BUDAYA/KESEHATAN
Di Susun Oleh:
Nama : M.amrul.setiawan
Nim : 1114160495
A. Definisi Kebudayaan
Taylor dalam bukunya Primitive Culture, memberikan definisi kebudayaan
sebagai keseluruhan yang kompleks yang didalamnya terkandung ilmu
pengetahuan, kepercayaan, dan kemampuan kesenian, moral, hukum, adat-
istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaankebiasaan yang didapat manusia
sebagai anggota masyarakat.
Menurut H.Ray Elling (1970) ada 2 faktor sosial yang berpengaruh pada
perilaku kesehatan :
1. Self concept
Self concept kita ditentukan oleh tingkatan kepuasan atau
ketidakpuasan yang kita rasakan terhadap diri kita sendiri, terutama
bagaimana kita ingin memperlihatkan diri kita kepada orang lain.
Apabila orang lain melihat kita positip dan menerima apa yang kita
lakukan, kita akan meneruska perilaku kita, begitu pula sebaliknya.
2. Image kelompok
Image seorang individu sangat dipengaruhi oleh image kelompok.
Sebagai contoh, anak seorang dokter akan terpapar oleh organisasi
kedokteran dan orang-orang dengan pendidikan tinggi, sedangkan anak
buruh atau petani tidak terpapar dengan lingkungan medis, dan besar
kemungkinan juga tidak bercita-cita untuk menjadi dokter.
c. Sikap ethnosentris
Sikap yang memandang kebudayaan sendiri yang paling baik jika
dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain.
d. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
Contoh : Dalam upaya perbaikan gizi, disuatu daerah pedesaan tertentu,
menolak untuk makan daun singkong, walaupun mereka tahu kandungan
vitaminnya tinggi. Setelah diselidiki ternyata masyarakat bernaggapan
daun singkong hanya pantas untuk makanan kambing, dan mereka
menolaknya karena status mereka tidak dapat disamakan dengan kambing.
e. Pengaruh norma
Contoh : upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi banyak
mengalami hambatan karena ada norma yang melarang hubungan antara
dokter yang memberikan pelayanan dengan bumil sebagai pengguna
pelayanan.
f. Pengaruh nilai
Nilai yang berlaku didalam masyarakat berpengaruh terhadap perilaku
kesehatan. Contoh : masyarakat memandang lebih bergengsi beras putih
daipada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin B1 lebih
tinggi diberas merah daripada diberas putih.
g. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari pada tingkat awal dari proses
sosialisasi terhadap perilaku kesehatan. Kebiasaan yang ditanamkan sejak
kecil akan berpengaruh terhadap kebiasaan pada seseorang ketika ia
dewasa. Misalnya saja, manusia yang biasa makan nasi sejak kecil, akan
sulit diubah kebiasaan makannya setelah dewasa.
h. Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap perilaku kesehatan
Apabila seorang petugas kesehatan ingin melakukan perubahan perilaku
kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah konsekuensi apa
yang akan terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis faktor-faktor
yang terlibat/berpengaruh pada perubahan, dan berusaha untuk
memprediksi tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut.
A. Pengertian
Transkultural : Lintas Budaya
Budaya : Ciri khas suatu kelompok yang membedakan antara kelompok yang
satu dengan yang lain.
B. Keperawatan Transkultural
Ilmu dan kiat yang humanis, yang difokuskanpada perilaku individu atau
kelompok, serta proses untuk mempertahankan/meningkatkan perilaku sehat
atau perilaku sakit secara fisikdan psikokultural sesuai latar belakang
budaya(Leininger, 1984).
C. Tujuan
1. Membantu individu/keluarga dengan budaya yang berbeda-beda untuk
mampu memahami kebutuhannya terhadap asuhan keperawatan dan
kesehatan.
2. Membantu perawat dalam mengambil keputusan selama pemberian asuhan
keperawatanpadaindividu/keluarga melalui pengkajian gaya hidup,
keyakinan tentang kesehatan dan praktik kesehatan klien.
3. Asuhan keperawatan yang relevan dengan budaya dan sensitifterhadap
kebutuhan klien akan menurunkan kemungkinan stres dan konflik karena
kesalahpahaman budaya.
D. Unsur Budaya
1. Material
Berupa objek. Mis: Pakaian, Makanan
2. Non-Material
Kepercayaan, Kebiasaan, Bahasa
E. Karakteristik Budaya
1. Budaya menggambarkan cara seseorang mempersepsikan sesuatu,
bertingkah laku, dan menilai sesuatu yang ada di sekitar mereka
2. Budaya menentukan perilaku kesehatan seseorang
3. Untuk memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan berkualitas pada
keluarga, perawat harus memahami budaya keluarga.
G. Pengertian Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki
nilai-nilai dan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan
pilihan dan melakukan pilihan Menurut Leininger (1984) manusia memiliki
kecenderungan untuk mempertahankan budayanyapada setiap saat dimanapun
dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
H. Pengertian Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam
mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat dan sakit. Kesehatan
merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang
digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang
dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat mempunyai
tujuan yang samayaitu ingin mempertahankan keadaan sehatdalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
I. Pengertian Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang
mempengaruhi perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan
dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya
saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan
simbolik.
J. Bentuk Lingkungan
1. Lingkungan fisik
Lingkungan alam atau lingkungan yang diciptakan oleh manusia.
Mis:pegunungan, iklim, daerah pemukiman.
2. Lingkungan social
Keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi keluarga
atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas.
3. Lingkungan simbolik
Keseluruhan bentuk atau simbol yang membuat keluarga atau kelompok
merasa bersatu. Mis: musik, seni, riwayat hidup, bahasa atau atribut yang
digunakan.
K. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar
belakang budayanya. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan individu
sesuai dengan budaya klien.
L. Starategi
1. Strategi I : Perlindungan/mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan
dengan kesehatan. Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan
sesuai dengan nilai-nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga
klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status kesehatannya,
misalnya : budaya berolah raga setiap pagi
2. Strategi II : Mengakomodasi/negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk
membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih
menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih
dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan
kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang
berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang
lain.
3. Strategi III : Mengubah/mengganti budaya klien
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki
merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya
hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola rencana
hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang dianut.
DILEMA IPTEK