MATERI OJT
a. Tata tertib.
b. Safety.
c. Lingkungan.
d. Identifikasi Aspek LK3.
e. IK / Proses Kerja
f. Kualitas
g. 5K, QCC, SS
PELAKSANAAN OJT
1. PENGENALAN PERUSAHAAN.
i. Pengenalan tentang NusaMetal.
Nusametal adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Alumunium Die Casting.
Awalnya perusahaan ini bernama PT Honda Federal perusahaan yanng membuat
komponen sepeda motor Honda. Karena terus berkembangnya kebutuhan akan komponen
kendaraan bermotor maka PT Honda Federal memperbesar usahanya.
Pada tahun 1990 PT Honda Federal berubah nama menjadi PT Federal Nusametal.
Berkembangnya industri otomotif di Indonesia membuat PT Federal Nusametal tumbuh
dan berkembang dari awalnya hanya memiliki mesin casting dengan kapasitas 250 T
berkembang menjadi 35 buah mesin dengan kapasitas 250 T sampai 1650 T pada tahun
2005.
Pada tanggal 1 Januari 1998 PT Federal Nusametal bergabung dalam PT Astra
Otoparts dan kemudian berubah nama menjadi Divisi Nusametal, PT Astra Otoparts.
Perusahaan ini telah memperoleh QS 2000 dan ISO 9002 pada tahun 2000.
ii. Tata Tertib.
a. Jam Bekerja Kantor.
Untuk Kantor : 07.30 – 16.30 WIB
Untuk Lapangan dibagi menjadi 3 Shift yaitu :
07.00 – 16.00 WIB
16.00 – 24.00 WIB
24.00 – 07.00 WIB
Setiap karyawan yang bekerja di lapangan wajib sudah ada di lokasi pabrik 5 menit
sebelum jadwal kerjanya. Hal ini disebabkan akan dilakukannya pertemuan P5M.
Pertemuan ini bertujuan :
Untuk memberikan instruksi-intruksi kerja, seperti target dan pengingatan
kembali terhadap keselamatan kerja.
Sebagai media komunikasi dari shift sebelumnya ke shift selanjutnya.
Sebagai forum untuk menyampaikan informasi-informasi lainnya seperti
informasi kesehatan dari klinik.
b. Seragam Kantor.
Setiap karyawan wajib menggunakan seragam kantor ketika sedang bekerja di
lingkungan perusahaan. Seragam disesuaikan dengan lingkungan kerja masing-
masing karyawan.
iii. Peraturan Bagi Karyawan yang bekerja di lingkungan Nusametal.
a. Karyawan wajib menaati tata tertib di lingkungan Nusametal.
b. Karyawan wajib menaati peraturan keselamatan kerja di lingkungan Nusametal.
c. Sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melanggar tata tertib di lingkungan
perusahaan.
iv. Pengelolaan Lingkungan di NusaMetal.
Arti kode warna pada Tong Sampah di NusaMetal. ( Kuning, Merah, Hijau ).
Kuning untuk sampah domestik.
Merah untuk Limbah B3.
Hijau untuk sampah logam.
v. Pengenalan Kondisi Lingkungan di NusaMetal.
a. Lokasi parkir.
b. Tempat merokok dan beristirahat bagi karyawan.
vi. Sistem Keamanan dan Keselamatan di lingkungan pabrik.
a. Jalur Pejalan Kaki.
Jalur hijau yang ada di lingkungan pabrik ditujukan bagi para pejalan kaki. Hal ini
ditujukan untuk meningkatkan keselamatan bagi pejalanan kaki sendiri dan
memperlancar proses produksi di pabrik.
b. Peraturan Bagi Karyawan Yang Membawa Kendaraan Bermotor.
Kendaraan harus dilengkapi dengan STNK.
Bagi sepeda motor kelengkapan kendaraan harus lengkap.
Kendaraan bermotor harus diletakkan di lokasi parkir yang sesuai dengan
rapi dan tertib.
2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Manusia
Alat Bahan
Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam aktifitas di Industri
manusia tidak lepas dari dua komponen utama yaitu alat dan bahan seperti tergambar pada
gambar di atas. Dua hal ini yang juga menjadi komponen yang terlibat dalam setiap kecelakaan
kerja.
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak
aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman tapi sebagian besar penyebab kecelakaan yang
pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah
Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya
lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.
Selain itu ada 3 langkah yang menjadi dasar peningkatan K3 yang dapat mencegah
terjadinya kecelakaan kerja :
1. General Affair :
Tugas utama General Affair adalah mengurusi hal-hal yang bersifat kerumah tanggaan
di lingkungan perusahaan antara lain :
a. Mengontrol Kebutuhan RTP, Office Equipment, Sarana Operasi Perusahaan, Adm.
Perjalanan, ATK, Perlengkapan Kerja, Catering.
b. Mengontrol dan Merencanakan Kebutuhan Anggaran di Seksinya.
c. Mengatur Perijinan dengan Pemerintah. ( STNK, Asuransi, HGB, Kir Truk, IMB,
dll).
d. Pengarahan dan Bimbingan ke Bawahan.
e. Monitoring Program Mutu, Lingkungan dan Safety.
Karena tugasnya yang begitu luas. Maka dalam pelaksanaan tugasnya General Affair dibagi ke
dalam beberapa bagian antara lain :
1.1 GA Officer :
a. Mengontrol Kebutuhan RTP, Office Equipment, Sarana Operasi Perusahaan,
Adm. Perjalanan, ATK, Perlengkapan Kerja,.
b. Memonitor OB dan Driver.
c. Mempersiapkan kendaraan untuk karyawan dinas luar.
d. Recap perjanjian dan Perijinan
1.1.1 Administrasi GA :
a. Merekap Kebutuhan ATK, Uang Makan, Kebutuhan Dinas Luar Kota
( BBM, Tol, dll )
b. Menyediakan ATK, Perlengkapan Kerja, Kebutuhan Rumah Tangga.
c. Bertanggungjawab terhadap kebersihan Kantor.
d. Bertanggungjawab terhadap Limbah(B3/non B3)
e. Pemeliharaan dan perawatan kendaraan Pool/delivery.
1.2 ADM. Welfare
a. Klaim Obat Jalan dan Kuitansi.
b. Kesejahteraan Karyawan ( Nikah, Kelahiran, dll )
c. Beasiswa.
d. Bertanggung jawab terhadap Catering
1.3 GA Klinik :
Tugas seksi ini berkaitan dengan kesehatan karyawan. Secara umum dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :
a. Preventif.
Tindakan pencegahan terhadap penurunan kualitas kesehatan karyawan.
Dilakukan dengan meningkatkan kesadaran karyawan untuk lebih memperhatikan
kesehatan mereka. Contoh Aktifitasnya anatara lain : Poster Kesehatan, Health
Talk, Selebaran Kesehatan.
b. Promotif.
Tindakan aktif dari klinik untuk meningkatkan kualitas kesehatan karyawan.
Contoh Aktifitasnya : Pengecekan Kesehatan Karyawan, Menu dan Kebersihan
Catering.
c. Kuratif.
Contoh Aktifitasnya : Tindak Lanjut Medical Check Up jika ditemukan penyakit
setelah dilakukan medical Check Up, Memeriksa Kesehatan Karyawan akibat
aktifitas kerja.
1.4 Security :
a. Pengamanan baik fisik, material, maupun kegiatan di lingkungan di
Nusametal.
b. Penanganan tindak pelanggaran krimininal.
c. Menerima tamu.
d. Pengaturan perparkiran.
e. Pengawasan pengambilan limbah pabrik.
2. Personel Administrasi :
Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan Administrasi Karyawan ( Gol. I-III )
mulai dari masuk hingga keluar.
a. Hasil Test Masuk.
b. Absensi.
c. Perhitungan Insentif. Lembur, Gaji.
d. Sanksi.
e. Jamsostek.
f. Kredit Kendaraan bagi Karyawan
g. Pensiun.
3. People Development :
Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas karyawan perusahaan.
a. Recruitment.
Dalam hal ini recruitment yang dilakukan oleh People Development
mencakup karyawan tetap NusaMetal untuk golongan I sampai IV, karyawan
kontrak dan karyawan outsourcing.
Untuk golongan I sampai III test dilakukan oleh NusaMetal, sedangkan
untuk golongan IV recruitment ditangani oleh Astra Otoparts atau Astra
Internasional.
b. Promosi.
Untuk promosi sendiri pelaksanaannya dibagi menjadi dua. Untuk
golongan I sampai IV dilakukan di intern NusaMetal. Sedangkan golongan V ke
atas dilakukan oleh Astra Otoparts.
c. Training.
Untuk training sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu Inhouse Training
yaitu training yang dilakukan di dalam intern perusahaan, training ini dapat
dilakukan oleh NusaMetal sendiri maupun oleh trainer dari luar NusaMetal. Dan
Outhouse training yaitu training yang dilakukan di luar NusaMetal, training ini
dapat dilakukan oleh NusaMetal sendiri maupun oleh trainer dari luar NusaMetal.
d. Penilaian Karya.
Penilaian karya yang dilakukan terhadap karyawan disesuaikan dengan
golongannya, misalnya : untuk karyawan golongan I sampai II dilakukan oleh
kepala Seksi, sedangkan untuk golongan III dilakukan oleh Kepala Divisi,
sedangkan golongan IV dilakukan oleh Direksi. Kriteria penilaian juga berbeda,
untuk golongan I-III kriteria penilaian ditentukan oleh NusaMetal sedangkan
golongan IV ke atas ditentukan oleh Astra Otoparts.
Secara umum lokasi kerja Departemen HRD & GA ada di seluruh lokasi perusahaan
secara umum dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Dampak yang muncul dri setiap aktifitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
Lingkungan. K3
Pencemaran Tanah/Udara/Air. Tersayat Tertabrak.
Estetika. Terpeleset Iritasi Mata / Kulit
Pengurangan SDA. Tergores Penurunan Fungsi Mata
Penipisan Ozon. Tertimpa / Telinga
Kebakaran Terjatuh Kelelahan.
Ledakan Terbakar Gangguan Pernafasan.
Terjepir Sakit Punggung
Nilai Rata-rata ( E ) = ( C + D ) / 2
Nilai C ( Significant Frecuency ) diperoleh dengan melihat nilai A dan B kemudian
diambil nilai terbesar.
Rata-rata 2 ( I ) = ( F + G + H ) / 3
Risk Value = J = E x I
Keteangan : AP = Aspek Penting
Mgmt = Pertimbangan Manajemen
Contoh :
Keterangan
5 3.67 12.83 AP
Risk Value
2 1.33 4.67
Rata-rata 2
Dampak Lingkungan
Cedera pada Manusia dan
1
Kesehatan Karyawan
Peraturan & Ketentuan
2
Lain
Rata-rata I
2 3.5
2 3.5
Sistem Perlindungan
Significant Frekuensi
5
5
Frekuensi Dampak
K3 N 5 5
L N 5 2
Ferkuensi Aspek
Kondisi Operasi
Status K3
Air
Aspek
Flow
1. Toilet SeptikBau
No Proses
Tank
Adalah filosofi Jepang yang berfokus pada peningkatan terus sepanjang segala aspek
kehidupan. Bila diterapkan ke tempat kerja, kegiatan ini terus meningkatkan semua fungsi
bisnis, dari manufaktur untuk manajemen dan dari CEO ke pekerja. Dengan meningkatkan
standar kegiatan dan proses, Sistem manajemen bertujuan untuk menghilangkan hal-hal yang
dianggap merugikan perusahaan. Sistem manajemen 5K2S pertama kali dilaksanakan di
beberapa perusahaan Jepang selama negara pemulihan setelah Perang Dunia II dan telah
menyebar ke perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.
Sistem Manajeman ini merupakan aktivitas sehari-hari, dengan tujuan yang berjalan
secara sederhana tapi dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini juga merupakan proses
yang apabila dilakukan dengan benar, dapat meningkatkan produktifitas, menghilangkan
inefisiensi dalam perusahaan dan mengajar orang bagaimana untuk melakukan aktifitas-
aktifitas secara benar pada pekerjaan mereka dengan menggunakan metode ilmiah dan cara
untuk belajar yang benar.
Saran sistem saluran komunikasi formal antara karyawan dan manajemen. Jika
dilaksanakan dengan baik, saran sistem dapat melayani fungsi penting dalam organisasi
Tiga tahapan dari Sistem Kritik
1. Dorongan.
Pada tahap pertama, pimpinan karyawan harus berusaha untuk membantu para pekerja
memberikan saran, tidak peduli seberapa sederhananya saran tersebut, untuk melihat saran mana
yang lebih baik antara pekerja yang satu dengan yang lain. Hal ini akan membantu para pekerja
melihat bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka.
2. Pendidikan.
Pada tahap kedua, pemimpin karyawan harus mendorong karyawan sehingga karyawan dapat
memberikan saran yang lebih baik. Agar para pekerja untuk memberikan saran yang lebih baik,
mereka harus dilengkapi untuk menganalisa dan masalah lingkungan hidup. Ini membutuhkan
pendidikan.
3. Efisiensi.
Hanya dalam tahap ketiga, setelah pekerja yang tertarik dan dididik, pimpinan karyawan
menunjukkan betapa berpengaruhnya sistem saran dengan dampak ekonomi.
Subjek utama untuk Saran
1. Perbaikan diri.
2. Penghematan di energi, materi, dan sumber daya lainnya
3. Perbaikan di lingkungan kerja
4. Perbaikan mesin dan proses.
5. dan perbaikan alat-alat
6. Perbaikan di kantor bekerja
7. Perbaikan kualitas Produk.
8. Gagasan untuk produk baru
9. Customer services and customers relations
10. Lainnya
Tiga Keuntungan dari Sistem Saran :
1. Saran sistem adalah kesempatan yang berharga untuk pengembangan diri pekerja serta untuk
komunikasi dua arah dalam Industri.
2. Memberikan kesempatan bagi pekerja untuk berbicara dengan atasan maupun di antara
mereka sendiri.
.3. Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu menangani masalah pekerja.
9. GENBA
Masalah
Dimana
Lihat Sebenarnya
Tempatnya
Apa?
Ljhat hasil
Perbaikan
Perbaikan
Ini adalah Sistem Kerja yang dilakukan apabila ada sesuatu masalah muncul, dan perlu
penanganan segera untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Di NusaMetal sendiri Genba dilaksanakan setiap minggu pada hari Rabu. Tujuan
Genba sendiri untuk melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap kurang tepat. Genba
dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi yang terjadi di lapangan.
Jika ada hal-hal yang dianggap kurang tepat dapat dilakukan pencatatan pada form yang
disediakan. Selain melakukan perbaikan, Genba juga ditujukan untuk melihat perbaikan yang
telah dilakukan pada hal-hal yang ianggap kurang tepat pada Genba sebelumnya. Jika perbaikan
dianggap cukup maka permasalahan dianggap selesai. Jika belum ada perbaikan maka dicatat
kembali di lembar yang disediakan.
10. KESIMPULAN
a. Peraturan yang diterapkan di lingkungan kerja Nusametal selain bertujuan untuk
meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Lingkungan tetapi juga meningkatkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi pekerja di lingkungan NusaMetal.
b. Aspek K3 menjadi perhatian utama perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan
produktifitas perusahaan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
c. Ada 3 hal utama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan aspek K3 karyawan :
Baca, Patuhi serta Laksanakan Instruksi Kerja.
Gunakan Alat Pelindung Diri.
Gunakan alat yang sesui dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Tugas utama Departemen HRD dan GA :
Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kepegawaian, mulai dari perekrutan,
keadministrasian karyawan, pengembangan kualitas karyawan, hingga hal-hal
yang berkaitan dengan kesejahteraan Karyawan.
Mengurusi Hal-hal yang berkaitan dengan urusa kerumahtanggaan perusahaan.
e. Ada berbagai tujuan kenapa Prosedur dan Instruksi Kerja dibuat, terutama di
Nusametal antara lain :
Agar ada proses yang jelas sehingga orang-orang yang terkait bisa mempelajari
dan mengetahui bagaimana suatu proses tersebut seharusnya berjalan.
Memepermudah jika ada pergantian personel pada suatu posisi karena sudah ada
proses yang pasti.
Mempermudah pencatatan. Terutama jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas
barang.
Memepermudah proses administrasi jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas
barang.
Jika Prosedur dan Instruksi Kerja ini berkaitan dengan aktifitas di lapangan dapat
membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja.
f. Tujuan Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak Lingkungan dan K3 :
Identifikasi Aspek yang dapat mempengaruhi Lingkungan dan K3.
Mengetahui dampak yang timbul.
Kondisi Operasi yang terjadi.
Identifikasi tingkat kemungkinan resiko.
o Frekuensi.
o Dampak.
o Sistem Perlindungan.
Identifikasi tingkat keparahan resiko.
o Cedera pada manusia.
o Dampak Lingkungan.
g. Tujuan dari penerapan Sistem Manajemen seperti 5K2S, QCC dan SS adalah :
Meningkatkan Produktifitas Kerja.
Menciptakan Lingkungan Kerja yang lebih nyaman.
Membuat karyawan merasa memiliki perusahaan mereka. Karena dengan SS dan
mereka merasa dilibatkan dalam pembangunan perusahaan.
Mendekatkan hubungan antara karyawan dan manajemen perusahaan.
Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu menangani masalah
pekerja.