)
Pasien Ny. W berusia 65 tahun datang ke rumah sakit karena mengeluh terdapat
benjolan di area genitalia sejak 3 tahun yang lalu. Benjolan semakin membesar dalam
sebulan terakhir, mudah berdarah, terkadang terasa gatal, keluar keputihan, dan terasa
nyeri pada area sekitar benjolan. Hasil inspeksi genitalia menunjukkan terdapat lesi
dan benjolan di vulva dan lipatan paha. Menurut pengakuan Ny. W dahulu dia pernah
bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) sampai usianya 40 tahun, sering minum
alkohol dan merokok. Ny. W juga mengatakan dia memiliki saudara yang mengalami
penyakit Ca Mamae. Dokter mengatakan bahwa pasien harus menjalankan
kemoterapi. Beberapa bulan ini pasien mengamai penurunan nafsu makan. Pasien
tampat pucat, BB menurun sebanyak 8 kg, rambut rontok dan mukosa bibir kering.
Pasien mengatakan cemas terhadao kondisinya saat ini.
REFERENSI :
Nurhidayat W. dan Ramli, I. (2017). ‘Laporan Kasus Kanker Vulva’, Jurnal
Radioterapi & Onkologi Indonesia. 8 (1), 1-12.
Rogers, L. J. and Cuello, M.A. (2018). ‘Cancer of the Vulva’. International
Juornal of Gynecology Obstetrics, 143 (2), 4-13.
Canavan, T.P. and Cohen, D. (2002). ‘Vulvar Cancer’, International Journal Of
American Family Physician, 66 (7), 1269-1274.
KETERANGAN :
MERAH : TIDAK TERLALU PENTING DIBACA
KUNING : PERLU DI CARI SUMBERNYA
HIJAU : SESUAI TEORI