Anda di halaman 1dari 2

BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

Batu kapur merupakan bagian dari batuan sedimen, nonklastik yang terbentuk dari proses
kimia atau proses biologi. Batuan ini banyak mengandung kalsium karbonat, mempunyai
warna kuning, abu-abu kuning tua, abu-abu kebiruan, jingga dan hitam disebut juga batu
gamping (limestone). Kalsium karbonat akan membentuk tiga macam kristal dalam media
air, yaitu kalsit, vaterit dan aragonite dengan struktur kristal berturut-turut rhombohedral,
orthorombic, dan hexagonal.
Kelebihan kadar kapur terlarut dalam air membuat air tersebut tidak layak minum karena
bisa mengendap dalam tubuh dan akan mengganggu kesehatan. Ada beberapa solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut diantaranya yaitu dengan mengendapkan kapur
dalam air menggunakan medan magnetik. Medan magnet dapat membantu proses
pengendapan air berkapur tanpa harus menggunakan campuran bahan kimia sehingga air
hasil olahan tidak terkontaminasi dengan bahan-bahan lain.
Ikatan antara ion dan molekul air yang terbentuk (hydration shell) mengalami pelemahan
setelah diberi perlakuan medan magnet. Pelemahan ikatan ini akan memudahkan ion – ion
pembentuk CaCO3 berikatan. Pelemahan ikatan antara molekul air dan ion dikarenakan
terjadinya pergereseran ion dari lintasannya yang diakibatkan oleh adanya gaya Lorentz.
Gaya Lorentz terjadi ketika ion (Ca2+ atau CO32-) bergerak melewati sebuah medan
magnet. Efek dari gaya Lorentz inilah yang akan memecah ikatan antara molekul air dengan
ion sehingga memudahkan ion-ion berikatan. Dengan pergeseran tersebut, hydration shell
akan terganggu sehingga ion Ca2+ dan CO32- akan terlepas dari ikatannya dengan molekul
air dan dapat berikatan membentuk CaCO3. Semakin besar penggunaan medan magnet untuk
mengolahan maka semakin besar gaya Lorentz yang dihasilkan. Semakin besar gaya Lorentz
yang dihasilkan maka ikatan antar molekul air dengan ion Ca2+ dan CO32- mudah terlepas.
Terlepasnya ion – ion tersebut akan memudahkan untuk saling berikatan dam membentuk
kapur.
Peletakan kutub medan magnet juga berpengaruh pada proses pengendapan kadar kapur.
Penggunaan medan magnet yang disusun paralel dapat meningkatkan efisiensi medan magnet
yang digunakan. Perbedaan presentase pengurangan ketika diberi perlakuan medan magnet
seri dan paralel adalah karena penempatan medan magnet tersebut berpengaruh pada
orientasi ion – ion terhadap kutub magnet. Perubahan orientasi arah medan magnet
menyebabkan pergerakan ion berosilasi mengikuti kutub magnet yang di berikan sehingga
akan memberikan pengaruh lebih besar untuk memperlemah interaksi hidrat ion. Sehingga
memudahkan ion – ion keluar dari ikatan molekul air dan saling bertumbukan antar ion dan
dapat membentuk persipitasi CaCO3.

DAPUS:
Putro, T & Endarko. 2013. Pengaruh Penempatan Kutub Medan Magnet pada Pengurangan
Kadar CaCO3 dalam Air. Jurnal Fisika Dan Aplikasinya. Vol 9(3), hal: 125-127.

Anda mungkin juga menyukai