PENGERTIAN GELOMBANG
Gelombang adalah getaran yang merambat melalui suatu medium. Gelombang dapat juga diartikan sebagai
perpindahan energi melalui suatu medium.
Gelombang dapat dibedakan menjadi
1. Gelombang Mekanik
a. Gelombang Transversal
b. Gelombang Longitudinal
2. Gelombang Elektromagnetik
CIRI-CIRI GELOMBANG
Gelombang dapat dibedakan menjadi Gelombang Transversal dan gelombang Longitudinal, Gelombang
transversal memiliki ciri arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya, sedangkan gelombang
longitudinal memiliki ciri arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya.
5. Dapat didisversikan atau diuraikan, contohnya cahaya putih (polykromatik) terurai menjadi cahaya
monokromatik sebagai berikut : merah – jingga – kuning – hijau – biru - ungu (me – ji – ku – hi – bi – u)
setelah melewati prisma.
6. Dapat dipolarisasikan (dapat mengalami pengutuban) ini khusus untuk gelombang transversal
y = A Sin ω.t
Catatan :
ω = 2πf = 2π/T
k = 2π/λ = ωx/v
Contoh 1 :
Sebuah gelombang memiliki persamaan y = 10 Sin 100πt, y dalam cm dan t dalam sekon. Berapakah
besarnya simpangan gelombang diatas saat t = 0,002 sekon ?
Diketahui : y = 10 sin 100πt
Ditanya : y =.......? t = 0,002 sekon
y = 10 Sin 100πt
y = 10 Sin
100π(0,002) y = 10
Sin 0,2π
y = 10 0,59
y = 5,9 cm
Fase gelombang diartikan sebagai hasil perbandingan antara lamanya waktu dengan periode gelombang
tersebut.
Besar fase gelombang dapat dihitung dengan rumus :
φ = (t/T - x/λ )
Beda fase atau selisih fase dapat dihitung dengan :
Δφ ¬= φ1 – φ0
Contoh 2 :
Persamaan gelombang berjalan dinyatakan dengan y = 0,2 Sin (120πt – 2,4πx), y dalam meter dan t dalam
sekon. Hitunglah :
a. Kecepatan dan panjang gelombangnya !
b. Selisih fase di titik yang berjarak 40 cm saat t = 0,02 sekon
Diketahui : y = 0,2 Sin (120πt – 2,4πx)
Diatanya : a. v = ........... ? dan λ..........?
b. Δφ.......?
a. v = ω/k λ = 2π/k
v = 120π/2,4π λ = 2π/2,4π
v = 50 m.s-1 λ = 0,83 meter
b. Δφ ¬= φ1 – φ0
Δφ ¬= ( - ) – (- )
Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang merambat dengan kecepatan 3 x 108 m/s tanpa
memerlukan zat perantara (medium), terbentuk oleh medan listrik dan medan magnet
Gelombang elektromagnetik yang disusun atau diurutkan berdasarkan urutan frekwensi atau panjang
gelombangnya disebut Spektrum gelombang elektromagnetik.
Hubungan antara Medan Listrik, Medan Magnet dan cepat rambat gelombang elektromagnetik dinyatakan
dengan rumusan :
Em = Bm c
Cahaya termasuk ke dalam gelombang elektro magnetic. Gelombang elektro magnetic adalah gelombang yang dalam
perambatannya tidak memerlukan medium.
Em
Bm
B
1
c
0 0
di mana:
8
c = cepat rambat cahaya = 3 x m/s
10 -7
0 = Permeabilitas ruang hampa = 4x 10 -12 wb/Am
2
0 = Permitivitasa ruang hampa = 8 ,85 x 10 C/Nm
B Bm
3
di mana U = rapat energi (J/m )
: W = energi gelombang elektromagnetik (Joule)
3
V = volume ruang yang dijangkau (m )
2
2. Rapat energi magnetic
Rapat energi magnetic pada gelombang elektromagnetik diperloleh dari inductor dengan persamaan :
2
B
Um
20
B 2
3. U e U m 2 0
2 20
4. Rapat energi total
U 0 E 2 B
2
0
5. Rapat energi rata-rata
U 2 2
0 E m
Bm
2 20
I
2
dengan satuan watt/m . menurut Maxwell besarnya intensitas gelombang elektromagnetik dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan vector pointing ( I S ) dimana:
E 1
S 0 E B
S
Jika antara E dan B saling tegak lurus maka Intensitas dapat dirumuskan dengan :
EB
I S
0
S m
2c 0
S cU
A. Warna Benda
2. Warna Skunder
Warna yang dibentuk dari dua warna skunder
3. Warna Komplementer
Penggabungan warna primer dan skunder sehingga menjadi warna putih.
- Warna Dasar
Hijau Biru Merah Hijau
B. Dispersi Cahaya
Peristiwa peruraian cahaya polikromatik (missal cahaya putih) menjadi komponen-komponen warna
monokromatik (satu warna) yang disebabkan karena perbedaan indeks bias warna-warna tertentu.
Komponen-komponen warna yang terjadi dari peruraian tersebut, disebut dengan spectrum warna.
Ungu
C. Sudut Dispersi
Selisih sudut deviasi antara sinar warna ungu dengan sinar warna merah.
m
Merah
m
Sudut Dispersi
Ungu
D. Aberasi Kromatik
Permbisan sinar polikromatik (Putih) yang terdiri dari beberapa sinar warna dan memilki panjang gelombang (atau
indeks bias) berbeda pada focus yang berbeda.
f u fm
Aberasi kromatis tapat menimbulkan masalah yang serius untuk sebuah lensa besar, missal: Teleskop astronomi
Untuk menghilangkan aberasi kromatis kita gunakan lensa akromatik, yaitu gabungan dua buah lensa tipis yang
memiliki
Pada gambar disamping:
Lensa I
Terbuat dari bahan korona dengan data sbb:
Indeks bias merah = nm
Indeks bias ungu = nu
Jari-jari kelengkungan R1 dan R2
Lensa II
Lensa II Terbuat dari bahan flinta dengan data sbb:
Indeks bias n2 Indeks bias sinar merah = nm’
Lensa I Indeks bias sinar ungu = nu’ Jari-
jari kelengkungan R3 dan R4
Indeks bias n1
1 1 1
1 1 1
f m '
f n m 1 R R
1 2
m 1 2 nm '1
1
n u 1
1 1
1
1 1
nnuu
fu
1 R2
Maka di dapat
1 1 1
Fm f f m '
m
1 1 1
F u f u f u '
Syarat tidak terjadi aberasi kromatis Fm = Fu sehingga:
1 1 1
F m F u F
E. Interferensi Cahaya
Interferensi adalaha dua gelombang cahaya yang datang secara bersamaan ke suatu tempat, Syarat terjadinya
interferensi:
1. Kedua sumber cahaya harus koheren (Beda fase yang tetap, frekwensi yang sama)
2. Kedua sumber cahaya harus memiliki amplitudo yang hampir sama
F. Difraksi
H. Polarisasi
P Terang ke I
S Gelap
1
y
O Titik Tengah
d Q
Terang Pusat
Suber R
S
Cahaya 2
d sin
L
Layar C
Dari gambar diperoleh
nilai
S2 P S1 P S2
R S2 P S1 P d
sin
Di mana S2 P S1 P = Beda lintasan atau beda fase ()
Interferensi maksimum (Terang)
Untuk interferensi maksimum beda lintasan harus sefase atau kelipatan genap dari ½ panjang gelombang.
0
Untuk interferensi minimum beda fase harus 180 atau kelipatan ganjil dari ½ panjang gelombang.
L
yd 1
(2n) 2
L
Untuk Pita Gelap ke-n
Dari persamaan interferensi minimum
1
d sin (2n 1) 2
y 1
d (2n 1) 2
L
yd 1
L (2n 1)
2
L
y
2d
Aplikasi Fisika (Interferensi)
1. TV Kedap-kedip ketika pesawat terbang
melintas
2. Warna-warni yang timbul pada lapisan tipis
selaput sabun atau minyak
3. Timbulnya pola terang gelap apabila cahaya
matahari mengenai suatu kisi.
GELOMBANG BUNYI
Pengertian
Bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu getaran. Bunyi termasuk gelombang longitudinal
yang merambat lurus kegala arah dari sumber tersebut.
Berdasarkan frekwensinya bunyi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Bunyi Ultrasonik mempunyai frekwensi lebih dari 20000 Hz
2. Bunyi audiosonik frekwensinya antara 20 Hz sd 20000 Hz
3. Bunyi imfrasonik frekwensinya dibawah 20 Hz
Dari ketiga kelompok bunyi diatas hanya bunyi audiosonik yang dapat didengar oleh manusia.
Menurut percobaan mersene diperoleh bahwa cepat rambat bunyi yang dihasilkan oleh sebuah senar
(dawai) dapat dirumuskan sbb :
Frekwensi nada yang dihasilkan oleh sebuah senar (dawai) dan pipa organa
Didalam pembahasan gelombang sudah diketahui bahwa hubungan antara cepat rambat gelombang
(V) dengan panjang gelombang (λ) dinyatakan dengan rumus :
V = f . λ
Maka frekwensi yang dihasilkan oleh sebuah senar(dawai) dan pipa organa dapat dirumuskan sbb :
Keterangan :
V = Cepat rambat gelombang...................(m/s)
F = Tegangan tali dawai...........................(N)
f = Frekwensi nada (bunyi).....................(Hz)
λ = Panjang gelombang.........................(meter)
m = Massa dawai.....................................(Kg)
l = Panjang tali dawai................................(meter)
Catatan :
1. Nada-nada yang dihasilkan oleh sebuah senar (dawai) :
Nada dasar jika..............................l = (½) λ
Nada atas pertama jika..................l = λ
Nada atas kedua jika....................l = (3/2)λ dst
Keterangan :
I = Intensitas bunyi...................(watt.m-2)
W = Energi bunyi........................(Joule)
P = Daya..................................(watt)
A = Luas...................................(m2)
A = 4 π r2 (r = jarak ke sumber bunyi)
t = waktu................................(sekon)
2. Taraf Intensitas bunyi adalah merupakan hasil perbandingan antara logaritma Intensitas bunyi
dengan Intensitas bunyi ambang.
Secara mataematika Taraf ntensitas bunyi dapat dirumuskan :
Keterangan :
TI = Taraf Intensitas bunyi..................(dB)
I = Intensitas bunyi............................(watt.m-2)
Io = Intensitas bunyi ambang ( Io = 1x10-12 watt.m-2)
Contoh :
Taraf Intensitas bunyi dari sebuah sumber di titik P adalah 80 dB, jika ada 6 sumber bunyi identik
dengan bunyi di atas dan dibunyikan secara bersamaan, Hitunglah besar Taraf Intensitasnya di titik
P!
Diketahui :
TI = 80 dB
n=6
TI’ =.............?
TI’ = 80 + 10 0,78
TI’ = 80 + 7,8
TI’ = 87,8 dB
Efek Dopller
Efek Doppler adlah peristiwa naiknya atau turunnya frekwensi bunyi yang terdengar pengamat ketika
sumber atau pengamat mendekati atau menjauhi.
Besarnya frekwensi bunyi yang terdengar pengamat dirumuskan sbb:
Keterngan : fp = frekwensi bunyi yang terdengar pengamat....(Hz)
fs = frekwensi bunyi sumber..............................(Hz)
Vp= kecepatan pengamat......................................(m.s-1)
Vs= kecepatan sumber bunyi.................................(m.s-1)
V = kecepatan bunyi...........................................(m.s-1)
Catatan :
Vp : positif jika pengamat mendekati sumber
bunyi Vp : negatif jika pengamat menjauhi
sumber bunyi Vs : positif jika sumber bunyi
menjauhi pengamat Vs : negatif jika sumber
bunyi mendekati pengamat
LISTRIK STATIS
Benda yg kehilangan salah satu atau lebih elektronnya disebut bermuatan positif, sedangkan
benda yang menerima satu atau beberapa elektron disebut bermuatan listrik negatif.
Jika antara dua muatan listrik bertemu atau berdekatan, maka akan terjadi gaya listrik atau gaya
Coulomb (sesuai dengan nama orang yang menjelaskan tentang gaya listrik ini) dan
disebut HUKUM COULOMB .
Beasar gaya listrik ini :
_ sebanding dengan besar kedua muatan yang tarik menarik
_ berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua muatan tersebut
_ dinyatakan dengan rumus :
Keterangan :
F : Besar gaya listrik statis........(Newton)
Q : Besar muatan listrik............(Coulomb)
r : Jarak dari kedua muatan listrik. (meter)
k : Konstanta elektrostatis (9x109 Nm2C-2)
2. Medan Listrik
Medan listrik adalah daerah disekitar benda yang bermuatan listrik dan masih dapat dipengaruhi
oleh gaya listrik
Besarnya medan listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan listrik dapat dihitung dengan rumus :
atau
Medan Listrik yang ditimbulkan oleh beberapa muatan dapat dihitung dengan rumus :
E = E1 + E2 + E3 + ....
3. Energi Potensila Listrik Energi petensial listrik adalah sama dengan usaha yang harus
dilakukan untuk memindahkan sebuah muatan uji ke titik jauh tak terhingga Besarnya energi potensial Listrik dapat dirumuskan
4. Potensial Listrik
Potensial listrik adalah merupakan hasil perbandingan antara Energi potensial listrik dengan besar
muatan listrik.
Atau boleh juga diartikan sebagai besarnya usaha setiap satuan muatan.
Potensial listrik dapat dirumuskan sbb :
atau
Medan Magnet
magnetnya.
Berdasarkan perumusan matematik oleh Biot-Savart maka besarnya kuat medan magnet disekitar
kawat berarus listrik dirumuskan dengan :
Medan magnet adalah besaran vector, sehingga apabila suatu titik dipengaruhi oleh beberapa medan
magnet maka di dalam perhitungannya menggunakan operasi vektor.
Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunnjukkan arah arus dan arah medan magnet.
Arah medan magnet didaerah titik P ( diatas kawat berarus listrik ) menembus bidang menjauhi
pengamat sedang didaerah titik Q dibawah kawat berarus listrik menembus bidang mendekati
pengamat.
Tanda titik menunjukkan arah medan menembus bidang mendekati pengamat.
Pada sumbu koordinat x, y, z kawat berarus listrik berada pada bidang xoz dan bersilangan dengan sb.
Z negative. Arah arus listrik searah dengan sumbu x positif.
Jarak antara kawat I dengan titik pusat koordinat (O) adalah a maka besarnya medan magnet dititik
(O) tersebut searah dengan sumbu y negative.
Keterangan gambar:
I = arus listrik
B = medan magnet
Tanda panah biru menunjukkan arah arus llistrik
Contoh :
Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus 5 miliampere berada diruang hampa . Tentukan besarnya
induksi magnetic pada titik yang berada sejauh 10 cm disebelah kanan kawat, bila kawat vertikal ?
Jawab :
– 3
Diketahui : I = 5 miliampere = 5 . 10 Ampere
a = 10 cm = 0,1 meter
Ditanya : B =...............?
Dijawab :
Sebuah kawat berada pada sumbu x dialiri arus listrik sebesar 2 A searah dengan sumbu x positif .
Tentukan besar dan arah medan magnet dititik P yang berada pada sumbu y berjarak 4 cm dari pusat
koordinat 0 ( lihat gambar) ?
Dijawab :
Dketahui : I = 2 A
a = 4 . 10 – 2 m
Ditanya : Besar dan arah B.......?
Dijawab :
Besar dan arah medan magnet disumbu kawat melingkar berarus listrik dapat ditentukan dengan
rumus :
Keterangan:
BP = Induksi magnet di P pada sumbu kawat melingkar dalam tesla ( T)
θ = sudut antara sumbu kawat dan garis hubung P ke titik pada lingkaran
kawat dalam derajad (°)
Sebuah kawat melingkar berada pada sebuah bidang mendatar dengan dialiri arus listrik
Apabila kawat melingkar tersebut dialiri arus listrik dengan arah tertentu maka disumbu pusat
lingkaran akan muncul medan magnet dengan arah tertentu. Arah medan magnet ini ditentukan
dengan kaidah tangan kanan.
Dengan aturan sebagai berikut:
Apabila tangan kanan kita menggenggam maka arah ibu jari menunjukkan arah medan magnet
sedangkan keempat jari yang lain menunjukkan arah arus listrik
Keterangan gambar :
Besarnya medan magnet ditengah-tengah Toroida ( pada titik-titik yang berada pada garis lingkaran
merah ) dapat dihitung
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar toroida dengan satuan meter ( m )
a = ½ ( R 1 + R2 )
Pada gambar anda anak panah merah adalah arah arus sedang tanda panah biru arah medan magnet.
Gaya Lorent
Gaya Lorent adalah gaya magnet yang terjadi ketika sebuah kawat yang dialiri arus listrik berada atau
disimpan didalam medan magnet. Gaya seperti ini dapat juga terjadi jika sebuah muatan yang
bergerak melewati medan magnet.
Besarnya Gaya Magnet pada sebuah kawat yang dialiri arus listrik dapat dihitung dengan rumus :
F = B.i.l Sin α
Sedangkan gaya magnet pada sebuah muatan yang bergerak melewati medan magnet dapat dihitung
dengan rumus :
F = B.q.v Sin α
Arah Gaya Lorent dapat ditentukan dengan aturan kaidah tangan kanan sbb :
Gaya Magnet antara dua kawat lurus yang dialiri arus listrik
Jika dua kawat yang dialiri arus listrik dan terpisah pada jarak tertentu, maka antara kedua kawat akan
terjadi gaya magnet yaitu tarik-menarik jika arah kedua arus listrik sama dan tolak-menolak jika arah
kedua arus listrik berlawanan arah.
Besar gaya magnet antara kedua kawat diatas dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
F/l = Gaya persatuan panjang..................(N/m)
i = Kuat arus listrik......................(ampere)
d = Jarak kedua kawat......................(meter)
μo = Permeabilitas ruang hampa ............. (4π x 10 -7 webm-1A-1)
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi Elektromagnetik
Sebelum mempelajari induksi elektromagnetik kita harus mengetahui dahulu fluks magnet yaitu
besarnya induksi magnet (medan magnet) yang menembus suatu daerah.
Fluks magnet dapat dihitung dengan rumus :
Induksi Elektromagnetik adalah peristiwa dihasilkannya GGL Induksi j ika terjadi perubahan fluks
magnet dalam suatu daerah yang dibatasi oleh suatu kawat penghantar.
Besarnya GGl Induksi dapat dihitung dengan rumus :
Arah arus induksi dapat ditentukan dengan aturan yang dikemukakan oleh Lent yaitu arah arus
induksi sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan medan magnet yang yang arahnya melawan
perubahan yang yang menimbulkannya.
Induksi diri
Jika kumparan seperti pada gambar dibawah dihubungkan dengan sumber listrik (V) dan saklar
terputus, maka tidak akan ada arus listrik yang mengalir dalam kumparan, tetapi ketika saklar
dihubungkan, secara spontan dalam kumparan akan mengalir arus listrik dan ini sama artinya dengan
timbulnya medan magnet didalam kumparan tersebut. Dengan demikian terjadi juga perubahan fluks
magnet dalam kumparan tersebut sehingga antara ujung-ujung kumparan dihasilkan GGL induksi (E).
GGL induksi yang dihasilkan dengan cara seperti ini dinamakan GGL Induksi diri, yang besarnya
dapat dirumuskan sbb :
Induktansi Induktor
Besar Induktansi sebuah induktor dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan :
L = Induktansi induktor...................(Henry)
N = Jumlah lilitan ........................... (--)
A = Luas penampang kumparan.....(m2)
l = Panjang kumparan....................(m)
Arus dan tegangan listrik bolak-balik atau alternating current (AC) yaitu arus dan tegangan listrik
yang arahnya selalu berubah-ubah secara kontinu/periodik terhadap waktu dan dapat mengalir dalam
dua arah
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan generator. Kedua alat
tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-balik. Arus bolak-balik ataualternating
current (AC) adalah arus dan tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan dapat
mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik (AC) digunakan secara luas untuk penerangan maupun
peralatan elektronik.
Pada umumnya semua tenaga listrik yang dihasilkan oleh berbagai sumber pembangkit tenaga listrik
tersebut adalah berupa arus listrik bolak-balik dan tegangan listrik bolak-balik yang dihasilkan oleh
generator yang digerakkan dengan energi yang berasal dari sumber daya alam.
Arus dan tegangan listrik bolak-balik yaitu arus dan tegangan listrik yang arahnya selalu berubah-
ubah secara kontinu/periodik. Seperti telah dijelaskan pada bab terdahulu dalam hukum Faraday
bahwa adanya perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh kumparan akan menyebabkan
timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan dan jika antara ujungujung kumparan tersebut
dihubungkan dengan sebuah kawat penghantar akan mengalir arus listrik melalui penghantar tersebut.
Berdasarkan prinsip hukum Faraday inilah dibuat sebuah generator atau dinamo, yaitu suatu alat yang
digunakan untuk mengubah energi mekanik (energi gerak) menjadi energi listrik.
Tegangan listrik dan arus listrik yang dihasilkan generator berbentuk tegangan dan arus listrik s inus
soidal, yang berarti besarnya nilai tegangan dan kuat arus listriknya sebagai fungsi sinus yang
sering dinyatakan dalam diagram fasor (fase vektor). Diagram fasor adalah menyatakan suatu
besaran yang nilainya berubah secara kontinu, fasor dinyatakan dengan suatu vektor yang nilainya
tetap berputar
berlawanan dengan putaran jarum jam.
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya pada perputaran
kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik
tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f . Apabila generator tersebut
dihubungkan dengan suatu penghantar R dan menghasilkan tegangan maksimum sebesar Vmax, maka
tegangan dan arus listrik yang melewati penghantar.
Tegangan sinusoida dapat dituliskan dalam bentuk persamaan tegangan sebagai fungsi waktu, yaitu :
Tegangan yang dihasilkan oleh suatu generator listrik berbentuk sinusoida. Dengan demikian, arus
yang dihasilkan juga sinusoida yang mengikuti persamaan :
Dengan :
Arus dan tegangan bolak-balik (AC) dapat dilukiskan sebagai gelombang sinussoidal, jika besarnya
arus dan tegangan dinyatakan dalam persamaan :
V = V max sin ω t
Di mana ωt atau (ωt + 90o) disebut sudut fase yang sering ditulis dengan lambang θ. Sedangkan
besarnya selisih sudut fse antara kedua gelombang tersebut disebut beda fase. Berdasarkan
persamaan antara tegangan dan kuat arus listrik tersebut dapat dikatakan bahwa antara tegangan dan
kuat arus listrik terdapat beda fase sebesar 90o dan dikatakan arus mendahului tegangan dengan beda
fase sebesar 90o. Apabila dilukiskan dalam diagram fasor dapat digambarkan sebagai berikut :
Nilai tegangan dan arus bolak-balik selalu berubah secara periodik sehingga menyebabkan, kesulitan
dalam mengadakan pengukurannya secara langsung. Oleh karena itu, untuk mengukur besarnya
tegangan dan kuat arus listrik bolak balik (AC = Alternating Current) digunakan nilai efektif. Yang
dimaksud dengan nilai efektif arus dan tegangan bolak balik yaitu nilai arus dan tegangan bolak-balik
yang setara dengan arus searah yang dalam waktu yang sama jika mengalir dalam hambatan yang
sama akan menghasilkan kalor yang sama. Semua alat-alat ukur listrik arus bolak-balik menunjukkan
nilai efektifnya. Hubungan antara nilai efektif dan nilai maksimum dapat dinyatakan dalam
persamaan :
dan
Nilai rata-rata arus bolak-balik yaitu nilai arus bolak-balik yang setara dengan arus searah untuk
memindahkan sejumlah muatan listrik yang sama dalam waktu yang sama pada sebuah penghantar
yang sama. Hubungan antara nilai arus dan tegangan listrik bolak-balik dengan nilai arus dan
tegangan maksimumnya dinyatakan dalam persamaan :
di mana :