Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

Mata Kuliah: Bank Dan Lembaga Keuangan Non Bank

Dosen Pengampu: Bu Amanita Novi Yushita, M.Si

Disusun oleh:
DEDE HANIFAH
NIM. 19803241028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
Tugas Materi Lembaga Keuangan
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang peran dan fungsi bank sebagai Lembaga
keuangan.
Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial
intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of sevices.
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan
dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank sendiri juga
akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya kepada debitur atau masyarakat
apabila dilandasi dengan adanya unsur kepercayaan.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil selalu
berinteraksi dan saling memengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja apabila
sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank dalam menghimpun dan
menyalurkan dana sangat diperlukan bagi kelancaran kegiatan perekonomian di sektor
riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat untuk melakukan kegiatan
investasi, distribusi, dan kegiatan barang dan jasa. Kelancaran kegiatan tersebut tidak
lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
c. Agent of services
Bank tidak hanya melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, tetapi
juga memberikan penawaran jasa perbankan

Lembaga keuangan perbankan menjalankan peranan penting dalam masyarakat


berupa pemberian kredit dan jasa jasa keuangan lainnya. Pemberian kredit dapat
dilakukan dengan modal sendiri, dengan dana-dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga,
atau dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral. Jasa jasa
keuangan lainnya dapat berupa penerimaan dari dan pembayaran kepada pihak ketiga,
penyimpanan dana atau kekayaan pihak penyimpan/penabung, atau memperdagangkan
valuta asing dan surat-surat berharga.
a. Menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien.
b. Menjadi tempat penitipan dan penyimpanan dana dan kekayaan bergerak lainnya.

2|Page
c. Memperdagangkan valuta asing dan surat-surat berharga.
d. Menjadi penghubung yang melakukan pembayaran dalam transaksi perdagangan
antara penjual/eksportir dan pembeli/importir.[ CITATION Agn18 \l 1033 ]

2. Jelaskan peran bank dan Lembaga keuangan bukan bank.


Bank dan Lembaga Keuangan bukan bank mempunyai peran penting dalam sistem
keuangan, yaitu:
a. Pengalihan Aset
Bank dan lembaga keuangan bukan bank mempunyai peran memberikan pinjaman
kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu yang telah disepakati.
Dana tersebut di dapat dari pemilik dana atau unit surplus. Dalam hal ini bank dan
lembaga keuangan bukan bank telah berperan sebagai pengalihan asset dari unit
surplus ke unit defisit. Selain itu pengaliahan asset dapat berupa ketika bank dan
lembaga keuangan bukan bank menerbitkan sekuritas sekunder yang kemudian dibeli
oleh unit surplus yang kemudian ditukarkan ke sekuritas primer.
b. Transaksi
Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak terlepas dari transaksi
keuangan. Transaksi keuangan selalu diperlukan baik dalam jual-beli barang jadi,
bahan mentah maupun barang setengah jadi. Produk-produk yang dikeluarkan oleh
bank dan lembaga keuangan bukan bank seperti giro, tabungan, deposito dan saham
dapat digunakan sebagai pengganti alat pembayaran.
c. Likuiditas
Unit surplus dapat menempatkan dana mereka menjadi produk-produk bank dan
lembaga keuangan bukan bank seperti giro, tabungan,deposito dan sebagainya.
Produk-produk tersebut memiliki tingkat likuiditas yang berbeda-beda. Untuk
kepentingan likuditas para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan
kebutuhan dan kepentingannya. Dengan demikian, bank dna lembaga keuangan bukan
bank memiliki peran pengelolaaan likuiditas kepada pihak yang memiliki surplus
likuiditas. Selaain itu, lembaga keuangan juga dapat memberikan fasilitas-fasilitas
kepada para pihak yang kekuranga likuiditas. Dengan kata lain, lembaga keuangan
menyalurkan surplus likuiditas kepada para pihak yang kekurangan likuiditas.
d. Efisiensi
Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan
jangkauan pelayanan. Peran bank dan lembaaga keuangan bukan bank yaitu sebagai
3|Page
broker dengan mempertemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah
produknya dengan kata lain lembaga keuangan hanya mempertemukan pihak-pihak
yang saling membutuhkan. Masalah yang sering terjadi yaitu adanya informasi yang
tidak simetris antara peminjam dna investor. Peran lembaga keuangan yaitu untuk
memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menjebatani pihak yang saling
berkepentingan untuk menyamakan informasi yang tidak sempurna.

3. Suku bunga Bank Indonesia (BI Rate) menjadi acuan bagi perbankan dalam
menentukan besarnya suku bunga simpanan dan pinjaman kepada nasabah. Tetapi
mulai Juli 2016 acuan perbankan dalam menentukan besarnya suku bunga
simpanan adalah dengan menggunakan BI seven days reverse repo rate. Jelaskan
pendapat saudara terkait perubahan acuan perbankan tersebut!
BI rate alias suku bunga Bank Indonesia (BI) merupakan kebijakan moneter
(keuangan) yang ditetapkan BI setiap bulannya. Sebelum kebijakan ini ditetapkan,
biasanya pada awal bulan, anggota dewan gubernur BI terlebih dahulu mengadakan rapat
dewan gubernur bulanan. Rapat tersebut membahas kondisi perekonomian dalam dan luar
negeri secara keseluruhan dan merumuskan sikap BI terhadap kondisi tersebut melalui
operasi moneter yang terlihat dalam besaran BI rate. Penetapan BI rate oleh BI bertujuan
untuk memberi rangsangan pada perbankan agar mengikuti skenario moneter (keuangan)
yang disasar oleh BI. Harapannya, pergerakan BI rate akan diikuti oleh pergerakan dua
suku bunga bank yakni suku bunga deposito dan suku bunga kredit. Sederhananya,
dengan menurunkan inflasi, BI berharap agar perbankan juga menurunkan suku bunga
deposito dan menurunkan suku bunga kredit. Begitu juga kebalikannya, dengan
menaikkan BI rate, Bank Indonesia berharap agar perbankan mengukutinya (cekaja.com).
Kemudian Bank Indonesia melakukan penguatan kerangka operasi moneter dengan
mengimplementasikan suku bunga acuan atau suku bunga kebijakan baru yaitu BI 7-Day
(Reverse) Repo Rate, yang berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, menggantikan BI Rate.
Penguatan kerangka operasi moneter ini merupakan hal yang lazim dilakukan di berbagai
bank sentral dan merupakan best practice internasional dalam pelaksanaan operasi
moneter. Kerangka operasi moneter senantiasa disempurnakan untuk memperkuat
efektivitas kebijakan dalam mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan. Instrumen BI 7-day
(Reverse) Repo Rate digunakan sebagai suku bunga kebijakan baru karena dapat secara
cepat memengaruhi pasar uang, perbankan dan sektor riil. Instrumen BI 7-Day Repo Rate
sebagai acuan yang baru memiliki hubungan yang lebih kuat ke suku bunga pasar uang,

4|Page
sifatnya transaksional atau diperdagangkan di pasar, dan mendorong pendalaman pasar
keuangan, khususnya penggunaan instrumen repo.
Dengan penggunaan instrumen BI 7-day (Reverse) Repo Rate sebagai suku bunga
kebijakan baru, terdapat tiga dampak utama yang diharapkan. Pertama, menguatnya
sinyal kebijakan moneter dengan suku bunga (Reverse) Repo Rate 7 hari sebagai acuan
utama di pasar keuangan. Kedua, meningkatnya efektivitas transmisi kebijakan moneter
melalui pengaruhnya pada pergerakan suku bunga pasar uang dan suku bunga
perbankan. Ketiga, terbentuknya pasar keuangan yang lebih dalam, khususnya transaksi
dan pembentukan struktur suku bunga di pasar uang antarbank (PUAB) untuk tenor 3-12
bulan (www.bi.go.id).
Jadi, menurut pendapat saya mengapa ada perubahan acuan perbankan di Indonesia
karena ada beberapa hal yang memang harus diperbaiki. Karena dengan adanya acuan
baru yaitu BI 7-day (Reverse) Repo Rate ini dapat menyempurnakan operasi moneter
untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan
karena BI 7-day (Reverse) Repo Rate ini dapat secara cepat memengaruhi pasar uang,
perbankan dan sektor riil.

4. Jelaskan Manfaat dan Tujuan penerapan Arsitektur Perbankan Indonesia (API)


pada Lembaga keuangan di Indonesia.
Arsitektur Perbankan Indonesia merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industry
perbankan untuk rentang waktu 5 sampai 10 tahun ke depan.
Program ini bertujuan untuk memperkuat permodalan bank umum (konvensional dan
syariah) dalam rangka meningkatkan kemampuan bank mengelola usaha maupun risiko,
mengembangkan teknologi informasi, maupun meningkatkan skala usahanya guna
mendukung peningkatan kapasitas pertumbuhan kredit perbankan. Implementasi program
penguatan permodalan bank dilaksanakan secara bertahap. Upaya peningkatan modal
bank-bank tersebut dapat dilakukan dengan membuat business plan yang memuat target
waktu, cara dan tahap pencapaian (ojk.co.id).
Cara pencapaiannya melalui:
1. Penambahan modal baru baik dari shareholder lama maupun investor baru;
2. Merger dengan bank (atau beberapa bank) lain untuk mencapai persyaratan modal
minimum baru;
3. Penerbitan saham baru atau secondary offering di pasar modal;

5|Page
4. Penerbitan subordinated loan
Visi API sendiri adalah menciptakan sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien
guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional. Guna mempermudah pencapaian visi API sebagaimana
diuraikan di atas maka ditetapkan beberapa sasaran yang ingin dicapai, yaitu
a. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
b. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
c. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta
memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko.
d. Menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal
perbankan nasional.
e. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri
perbankan yang sehat.
f. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.
Manfaat yang dapat diperoleh dari program API ini dengan menghasilkan output yang
maksimal dengan input yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada
saat pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan
tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau mendapatkan tingkat input
yang minimum dengan tingkat output tertentu. Tujuan utama penguatan permodalan bank
tersebut bank diharapkan dapat memberikan keuntungan berupa cost and profit efficiency,
scale and scope economies, serta peningkatan pada shareholder value [ CITATION Sar08 \l
1033 ].

6|Page
DAFTAR PUSTAKA

Agnes Maria Janni W.SH, M. (2018). PERANAN PERBANKAN SEBAGAI LEMBAGA PENYALUR KREDIT
BAGI MASYARAKAT . Serat Acitya - Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, 129.

Yuniarti, S. (2008). KINERJA EFISIENSI BANK BERSTRATIFIKASI SESUAI DENGAN VISI ARSITEKTUR
PERBANKAN INDONESIA. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 473.

https://www.bi.go.id/id/moneter/bi-7day-RR/penjelasan/Contents/Default.aspx. Diakses pada


tanggal 8 September 2020

https://www.cekaja.com/info/apa-itu-bi-rate-dan-dampaknya-pada-keuangan-pribadi-kamu/.
Diakses pada tanggal 8 September 2020

MODUL: SISTEM PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA

7|Page

Anda mungkin juga menyukai