Bahan Uas Statis
Bahan Uas Statis
https://www.spssindonesia.com/2014/02/uji-linearitas-dengan-program-spss.html
https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-normalitas-kolmogorov-smirnov-spss.html
http://repository.upi.edu/14867/16/S_PEA_1005771_Appendix7.pdf
https://www.spssindonesia.com/2014/02/analisis-korelasi-dengan-spss.html
http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/07/tabel-f-0-05.pdf
71.0 83.0
55.0 76.0
70.0 82.5
63.0 80.0
70.0 95.0
55.0 76.0
80.0 85.0
51.0 76.0
80.0 85.0
64.0 81.0
82.0 90.0
85.0 95.0
61.0 79.0
65.0 81.0
59.0 80.0
59.0 80.0
68.0 81.0
80.0 85.0
85.0 95.0
59.0 80.0
55.0 72.0
72.0 80.0
79.0 82.0
85.0 90.0
59.0 80.0
80.0 89.0
80.0 89.0
65.0 83.0
70.0 85.0
72.0 84.0
https://ranahresearch.com/pengertian-media-pembelajaran/
https://core.ac.uk/reader/33526520
Rifana Arief dan Naeli Umniati. (2012). Pengembangan Vitual Class untuk Pembelajaran
Augmented Reality Berbasis Android. JPTK UNY (Vol. 21, No 2). Hlm 114-122
Rania dahayu
Dinda larasati
Sifa jahra
Eva adista
Ernawati
Agil saputra
Bagas gumelar
Cantika putri
Febrian artha
Yuni afdhila
Ani setiawti
Ahmad dicho
Dalam pendapat lain Setyosari (Sa’dun Akbar dan Hadi Sriwiyana, 2011:216-217)
menyatakan pemilihan media harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran.
b. Kesesuaian media dengan karakteristik pembelajaran
c. Kesesuaian media dengan lingkungan belajar.
d. Kemudahan dan keterlaksanaan pemanfaatan media.
e. Dapat menjadi sumber belajar.
f. Efisiensi media dalam kaitannya dengan waktu, tenaga, dan biaya.
g. Keamanan bagi pembelajar.
h. Kemampuan media dalam mengaktifkan siswa.
i. Kemampuan media dalam mengembangkan suasana belajar yang
menyenangkan.
j. Kualitas media.
Akbar, Sa’dun dan Hadi Sriwiyana. 2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media.
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan, Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jakarta: PT. Diva Press.
Menurut Stice, Bertrand, & Betrand (dalam Otto, B, 2015: 3) bahasa adalah hal pokok bagi
masyarakat. Bahasa membentuk dasar persepsi, komunikasi, dan interaksi harian manusia.
Bahasa merupakan suatu sistem simbol yang mengategorikan, mengorganisasikan, dan
mengklarifikasi pikiran manusia. Sejalan dengan itu, menurut Chaer (2014: 12) bahasa adalah
sebuah sistem, artinya bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen berpola secara tetap dan
dapat dijadikan patokan sebagai pedoman bagi manusia. Salah satu kompetensi dasar untuk
anak usia dini yaitu mengenal keaksaraan awal melalui bermain termasuk dalam
perkembangan bahasa
Livie dan Lentz (dalam Sundayana, 2015: 10) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran yaitu fungsi atensi berarti media visual merupakan inti; fungsi afektif berarti
media visual dapat terlihat dan tingkat kenikmatan pembelajaran ketika belajar membaca teks
bergambar; fungsi kognitif berarti media visual mengungkapkan bahwa lambang visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar; fungsi kompensatoris artinya media visual memberikan konteks
untuk memahami teks.
Otto, B. 2015. Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Pranadamedia Group.
Chaer. A. 2014. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta
Sundayana, R. 2015. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung:
Alfabeta