imunisasi rutin
selama pandemi
2020
DR. Ismoedijanto
DOKTER YANG UTUH : 3 komponen yang menyatu
• Kuratif
• Diagnosis standar
• Pengobatan standar
• YANG PENTING SEMBUH
• Preventif
• Kepentingan masyarakat itu utama
• Melindungi masyarakat
• Mengayomi agar tidak sakit
• Promotif
• Membuat anak selalu sehat
• Sehat itu value nya tinggi
• Selalu seimbang, selalu sehat
Pendahuluan
• Diperkirakan
Banyak bayi 600.000 bayi baru
meninggal lahirtahun
setiap meninggal setiap
karena tahunyang
infeksi karenaserius,
infeksi
dan yang serius, dankematian
kebanyakan kebanyakantersebut
kematian tersebut
dapat dapat dicegah
dicegah dengan
dengan penilaian
imunisasi, preventif,
pelayanan mencari pelayanan
kesehatan kesehatan
tepat waktu, tepat waktu,
pengobatan yang
pengobatan dengan antibiotik yang tepat dan follow up (WHO &
tepat dan follow up (WHO & UNICEF, 2017).
UNICEF, 2017).
• Lebih banyak bayi yang sehat dari yang sakit, seharusnya fokus
juga pada yang sehat supaya tetap sehat, bukan hanya
menyembuhkan yang sakit
Sumber: United Nations Inter-agency Group for Child Mortality Estimation (UN IGME), 2019
Mengapa imunisasi
• Cakupan 80%, tahun ke empat ada cohort 100%, plus immunity gap 80%,
yang tidak imunisasi 180% atau 1 100 000 bayi yang rentan di Jawa Timur
• DTP 3 x menjadi kebal, potensial jadi carrier, sebanyak 25 000 000
PRINSIP DASAR IMUNISASI
• Membuat bayi atau individu kebal
• Imunisasi dasar targetnya serokonversi, menjadi kebal
• Menyayomi, melindungi masyarakat
• Yang tidak di imunisasi di lindungi yang di suntik
• External effect of immunization
• Yang di suntik bayi kita
• Yang panas bayi kita
• Yang kebal bayi kita
• Tapi…MASYARAKAT MENJADI TIDAK KETULARAN, TIDAK SAKIT
Bahaya rutin penyakit2 Latar belakang
yang dapat dicegah
dengan Imunisasi (PD3I)
Pandemi Covid-19
• Larangan / pembatasan keluar rumah ?
• Social / physical distancing ?
• Orangtua ragu/ takut / repot ?
SOEDJATMIKO, 30 Maret 2020
Mencegah KLB / wabah
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)
• JAWA TIMUR
• KLB polio WPV th 1974 di Trenggalek
• KLB polio cVDPV1 th 2005 di Madura
• KLB difteri 2011 di daerah tapal kuda
• KLB difteri 2017 di daerah sama
• Papua
• Cakupan yang kurang di highland, Yahukimo dan Dekai, cVDPV1
• PHILIPINE
• Setelah vaksin dengue di hentikan, cakupan semua vaksin menurun
• KLB campak
• KLB polio cVDPV1 dan 2 (Mindanao)
• Malaysia
• KLB Polio cVDPV 1 dan2 di Sabah, transmisi dari Mindanao
• NEW Independent States/Rusia
• Chehnya dll, difteri pada remaja th 1990
KONTROVERSI : JANGAN TERJEBAK
• Pendapat pertama
• Sakit itu menurunkan kekebalan mis TBC plus penyakit lain
• Setelah sakit anak hilang keekbalan, HIV, campak
• Selama pandemi , istirahat cukup makan cukup, olah raga
• Tunda seemua imunisasi
• Pendapat kedua
• Kuman dan virus selain COVID tetap beredar : polio, difteri, campak
• Imunisasi dasar bayi targetnya serokonversi, jadi kebal
• Di mulai masa bayi, saat masih dilindungi antibody maternal, KIPI minimal
• Anak kebal menghambat transmisi
• Jangan tunda imunisasi dasar
Panduan menjaga bayi sehat (1)
nya
Hep B /
(HB) O
-BCG
-Polio 1
-DPT-HB-Hib 1
-Polio 2
-DPT-HB-Hib 2
-Polio 3
-DPT-HB-Hib3 CAMPAK/M
-Polio 4, IPV* R**
0-7 hr
1 Bulan
2 Bulan
IPV mulai diberikan pada July
2016; MR mulai 2017 di P.
Jawa dan 2018 di luar pulau 3 Bulan
Jawa 4 Bulan
9 Bulan
Revisi Permenkes
No. 42 Th 2013
Imunisasi DPT-HB-Hib
dan Campak pada usia -DT - Td - Td -*HPV
-Campak
18 bulan
1 SD 2 SD 3 SD → 5 SD 5 & 6 SD
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum pulang dan sampai di rumah
Terima kasih