KONTRASEPSI
DISUSUN OLEH:
S1-2C
Desti Hijriani (218094)
Dita Sakila Tiwi (218096)
Elsa Dewi Mulyati (218098)
Firlan Sastra D (218102)
Hendi Wardani L (217111)
Verawati Sanjaya (218124)
Winia Noviyanti (218126)
Step 1
3. IUD? (Desti)
5. Spotting? (winia)
Step 2
2. IUD adalah alat kontrasepsi dalam rahim atau sering dikenal dengan kontrasepsi spiral.
(Winia)
menambahkan intra muskular adalah injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu
zat kedalam otot. (Vera)
5. DMPA adalah pengobatan hormonal dari tipe progestin. biasanya dipakai sebagai
metode kontrol kelahiran dan sebagai bagian dari terapi hormon menopausal.
Step 3
5. mengapa bisa menyebabkan siklus haid tidak teratur pada kasus tersebut?(elsa)
Step 4.
1. memang kb ini bisa sedikit peningkatan berat badan, namun tidak sampai membuat
tubuh mengalami obesitas. (Vera)
2. siklus haid wanita dipengaruhi oleh hormon yaitu estrogen dan progesteron. Suntik KB
3 bulan berisi hormon progesteron dengan efek kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
Cara kerja KB ini adalah mengentalkan lendir leher rahim (serviks) sehingga mencegah
sel sperma masuk ke dalam rahim. Kandungan hormon dari KB suntik ini dapat
mempengaruhi keseimbangan hormon alami tubuh sehingga siklus haid dapat menjadi
tidak teratur.(Desti)
3. kenapa bisa terjadi spoting kemungkinan efek atau pengaruh dari penggunaan kb.
(firlan)
Tujuan KB
Definisi KB Macam-Macam
KB
Intervensi
Pengkajian
Diagnosa
1.1 Definisi KB
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan
jarak kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, pemerintah mencanagkan
program atau cara untuk mencegah dan menunda kehamilan (sulistyawati, 2013).
Keluarga berencana secara umum ialah suatu usaha yang mengatur
babnyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun
bayinya dan bagi ayah serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan
tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran
tersebut. Pengertian sempitnya keluarga berencana dalam kehidupan sehari-hari
berkisar pada pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah pertemuan
antara sel mani pada laki-laki dan sel telur pada wanita sekitar persetubuhan
(Risyadi, 2011)
Sedangkan menurut WHO (dalam Hartanto, 2003) keluarga berencana
adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami istri untuk
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran (dalam hubungan dengan suami
istri) dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
1.2 Tujuan KB
Tujuan dilaksanakannya program KB adalah untuk membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera
yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Sulistyawati, 2013)
Menurut WHO adalah suatu usaha individu untuk : mendapatkan
objektif, menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kehamilan
yang diinginkan, mengatur jumlah dan jarak antara kelahiran anak dan mengatur
kehamilan sesuai usia ibu.
Menurut Hartanto, 2002 adalah untuk menurunkan angka kelahiran yang
bermakna untuk mencapai tujuan tersebut, maka diadakan kebijakan yang
dikategorikan dalam 3 fase yaitu menjarangkan, menunda dan menghentikan,
maksudnya adalah untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada
usia tua.
Selain itu ada juga tujuan umum dan khusus dari KB diantaranya :
a.Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera yang mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk.
b.Tujuan Khusus
Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi,
menurunya jumlah angka kelahiran bayi dan meningkatnya kesehatan keluarga
berencana dengan cara penjarangan kelahiran.
1.3 Macam-macam
A. Metode Sederhana:
a. Kondom
Kondom adalah suatu karet yang tipis, berwarna atau tidak berwarna dipakai untuk
menutupi zakar. Kondom memiliki dua jenis, yaitu kondom laki-laki dan kondom
perempuan.
B. Metode Efektif
a. Pil KB
Kontrasepsi Pil adalah metode kontrasepsi hormonal yang digunakan wanita,
berbentuk tablet. Jenis-Jenis Pil Keluarga Berencana Menurut (Herti, 2007)
ada 3 jenis pil KB, yaitu
C. Kontrasepsi tradisional
a.Senggama terputus (coitus interruptus)
Senggama terputus atau coitus interruptus adalah salah satu cara alami
yang bisa dilakukan. Caranya dengan menarik penis keluar dari vagina
pasangannya lalu berejakulasi diluar vagina dan menjauhkan cairan semen
yang keluar dari vagina.Menurut laman resmi World Health
Organization (WHO) mencoba untuk menjaga sperma tidak masuk vagina
bisa efektif mencegah kehamilan dan pembuahan hingga 98 persen.
Sayangnya kontrasepsi jenis ini sangat beresiko karena tepat waktu dalam
menarik penis dari vagina sebelum ejakulasi bukanlah hal mudah.
Sehingga sering kali ejakulasi sudah terjadi dalam vagina baru penis
ditarik.
b.Metode kalender
Metode kalender atau metode ritmeadalah jenis kontrasepsi dengan
memantau pola siklus menstruasi perempuan selama 6 bulan terakhir. Cara
menghitung masa subur perempuan adalah memantau pola siklus
menstruasi selama 6 bulan, mengurangi 18 dari panjang siklus terpendek
(perkiraan hari subur pertama) dan mengurangi 11 dari panjang siklus
terpanjang (diperkirakan hari subur terakhir). Biasanya masa subur adalah
hari ke 8 hingga 19 dari masing-masing siklus menstruasi 26 hingga 32
hari.
A. Metode Efektif
a. Pil KB
Efek samping kontrasepis pil Kombinasi adalah pertambahan berat badan,
perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea.
Menurut Wiknjosastro (2002:919) efek samping dari penggunaan pil KB
dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
d. .Vasektomi
Dua cara yaitu, vasektomi konvensional dokter akan membuat sayatan
pada ke 2 sisi skrotum yaitu bagian atas skrotum dan bagian bawah penis.
Kemudian vas deferens didalamnya akan dihilangkan, diikat, bahkan di
katerisasi.
Sedangkan vasektomi tanpa pisau bedah, dokter menggunakan penjepit
kecil untuk menahan saluran yang akan dipotong, kemudian akan dibuat
lubang kecil pada kulit skrotum dan dokter akan memotong bagian saluran
sebelum mengikatnya.
e.Diafragma
Kosongkan kandung kemih dan oleskan spemisida pada kap diafragma,
cari posisi yang nyaman saat pemasangan diafragma bisa dengan
mengankat 1 kaki ke atas kursi, duduk di tepi kursi berbaring atau
jongkok, letakan jari telunjuk ditengah kap untuk pegangan yang kuat,
spermisida harus berada dalam kap kemudian masukan diafragma
kedalam vagina, dorong bagian depan pinggiran ke atas dibilik tulang
pubis masukan jari kedalam vagina sampai menyentuh serviks.
Spermisida
Aerosol (busa) sebelum digunakan kocok tempat aerosol 30 menit,
tempatkan kontrainer dengan possisi ke atas letakan aplikator pada mulut
kontrainer dan tekan untuk mengisi busa kemudian masukan aplikator
kedalam vagina mendekati serviks dengan posisi berbaring dan dorong
sampai busa keluar, ketika menarik aplikator pastikan tidak menarik
pendorong karena busa dapat masuk kembali kedalam pendorong.
Krim dan Jeli dengan dimasukan kedalam vagina dengan mengoles di
atas penis. Masukan 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual.
Isi aplikator dengan krim/ jely, masukan aplikator kedalam vagina
mendekati serviks. Pegang aplikator dan dorong sampai krim / jely
keluar. Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina.
Vagina film / tissue
Lipat fim menjadi 2 kemudian letakan di ujung jari. Masukan jari
kedalam vagina dorong film kedalam vagina mendekati serviks, tunggu
sekitar 15 menit agar larut dan bekerja efektif
Supositoria
Sambil berbaring masukan supositoria jauh kedalam vagina, tunggu 10-
15 menit sebelum melakukan hubungan seksual
1.6 Kelebihan KB:
Kekurangan KB:
A. Metode Sederhana:
a.Kondom
Kelebihan:
2). Melancarkan haid dan mengurangi kram saat haid, dapat juga menghentikan haid,
tergantung jenisnya.
Kekurangan:
2) Melancarkan haid dan mengurangi kram saat haid, dapat juga menghentikan haid,
tergantung jenisnya.
Kelebihan : Tidak mahal, dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan
kesehatan, melindungi dari PMS.
c. Spermisida
Kekurangan :
2) Jika terlalu sering digunakan, dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko
infeksi penyakit seksual menular.
B. Metode Efektif
a. Pil KB
Kelebihan : dapat diandalkan jika pemakaiannya teratur, meredakan dismenorea,
mengurangi resiko anemia, mengurangi resiko penyakit payudara, dan melindungi
terhadap kanker endometrium dan ovarium.
Kekurangan : harus diminum secara teratur, cermat, dan konsisten, tidak ada
perlindungan terhadap penyakit menular, peningkatan resiko hipertensi dan tidak cocok
digunakan ibu yang merokok pada usia 35 atahun.
Kelebihan:
Dapat segera aktif setelah pemasangan. metode jangka panjang, tidak mempengaruhi
produksi asi, tidak mengurangi laktasi, kesuburan cepat kembali setelah IUD dilepas,
dapat di pasang segera setelah melahirkan, meningkatkan kenyamanan hubungan suami
istri karena rasa aman terhadap resiko kehamilan.
Kekurangan:
Menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama, infeksi dapat terjadi saat pemasangan yang
tidak steril, ekspulsi ( IUD yang keluar atau terlepas dari rongga rahim ), Perdarahan
spoting ( bercak – bercak ), Kadang – kadang nyeri haid yang hebat, perlu tenaga terlatih
untuk memasang dan membuka IUD.
c. Suntikan KB
Kelebihan:
Kekurangan :
perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan,
efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsi dan
kemungkinan terjadi tumor hati.
d. Susuk KB (Implant)
Kelebihan :
Keuntungan kontrasepsi implant adalah dipasang selama 5 tahun, control medis ringan,
dapat dilayani di daerah pedesaan, penyulit tidak terlalu tingggi, biaya ringan..
Kekurangan :
Indikasi KB
A. Metode Efektif
a. Pil KB
Efek samping kontrasepis pil kombinasi adalah pertambahan berat badan,
perdarahan diluar siklus haid, mual, pusing dan amenorea.
b. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )/IUD
Efek samping IUD : Haid lebih banyak dan lama, saat haid terasa sakit,
perdarahan spoting, terjadinya pedarahan yang banyak, Kehamilan insitu.
c. Suntik KB
Efek samping kontrasepsi suntik adalah sakit kepala, kembung, depresi, berat
badan meningkat, perubahan mood, perdarahan tidak teratur dan amenore.
d. Susuk KB/Implant
Efek samping kontrasepsi implant adalah nyeri, gatal atau infeksi pada tempat
pemasangan, sakit kepala, mual, perubahan moot, perubahan berat badan, jerawat,
nyeri tekan pada payudara, rambut rontok.
1.9 KOMPLIKASI KB
A. IUD
Komplikasi:
1. Bercak darah dan kram abdomen sesaat setelah pemasangan
2. Leukorrhea
3. PID
4. AKDR tertanam dalam endomterium dan miometrium
5. Kehamilan
B. PIL
Komplikasi:
a. Perdarahan irreguler
b. mual
c. muntah
d. meningkatkan berat badan
C. SUNTIK
Komplikasi :
Gangguan perdarahan, intervensi medis (steril), meningkatkan berat badan
D. IMPLAN
Komplikasi :
1. Gangguan menstruasi
2. Rasa pegal pada tempat pemasangan
E. TUBEKTOMI
Komplikasi:
1. Menyesal
2. Infeksi post-operasi
3. Ectopic pregnancy
F. VASEKTOMI
Komplikasi:
1. Menyesal
2. Nyeri dan perdarahan (insisi)
Askep teori kb (Keluarga Berencana)
1.Pengkajian Data
Pengkajian adalah sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasikan status kesehatan klien.
a.DataSubyektif
Data subyektif adalah berisi tentang data dari pasien melalui anamnesa (wawancara)
yang merupakan ungkapan langsung tentang keluhan atau masalah KB.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum: adakah tanda-tanda ibu sedang sakit yang tampak dari anemia,
kelemahan, berat badan/tinggi badan,
b. Tanda – tanda vital : Tekanan Darah biasanya tinggi, Efek dari hormonal, Nadi
cepat, Napas terkadang sesak, suhu terkadang tinggi karena respon tubuh terhadap
pemasangan AKDR.
c. Muka periksa adanya oedema, jerawat, hyperpigmentasi (efek hormonal).
d. Kardiovaskuler : Palpitasi.
e. Dada : pernapasan kadang sesak.
f. Payudara : hyperpigmentasi
g. Abdomen : nyeri, mules, muntah-muntah, mual (efek AKDR)
h. Vagina : Periksa adakah blood show, keluar darah pervaginam, varises, ukuran
uterus yang mengalami kelainan
i. Ekstremitas : Adakah edema, varises pada ekstrimitas, bekas insisi post
pemasangan implant pada tangan atas.
C. Pemeriksaan Penunjang
Hampir tidak ada pemeriksaan penunjang kecuali ada riwayat perdarahan, maka
diperiksa:
a. Hb, biasanya < 10gr/dl
b. Trombosit (biasanya normal / turun bila perdarahan hebat)
c. Leukosit (biasanya sedikit meningkat >10000/mm3)
D. Pemeriksaan Psikososial
a.Pastikan keinginan KB dari klien dan suami tanpa paksaan
b.Adakah keyakinan / pandangan terkait dengan penggunaan kontrasepsi
c.Adakah ketakutan dengan prosedur pemasangan alat kontrasepsi
d. Status kesehatan ibu, sosial budayanya terkait dengan hal ini tingkat penghasilan,
pengetahuan dan jarak dengan tempat pelayanan kesehatan untuk kontrol lainnya
2.Diagnosa keperawatan