang meksiko adalah “lesbian”
 Penjualan produk KFC dengan slogan “Finger Lickin’ Good” juga
mendapat banyak komentar dari banyak orang hal ini karena arti dari
slogan tersebut dalam bahasa Mandarin adalah “makan jari jarimu”.
Padahal tujuan awal KFC membuat slogan tersebut adalah menyampaikan
pesan bahwa makanan KFC sangat enak sampai saat makanan habis
konsumen masih menjilati jari jari mereka.
 Penjualan pasta gigi bermerk “Darkie” yang cukup terkenal di kawasan
Asia ternyata harus mengubah namanya saat menghadapi pasar Amerika
menjadi “Darlie” agar tidak menimbulkan sensitifitas masyarakat Amerika
yang berkulit hitam.

Budaya juga dapat mempengaruhi strategi pasar global sebuah perusahaan.


Penguasaan global dalam perusahaan menjadi sangat penting terlebih dalam
perusahaan multinasional atau perusahaan yang mempunyai anak perusahaan di
Negara yang berbeda. Sering sekali perusahaan yang memiliki anak perusahaan di
Negara yang berbeda mengirim seorang manajer dari kantor pusat, sehingga
manajer tersebut perlu mengetahui budaya dan nilai nilai dalam Negara atau
tempat tersebut. Hal ini menjadi penting agar manajer dapat mengerti kebutuhan
spesifik target pasar local dan dapat mencapai tujuan atau keuntungan yang
diinginkan.

Manajer yang ditempatkan disuatu tempat baru perlu mendapatkan wawasan


tentang sikap masyarakat dalam budaya tersebut agar ia dapat memodifikasi
strategi manajemen yang akan diterapkan. Hal ini terjadi pada perusahaan
teknologi multinasional Apple Inc. Strategi pemasaran suatu produk Apple yaitu
iPhone di Indonesia berbeda dengan strategi pemasaran di Negara lainnya. Di
Negara lain pemasaran iPhone bekerja sama dengan operator seluler setempat.
Jadi saat iPhone dibeli, pembelian sudah bersamaan dengan penggunaan paket
internet selama periode tertentu, biasanya 2 tahun. Sedangkan di Indonesia,
pembelian ponsel bermerk iPhone tidak disertai dengan penggunaan paket
internet. Hal ini dikarenakan budaya Indonesia yang lebih suka membeli ponsel
bebas tanpa adanya kontrak dengan operator seluler.

Budaya juga mempengaruhi aliansi perusahaan. Aliansi adalah kerjasama


antara organisasi atau kelompok tertentu dalam ruang lingkup internasional (antar
negara), baik dalam bidang politik ataupun bisnis dalam rentang waktu
tertentu. Perusahaan melakukan aliansi untuk mencapai beberapa tujuan seperti
meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan sinergi dan meningkatkan keuntungan.
Dalam aliansi perusahaan, masalah budaya sering sekali muncul dan hal ini
merupakan masalah yang serius karena tidak mudah menggabungkan atau
melakukan kerjasama antara dua perusahaan yang memiliki budaya yang berbeda.
Selain itu masalah juga muncul biasanya karena system kedua perusahaan tersebut
berbeda dan susah untuk beradaptasi. Sehingga hal ini butuh strategi untuk
melakukan aliansi perusahaan dengan baik

Dalam aliansi perusahaan yang memiliki budaya yang berbeda juga


biasanya terjadi culture shock. Culture shock ini digambarkan dengan perasaan
terkejut dan gelisah karena adanya kebudayaan lain yang sangat berbeda dengan
kebudayaannya sebelumnya. Biasanya karyawan kedua perusahaan harus
melaukan adaptasi dan menyesuaikan satu sama lain terhadap budaya baru dari
perusahaan yang lainnya agar mencapai tujuan aliansi yang diinginkan. Karena
adanya culture shock maka perusahaan akan membutuhkan adaptasi lintas budaya.
Adaptasi lintas budaya merupakan proses jangka panjang yang dilakukan individu
dalam perusahaan untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya melalui
pembelajaran dan komunikatif.

Anda mungkin juga menyukai