PENDAHULUAN
berbuat banyak bagi kepentingan umat manusia di muka bumi ini demi
jati diri seseorang, dengan sebuah pendidikan seseorang dapat menemukan jati
berpola, dan terstruktur terhadap anak didik dalam rangka membentuk peserta
didik menjadi seorang insan yang berkualitas baik secara intelek maupun
moral spiritual.
1
2
dijadikan acuan oleh setiap satuan pendidikan, baik oleh pengelola maupun
penyelenggara, khususnya oleh guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu,
hal ini, kurikulum dibuat oleh pemerintah pusat secara sentralistik, dan
(Mulyasa, 2006: 4)
nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada empat krisis pokok, yang
pokok sistem pendidikan nasional: (1) menurunnya akhlak dan moral peserta
pendidikan yang tidak sejalan dengan pembangunan nasional, dan (7) sumber
cenderung semakin komplek secara lebih mandiri, cerdas, rasional dan kritis.
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik.
bergantung pada guru dan kepala sekolah tanpa mengurangi arti penting
pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi dasar (KD) yang dapat digali dan
keputusan seharusnya dibuat oleh mereka yang berada di garis depan (line
kebijakan, dan yang terkena akibat-akibat dari kebijakan tersebut, yaitu guru
sang pemberi kebijakan dalam hal ini pemerintah, maka banyak sekali
banyak sekolah yang tidak tahu menyusun kurikulum sendiri, karena memang
kepala sekolah dan guru, proses belajar mengajar, evaluasi, pendanaan serta
sarana dan prasarana yang memadai. Untuk itu berbagai tuntutan tersebut
terutama yang notabenenya swasta dan berusia muda, misalnya SDIT Ar-
Risalah Surakarta.
mata pelajaran: (1) Pendidikan Agama Islam yang meliputi Qur'an Hadits,
Aqidah Akhlak, Fiqih, Siroh, Bahasa Arab, (2) Mata pelajaran umum meliputi
dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, (3) Muatan lokal meliputi
Bahasa Jawa dan Bahasa Inggris, (4) Mata pelajaran khusus meliputi
6
Tahfidzul Qur'an, dan Membaca Al-Qur'an. Demikian juga, para wali kelas
(guru kelas) atau pun guru mata pelajaran telah menyusun dan
Tawangmangu.
2. SDIT Ar-Risalah Surakarta menerapkan full day school dari jam 07.00-
B. Penegasan Istilah
dasar masih berada pada usia menuju baligh, maka siswa lebih diberikan
belajar yang berbeda dengan sekolah dasar pada umumnya, yakni lebih
syar`i yang terpadu dalam setiap proses pembelajaran. Lokasi sekolah ini
57148.
Surakarta.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
kurikulum.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru :
dapat :
Pendidikan (KTSP).
pelaksanaan KTSP.
11
b. Bagi Peneliti
F. Tinjauan Pustaka
dibantu BOS, (c) sarana dan prasarana sudah lengkap dan terperinci, (d)
metode pembelajaran.
tahun 1994 dan kurikulum 2008, dalam kurikulum 1994 guru hanya
menuntut banyak kreatifitas guru dalam pengelolaan kelas, yaitu fisik dan
13
dilakukan dengan cara mengatur ventilasi cahaya dan tempat duduk siswa.
Sedangkan untuk non fisik dilakukan terhadap guru dan siswa. Untuk guru
berprestasi.
kebaruan.
G. Metode Penelitian
secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid. Sehingga
1. Jenis Penelitian
bersifat menerangkan dalam bentuk uraian, maka data yang ada tidak
(Subagyo, 1991: 94). Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah
berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (case study).
(1992) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis
skripsi ini adalah SDIT Ar-Risalah Surakarta. Sedang yang menjadi obyek
pelajaran 2010/2011.
sumbernya, yaitu kepala sekolah dan pihak-pihak yang terkait seperti, staf
guru dan murid. Di samping itu ada juga data penunjang kurikulum yaitu
a. Metode Wawancara
Data yang lain yang diperoleh dari wawancara adalah penerapan KTSP
masyarakat dan layanan khusus. Selain itu juga akan memperoleh data
yang terkait seperti, staf kurikulum, staf kesiswaan, dan tata usaha.
b. Metode Observasi
proses pembelajaran.
c. Metode Dokumentasi
dalam penelitian ini adalah semua data yang diperoleh dari SDIT Ar-
tersebut.
letak geogrfis, visi dan misi, struktur organisasi sekolah, keunggulan SDIT
Ar-Risalah, keadaan guru dan murid, dan penerapan KTSP di SDIT Ar-