BY
Oleh
Latar Belakang : Stress pengasuhan adalah proses yang membawa pada kondisi
psikologis yang tidak menyenangkan yang muncul dalam upaya beradaptasi
dengan tuntunan peran sebagai orang tua. Pengasuhan terhadap anak dengan
tunagrahita bukan merupakan hal yang mudah karena seringkali orangtua harus
berhadapan dengan situasi yang penuh stres akibat tuntutan dalam proses
pengasuhan yang lebih besar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stress pengasuhan pada ibu yang
memiliki anak tunagrahita. Metode : Penelitian ini menggunakan metode
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada
bulan September hingga Oktober 2015 di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi.
Pada penelitian ini digunakan kuesioner Parenting Stress Index untuk menilai
tingkat stres ibu dan kuesioner Supportive Envirotment Scale untuk menilai
dukungan sosial yang diterima oleh ibu. Peneliltian ini menggunakan sampel
sebanyak 88 orang ibu yang memiliki anak tunagrahita. Hasil : Faktor-faktor yang
tidak berhubungan dengan stress pengasuhan ibu dengan usia anak dan jenis
kelamin anak. Sedangkan yang berhubungan dengan pengasuhan ibu dengan taraf
tunagrahita anak, usia ibu, pekerjaan, penghasilan, pendidikan dan dukungan
sosial. Kesimpulan : Diatara faktor-faktor tersebut didapatkan bahwa taraf
tunagrahita anak merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap stres
pengasuhan pada ibu.
Oleh
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES
PENGASUHAN PADA IBU YANG MEMILIKI ANAK TUNAGRAHITA DI SLB
DHARMA BHAKTI DHARMA PERTIWI
Oleh
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
2016
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Teori…………………………..………………… 30
2. Kerangka Konsep……...…………………………………… 31
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................ iv
I . PENDAHULUAN
II . TINJAUAN PUSTAKA
3.3.2 Sampel....................................................................... 34
4.2. Hasil
4.3 Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Definisi Operasional……………………………………….……. 36
6. Pekerjaan ………………………………………………….…. 47
Medan pada tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Swasta Taman
SMPN 04 pada tahun 2009, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di
Histologi sejak tahun 2014 dan aktif pada organisasi Gen-C dan LUNAR pada
tahun 2012.
SANWACANA
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga
2. dr. TA Larasati, M.Kes selaku Pembimbing Satu yang telah bersedia untuk
3. dr. Tri Umiana Soleha, M.Kes selaku Pembimbing kedua saya yang telah
5. dr. Evi Kurniawaty, M.Sc selaku Pembimbing Akademik atas waktu dan
bimbingannya;
6. Ayahanda tercinta, Bapak Dasril, terima kasih atas doa, kasih sayang,
7. Ibunda, Ibu Pinaria, terima kasih atas doa, kasih sayang, nasihat serta
8. Abang saya, M. Fariz Khibran serta adik saya Shanaya Abkaharina dan
Diva Nabila yang selalu memberikan doa, dukungan, semangat dan kasih
sayangnya;
9. Seluruh Staf Dosen FK Unila atas ilmu yang telah diberikan kepada
cita-cita;
10. Seluruh staf pengajar program studi pendidikan dokter unila atas ilmu
yang telah diberikan kepada saya untuk menambah wawasan yang menjadi
11. Seluruh Staf Tata Usaha, Administrasi, Akademik, pegawai dan karyawan
FK Unila;
12. Teman-teman penelitian saya (Asoly Giovano Imartha dan Devita Wulan)
penelitian ini;
13. Teman-teman Stupor (Abet, Amri, Duta, Eki, Galih, Hari, Nana, Sela,
Gemayang, Kautsar, Leon, Mbung, Rana, Ine, Rio, Tale) yang saling
ini;
14. Sahabat – sahabat saya (Beby, Kiki, Nezar, Nun, Rahma, Azhari) atas
15. Teman-teman sejawat angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan satu per
satu.
Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Akan tetapi, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Memiliki buah hati tentunya merupakan dambaan dari setiap orang yang telah
membina keluarga. Anak adalah anugerah tersebesar nan suci dan luhur yang
diberikan Allah SWT kepada manusia (Muzfikri, 2008). Keadaan akan mejadi
berubah ketika anak yang di lahirkan berbeda dengan anak lainnya, yaitu anak
(abnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-
kanak) atau keadaan kekurangan intelegensia sehingga daya guna sosial dan
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, 2010). Insiden tertinggi pada masa anak
2009).
dilakukan oleh Kumar (2008) orang tua yang memiliki anak tunagrahita
orang tua dari anak yang normal. Stres diakibatkan karena banyaknya beban
yang ditanggung oleh orang tua dari anak tunagrahita baik beban secara fisik,
orangtua harus berhadapan dengan situasi yang penuh stres akibat tuntutan
dalam proses pengasuhan yang lebih besar. Menurut Perry (2004) bahwa salah
3
satu beban fisik penyebab stres pada orang tua dari anak tunagrahita berkaitan
orang tua khususnya ibu harus selalu membantu dan mendampingi anaknya.
Hal itu tentu saja menyebabkan kelelahan fisik. Sedangkan beban psikis yang
dirasakan orang tua berkaitan dengan proses penerimaan mulai dari rasa kaget,
kecewa, rasa bersalah atas kondisi anak, serta ada tidaknya dukungan dari
keluarga. Ditambah lagi dengan beban sosial di mana respon yang negatif dari
masyarakat membuat orang tua menjadi malu dan menarik diri dari kehidupan
sosial.
Banyaknya beban yang dirasakan ibu sebagai figur terdekat anak tunagrahita
anak meliputi usia dan jenis kelamin anak sedangkan karakteristik orang tua
sosial.
4
Selain itu pada penelitian Cooper (2007) juga menunjukkan hubungan yang
dukungan sosial. Ibu yang merasa menerima tingkat dukungan lebih tinggi,
depresi. (Dunn, Burbine, Bowers, & Tantleff-Dunn, 2001). Dukungan sosial itu
sendiri adalah suatu konstruksi multidimensi yang meliputi bantuan fisik dan
Adapun rumusan masalah dalam peneilian ini yaitu “apakah jenis kelamin
anak, usia anak, taraf tunagrahita anak, usia ibu, pekerjaan, penghasilan
Pertiwi.
selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dengan peran orangtua dan interaksi antar orangtua dengan anak ( Abidin
proses yang membawa pada kondisi psikologis yang tidak disukai dan
9
peran sebagai orang tua (Deater & Deckard, 2004). (Abidin dalam Ahern
peran orang tua dan interaksi orang tua dengan anak. Lebih lanjut, Yi
dirasakan orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi tuntutan
dikaitkan dengan diri sendiri dan anak yang dinilai oleh orang tua masing-
anak mereka.
meliputi :
depresi.
Stres yang menunjukkan adanya interaksi antara orangtua dan anak yang
tidak berfungsi dengan baik dan berfokus pada tingkat penguatan dari
a.Karakteristik anak
1) Jenis kelamin
memiliki anak laki –laki dengan ibu yang memiliki anak perempuan.
Namun, hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
2) Usia anak
3) Tingkat Intelejensi
Pada penelitian yang dilakukan oleh Mines (1998 dalam hassal, et al,
ditemukan pada orang tua dengan penghasilan rendah, ibu muda dengan
riwayat kekerasan saat anak –anak serta pada pengguna alcohol dan obat –
obatan.
13
1) Usia orangtua
Orang tua dengan usia yang masih muda dianggap belum matang atau
2) Pendidikan orangtua
3) Pekerjaan orangtua
ibu yang tidak bekerja, namun dari jenis pekerjaan yang dilakukan ibu
4) Penghasilan
pakaian, pengobatan yang adekuat, serta tempat tinggal yang menetap dan
aman.
14
5) Dukungan sosial
dan emosi mereka terhadap satu sama lain, dan secara teratur terlibat
dalam aktivitas bersama sebisa mungkin (Baron & Byrne, 2005). Beberapa
terhadap stress.
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur dukungan sosial adalah dengan
terdiri dari 30 item. Skala dalam kuesioner ini menggunakan skala Likert
yang terdiri dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat
anak. Stres pengasuhan dikaitkan dengan aspek – aspek negatif dari fungsi
dan peran orangtua di dalam keluarga, baik keluarga yang memiliki anak
skala Stres pengasuhan Index short form (PSI) yang dikembangkan oleh
Abidin (1994). Dalam PSI yang digunakan untuk mengukur skala stress
pengasuhan terdapat tiga domain, yaitu parent distress, difficult child serta
membagi subjek ke dalam tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah.
Skala yang digunakan adalah skala Likert, dimana setiap item pertanyaan
disediakan pilihan jawaban yaitu : Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju
(TS), Sutuju (S), Sangat Setuju (SS). Skor 4 digunakan untuk jawaban
Sangat Setuju (SS), 3 untuk jawaban Setuju (S), skor 2 untuk jawaban Tidak
Setuju (TS), dan skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS).
2.2 Tunagrahita
2.2.1.Pengertian Tunagrahita
Ada tiga hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian sebagai kriteria
Ketiga, kesulitan pada faktor intelektual dan perilaku non adaptif terjadi
selama masa, yaitu sejak dilahirkan hingga berusia delapan belas tahun
(Deplhie, 2005).
dikatakan tunagrahita jika: (1) secara sosial tidak cakap, (2) secara
pada usia muda, dan (4) kematangannya terhambat. The New Zealan
a. Keterbatasan inteligensi
b. Keterbatasan sosial
mampu latih yang perlu diberdayakan, yaitu: (1) belajar mengurus diri
hidupnya, karena ia tidak mampu terus hidup tanpa bantuan orang lain
a. Tunagrahita ringan
bahkan jika dilatih dan dibimbing dengan baik anak tunagrahita ringan
2007).
b. Tunagrahita sedang
Anak tunagrahita sedang sangat sulit bahkan tidak dapat belajar secara
c. Tunagrahita berat
dapat dibedakan lagi antara anak tunagrahita berat dan sangat berat.
perawatan secara total dalam hal berpakaian, mandi, makan, dan lain-
karena:
24
a. Radang otak
Radang otak merupakan kerusakan pada area otak tertentu yang terjadi
saat kelahiran. Radang otak ini terjadi karena adanya pendarahan dalam
b. Gangguan fisiologis
c. Faktor hereditas
d. Faktor kebudayaan
guru yang mengajar sebanyak 28 orang yang terdiri dari 26 PNS, 2 orang
Agustus 1988.
27
a. Visi Sekolah
nyaman.
b. Misi Sekolah
raga, seni budaya, dan ketrampilan sesuai potensi , minat dan bakat.
c. Tujuan Sekolah
potensinya.
28
hidup mandiri.
cemas dan tegang yang melampaui batas dan secara khusus berhubungan
dengan peran orang tua dan interaksi orang tua dengan anak. Stres
termasuk karakteristik anak yaitu jenis kelamin anak dan usia anak.
keluarga, tingkat pendidikan dan faktor yang mempengaruhi ibu dari luar
dilakukan oleh Mines (1998 dalam hassal, et al, 2005 ) juga mengatakan
Tunagrahita Sekolah
Berkebutuhan
berkebutuhan
khusus
khusus (SLB)
• Usia • Usia
• Pendidikan • Jenis kelamin
• Pekerjaan • Taraf
• Penghasilan tunagrahita
keluarga
j
j
j
d
f
Gambar 1. Kerangka teori mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan
j
tingkat stress pengasuhan.
31
Variable independen
Usia Anak
Tingkat Pendidikan
Penghasilan Keluarga
Dukungan Sosial
Pekerjaan
2.6 Hipotesis
a. Terdapat hubungan antara jenis kelamin anak dengan tingkat stress ibu
b. Terdapat hubungan antara usia anak dengan tingkat stress ibu yang
d. Terdapat hubungan antara usia ibu dengan tingkat stress ibu yang
f. Terdapat hubungan antara pekerjaan ibu dengan tingkat stress ibu yang
METODE PENELITIAN
Oktober 2015.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu dari siswa
sebagai berikut:
n= N
1 + Ne2
✄☎
Dimana
n : Jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas toleransi kesalahan biasanya 0,05
sehingga ,
n= 112
1 + ( 112 x 0,05) 2
A. Kriteria inklusi
B. Kriteria eksklusi
penyakit kronis.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah usia anak, jenis kelamin
komputer.
38
b. Kuesioner penelitian
sampling.
berikut:
yang dapat dipercaya. Untuk itu alat ukur dipastikan sudah valid dan
29 item pertanyaan valid. Nilai item yang valid berkisar dari 0,364
sampai 0,762.
(Surdana, 2011).
2011).
41
sebagai berikut:
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
table.
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
dengan variabel terikat dan bila nilai p>α, berarti tidak ada
terikat.
lebih dari 2x2, misalnya 3x2, dan lain-lain, maka digunakan uji
Pearson Chi-Square.
c. Analisis multivariat
atau pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disajikan.
c. Kerahasiaan ( Confidentiality)
BAB V
5.1 Simpulan
1. Tingkat kejadian stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak tunagrahita
2. Usia anak tunagrahita di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi lebih banyak
3. Jenis kelamin anak tunagrahita di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi lebih
dominan laki-laki.
5. Usia ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Dharma Bhakti Dharma
9. Dukungan sosial pada ibu yang memiliki anak tunagrahita di SLB Dharma
10. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia anak dengan tingkat
stress pengasuhan.
11. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin anak dengan
12. Terdapat hubungan yang bermakna antara taraf tunagrahita anak dengan
13. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan tingkat stress
pengasuhan.
14. Terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu dengan tingkat
stress pengasuhan.
15. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan tingkat stress
pengasuhan.
17. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan tingkat
stress pengasuhan.
18. Faktor yang paling mempengaruhi stress pengasuhan pada ibu yang
5.2 Saran
menilai tingkat stress selain pada ibu yang memiliki anak tunagrahita
tetapi pada anggota keluarga yang lain seperti ayah, kakak ataupun
adik.
5.2.2 Bagi ibu, diharapkan dapat mengatasi kesulitan dalam pengasuhan anak
berkurang.
5.3.4 Bagi institusi pendidikan, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber
Dahlan Sopiyudin, M. (2010). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam
Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Hassall R, Rose J & McDonald J. 2005. Parenting stress in mother of children with
intellectual disability. The effect of parental cognition in relation to child
characteristic and family support. Journal of intellectual disability
research.
K. Yin, Robert. 2002. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta. PT.
RajaGrafindoPersada.
MacLean W, Miller M, & Batrsch, K. (2001). Mental retardation. In. C.E. Walker
& M.C. Roberts, Handbook of clinical child psychology (3rd ed.). New
York: John Willey & Sons
Muzfikri. 2008. Anak adalah Anugrah Illahi. (on-line) diunduh dari http://
myrazano.com
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.
Taylor, Shelley E. (2003). Health Psychology (5th ed.). Ney York : McGraw-Hill
Taylor S, Peplau L dan Sears D O. 2009. Psikologi Sosial Edisi 12. Jakarta : Kencana
Media Group
Umberson D, Montez JK. Social relationship and health: A flashpoint for health
policy. Journal of Health and Social Behavior. 2010; 51 :S54–S66.
Walker A .2000. Parenting stress: A comparison of mother and father of disable and
non-disable children. Dissertation University of North Texas.
Yi, Tse Pik. 2007. Perceived Social Support and Marital Satisfaction : A Moderator
Effect on Parental Stress in Hongkong. (naskah publikasi Thesis)