Anda di halaman 1dari 2

Pancasila Sebagai Dasar Negara

Kita seringkali mendengar mengenai ideologi Pancasila, sebenarnya pada


hal ini yang dimaksud adalah Pancasila sebagai dasar Negara, sebagaimana
dikatakan Bung Hatta, “ideologi Negara”, yaitu prinsip-prinsip atau asas
membangun negara. Jadi Pancasila adalah suatu orientasi yang memberikan arah
kemana bangsa dan negara ini harus dibangun atau suatu dasar rasional yang
merupakan hasil konsensus mengenai asumsi-asumsi tentang negara dan bangsa
yang akan dibangun. Berikut merupakan beberapa uraiannya:

1) Sila “Keruhanan Yang Maha Esa” bahwa negara mengakui dan


melindungi kemajemukan agama di Indonesia. Negara tidak menilai ‘isi’
dari suatu agama. Penganut agama apapun wajib bersatu untuk
membangun Negara dan bangsa. Hal ini sangat jelas dari ajakan Soekarno
dalam pidato “Lahirnya Pancasila” untuk bersama-sama membangun
Negara dan bangsa Indonesia
2) Sila “Perikemanusiaan yang adil dan beradab” mengimplikasikan bahwa
negara memperlakukan setiap warga negara atas dasar pengakuan martabat
manusia dan nilai kemanusiaan yang mengalir dari martabatnya itu.
Jelaslah bahwa sila kedua ini menolak kekerasan yang dilakukan terhadap
warga negara baik oleh negara, kelompok atau individu.
3) Sila “Persatuan Indonesia” terkait dengan paham kebangsaan. Bangsa
bukan sesuatu yang diwariskan dari masa lalu, tetapi suatu “proyek dan
tantangan bersama” bagi masa kini dan masa depan. Oleh karena itu, harus
melibatkan semua dan tak seorangpun warga yang dieksklusifkan.
4) Prinsip demokrasi yang dirumuskan sebagai “Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaran/perwakilan”, menunjuk
kepada pembatasan kekuasaan negara dengan partisipasi rakyat dalam
pengambilan keputusan.
5) Sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” memuat unsur-unsur
pemerataan, persamaan, dan kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri.
Pancasila sebagai dasar etika politik

Dengan dipilihnya Pancasila sebagai dasar hidup bernegara dan berbangsa


atau sebagai dasar hidup berpolitik, politik harus dilandasi nilai-nilai etis. Itulah
salah satu tugas filsafat politik mencerahi makna berpolitik dan mengekplisitkan
nilai-nilai etis dalam politik yang didasarkan atas Pancasila.

Kita pasti pernah menemukan orang yang memiliki pandangan skeptis dan
negatif terhadap politik. Namun ada beberapa hal penting yang perlu untuk
diperhatikan. Pertama, mau tidak mau kita tidak dapat lepas dari politik. Segala
kegiatan kita mengandaikan kerangka negara dan masyarakat. Kedua, berbagai
kesulitan yang dihadapi dunia modern, seperti peningkatan kesejahteraan,
lingkungan hidup, kesenjangan sosial-ekonomi, pendidikan, dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat dipecahkan dengan meninggalkan
politik tetapi mengadakan transformasi politik sedemikian rupa sehingga
memungkin kita membentuk dan mengorganisir kehidupan secara efektif. Ketiga,
pandangan negatif tentang politik tidak akan mudah terlepas dari masyarakat.
Dengan membangun kredibilitas dan kelayakan suatu model alternatif dan
imaginatif institusi politik ketidakpercayaan akan politik bisa diatasi.

Anda mungkin juga menyukai