110110150180
Kodrat merupakan suatu hal yang mutlak dan bersifat universal, sedangkan kesetaraan
gender merupakan pembagian peran antara laki-laki dan perempuan yang diatur oleh
manusia (masyarakat) itu sendiri yang bersifat dinamis, dan sangat mungkin berbeda
dari satu masyarakat ke masyarakat lain.Dalam realita kehidupan, hampir semua tugas
gender dapat dilakukan oleh kedua kaum laki-laki dan perempuan (kecuali yang bersifat
Tahun 2008 ditegaskan bahwa partai politik baru dapat mengikuti setelah memenuhi
persyaratan menyertakan sekurang-kurangnya 30% keterwakilan perempuan pada
satu orang perempuan. Ketentuan ini terdapat dalam Pasal 55 ayat (2) UU No. 10
Tahun 2008. Kedua kebijakan ini bertujuan untuk menghindari dominasi dari salah satu
evolusi2 sudah membuat jurang yang luas dan Gender Equality tidak mungkin dicapai.
Secara psikologis pria dan wanita memiliki perbedaan dalam tipe kecerdasan (kognitif,
emosional, dan lainnya) begitu juga dengan fungsi biologis yang mana pria memiliki
keuntungan tidak harus melahirkan dan menyusui setelah bereproduksi. Pria juga
memiliki peluang untuk berada di posisi atas dalam dominansi sosial, menurut teori
Social Dominance.3
Oleh karena itu penulis menyarankan agar sekiranya negara memberi “Peluang” dalam
“leverage” dan bukan kewajiban untuk suatu partai politik memiliki jumlah minimum
1
https://tirto.id/kuota-30-perempuan-di-parlemen-belum-pernah-tercapai-cv8q diakses 16 Oktober 2020 pukul
6:39.
2
Bruce Goldman, Two minds: The cognitive differences between men and women, Stanford Medicine (2017)
3
Robert D. Putnam The Comparative Study of Political Elites. New Jersey: Prentice Hall, (1976), Hlm. 33