Tugas 1 BLKN
Tugas 1 BLKN
Disusun oleh:
DEDE HANIFAH
NIM. 19803241028
2|Page
c. Memperdagangkan valuta asing dan surat-surat berharga.
d. Menjadi penghubung yang melakukan pembayaran dalam transaksi perdagangan
antara penjual/eksportir dan pembeli/importir.[ CITATION Agn18 \l 1033 ]
3. Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) menjadi acuan bagi perbankan dalam
menentukan besarnya suku bunga simpanan dan pinjaman kepada nasabah. Tetapi
mulai Juli 2016 acuan perbankan dalam menentukan besarnya suku bunga
simpanan adalah dengan menggunakan BI seven days reverse repo rate. Jelaskan
pendapat saudara terkait perubahan acuan perbankan tersebut!
BI rate alias suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter
(keuangan) yang ditetapkan BI setiap bulannya. Sebelum kebijakan ini ditetapkan,
biasanya pada awal bulan, anggota dewan gubernur BI terlebih dahulu mengadakan rapat
dewan gubernur bulanan. Rapat tersebut membahas kondisi perekonomian dalam dan luar
negeri secara keseluruhan dan merumuskan sikap BI terhadap kondisi tersebut melalui
operasi moneter yang terlihat dalam besaran BI rate. Penetapan BI rate oleh BI bertujuan
untuk memberi rangsangan pada perbankan agar mengikuti skenario moneter (keuangan)
yang disasar oleh BI. Harapannya, pergerakan BI rate akan diikuti oleh pergerakan dua
suku bunga bank yakni suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Sederhananya,
dengan menurunkan inflasi, BI berharap agar perbankan juga menurunkan suku bunga
deposito dan menurunkan suku bunga kredit. Begitu juga kebalikannya, dengan
menaikkan BI rate, Bank Indonesia berharap agar perbankan mengukutinya (cekaja.com).
Kemudian Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan
mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI 7-Day
(Reverse) Repo Rate, yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate.
Penguatan kerangka operasi moneter ini merupakan hal yang lazim dilakukan di berbagai
bank sentral dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan operasi
moneter. Kerangka operasi moneter senantiasa disempurnakan untuk memperkuat
efektivitas kebijakan dalam mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan. Instrumen BI 7-day
(Reverse) Repo Rate digunakan sebagai suku bunga kebijakan baru karena dapat secara
cepat memengaruhi pasar uang, perbankan dan sektor riil. Instrumen BI 7-Day Repo Rate
sebagai acuan yang baru memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang,
4|Page
sifatnya transaksional atau diperdagangkan di pasar, dan mendorong pendalaman pasar
keuangan, khususnya penggunaan instrumen repo.
Dengan penggunaan instrumen BI 7-day (Reverse) Repo Rate sebagai suku bunga
kebijakan baru, terdapat tiga dampak utama yang diharapkan. Pertama, menguatnya
sinyal kebijakan moneter dengan suku bunga (Reverse) Repo Rate 7 hari sebagai acuan
utama di pasar keuangan. Kedua, meningkatnya efektivitas transmisi kebijakan moneter
melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga
perbankan. Ketiga, terbentuknya pasar keuangan yang lebih dalam, khususnya transaksi
dan pembentukan struktur suku bunga di pasar uang antarbank (PUAB) untuk tenor 3-12
bulan (www.bi.go.id).
Jadi, menurut pendapat saya mengapa ada perubahan acuan perbankan di Indonesia
karena ada beberapa hal yang memang harus diperbaiki. Karena dengan adanya acuan
baru yaitu BI 7-day (Reverse) Repo Rate ini dapat menyempurnakan operasi moneter
untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan
karena BI 7-day (Reverse) Repo Rate ini dapat secara cepat memengaruhi pasar uang,
perbankan dan sektor riil.
5|Page
4. Penerbitan subordinated loan
Visi API sendiri adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien
guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Guna mempermudah pencapaian visi API sebagaimana
diuraikan di atas maka ditetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu
a. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
b. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
c. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
d. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal
perbankan nasional.
e. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri
perbankan yang sehat.
f. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
Manfaat yang dapat diperoleh dari program API ini dengan menghasilkan output yang
maksimal dengan input yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada
saat pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan
tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input
yang minimum dengan tingkat output tertentu. Tujuan utama penguatan permodalan bank
tersebut bank diharapkan dapat memberikan keuntungan berupa cost and profit efficiency,
scale and scope economies, serta peningkatan pada shareholder value [ CITATION Sar08 \l
1033 ].
6|Page
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Maria Janni W.SH, M. (2018). PERANAN PERBANKAN SEBAGAI LEMBAGA PENYALUR KREDIT
BAGI MASYARAKAT . Serat Acitya - Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, 129.
Yuniarti, S. (2008). KINERJA EFISIENSI BANK BERSTRATIFIKASI SESUAI DENGAN VISI ARSITEKTUR
PERBANKAN INDONESIA. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 473.
https://www.cekaja.com/info/apa-itu-bi-rate-dan-dampaknya-pada-keuangan-pribadi-kamu/.
Diakses pada tanggal 8 September 2020
7|Page