ABSTRAK
Pendahuluan: Instabilitas pada pergelangan kaki merupakan cedera lanjutan dari
sprain ankle pada masa akut, 85% merupakan keadaan overstretch yang melibatkan
ligamentum bagian lateral. Kelemahan ligamen sebagai stabilisator pasif
mengakibatkan keluhan nyeri dan ketidakstabilan dalam melakukan aktivitas sehingga
tonus postural, kekuatan otot, dan fungsi proprioceptive menurun serta stabilitas dan
keseimbangan pun menurun. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui latihan
star excursion balance dan kinesiology tape berbeda dengan latihan wobble board dan
kinesiology tape dalam perbaikan gangguan instabilitas fungsional pada pergelangan
kaki. Metode: Metode penelitian ini bersifat eksperimen, terdiri dari 20 orang atlet
basket UKSW, dipilih berdasarkan teknik simple random sampling kemudian dibagi ke
dalam 2 kelompok, 10 orang pada Kelompok Perlakuan 1 diberikan latihan star
excursion balance dan kinesiology tape, dan 10 orang pada Kelompok Perlakuan II
diberikan latihan wobble board dan kinesiology tape. Hasil: Hasil analisis statistik
parametrik dengan uji hipotesis paired sample t-test. Hasil uji hipotesis menunjukkan
kedua kelompok perlakuan secara signifikan dapat memperbaiki gangguan instabilitas
pada pergelangan kaki, sebelum perlakuan pada Kelompok I rerata nilai SST 11,30 ±
3,683 dan sesudah perlakuan rerata nilai SST 19,00 ± 4,899 sedangkan sebelum
perlakuan pada Kelompok I rerata nilai CAIT 16,40 ± 4,881 dan sesudah perlakuan
rerata nilai CAIT 21,00 ± 4,922 nilai p = 0,000 (p < 0,05). Pada pelatihan Kelompok II,
sebelum perlakuan didapatkan rerata nilai SST 12,50 ± 4,166 dan setelah perlakuan
didapatkan rerata nilai SST 16,70 ± 4,218 sedangkan sebelum perlakuan pada
Kelompok II rerata nilai CAIT 19,40 ± 4,624 dan sesudah perlakuan rerata nilai CAIT
21,50 ± 3,866 nilai p = 0,001 (p < 0,05). Untuk hasil nilai SST sebelum pelatihan pada
Kelompok I dan Kelompok II didapatkan nilai p = 0,501 (p > 0,05) dan nilai CAIT
sebelum perlakuan kedua kelompok didapatkan nilai p = 0,175 (p > 0,05) sehingga tidak
ada perbedaan bermakna maka memakai data setelah perlakuan pada Kelompok I dan
Kelompok II. Simpulan: Kesimpulan pada penelitian ini bahwa kombinasi latihan star
excursion balance dan kinesiology tape tidak lebih efektif dibandingkan latihan wobble
board dan kinesiology tape terhadap perbaikan gangguan instabilitas fungsional pada
pergelangan kaki.
Kata kunci: instabilitas fungsional, sprain ankle kronis, kinesiology tape, star
excursion balance, wobble board.
52
ISSN: 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 5, No.1, Pebruari 2017: 52-61
PENDAHULUAN
Ankle atau pergelangan kaki terhadap cidera dan sering sekali mengalami
merupakan bagian dari anggota tubuh yang gangguan akibat trauma mekanik.1
menerima beban paling berat, mulai dari Sekitar 85% dari kejadian sprain pada
berdiri, berjalan sampai berlari. Hal ini pergelangan kaki melibatkan ligamentum
dikarenakan kaki dan pergelangan kaki bagian lateral. Instabilitas pada pergelangan
menjadi pusat bertumpunya berat badan pada kaki merupakan cedera lanjutan dari sprain
saat berdiri, berjalan atau berlari, maka kaki pada masa akut yang menyebabkan sindroma
dan pergelangan kaki sangat rentan sekali yang berlebihan dari jaringan lunak
sekitarnya.1
53
ISSN: 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 5, No.1, Pebruari 2017: 52-61
dengan cara berdiri satu atau dua kaki di atas C. Populasi dan Sampel
wobble board.9 Populasi dalam penelitian ini adalah
Prinsip latihan ini ialah meningkatkan populasi terjangkau sejumlah pemain basket
fungsi pengontrol keseimbangan tubuh yaitu yang bersedia mengikuti program penelitian
sistem informasi sensorik, central processing di klub basket UKSW Salatiga, selama waktu
dan effector untuk bisa beradaptasi dengan penelitian, dengan kriteria: (1) subjek laki-
perubahan lingkungan.9 laki atau wanita yang memenuhi kriteria
Tujuan yang ingin dicapai pada pemeriksaan fisioterapi yang memiliki
penelitian ini adalah: (1) Untuk membuktikan riwayat sprain pergelangan kaki, (2) subjek
kombinasi latihan star excursion balance dan yang bersedia menjadi objek penelitian dan
kinesiology tape berpengaruh terhadap kooperatif, (3) subjek yang memiliki hasil
perbaikan instabilitas fungsional pada nilai dari kuisioner cumberland ankle
pergelangan kaki, (2) Untuk membuktikan instability tool (CAIT) <27, (4) subjek yang
kombinasi latihan wobble board dan bersedia ikut dalam penelitian, dengan
kinesiology tape berpengaruh terhadap perlakuan sebanyak 18 kali selama 6 minggu.
perbaikan instabilitas fungsional pada
D. Teknik Pengambilan Sampel
pergelangan kaki, (3) Untuk membuktikan Dari populasi pemain basket yang
kombinasi latihan star excursion balance dan memiliki riwayat sprain pergelangan kaki
kinesiology tape lebih efektif dibandingkan didapatkan 20 pemain basket yang memenuhi
dengan latihan wobble board dan kinesiology kriteria inklusi dan eksklusi, dengan teknik
tape dalam perbaikan instabilitas fungsional simple random sampling kemudian dibagi
pada pergelangan kaki.
menjadi dua kelompok dengan random
alokasi masing-masing 10 sampel pada setiap
METODE PENELITIAN
kelompoknya. Kelompok I diberikan
A. Rancangan Penelitian pelatihan keseimbangan menggunakan latihan
Penelitian ini adalah penelitian star excursion balance dengan kinesiology
eksperimental dengan rancangan penelitian tape dan pada Kelompok II diberikan
Pre-Test dan Post-Test Group Design yaitu pelatihan proprioceptive menggunakan
membandingkan antara perlakuan dua wobble board dengan kinesiology tape.
kelompok. Masing-masing kelompok terdiri
dari 10 atlet. Kedua kelompok diberikan tes E. Prosedur Penelitian
awal pemeriksaan instabilitas fungsional Langkah-langkah yang diambil dalam
pada pergelangan kaki menggunakan alat prosedur penelitian ini dibagi menjadi tiga
ukur cumberland ankle instability tool (CAIT) bagian yaitu: Persiapan Sumber Daya
dan standing stork test. Pada Kelompok Manusia, Persiapan Sarana dan Prasarana
Perlakuan I diberikan pelatihan keseimbangan serta Prosedur Pelaksanaan Pelatihan.
menggunakan latihan star excursion balance 1. Persiapan Sumber Daya Manusia
dengan kinesiology tape dan pada Kelompok Peneliti mengumpulkan atlet yang
Perlakuan II diberikan pelatihan mempunyai riwayat sprain pada pergelangan
proprioceptive menggunakan wobble board kaki yang telah didiagnosis oleh dokter dan
dengan kinesiology tape. membutuhkan tindakan fisioterapi. Peneliti
B. Tempat dan Waktu Penelitian meminta dan mendapatkan persetujuan atlet.
Penelitian dilakukan di UKSW Peneliti memberikan penjelasan tentang
Salatiga, Jawa Tengah. Pelatihan pada kedua pemberian latihan star excursion balance dan
kelompok diberikan selama 6 minggu dengan latihan wobble board balance serta
frekuensi latihan sebanyak 3 kali seminggu penggunaan kinesiology tape selama latihan.
terhitung mulai bulan April sampai Mei 2016. Peneliti menanyakan kepada subjek penelitian
apakah subjek bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian selanjutnya dan menjelaskan
55
ISSN: 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 5, No.1, Pebruari 2017: 52-61
alur penelitian. Subjek yang bersedia pergelangan kaki subjek pada posisi normal
berpartisipasi menandatangani lembar dengan sudut 90˚. Lalu buat 2 potong
persetujuan tindakan terapi (informed Kinesiology Tape dengan teknik I strip kecil,
consent). lalu pasang 1 strip kecil dari maleolus
lateralis ke arah jari-jari dengan tarikan 50%.
2. Persiapan Sarana dan Prasarana
Lalu I strip kecil yang kedua pasang ke arah
Mempersiapkan ruangan/tempat untuk
bawah calcaneus dengan tarikan yang sama
administrasi dan pelaksanaan kegiatan
50 %. Lalu buat 1 potong tape dengan teknik
pelatihan. Mempersiapkan alat-alat penunjang
X strip, dan sobek kertas pada tape lalu ulur
kegiatan administrasi dan alat-alat yang
kinesiology tape pada bagian tengah dengan
diperlukan selama pelatihan, mempersiapkan
tarikan 50% lalu tempelkan pada bagian
konsumsi.
bawah dari tumit hingga ke maleolus lateralis
3. Prosedur Pelaksanaan Pelatihan dan medialis. Setelah itu X strip yang berada
Peneliti melakukan wawancara untuk di bagian depan diulur dengan tarikan 50 %
mencatat identitas sampel yang meliputi: ke arah tulang tibia. Dan X strip yang berada
nama, umur, pekerjaan, pendidikan dalam di belakang di ulur dengan tarikan 50 % ke
kartu identitas diri sampel. Melakukan arah otot gastrocnemius. Lalu yang terakhir
pemeriksaan tentang kondisi umum sampel buat I strip, dan buat jangkar di bagian depan
termasuk tekanan darah, denyut nadi, persendian pergelangan kaki lalu di ulur
pernafasan, suhu tubuh, tinggi badan dan dengan tarikan 50 % memutar spiral ke arah
berat badan. Peneliti mengukur derajat belakang mengitari persendian pergelangan
fungsional instabilitas pergelangan kaki para kaki lalu ulur ke bagian depan tulang tibia.
pemain. Semua pemain mengisi kuisioner Kelompok I merupakan kelompok
dengan alat ukur instabilitas fungsional yang mendapatkan pelatihan latihan star
pergelangan kaki yaitu dengan cumberland excursion balance. Prosedur pelatihan sebagai
ankle instability tool (CAIT). Setelah hasil berikut: (a) Peneliti mempersiapkan terlebih
dari alat ukur sudah di dapat, maka yang dahulu lintasan arah latihan star excursion
mendapat skor di bawah atau sama dengan 27 balance dengan menggunakkan lakban yang
terpilih masuk ke dalam kriteria inklusi dan ditempelkan ke lantai. Panjang dari lakban
yang mendapat hasil nilai lebih dari 27 tidak sepanjang 1,25 meter dari setiap arah gerakan
lolos masuk ke dalam kriteria inklusi. latihannya, (b) Setelah persiapan alat latihan
Selanjutnya subjek penelitian melakukan telah dipersiapkan, subjek berada di tengah
pengukuran keseimbangan menggunakan pusat lintasan untuk persiapan latihan, (c)
standing stork test. Setelah terpilih pemain Peneliti memberi contoh terlebih dahulu
yang masuk ke dalam kriteria inklusi, maka kepada subjek latihannya seperti apa. Setelah
pemain di acak secara randomisasi untuk di itu subjek pun memulai latihan dengan kaki
bagi 2 kelompok untuk di beri perlakuan yang yang mengalami instabilitas tetap berada di
berbeda. Atas dasar hasil assesment dan tengah pusat lintasan, (d) Sedangkan kaki
pengukuran maka Kelompok I dan Kelompok kontra lateral melangkah membuat sentuhan
II siap untuk diberikan modalitas stabilisasi ringan pada garis capaian maksimal dengan
pasif dengan menggunakan Kinesiology Tape menggunakan bagian kaki paling distal atau
sebelum melakukan latihan pada masing- ibu jari kaki, (e) Lakukan posisi kaki kembali
masing kelompok. Tata caranya adalah ke sikap tegak berdiri tanpa mempengaruhi
pertama pemain diperintahkan untuk melepas keseimbangan keseluruhan, (f) Subjek
alas kakinya dan memposisikan tidur berlatih sesuai dengan arah jarum jam.
terlentang. Setelah itu, peneliti memasangkan Dimulai dari arah anterior, anterolateral,
Kinesiology Tape pada pergelangan kaki lateral, posterolateral, posterior,
subjek yang mengalami instabilitas sendi. posteromedial, medial,dan anteromedial, dan
Peneliti memulai dengan memposisikan (g) Subjek berlatih masing-masing ke delapan
56
ISSN: 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 5, No.1, Pebruari 2017: 52-61
arah tersebut dengan pengulangan 6 kali dan 2. Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk
istirahat per set 5 detik. Test pada semua variable pre test dan post
Sedangkan Kelompok II merupakan test pada kedua kelompok.
kelompok yang mendapatkan pelatihan 3. Uji homogenitas data dengan Levene’s
menggunakan wobble board balance. Test, untuk mengetahui variasi data pada
Prosedur pelatihan sebagai berikut: (a) semua variable pre test dan post test pada
Peneliti memberikan penjelasan kepada kedua kelompok.
pasien apa yang akan dilakukan dan tujuan 4. Uji beda dua sampel berpasangan yaitu
menggunakan wobble board balance, (b) Lalu tingkat fungsional sebelum dan sesudah
pasien diminta untuk berdiri dengan 1 kaki perlakuan pada Kelompok I maupun
diatas wobble board balance dan diusahakan Kelompok II dengan Paired Sample t-test.
jangan sampai jatuh atau menggunakan 2 kaki 5. Uji beda dari nilai rerata pada masing-
selama 1 menit, (c) Peneliti menggunakan alat masing kelompok untuk mengetahui
stopwatch untuk mengukur lamanya subyek signifikan dilakukan uji Parametrik
dalam mempertahankan keseimbangannya, (Independent sample t-test).
(d) Latihan ini dilakukan sebanyak 1 set 6. Kemaknaan yang digunakan adalah α =
diselingi istirahat selama 15-30 detik dan 0,05.
dilakukan 3 kali dalam seminggu. Dalam
pelatihan menggunakan wobble board HASIL DAN PEMBAHAASAN
balance adapun jenis-jenis pelatihan sebagai A. Deskripsi Karakteristik Subjek
berikut: 1) Side-to-side Edge Taps, 2) Front Karakteristik subjek penelitian yang
Side-to-side Edge Taps, 3) Front-to- meliputi: umur, berat badan, tinggi badan dan
back Edge Taps, 4) Edge Circles, 5) Latihan indeks massa tubuh. Hasil deskripsi
Berdiri Statik dan 6) Latihan Partial Squat, karakteristik subjek penelitian disajikan
(e) Setelah selesai melakukan latihan di dalam Tabel di bawah ini.
masing-masing kelompok, maka peneliti
Tabel 1
mengevaluasi dan mencatat hasil dari tiap
Karakteristik Subjek Penelitian
kelompok yang mendapatkan perlakuan yang
berbeda. Prosedur diatas diulang sampai 3
kali seminggu selama 6 minggu, pada saat Hasil Pengukuran
Kategori
Klp. I (n=10) Klp. II (n=10)
sesi ke-18 peneliti akan melakukan assesment Rerata±SB Min : Maks Rerata±SB Min : Maks
ulang dan peneliti akan melakukan Umur (thn) 21,80±2,57 ( 19 : 26 ) 23,10±2,68 ( 19 : 26 )
Tinggi 179,30±4,69 ( 173 : 175,70±6,97 ( 165 :
rekapitulasi hasil data, (f) Evaluasi dilakukan Badan 185 ) 185 )
dengan cara mengukur kembali instabilitas (cm)
Berat 72,50±10,72 ( 57 : 98 ) 68,80±5,69 ( 62 : 78 )
pada pergelangan kaki menggunakan alat Badan (kg)
ukur cumberland ankle instability tool IMT 22,50±2,84 (18,61: 22,26±1,06 (20,01:
(kg/m2) 29,26) 23,51)
(CAIT) dan standing stork test.
Dari Tabel di atas, terlihat subjek
F. Analisis Data penelitian sebanyak 20 orang diperoleh data
Data yang diperoleh sejak persiapan umur atlet yang terlibat dalam penelitian ini
dan pelaksanaan (pre-test dan post-test) berkisar antara 19-26 tahun, Kelompok I
diproses dengan SPSS for windows. Data memiliki rerata umur 21,80 ± 2,57 dan rerata
yang ada sebagai berikut: umur pada Kelompok II 23,10 ± 2,68.
1. Deskriptif statistic untuk mendeskripsikan Deskripsi indeks masa tubuh (IMT)
rerata umur, berat badan, tinggi badan dan pada Kelompok I memiliki rerata berat badan
IMT. 72,50±10,72. Rerata nilai tinggi badan
179,30±4,69. Sedangkan untuk nilai rerata
IMT 22,50±2,84 kg/m2. Kelompok II
57
ISSN: 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 5, No.1, Pebruari 2017: 52-61
58
ISSN: 2302-688X Sport and Fitness Journal
Volume 5, No.1, Pebruari 2017: 52-61
61