Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

IDENTIFIKASI SENYAWA ALKOHOL

NAMA: PRAMITA DEVANI NURINSANI

NPM: 19208059

KELAS : 2C

KELOMPOK PRAKTIKUM : 2D

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI

2020
Identifikasi Senyawa Alkohol

A. Tujuan Pratikum
Setelah melakukan pratikum ini, mahasiswa dapat mengidentifikasi adanya alcohol
dalam sempel.
B. Prinsip Dasar

Alkohol bisa dianggap sebagai analog organik dari air. Di dalam alkohol, gugus hidroksil
(-OH) terikat pada atom karbon jenuh bukan pada atom hidrogen seperti pada air. Kehadiran
gugus hidroksil menghasilkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sangat berbeda dibandingkan
dengan pada hidrokarbon. Metode yang digunakan untuk menguji kandungan alkohol :

1. Metode Ritter

Alkohol primer, sekunder dan testier memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap
zat-zat pengoksidasi. Jenis pengoksidasi yang umum adalah kalium dikromat (K2CrO7)
dalam larutan asam sulfat encer atau larutan kalium permanganat (KMnO4) dalam asam
asetat. Alkohol primer teroksidasi menjadi aldehida, yang kemudian teroksidasi menjadi
asam. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton yang tidak mengalami oksidasi lanjutan.
Alkohol tersier tidak teroksidasi natrium dikromat dalam asam klorida encer.

R3COH KMnO4 tidak bereaksi

R2CHOH KMnO4 RCOR + H2O + MnO2(5)

RCHO2OH KMnO4 RCOH + H2O2(5)

2. Metode Lucas
Gugus hidroksil dari alkohol bisa digantikan oleh gugus lain seperti halogen. Laju
dari reaksi seperti ini tergantung dari struktur gugus alkilnya. Penggatian gugus hidrokil
oleh gugus kloro bisa dilakukan dengan beberapa jenis pereaksi. Salah satu contohnya
adalah reagen Lucas yang terdiri dari ZnCl2 dan HCL.

ROH + HCL ZnCl2 RCL + H2O


Pada alkohol tersier, reaksi terjadi terjadi secara cepat pada suhu kamar. Alkohol
sekunder bereaksi dalam 5 -m10 menit. Alkohol primer akan bereaksi setelah berjam-jam
pada suhu kamar. Karena alki klorida tidak terlarut dalam reagen Lucas, maka kekeruhan
dilarutan menandakan reaksi telah terjadi. Waktu yang dibutuhkan untuk memulai reaksi
mengindikasikan jenis struktur dalam alkohol.

3. Metode Iodoform
Reaksi oksidasi alkohol R-CHOH-CH3 menjadi R-CO-CH3, iodinasi dan pemutusan
gugus Cl3- menghasilkam endapan iodoform kuning terang.

C. Alat dan Bahan

No Alat/Bahan Jumlah
1 Tabung reaksi 6
2 Pipet tetes 6
3 Pembakar spirtus 1
4 Gelas kimia 250ml 1
5 Etanol 5ml
6 Menthanol 5ml
7 Isoprolil alkohol 5ml
8 Isoprolol 5ml
9 Larutan KMnO4 Secukupnya
10 Larutan K2CrO7 0,1 M Secukupnya
11 Larutan aam sulfat 0,1 M 10ml
12 Larutan asam asetat 0,1 M 10ml
13 Larutan I2 – KI (10g kristal iodine + 20g KI + 80)ml air) Secukupnya
14 Larutan NaOH 3M 10ml
15 Reagen Lucas (5,45g ZnCl2m+ 3,53ml HCL pekat) 5ml
16 Sumbat karet 4

D. Prosedur
1. Metode Ritter

Penambahan KMnO4

a). Masukkan masing-masing 5 tetes sempel kedalam tabung reaksi


b). Tambahkan 3ml larutan CH3COOH 0,1 M kedalam tabung reaksi

c). Masukk2an tetes pertetes larutan KMnO4 0,1 M, kocok larutan.

d). Amatilah perubahan warna

e). Panaskan tabung reaksi didalam penangas air

Penambahan K2Cr2O7

a). Masukkan masing-masing 5 tetes sempel ke dalam tabung reaksi.

b). Tambahkan 3ml larutan H2SO4 0,1 M kedalam tabung reaksi

c). Masukkan tetes pertetes larutan K2CrO7 0,1 M, kocok larutan.

d). Amatilah perubahan warna

e). Panaskan tabung reaksi didalam penangas air

2. Metode Lucas

a). Masukkan masing-masing 1ml sempel ke dalam tabung reaksi

b). Tambahkan 3ml reagen Lucas (ZnCl2 – HCL)

c). Sumbat tabung reaksi dan kocok perlahan

d). Diamkan tabung reaksi beberapa saat, apabila dalam 10 mwnit belum terjadi
perubahan panaskan tabung reaksi dalam penang air.

3. Metode Iodoform

a). Larutkan 3 tetes sempel dengan 1ml aquadest

b). Tambahkan 2ml larutan NaOH 3 M ke dalam tabung reaksi

c). Tambahkan tetes demi tetes larutan I2 – KI hingga terbentuk endapan kuning CHI3
atau munculnya warna coklat setelah pencampuran selama sedikitnya 2 menit

d). Biarkan tabung reaksi tersebut selama 5 menit, amati perubahan yang terjadi

e). Jika endapan belum muncul dalam waktu 5 menit, panaskan larutan dalam penangas
air suhu 60℃
f). Namun, jika endapan coklat berubah, tambahkan kembali larutan iodin sampai
warnanya stabil selama 2 menit

g). Tambahkan NaOH dan encerkan dengan 5 ml air, dan biarkan selama 5 menit

e). Hasil Pengamatan

1. Metode Ritter (Penambahan KMnO4)

Sampel Pereaksi Pengamatan


Sebelum Sesudah
Etanol + CH3COOH (1) bening bening
(1) +KMnO4 (2) bening merah keunguan
(2) dikocok lalu di panaskan merah keunguan coklat
Metanol + CH3COOH (1) bening bening
(1) +KMnO4 (2) bening pink muda
(2) dikocok lalu di panaskan pink muda kuning
kecoklatan
Isopropil alkohol + CH3COOH (1) bening bening
(1) +KMnO4 (2) bening kuning
kecoklatan
(2) dikocok lalu di panaskan kuning kecoklatan coklat
Isopropanol + CH3COOH (1) bening bening
(1) +KMnO4 (2) bening kuning
kecoklatan
(2) dikocok lalu di panaskan kuning kecoklatan coklat

2. Metode Ritter (Penambahan K2Cr2O7)

Sampel Pereaksi Pengamatan


Sebelum Sesudah
Etanol + CH3COOH (1) bening bening
(1) + K2Cr2O7 (2) bening kuning
(2) dikocok lalu di panaskan kuning kuning kehijauan
Metanol + CH3COOH (1) bening bening
(1) + K2Cr2O7 (2) bening kuning
(2) dikocok lalu di panaskan kuning kuning kehijauan
Isopropil alkohol + CH3COOH (1) bening bening
(1) +KMnO4 (2) bening kuning bening
(2) dikocok lalu di panaskan kuning bening kuning kehiajuan
Isopropanol + CH3COOH (1) bening bening
(1) +KMnO4 (2) bening kuning
(2) dikocok lalu di panaskan kuning kuning kehijauan

3. Metode Lucas

Sampel Pereaksi Pengamatan


Sebelum Sesudah
Etanol + Reagen Lucas (1) bening bening
(1) di kocok, di diamkan lalu di bening bening
panaskan
Metanol + Reagen Lucas (1) bening bening
(1) di kocok, di diamkan lalu di bening bening
panaskan
Isopropil alkohol + Reagen Lucas (1) bening bening
(1) di kocok, di diamkan lalu di bening keruh
panaskan
Isopropanol + Reagen Lucas (1) bening bening
(1) di kocok, di diamkan lalu di bening keruh
panaskan

3. Metode Iodoform

Sampel Pereaksi Pengamatan


Sebelum Sesudah
Etanol + 1 mL aquades + NaOH bening bening
(1)
(1) + I2-KI bening Kuning iodine
(2)
a) (2) diamkan 5 menit + kuning iodine kuning bening
panaskan (jika tidak ada mustard
endapan)
(3)

b) (2) diamkan 5 menit +


tambahkan larutan iodin,
diamkan 2 menit (3)
(3) + NaOH + encerkan dengan kuning mustard kuning mustard
aquades, diamkan 5 menit
Metanol + 1 mL aquades + NaOH bening bening
(1)
(1) + I2-KI bening kuning iodine
(2)
a) (2) diamkan 5 menit + kuning iodine kuning
panaskan (jika tidak ada
endapan)
(3)

b) (2) diamkan 5 menit + - -


tambahkan larutan iodin,
diamkan 2 menit (3)

(3) + NaOH + encerkan dengan kuning kuning bening


aquades, diamkan 5 menit
Isopropil alkohol + 1 mL aquades + NaOH bening bening
(1)
(1) + I2-KI bening kuning iodine
(2)
a) (2) diamkan 5 menit + kuning iodine endapan kuning
panaskan (jika tidak ada muda
endapan)
(3)

b) (2) diamkan 5 menit + - -


tambahkan larutan iodin,
diamkan 2 menit (3)

(3) + NaOH + encerkan dengan endapan kuning endapan kuning


aquades, diamkan 5 menit muda muda
Isopropanol + 1 mL aquades + NaOH bening bening
(1)
(1) + I2-KI bening kuning iodine
(2)
a) (2) diamkan 5 menit + kuning iodine endapan kuning
panaskan (jika tidak ada muda
endapan)
(3)
b) (2) diamkan 5 menit + - -
tambahkan larutan iodin,
diamkan 2 menit (3)

(3) + NaOH + encerkan dengan endapan kuning endapan kuning


aquades, diamkan 5 menit muda muda

A. Pembahasan

Metode Ritter memiliki prinsip reaksi oksidasi alkohol primer dan sekunder oleh larutan
kalium permanganat dalam asam asetat. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dari ke-4 sampel
yang digunakan, metanol berubah warna setelah diberikan KMnO4, yaitu warna pink muda
yang berubah menjadi warna kuning kecoklatan. Etanol berubah warna setelah diberikan
KMnO4, yaitu warna merah keunguan yang berubah menjadi warna coklat. Isopropil alkohol
berubah warna setelah diberikan KMnO4, yaitu warna merah keunguan yang berubah
menjadi warna coklat. Isopropanol berubah warna setelah diberikan KMnO4, yaitu warna
merah keunguan yang berubah menjadi warna coklat Hasil tersebut menandakan bahwa
terjadinya reaksi oksidasi antara metanol, etanol, Isopropil alkohol dan Isopropanol dengan
KMnO4. Pada praktikum ini diketahui bahwa sampel yaitu metanol merupakan senyawa
dimana gugus OH terletak/ terikat pada C primer.Senyawa ini merupakan alkohol primer
sehingga dapat teroksidasi oleh KMnO4 karena hanya mengikat 1 atom karbon.

Etanol merupakan senyawa dimana gugus OH terletak/ terikat pada C primer.Senyawa ini
merupakan alkohol primer sehingga dapat teroksidasi oleh KMnO 4 karena hanya mengikat 1
atom karbon. Sedangkan Isopropil alkohol dan Isopropanol merupakan senyawa dimana
gugus OH terletak/ terikat pada C sekunder.Senyawa ini merupakan alkohol sekunder
sehingga dapat teroksidasi oleh KMnO4 karena hanya mengikat 2 atom karbon.

Metode Ritter juga bisa menggunakan indikator K2Cr2O7 dan memiliki prinsip reaksi
oksidasi alkohol primer dan sekunder oleh larutan kalium kromat dalam asam sulfat.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dari ke-4 sampel yang digunakan, yaitu metanol, etanol,
Isopropil alkohol dan Isopropanol semuanya mengalami perubahan warna, yaitu kuning
kehijauan. Hasil akhir tersebut menegaskan kembali bahwa ke 4 sampel yang digunakan
merupakan alkohol primer dan alkohol sekunder.
Lalu metode lucas, merupakan metode yang digunakan untuk menguji keberadaan
alkohol sekunder. Dari ke 4 sampel yang dihgunakan yang menunjukan hasil positif hanya 2
sampel, yaitu Isopropil alkohol dan Isopropanol. Metanol dan alkohol merupakan alkohol
primer, sehingga reaksi tidak dapat mengikat ion Cl- yang mengakibatkan larutan menjadi
keruh, dan didapat hasilnya larutan bening. Sedangkan Isopropil alkohol dan Isopropanol
merupakan alkohol sekunder, sehingga ion Cl- dapat terikat dengan rantai karbon, hasil akhir
dari reaksi menghasilkan larutan yang keruh.

Kemudian, pada metode iodoform, hasil yang terbentuk menunjukkan hasil negatif
alkohol sekunder, adalah sampel etanol dan metanol. karena pada metanol dan etanol yang
telah diberikan pereaksi dan dipanaskan untuk menguapkan NaOH berlebih, menghasilkan
larutan tanpa kristal (endapan) iodoform. Dan larutan yang dihasilkan merupakan aldehid
yang terbentuk dari hasil reaksi oksidasi alkohol primer. Didapatkan hasil positif yaitu
adanya endapan kuning muda pada Isopropil alkohol dan Isopropanol, dimana jika terbentuk,
endapan tersebut merupakan keton yang dihasilkan dari reaksi oksidasi dari alkohol sekunder.

B. Pertanyaan post Lab


Tuliskan reaksi yang terjadi apabila etanol direaksikan dengan:
a. Metode Lucas

C2H5OH + HCl → C2H5OH + HCl

b. Metode Ritter

C2H5OH + CH3COOH + KMnO4 → CH3COOH + MnO2 + KOH +2 H2O

c. Metode Iodoform

C2H5OH + H2O + NaOH + I2-KI → CH3I + NaI + KI + H2O


DAFTAR PUSTAKA

Irma Rahmawati, M.Pd. 2020. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Bandung: Akfar
Bumsil

Zulfikar (2010). Alkohol. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-


kesehatan/senyawa-hidrokarbon/alkanol/. Diakses tanggal 25 Februari
2020

Anda mungkin juga menyukai