Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

MODUL 2
EKOSISTEM

OLEH

NAMA : YOHANES WIEN FEBRI HERTATIANTO

NIM : 857 817 435

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FGAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA

SURAKARTA

2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : YOHANES WIEN FEBRI HERTATIANTO


NIM/ID Lainnya : 857 817 435
Program Studi : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Nama Sekolah : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : RUSMIYATI, S.Pd., M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19640826198601200
Instansi Asal : SMAN 1 CEPER
Nomor Hp : 0812 5321 0222
Alamat Email : Rusmiyatibio64@gmail.com
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 2
EKOSISTEM

NAMA : YOHANES WIEN FEBRI HERTATIANTO


NIM : 857 817 435

UPBJJ : 119 (PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR)

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: EKOSISTEM DARAT

B. TUJUAN:
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan.

C. ALAT DAN BAHAN:


1. Seperangkat alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Aplikasi barometer di HP
4. Lingkaran sekitar

D. LANDASAN TEORI:
Pada ekosistem terdapat komponen biotik dan komponen abiotik. Yang
merupakan komponen biotik yaitu terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen
(hewan) dan dekomposter (pengurai). Sedangkan komponen abiotik terdiri dari
bahan anorganik, bahan organic dan kondisi iklim.
Terdapat 2 macam jenis ekosistem yaitu alami dan buatan. Ekosistem alami bisa
berupa hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai dan ekosistem
buatan bisa berupa kolam ikan, sawah, lading/ kebun, akuarium.
E. PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Menentukan ekosistem darat alami disekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen-komponen abiotik meliputi suhu udara,
pencahayaan, angin, jenis/ warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara menggunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat dengan
memperkirakan saja.
4. Mencatat semua data pada tabel 2.1 dalam lembar kerja
5. Mengamati komponen biotik dan mencatat semua makhluk hidup yang ada
di ekosistem tersebut.
6. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Mencatat jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
baik yang tetap maupun yang hanya singgah
8. Mengamati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat dalam tanah/ dekat
permukaan atau pada sela/sela daun / batang dengan menggunakan kaca
pembesar.
9. Mencatat semua data pada tabel 2.2 dalam lembar kerja
10. Sebagai pembanding menentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada
disekitar tempat tinggal atau sekolah
11. Setelah melakukan semua kegiatan, mencatat semua data pada tabel 2.3 dan
2.4
12. Membuat kesimpulan
F. HASIL PENGAMATAN CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP
Tabel 2.1
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/ Keadaan
1. Batu Besar-besar
2. Tanah Kering dan kecoklatan
3. Suhu udara 30o C
4. Angin 4,0 knots
5. Kelembapan 66%

Tabel 2.2
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis Tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1. Pohon Jati Belalang Rayap
2. Pohon Kelapa Kumbang Ulat
3. Alang-alang Semut -
4. Pohon Pisang Cangcorang -
5. Pohon pepaya Capung -

Tabel 2.3
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi / keadaan
1. Tanah Hitam
2. Batu Kecil-kecil
3. Air Jernih
4. Suhu
5. Kelembaban
Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1. Pohon Pisang Bunglon Rayap
2. Tanaman jahe Ayam Cacing
3. Pohon Jeruk Lemon Tokek -
4. Tanaman lombok Kucing -
5. Tanaman mawar Semut -
6. Tanaman Ginseng Kupu-kupu -

G. PERTANYAAN
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian?
Jelaskan secara singkat.
Jawab:
Ekosistem alami tentunya memiliki jenis komponen biotik lebih banyak karena
berada di alam jenisnya lebih banyak dan beraneka ragam karena bertumbuh dan
berkembang secara alami. Sedangkan pada ekosistem buatan jenis komponen
biotiknya terbatas pada apa yang dibuat oleh manusia.

H. PEMBAHASAN
Peneliti mendapatkan bahwa pada saat mengamati Pada ekosistem darat
alami terdapat berbagai macam komponen biotik dan abiotik seperti belalang
berbagai jenis, capung, kupu-kupu, lebah, semutnya besar-besar, kumbang dan
lain-lain. Serta jenis tumbuhannya sangat beragam, ada Pohon pisang, Pohon
Pepaya, Ketela, banyak terdapat alang-alang dan tanaman yang merambat,
Pohon jati, dan pohon-pohon besar lainnya seperti ketapang, beringin dan lain-
lain. Tentunya ekosistem alami berbeda dengan ekosistem buatan karena pada
ekosistem buatan semua komponen tergantung pada buatan manusia seperti
contohnya pada taman / halaman rumah. Terdapat komponen abiotik yang
dengan sengaja dibuat / disiapkan oleh manusia seperti kolam dan jenis-jenis
tumbuhan yang ditanam dengan sengaja oleh pemilik taman. Kemudian hewan-
hewan yang ada pun kurang beragam atau terbatas seperti hewan peliharaan,
yaitu kucing, ikan, ayam, dan juga belalang hijau yang biasa terlihat ditaman.
Untuk pengurainya juga ada ulat dan cacing.

I. KESIMPULAN
Ekosistem alami memiliki komponen abiotik dan biotik yang lebih beragam dari
pada ekosistem buatan

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman (2020). Praktikum IPA di SD (cetakan kedua puluh tujuh).
Tangerang Selatan: CV. Karya Indonesia.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Mencari dokumentasi hewan pada ekosistem alami
Mencari nama tumbuhan yang ada pada ekosistem alami karena sangat banyak
dan beragam.
L. FOTO PRAKTIKUM

Ekosistem Alami
Hewan –hewan yang ada pada Eosistem Darat Alami
Ekosistem Buatan

Tanaman Bunga

Pohon pisang Bunga Anggrek


Tanaman Lombok Pohon Alpukat

Tanaman Jahe Tanaman Pepaya


A. KEGIATAN PRAKTIKUM 2:
PENCEMARAN LINGKUNGAN (Pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan)

B. TUJUAN:
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN:


1. Neraca analitik / sendok the 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring / tissue secukupnya
4. Kertas timah secukupnya
5. Mistar dengan skala mm 1 buah
6. Kertas untuk label secukupnya
7. Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. Air ledeng secukupnya
9. Deterjen bubuk 1 gram

D. LANDASAN TEORI:
Kegiatan manusia dapat mempengaruhi lingkungan secara langsung dan tidak
langsung. Penggunaan bahan-bahan kimia oleh manusia dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem seperti contohnya penggunaan deterjen sebagai
pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching sebagai pemutih
dan lain-lain.

E. PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%,
serta control yang berupa air ledeng. Lalu simpan cairan yang telah
diberi label.
2. Cara menyediakan larutan:
a) Larutkan 1 gram deterjen serbuk ke dalam air ledeng hingga 1000
ml. kemudian beri label 100 %
b) Ambil 500 ml larutan deterjen 100 %, lalu tambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. Kemudian beri label 50 %
c) Ambil 500 ml larutan deterjen 50 %, lalu tambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. Kemudian beri label 25 %
d) Ambil 500 ml larutan deterjen 25 %, lalu tambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. Kemudian beri label 12,50 %
e) Ambil 500 ml larutan deterjen 12,50 %, lalu tambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. Kemudian beri label 6,25 %
f) Ambil 500 ml larutan deterjen 6,25 %, lalu tambahkan air ledeng
hingga 1000 ml. Kemudian beri label 3,10 %

3. Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control I, II,III, IV, V, VI. Masing-
masing diberi lingkaran kertas saring. Kertas tissue.
4. Masukkan kacang hijau kedalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang
yang mengapung sementara kacang hijau yang tenggelam akan
digunakan dalam percobaan ini.
5. Dari kacang hijau terpilih ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10
butir dalam larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan
IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan VI dan 10 butir
dalam larutan control (air ledeng). Biarkan rendaman selama lima
menit.
6. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur
yang baik agar hilum mengarah ke bawah.
7. Isilah gelas kimia yang telah terisi kacang hijau tersebut dengan larutan
yang berlabel sama, kira-kira 100 ml.
8. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya
yang dapat masuk
9. Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Pada setiap
pengamatan, ukurlah panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akarnya dianggap memiliki panjang
akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari (48 jam) tidak tumbuh
akarnya (0mm), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil pengamatan
anda pada lembar kerja tabel 2.10
10. Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambahper konsentrasi
setelah 24 jam dan 48 jam dengan warna yang berbeda.

F. HASIL PENGAMATAN
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari ke 1 ( 24 jam )
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 4 5 3 3 10 5 5
2 4 4 3 3 2 5 5
3 4 4 3 0 2 4 5
4 4 3 3 0 2 4 4
5 3 3 2 0 2 4 1
6 2 1 1 0 1 3 1
7 2 0 1 0 0 3 1
8 0 0 1 0 0 3 1
9 0 0 0 0 0 3 0
10 0 0 0 0 0 3 0
Jumlah 23 20 17 6 19 37 23
Rata- 2,3 2 1,7 0,6 1,9 3,7 2,3
rata
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari ke 2 ( 24 jam )
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 4 5 3 3 10 6 6
2 4 4 3 3 2 6 6
3 4 4 3 0 2 5 5
4 4 3 3 0 2 5 5
5 3 3 3 0 2 5 2
6 2 1 2 0 2 4 2
7 2 0 1 0 0 4 2
8 0 0 1 0 0 4 2
9 0 0 0 0 0 4 0
10 0 0 0 0 0 4 0
Jumlah 23 20 19 6 20 43 30
Rata- 2,3 2 1,9 0,6 2 4,3 3
rata

Grafik 2.2
Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam.

Chart Title
12

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol


Grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam.

Chart Title
15

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,1% Kontrol

G. PERTANYAAN
1. Apa fungsi larutan 0 (control)?
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (control) ada kacang hijau mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah?

H. PEMBAHASAN
Pada pembahasan kami peneliti akan memaparkan hasil pengamatan dengan
membandingkan setiap item dengan item control
1. Fungsi larutan 0 (control) adalah sebagai pembanding dengan
konsentrasi larutan deterjen.
2. Jika pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati,
kemungkinan bibit tersebut bukan bibit unggul.
3. Gelas piala harus ditutup dengan kertas timah karena agar tidak
terkena cahaya.
I. KESIMPULAN
Penelit dapat menyimpulkan bahwa Kecambah pada larutan deterjen
dengan kadar deterjen yang rendah (3,1%) tetap bisa bertumbuh.
Sedangkan Kecambah pada larutan deterjen dengan kadar deterjen yang
tinggi (100 %) tetap tumbuh tetapi tidak maksimal dan ada beberapa yang
mati.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta Maman (2020). Praktikum IPA di SD (cetakan kedua puluh tujuh).
Tangerang Selatan: CV. Karya Indonesia.

K. KESULITAN YANG DI ALAMI


Menyediakan alat yang sesuai

L. FOTO PRAKTIKUM
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MODUL 3
MAKANAN

OLEH

NAMA : YOHANES WIEN FEBRI HERTATIANTO

NIM : 857 817 435

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FGAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA

SURAKARTA

2021
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : YOHANES WIEN FEBRI HERTATIANTO


NIM/ID Lainnya : 857 817 435
Program Studi : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Nama Sekolah : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : RUSMIYATI, S.Pd., M.Pd.


Nip/Id Lainnya : 19640826198601200
Instansi Asal : SMAN 1 CEPER
Nomor Hp : 0812 5321 0222
Alamat Email : Rusmiyatibio64@gmail.com
KEGIATAN PRAKTIKUM IPA
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 3
MAKANAN

NAMA : YOHANES WIEN FEBRI HERTATIANTO


NIM : 857 817 435

UPBJJ : 119 (PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR)

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: JENIS ZAT DALAM MAKANAN

A. JUDUL 1 : Pengelompokan Bahan Makanan

B. TUJUAN:
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya

C. ALAT DAN BAHAN:


1. Piring penyaji
2. 27 macam bahan makanan

D. LANDASAN TEORI:
Makanan dengan gizi yang seimbang erat hubungannya dengan kesehatan.
Makanan dapat dikelompokkan menjadi 5 golongan yaitu :
1. Makanan pokok merupakan zat sumber tenaga (energi)
2. Lauk pauk merupakan makanan zat pembangun
3. Sayuran merupakan bahan makanan sebagai zat pengatur
4. Buah-buahan merupakan bahan makanan sebagai zat pengatur
5. Susu merupakan sumber zat pembangun dan pengatur
E. PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Mengumpulkan bahan makanan sebanyak 27 macam
2. Mengelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
3. Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Menyimpulkan hasil percobaan tersebut

F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan zat gizi
Jenis Bahan
No. Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
Makanan
1. Daging √
2. Ikan √
3. Tahu √
4. Telur √
5. Tempe √
7. Kentang √
8. Jagung √
9. Nasi √
10. Mie √
11. Singkong √
12. Apel √
13. Jambu √
14. Jeruk √
15. Pepaya √
16. Pir √
17. Belimbing √
18. Sawo √
19. Stroberi √
20. Jeruk Bali √
21. Pisang √
22. Tomat √
23. Margarin √
24. Butter √
25. Keju √
26. Ayam √
27. Susu √

G. PERTANYAAN
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita ?
2. Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja ?
3. Pada usia lanjut zat makanan apakah yang diperlukan ?
Jawab :
1. Zat makanan yang paling dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein,
kalsium, air, karbohidrat, lemak, garam mineral.
2. Zat makanan yang terutama dibutuhkan oleh orang yang bekerja adalah
karbohidrat, lemak, vitamin dan air
3. Zat makanan yang paling dibutuhkan orang lanjut usia adalah vitamin, air,
kalsium, karbohidrat

H. PEMBAHASAN
Pada pembahasan Peneliti akan memaparkan hasil pengamatan bahwa
dalam makanan terkandung Zat gizi ada bermacam-macam diantaranya adalah
karbohidrat, protein, lemak, garam mineral, vitamin dan air. Makanan yang
mengandung karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh. Makanan yang
mengandung protein dan lemak yang terdapat dalam lauk pauk merupakan
sumber zat pembangun. Makanan yang mengandung vitamin seperti yang
terdapat dalam buah-buahan dan sayuran merupakan zat pengatur. Sedangkan
susu merupakan sumber zat pembangun dan zat pengatur. Pada dasarnya semua
zat gizi sangat berguna untuk tubuh dan dapat dikonsumsi oleh siapa saja hanya
saja jumlah kebutuhan zat gizi dapat diatur dan disesuaikan dengan usia.

I. KESIMPULAN
Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa Bahan makanan mengandung
zat gizi. Zat gizi ada bermacam-macam dan memiliki fungsi masing-masing yaitu
sebagai zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat Gizi yang seimbang
sangat berguna untuk menjaga kesehatan tubuh.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020). Praktikum IPA di SD. Banten : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan

L. FOTO
A. JUDUL 2: Pengelompokan Sayuran

B. TUJUAN:
Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

C. ALAT DAN BAHAN:


1. Piring penyaji
2. 20 macam sayuran

D. LANDASAN TEORI:
Bahan makanan dapat dikelompokkan menjadi :
1. Bahan makanan pokok
2. Bahan makanan lauk pauk
3. Bahan makanan sayuran,
4. Bahan makanan buah
Bahan makanan sayuran, yang dapat dibedakan menjadi :
 Sayuran daun
 Sayuran buah
 Sayuran akar/umbi
 Sayuran kacang-kacangan
 Sayuran tunas

E. PROSEDUR PERCOBAAN:
1. Kumpulkan 20 macam sayuran
2. Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran
daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan, dan
sayuran tunas.
3. Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
4. Simpulkan hasil percobaan tersebut
F. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokan Sayuran

No. Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran


Sayuran daun buah akar/umbi kacang- tunas
kacangan
1  Sawi √
 Kangkung √
 Bayam √
 Daun
bawang
(loncang)
 Seledri

2  Cipir √
 Kacang √
Panjang
3 Timun √
4 Cabe √
5 Tomat √
6 Terong √
7 Singkong √
8 Kentang √
9 Wortel √
10 Tauge √

G. PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok
zat makanan apa saja ?
2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe,
bawang merah,dan terong ?
Jawab :
1. Sayuran termasuk zat pembangun dan pengatur
2. Kelompoik Sayuran :
Melinjo = sayuran buah
Brokoli = sayuran bunga
Cabe = sayuran buah
Bawang merah = sayuran akar/umbi
Terong = sayuran buah

H. PEMBAHASAN
Sayuran dapat dikelompokkan menjadi sayuran daun, sayuran buah, sayuran
umbi/akar, sayuran kacang-kacangan, sayuran bunga, dan sayuran akar.

I. KESIMPULAN
Sayuran sangat berguna bagi kesehatan tubuh karena sayuran banyak
mengandung vitamin dan mineral. Selain itu di dalam sayuran terdapat zat
pembangun dan pengatur yang sangat berguna bagi tubuh.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020). Praktikum IPA di SD. Banten : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Tidak ada kesulitan
L. FOTO
KEGIATAN PRAKTIKUM 2: UJI MAKANAN

A. JUDUL 1 : Uji Karbohidrat

B. TUJUAN:
Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

C. ALAT DAN BAHAN:


1. Piring kaca
2. Pipet
3. Pisang
4. Apel
5. Nasi
6. Telur rebus
7. Tahu putih
8. Margarin
9. Biskuit
10. Tepung terigu
11. Gula pasir
12. Kentang
13. Kalium Iodida

D. LANDASAN TEORI:
Untuk memiliki tubuh yang sehat dan tumbuh secara normal, setiap orang
memerlukan zat makanan seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
dan air.
Karbohidrat atau amilum merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon,
hydrogen, dan oksugen. Untuk dapat mengetahui amilum di dalam bahan
makanan dapat diuji dengan pemberian larutan iodium dalam KI.
Jika ditetesi larutan iodium maka bahan makanan yang mengandung amilum
akan berubah warna menjadi biru tua atau biru- ungu.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Semua pengamatan harus dicatat atau digambar dalam lembar kerja
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
di atas piring saji
3. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua atau tiga tetes larutan
iodium /lugol. Perhatikan dan catat perubahan warna yang terjadi pada
bagian yang ditetesi iodium.
4. Catat semua hasil pengamatan dan buatlah kesimpulan tentang bahan
makanan manakah yang mengandung amilum.

F. HASIL PENGAMATAN
Warna
No. Bahan Sebelum Sesudah Keterangan
Makanan diberi diberi iodium
iodium
1 Pisang Kuning Ungu kebiruan Perubahan warna
agak lama
2 Apel Putih Tidak berubah Tidak terjadi
perubahan warna
3 Nasi Putih Ungu Perubahan warna
kehitaman sangat cepat
4 Telur rebus Putih Tidak berubah Tidak terjadi
(bagian putih) perubahan warna
5 Tahu putih Putih Tidak berubah Tidak terjadi
perubahan warna
6 Margarin Kuning Tidak berubah Tidak terjadi
perubahan warna
7 Biskuit Kuning Ungu kebiruan Perubahan warna
cepat
8 Tepung terigu Putih Ungu kebiruan Perubahan warna
cepat
9 Gula pasir Krem Ungu kebiruan Perubahan warna
cepat
10 Kentang Kuning Ungu kebiruan Perubahan warna
agak lama

G. PERTANYAAN
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung, kentang, dan gula pasir. Setelah
diberi larutan yodium apakah semua menunjukkan warna ungu kebiruan?
Jika tidak, mengapa? Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk
golongan karbohidrat? Jika iya, jelaskan mengapa?
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi larutan yodium?
3. Berdasakan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat ?
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini ?

Jawab :
1. Ya. Nasi, tepung, kentang dan gula pasir setelah ditetesi iodium berubah
warna menjadi ungu kebiruan,
Nasi, tepung, kentang dan gula pasir termasuk golongan karbohidrat karena
ketika ditetesi larutan iodiom bahan-bahan tersebut berubah warna menjadi
biru ungu yang menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat yang terdapat
pada bahan makanan tersebut tinggi.

2. Bahan yang tidak berubah warna menunjukkan bahwa kandungan


karbohidrat pada bahan makanan tersebuh sedikit.
3. Bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat adalah nasi, biscuit,
terigu, pisang, kentang dan gula pasir.

4. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat dapat dibuktikan dengan


perubahan warna menjadi biru atau biru keunguan setelah meneteskan
larutan iodium pada bahan makanan tersebut. Dalam percobaan ini bahan
makanan yang mengandung karbohidrat yaitu pisang, nasi, biscuit, kentang,
terigu, dan gula pasir . Sedangkan bahan makanan yang rendah karbohidrat
terdapat pada apel, telur rebus bagian putihnya, tahu putih, dan margarin
karena jika ditetesi iodium bahan makanan tersebut tidak berubah warna.

H. PEMBAHASAN
Terdapat beberapa bahan makanan yang berubah warna menjadi ungu kebiruan
setelah ditetesi larutan iodium, yaitu pisang, nasi, biscuit, kentang, terigu, dan
gula pasir dan ada beberapa bahan makanan yang tidak berubah warna yaitu apel,
telur rebus bagian putihnya, tahu putih, dan margarin.

I. KESIMPULAN
Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat yaitu pada bahan
makanan yang berupa nasi, biscuit, terigu, kentang, pisang dan gula pasir karena
ketika ditetesi iodium bahan makanan tersebut berubah warna menjadi ungu
kebiruan. Sedangkan bahan makanan yang rendah karbohidrat yaitu yang
terdapat pada bahan makanan yang berupa apel, telur rebus bagian putihnya, tahu
putih, dan margarin karena jika ditetesi iodium bahan makanan tersebut tidak
berubah warna.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020). Praktikum IPA di SD. Banten : Universitas Terbuka.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Pengadaan larutan iodium
I. FOTO

Sebelum ditetesi larutan iodium.

Setelah ditetesi larutan iodium


A. JUDUL 2 : Uji lemak
B. TUJUAN :
1. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
C. ALAT DAN BAHAN :
1. Piring saji
2. Pipet 2 dua buah
3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm 12 lembar
4. Lampu senter
5. Lilin
6. Sendok
7. Kemiri
8. Margarine
9. Wortel
10. Seledri
11. Biji jagung kering
12. Singkong kering
13. Kacang tanah yang dikupas kering
14. Pepaya
15. Santan
16. Minyak goreng
17. Susu
18. Air
D. LANDASAN TEORI:
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Bahan makanan yang
mengandung lemak biasanya akan terasa licin, dan bila ditempelkan pada
selembar kertas akan meninggalkan bekas. Bekas tersebut tidak akan hilang
karena lemak tidak menguap.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong
dengan ukuran 10 x 10 cm
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas
coklat yang lain.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar 10menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya.
5. Ambil 10 potongan kertas coklat dan berilah nama bahan makanan yang
akan diuji
6. Haluskan kemiri lalu usap-usapkan sepuluh kalidi atas kertas tersebut.
7. Usap-usapkan bahan yang lain seperti kemiri tersebut. Tunggu sekitar 10
menit
8. Panaskan margarine dengan sendok agar mencair, dan teteskan pada kertas
coklat tersebut.
9. Setelah 10 menit amati satu persatu kertas coklat tersebut denga senter.
10. Amati kertas mana yang meninggalkan noda minyak dan mana yang tidak.
Catatlah hasil pengamatan dalam table yang sudah disediakan.

F. HASIL PENGAMATAN
Meninggalkan
No. Bahan yang bekas noda minyak Keterangan
diuji Ya Tidak
1 Kemiri v Noda minyak cukup
banyak
2 Margarine v Noda minyak cukup
banyak
3 Biji jagung kering v Tidak ada noda minyak
4 Singkong kering v Tidak ada noda minyak
5 Kacang tanah v Noda minyak cukup
kering banyak
6 Pepaya v Tidak ada noda minyak
7 Santan v Noda minyak cukup
banyak
8 Minyak goreng v Noda minyak cukup
banyak
9 Susu v Tidak ada noda minyak
10 Air v Tidak ada noda minyak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan papaya.
Bagaimana terasanya bekas tetesan atau usapan tersebut di tangan anda?
2. Ketika bekas tetesan atau usapan tersebut diterangi atau disorot atau
diterangi dengan lampu atau senter, bagaiman terlihatnya ?
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber
lemak ?

H. PEMBAHASAN

1. Kemiri : licin
Pepaya: tidak licin
Seledri: tidak licin

2. Kemiri membekas pada kertas


Pepaya bekasnya mongering
Seledri bekasnya mongering

3. Makanan sumber lemak: Minyak goring, santan, kacang tanah, margarine,


kemiri.
H. KESIMPULAN
Bahan makanan yang mengandung lemak biasanya akan terasa licin, dan bila
ditempelkan pada selembar kertas akan meninggalkan bekas.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman.(2020). Praktikum IPA di SD. Banten : Universitas Terbuka.

J. KESULITAN
Tidak ada kesulitan
FOTO FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai