Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN OJT DEPARTEMEN HRD DAN GA

I DEWA GEDE EKA DHARMA YUDHA

MATERI OJT

a. Tata tertib.
b. Safety.
c. Lingkungan.
d. Identifikasi Aspek LK3.
e. IK / Proses Kerja
f. Kualitas
g. 5K, QCC, SS

PELAKSANAAN OJT

1. PENGENALAN PERUSAHAAN.
i. Pengenalan tentang NusaMetal.
Nusametal adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Alumunium Die Casting.
Awalnya perusahaan ini bernama PT Honda Federal perusahaan yanng membuat
komponen sepeda motor Honda. Karena terus berkembangnya kebutuhan akan komponen
kendaraan bermotor maka PT Honda Federal memperbesar usahanya.
Pada tahun 1990 PT Honda Federal berubah nama menjadi PT Federal Nusametal.
Berkembangnya industri otomotif di Indonesia membuat PT Federal Nusametal tumbuh
dan berkembang dari awalnya hanya memiliki mesin casting dengan kapasitas 250 T
berkembang menjadi 35 buah mesin dengan kapasitas 250 T sampai 1650 T pada tahun
2005.
Pada tanggal 1 Januari 1998 PT Federal Nusametal bergabung dalam PT Astra
Otoparts dan kemudian berubah nama menjadi Divisi Nusametal, PT Astra Otoparts.
Perusahaan ini telah memperoleh QS 2000 dan ISO 9002 pada tahun 2000.
ii. Tata Tertib.
a. Jam Bekerja Kantor.
Untuk Kantor : 07.30 – 16.30 WIB
Untuk Lapangan dibagi menjadi 3 Shift yaitu :
07.00 – 16.00 WIB
16.00 – 24.00 WIB
24.00 – 07.00 WIB
Setiap karyawan yang bekerja di lapangan wajib sudah ada di lokasi pabrik 5 menit
sebelum jadwal kerjanya. Hal ini disebabkan akan dilakukannya pertemuan P5M.
Pertemuan ini bertujuan :
 Untuk memberikan instruksi-intruksi kerja, seperti target dan pengingatan
kembali terhadap keselamatan kerja.
 Sebagai media komunikasi dari shift sebelumnya ke shift selanjutnya.
 Sebagai forum untuk menyampaikan informasi-informasi lainnya seperti
informasi kesehatan dari klinik.
b. Seragam Kantor.
Setiap karyawan wajib menggunakan seragam kantor ketika sedang bekerja di
lingkungan perusahaan. Seragam disesuaikan dengan lingkungan kerja masing-
masing karyawan.
iii. Peraturan Bagi Karyawan yang bekerja di lingkungan Nusametal.
a. Karyawan wajib menaati tata tertib di lingkungan Nusametal.
b. Karyawan wajib menaati peraturan keselamatan kerja di lingkungan Nusametal.
c. Sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melanggar tata tertib di lingkungan
perusahaan.
iv. Pengelolaan Lingkungan di NusaMetal.
Arti kode warna pada Tong Sampah di NusaMetal. ( Kuning, Merah, Hijau ).
 Kuning untuk sampah domestik.
 Merah untuk Limbah B3.
 Hijau untuk sampah logam.
v. Pengenalan Kondisi Lingkungan di NusaMetal.
a. Lokasi parkir.
b. Tempat merokok dan beristirahat bagi karyawan.
vi. Sistem Keamanan dan Keselamatan di lingkungan pabrik.
a. Jalur Pejalan Kaki.
Jalur hijau yang ada di lingkungan pabrik ditujukan bagi para pejalan kaki. Hal ini
ditujukan untuk meningkatkan keselamatan bagi pejalanan kaki sendiri dan
memperlancar proses produksi di pabrik.
b. Peraturan Bagi Karyawan Yang Membawa Kendaraan Bermotor.
 Kendaraan harus dilengkapi dengan STNK.
 Bagi sepeda motor kelengkapan kendaraan harus lengkap.
 Kendaraan bermotor harus diletakkan di lokasi parkir yang sesuai dengan
rapi dan tertib.
2. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja disingkat K3 merupakan hal penting dalam


produktivitas suatu perusahaan. Dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja
Sumber Daya Manusia diharapkan dapat memperkecil atau bahkan terwujudnya kondisi nihil
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Untuk itu perlu pemahaman dan pelaksanaan K3 di
perusahaan sangat diperlukan, hal ini berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja terhadap
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang tidak lain merupakan fungsi dari pelaksanaan
K3 di tempat kerja.

Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan


bahwa upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diselenggarakan di semua tempat
kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit
penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang.

Manusia

Alat Bahan

Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja. Dalam aktifitas di Industri
manusia tidak lepas dari dua komponen utama yaitu alat dan bahan seperti tergambar pada
gambar di atas. Dua hal ini yang juga menjadi komponen yang terlibat dalam setiap kecelakaan
kerja.
Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu : perilaku yang tidak
aman dan kondisi lingkungan yang tidak aman tapi sebagian besar penyebab kecelakaan yang
pernah terjadi sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai berikut:
1. sembrono dan tidak hati-hati
2. tidak mematuhi peraturan
3. tidak mengikuti standar prosedur kerja.
4. tidak memakai alat pelindung diri
5. kondisi badan yang lemah

Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya
lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas.
Selain itu ada 3 langkah yang menjadi dasar peningkatan K3 yang dapat mencegah
terjadinya kecelakaan kerja :

1. Baca, Patuhi serta Laksanakan Instruksi Kerja.


Setiap unit kerja selalu memiliki instruksi kerja yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini
dimaksudkan agar pekerja menggunakan cara yang tepat untuk tiap tipe pekerjaan yang
berbeda. Hal ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2. Gunakan Alat Pelindung Diri.
Alat Pelindung Diri ( APD ) berfungsi meminimalisir efek baik keselamatan maupun
kesehatan akibat kerja yang dilakukan. Dan untuk tipe pekerjaan yang berbeda memiliki
resiko kerja yang berbeda pula. Oleh karena itu APD yang digunakan juga berbeda jenisnya.
Misalnya : Untuk keryawan di lingkungan Machining APDnya berupa sarung tangan karena
memiliki resiko terjepit sedangkan di lingkungan Painting APD yang digunakan berupa
masker karena resiko masuknya cairan kimia ke paru-paru.
3. Gunakan alat yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
Kecelakaan kerja juga muncul akibat penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan
fungsinya. Hal ini dapat muncul karena beban kerja yang ditangani setiap alat berbeda satu
dengan yang lainnya. Sehingga ketahanan terhadap beban yang satu dengan yang lain juga
berbeda. Misal : Kunci biasa dioperasikan sebagai kunci pukul. Resikonya kunci dapat patah
dan melukai pekerjanya.

Contoh-contoh Alat Pelindung Diri ( APD ) :


1. Sarung Tangan.
Tipe sarung tangan yang digunakan antara satu kondisi kerja dengan kondisi kerja yang
lain berbeda disesuaikan dengan kondisi kerja yang dihadapi. Misalnya : Sarung Tangan
untuk Machining tidak terbuat dari kain yang punya resiko terjerat pada benda-benda yang
bergerak / berputar.
2. Masker
Masker dapat digunakan pada lokasi-lokasi kerja yang memiliki resiko terhisapnya
material-material kimia ke dalam paru-paru. Seperti : Painting.
3. Safety Boot.
Setiap pekerja di pabrik wajib menggunakan safety boot untuk mengurangi resiko cidera
pada kaki akibat terantuk benda-benda tajam.
4. Ear Plug
Ear Plug atau pelindung telinga berfungsi melindungi telinga dari kondisi kerja dengan
tingkat kebisingan yang sangat tinggi.
5. Helm
Pada kondisi kerja dengan resiko cidera kepala akibat benda-benda yang jatuh dari
ketinggian pekerja wajib mengenakan helm.

3. PENGENALAN DEPARTEMAN HRD DAN GA


Struktur Organisasi Departeman HRD dan GA

Tugas Departeman HRD dan GA :

Penjabaran Tugas Departeman HRD dan GA dapat dilihat sebagai berikut :

1. General Affair :
Tugas utama General Affair adalah mengurusi hal-hal yang bersifat kerumah tanggaan
di lingkungan perusahaan antara lain :
a. Mengontrol Kebutuhan RTP, Office Equipment, Sarana Operasi Perusahaan, Adm.
Perjalanan, ATK, Perlengkapan Kerja, Catering.
b. Mengontrol dan Merencanakan Kebutuhan Anggaran di Seksinya.
c. Mengatur Perijinan dengan Pemerintah. ( STNK, Asuransi, HGB, Kir Truk, IMB,
dll).
d. Pengarahan dan Bimbingan ke Bawahan.
e. Monitoring Program Mutu, Lingkungan dan Safety.

Karena tugasnya yang begitu luas. Maka dalam pelaksanaan tugasnya General Affair dibagi ke
dalam beberapa bagian antara lain :
1.1 GA Officer :
a. Mengontrol Kebutuhan RTP, Office Equipment, Sarana Operasi Perusahaan,
Adm. Perjalanan, ATK, Perlengkapan Kerja,.
b. Memonitor OB dan Driver.
c. Mempersiapkan kendaraan untuk karyawan dinas luar.
d. Recap perjanjian dan Perijinan
1.1.1 Administrasi GA :
a. Merekap Kebutuhan ATK, Uang Makan, Kebutuhan Dinas Luar Kota
( BBM, Tol, dll )
b. Menyediakan ATK, Perlengkapan Kerja, Kebutuhan Rumah Tangga.
c. Bertanggungjawab terhadap kebersihan Kantor.
d. Bertanggungjawab terhadap Limbah(B3/non B3)
e. Pemeliharaan dan perawatan kendaraan Pool/delivery.
1.2 ADM. Welfare
a. Klaim Obat Jalan dan Kuitansi.
b. Kesejahteraan Karyawan ( Nikah, Kelahiran, dll )
c. Beasiswa.
d. Bertanggung jawab terhadap Catering
1.3 GA Klinik :
Tugas seksi ini berkaitan dengan kesehatan karyawan. Secara umum dapat dibagi
menjadi 3 bagian yaitu :
a. Preventif.
Tindakan pencegahan terhadap penurunan kualitas kesehatan karyawan.
Dilakukan dengan meningkatkan kesadaran karyawan untuk lebih memperhatikan
kesehatan mereka. Contoh Aktifitasnya anatara lain : Poster Kesehatan, Health
Talk, Selebaran Kesehatan.
b. Promotif.
Tindakan aktif dari klinik untuk meningkatkan kualitas kesehatan karyawan.
Contoh Aktifitasnya : Pengecekan Kesehatan Karyawan, Menu dan Kebersihan
Catering.
c. Kuratif.
Contoh Aktifitasnya : Tindak Lanjut Medical Check Up jika ditemukan penyakit
setelah dilakukan medical Check Up, Memeriksa Kesehatan Karyawan akibat
aktifitas kerja.
1.4 Security :
a. Pengamanan baik fisik, material, maupun kegiatan di lingkungan di
Nusametal.
b. Penanganan tindak pelanggaran krimininal.
c. Menerima tamu.
d. Pengaturan perparkiran.
e. Pengawasan pengambilan limbah pabrik.

2. Personel Administrasi :
Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan Administrasi Karyawan ( Gol. I-III )
mulai dari masuk hingga keluar.
a. Hasil Test Masuk.
b. Absensi.
c. Perhitungan Insentif. Lembur, Gaji.
d. Sanksi.
e. Jamsostek.
f. Kredit Kendaraan bagi Karyawan
g. Pensiun.

3. People Development :
Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kualitas karyawan perusahaan.
a. Recruitment.
Dalam hal ini recruitment yang dilakukan oleh People Development
mencakup karyawan tetap NusaMetal untuk golongan I sampai IV, karyawan
kontrak dan karyawan outsourcing.
Untuk golongan I sampai III test dilakukan oleh NusaMetal, sedangkan
untuk golongan IV recruitment ditangani oleh Astra Otoparts atau Astra
Internasional.
b. Promosi.
Untuk promosi sendiri pelaksanaannya dibagi menjadi dua. Untuk
golongan I sampai IV dilakukan di intern NusaMetal. Sedangkan golongan V ke
atas dilakukan oleh Astra Otoparts.
c. Training.
Untuk training sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu Inhouse Training
yaitu training yang dilakukan di dalam intern perusahaan, training ini dapat
dilakukan oleh NusaMetal sendiri maupun oleh trainer dari luar NusaMetal. Dan
Outhouse training yaitu training yang dilakukan di luar NusaMetal, training ini
dapat dilakukan oleh NusaMetal sendiri maupun oleh trainer dari luar NusaMetal.
d. Penilaian Karya.
Penilaian karya yang dilakukan terhadap karyawan disesuaikan dengan
golongannya, misalnya : untuk karyawan golongan I sampai II dilakukan oleh
kepala Seksi, sedangkan untuk golongan III dilakukan oleh Kepala Divisi,
sedangkan golongan IV dilakukan oleh Direksi. Kriteria penilaian juga berbeda,
untuk golongan I-III kriteria penilaian ditentukan oleh NusaMetal sedangkan
golongan IV ke atas ditentukan oleh Astra Otoparts.

Lingkup Kerja / Tempat yang menjadi tanggungjawab Departemen HRD dan GA :

Secara umum lokasi kerja Departemen HRD & GA ada di seluruh lokasi perusahaan
secara umum dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

LAPANGAN KANTOR / OFFICE


 Jalan dan Taman.  Lobby dan Area Kantor Lantai I
 Jalur merah Casting.  Area Kantor Lantai 2.
 Pembuangan Sampah Domestik  Toilet Kantor Lantai 1.
 Saluran Air / Got.  Toilet Kantor Lantai 2.
 Loker / Koperasi / Asakai  Mushola
 Parkir Motor  Tempat Wudhu.
 Toilet Pabrik  Ruang Nusa 1, Nusa 2, Metal 1.
 Toilet Gravity  Ruang OBY, Improvement,Training.
 Ruang Makan  Ruang Direksi.
 Tempat Pembuangan Akhir.
 Ruang makan.
 Plant B ( Lantai 1 dan 2 )
 Gedung tengah.

4. PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA DEPARTEMEN HRD DAN GA.

Sebagai sebuah perusahaan yang berstandar internasional setiap aktifitas dalam


perusahaan harus memiliki standar yang baku. Ada berbagai tujuan kenapa Prosedur dan
Instruksi Kerja dibuat, terutama di Nusametal antara lain :
a. Agar ada proses yang jelas sehingga orang-orang yang terkait bisa mempelajari dan
mengetahui bagaimana suatu proses tersebut seharusnya berjalan.
b. Memepermudah jika ada pergantian personel pada suatu posisi karena sudah ada
proses yang pasti.
c. Mempermudah pencatatan. Terutama jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas
barang.
d. Memepermudah proses administrasi jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas
barang.
e. Jika Prosedur dan Instruksi Kerja ini berkaitan dengan aktifitas di lapangan dapat
membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Dapat dilihat di ilustrasi di bagan di bawah ini :

Prosedur-prosedur yang ada di Departeman HRD dan GA :


a. Prosedur Recruitment
i. Pengusulan Pengadaan Recruitment.
ii. Proses Recruitment.
b. Pelatihan
i. Pengajuan Rencana Pelatihan.
ii. Inhouse Training.
iii. Outhouse Training.
c. Matrix Pelatihan.
d. Penilaian Karya
i. PK untuk Golongan I-III
ii. PK untuk Golongan IV-V
e. Prosedur Mutasi.
f. Prosedur Pensiun.
g. Prosedur Penanganan Mogok Kerja.
h. Prosedur Promosi.
Contoh Prosedur :
Prosedur Penilaian karya :

Instruksi Kerja yang ada di Departeman HRD dan GA :

1. Pengambilan Barang ATK. 10. Penggunaan Kompor Gas.


2. Peminjaman Mobil Pool. 11. Ketentuan Rawat Inap.
3. Peminjaman Ruang Meeting Training. 12. Penganan Makan Hari Libur.
4. Peminjaman 13. Serah terima Penyimpanan Dokumen di
LCD/OHP/Wireless/Tustel/Handycam. Gedung GA.
5. Penenmpatan Barang untuk Dibuang. 14. Penyimpanan dan Penyusunan
Dokumen di Gudang GA.
6. Permintaan Konsumsi Tamu dan
Penyelesaian. 15. Pemusnahan Pakaian Kerja Bekas tak
Layak Pakai.
7. Kebersihan Jalan Area Pabrik.
16. Penanganan Pakaian Kerja Bekas
8. Perawatan Ruang Makan.
9. Pengadaan dan Pengelolaan Katering. 17. Pemusnahan Dokumen Bekas.
18. Serah Terima Brg / Konstruksi Bekas
ke TPA.
19. Pelaksanaan Medical Check Up.

Contoh Instruksi Kerja Di Departeman HRD dan GA :


Instruksi Kerja Peminjaman Mobil Pool / Mobil Box.

1. Staff HR dan GA menyiapkan formulir 4. Staff HR dan GA mencatat no mobil


peminjaman kendaraan Pool atau dan driver yang ada.
mobil box. 5. Staff HR dan GA tanda tangan form
2. Dept./ Seksi / Komite ambil form SIPKD.
peminjaman kendaraan pool atau 6. SIPKD difile dalam file tersendiri.
mobil Box.
3. Staff HR dan GA menerima formulir
peminjaman kendaraan dan dicatat di
form pemakaian mobil

5. IDENTIFIKASI ASPEK & EVALUASI DAMPAK LINGKUNGAN DAN K3

Tujuan Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak Lingkungan dan K3 :

1. Identifikasi Aspek yang dapat mempengaruhi Lingkungan dan K3.


Berbagai aktifitas dalam perusahaan dapat memberi dampak baik kepada lingkungan
maupun K3. Besar kecilnya dampak yang ditimbulkan termasuk bagaimana perhitungan
resikonya dapat dianalisa dan diketahui melalui identifikasi ini. Analisis dengan
menggunakan angka-angka ini mempermudah perusahaan untuk menentukan aktifitas-
aktifitas apa saja yang memiliki dampak cukup tinggi dalam mempengaruhi Lingkungan
dan K3. Sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang diperlukan
untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh berbagai aktifitas ini.
2. Mengetahui dampak yang timbul.

Dampak yang muncul dri setiap aktifitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

Lingkungan. K3
 Pencemaran Tanah/Udara/Air.  Tersayat  Tertabrak.
 Estetika.  Terpeleset  Iritasi Mata / Kulit
 Pengurangan SDA.  Tergores  Penurunan Fungsi Mata
 Penipisan Ozon.  Tertimpa / Telinga
 Kebakaran  Terjatuh  Kelelahan.
 Ledakan  Terbakar  Gangguan Pernafasan.
 Terjepir  Sakit Punggung

3. Kondisi Operasi yang terjadi.


Ada 3 kondisi yang dapat terjadi dalam sebuah aktifitas :
 Normal = N.
Kondisi Rutin.
 Abnormal =A
Contoh : On/Off Mesin dan Proses Berhenti.
 Emergency = E
Contoh : Kebakaran, Banjir Besar, Ledakan Besar,dll

4. Identifikasi tingkat kemungkinan resiko.


Dalam identifikasi ini digunakan dengan menggunakan angka yang mewakili kondisi
tertentu yang dapat dilihat di tabel di bawah ini :

Nilai Frekunsi Aspek ( A ) Dampak ( B ) Sistem Perlindungan ( D )


1. 1 tahun lebih / belum 5 tahun lebih / belum Ada standar, inspeksi,
pernah terjadi pernah terjadi dilaksanakan
2. 3 bln – 1 tahun 1-5 tahun Ada standar, tdk ada inspeksi,
dilaksanakan
3. 1 – 3 bulan 6 bulan – 1 tahun Ada standar, tdk ada inspeksi,
tdk dilaksanakan
4. 2 hari – 1 bulan 3 – 6 bulan Tdk Ada standar, inspeksi, tdk
dilaksanakan
5. Harian 1 - 3 bulan Tdk Ada standar, tdk ada
inspeksi, tdk dilaksanakan

5. Identifikasi tingkat keparahan resiko.


Dalam identifikasi ini juga digunakan dengan menggunakan angka yang mewakili
kondisi tertentu yang dapat dilihat di tabel di bawah ini.

Nilai Peraturan dan Ketentuan Cedera pada Manusia dan Dampak


Lain ( F ) Pengaruh pada Kesehatan ( G ) Lingkungan ( H )
1. Tdk ada peraturan yang Cedera Ringan / tak ada Tidak Berdampak
berlaku ( Tdk ada yang cidera /atau sakit ringan. Tidak
mengatur atau tidak ada pengaruh. Masih bisa kerja
mengganggu apapun ).
2. Bersifat estetika / etika Tanpa cacat tapi kehilangan Mencemari Area
( hanya menggangu jam kerja atau sakit dan Kerja
pandangan / kenyamanan meninggalkan pekerjaan
)
3 Mencemari
Bersifat Himbauan ( Bila Menyebabkan Cacat / Sakit / Seluruh Fasilitas
ada Policy yang Perlu Alat Bantu Kerja
mengatur, spt : rambu-
rambu, kebijakan ).

4. Bersifat Peringatan ( Bila Meninggal 1 orang / sakit Mencemari seluruh


ada perturan dalam kronis area Pabrik
perusahaan misalnya
Prosedur, IK, PKB )
5. Pelanggaran diancam Banyak orang sakit / Mencemari
Pidana / Denda ( Bila meninggal Lingkungan di
dampak diatur dalam Luar Perusahaan
PP )

Nilai Rata-rata ( E ) = ( C + D ) / 2
Nilai C ( Significant Frecuency ) diperoleh dengan melihat nilai A dan B kemudian
diambil nilai terbesar.

Rata-rata 2 ( I ) = ( F + G + H ) / 3
Risk Value = J = E x I
Keteangan : AP = Aspek Penting
Mgmt = Pertimbangan Manajemen

Contoh :
Keterangan
5 3.67 12.83 AP

Risk Value
2 1.33 4.67

Rata-rata 2
Dampak Lingkungan
Cedera pada Manusia dan
1

Kesehatan Karyawan
Peraturan & Ketentuan
2

Lain
Rata-rata I
2 3.5

2 3.5

Sistem Perlindungan
Significant Frekuensi
5

5
Frekuensi Dampak
K3 N 5 5

L N 5 2
Ferkuensi Aspek
Kondisi Operasi
Status K3

6. SISTEM MANAJEMEN 5K2S


Air OverPencemaran
Pernafasan
Gangguan
Dampak

Air
Aspek

Flow
1. Toilet SeptikBau
No Proses

Tank

 
 
Adalah filosofi Jepang yang berfokus pada peningkatan terus sepanjang segala aspek
kehidupan. Bila diterapkan ke tempat kerja, kegiatan ini terus meningkatkan semua fungsi
bisnis, dari manufaktur untuk manajemen dan dari CEO ke pekerja. Dengan meningkatkan
standar kegiatan dan proses, Sistem manajemen bertujuan untuk menghilangkan hal-hal yang
dianggap merugikan perusahaan. Sistem manajemen 5K2S pertama kali dilaksanakan di
beberapa perusahaan Jepang selama negara pemulihan setelah Perang Dunia II dan telah
menyebar ke perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

Contoh dari Manajemen 5K2S :

5K2S Contoh Aplikasi

1. Ketertiban Form yang diperlukan untuk aktifitas GA ( Peminjaman


ATK, mobil, dll ) disediakan sesuai kebutuhan .

2. Kerapian Form ditempatkan pada tempat yang sudah ditentukan.

3. Kebersihan Form dan tempat penyimpanan dirawat agar bersih.

4, Kelestarian Form digunakan sebagaimana mestinya, sesuai dengan fungsi


dan kegunaannya.

5. Kedisiplinan Tata cara peminjaman atau administrasi lainnya sesuai


dengan IK dan Prosedur.

6. Semangat Kerja Bekerja sesuai dengan Jadwal kerja yang ditentukan.

7. Safety Mematuhi peratutan-peraturan keselamatan di lokasi kerja.

Sistem Manajeman ini merupakan aktivitas sehari-hari, dengan tujuan yang berjalan
secara sederhana tapi dapat meningkatkan produktivitas. Hal ini juga merupakan proses
yang apabila dilakukan dengan benar, dapat meningkatkan produktifitas, menghilangkan
inefisiensi dalam perusahaan dan mengajar orang bagaimana untuk melakukan aktifitas-
aktifitas secara benar pada pekerjaan mereka dengan menggunakan metode ilmiah dan cara
untuk belajar yang benar.

7. QUALITY CONTROL CIRCLE


CC adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dari 3-10 orang, yang secara berkala
dan berkesinambungan mengadakan pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian
mutu di tempat kerjanya dengan menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan
masalah, untuk meningkatkan dan menjaga kualitas produk, layanan, dan pekerjaan. QCC
merupakan bagian integral dari TQC dalam suatu organisasi.
Tujuan QCC ini adalah untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki perusahaan / instansi
terutama pengembangan keterampilan dan diri pekerja (skill individu) secara lebih baik dan
menghargai nilai-nilai manusia serta menciptakan tempat kerja yang kondusif, guna
meningkatkan mutu dalam arti luas dan pertumbuhan perusahaan.
Objek perbaikan (tema) QCC sangat luas meliputi bahan, proses, produk, lingkungan dan
lain-lain. Tema perbaikan / objek dapat berasal dari anggota, fasilitator, ketua QCC, atau
pimpinan perusahaan / organisasi.
Penerapan QCC secara konsisten pada perusahaan akan sangat bermanfaat bagi semua pihak,
antara lain :
 Perbaikan mutu dan peningkatan nilai tambah
 Peningkatan produktivitas sekaligus penurunan biaya
 Peningkatan kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai target
 Peningkatan moral kerja dengan mengubah tingkah laku
 Peningkatan hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan.
 Peningkatan keterampilan dan keselamatan kerja
 Peningkatan kepuasan kerja
 Pengembangan tim (Quality Control Circle)
Orang yang pada semua tingkat organisasi dapat berpartisipasi dalam sistem ini ,
pimpinan dari bawah bila memungkinkan. Format untuk sistem ini dapat individu, saran
sistem, kelompok kecil, atau kelompok besar. Di Nusametal misalnya, biasanya perbaikan
kinerja dalam wilayah kerja setempat dan melibatkan kelompok kecil mereka sendiri dalam
meningkatkan lingkungan kerja dan produktivitas.
8. SUGGESTION SYSTEM

Saran sistem saluran komunikasi formal antara karyawan dan manajemen. Jika
dilaksanakan dengan baik, saran sistem dapat melayani fungsi penting dalam organisasi
Tiga tahapan dari Sistem Kritik
1. Dorongan.
Pada tahap pertama, pimpinan karyawan harus berusaha untuk membantu para pekerja
memberikan saran, tidak peduli seberapa sederhananya saran tersebut, untuk melihat saran mana
yang lebih baik antara pekerja yang satu dengan yang lain. Hal ini akan membantu para pekerja
melihat bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka.
2. Pendidikan.
Pada tahap kedua, pemimpin karyawan harus mendorong karyawan sehingga karyawan dapat
memberikan saran yang lebih baik. Agar para pekerja untuk memberikan saran yang lebih baik,
mereka harus dilengkapi untuk menganalisa dan masalah lingkungan hidup. Ini membutuhkan
pendidikan.
3. Efisiensi.
Hanya dalam tahap ketiga, setelah pekerja yang tertarik dan dididik, pimpinan karyawan
menunjukkan betapa berpengaruhnya sistem saran dengan dampak ekonomi.
Subjek utama untuk Saran
1. Perbaikan diri.
2. Penghematan di energi, materi, dan sumber daya lainnya
3. Perbaikan di lingkungan kerja
4. Perbaikan mesin dan proses.
5. dan perbaikan alat-alat
6. Perbaikan di kantor bekerja
7. Perbaikan kualitas Produk.
8. Gagasan untuk produk baru
9. Customer services and customers relations
10. Lainnya
Tiga Keuntungan dari Sistem Saran :
1. Saran sistem adalah kesempatan yang berharga untuk pengembangan diri pekerja serta untuk
komunikasi dua arah dalam Industri.
2. Memberikan kesempatan bagi pekerja untuk berbicara dengan atasan maupun di antara
mereka sendiri.
.3. Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu menangani masalah pekerja.

9. GENBA

Masalah
Dimana
Lihat Sebenarnya
Tempatnya
Apa?

Ljhat hasil
Perbaikan
Perbaikan

Genba = Take Action turun ke Lapangan


Genchi = Lihatlah dengan mata kepala anda sendiri dimana masalah itu muncul
Genbutsu = Melihat keadaan Aslinya atau sebenarnya seperi apa.

Ini adalah Sistem Kerja yang dilakukan apabila ada sesuatu masalah muncul, dan perlu
penanganan segera untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Di NusaMetal sendiri Genba dilaksanakan setiap minggu pada hari Rabu. Tujuan
Genba sendiri untuk melakukan perbaikan terhadap hal-hal yang dianggap kurang tepat. Genba
dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi yang terjadi di lapangan.
Jika ada hal-hal yang dianggap kurang tepat dapat dilakukan pencatatan pada form yang
disediakan. Selain melakukan perbaikan, Genba juga ditujukan untuk melihat perbaikan yang
telah dilakukan pada hal-hal yang ianggap kurang tepat pada Genba sebelumnya. Jika perbaikan
dianggap cukup maka permasalahan dianggap selesai. Jika belum ada perbaikan maka dicatat
kembali di lembar yang disediakan.
10. KESIMPULAN
a. Peraturan yang diterapkan di lingkungan kerja Nusametal selain bertujuan untuk
meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Lingkungan tetapi juga meningkatkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi pekerja di lingkungan NusaMetal.
b. Aspek K3 menjadi perhatian utama perusahaan tidak hanya untuk meningkatkan
produktifitas perusahaan tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.
c. Ada 3 hal utama yang bisa dilakukan untuk meningkatkan aspek K3 karyawan :
 Baca, Patuhi serta Laksanakan Instruksi Kerja.
 Gunakan Alat Pelindung Diri.
 Gunakan alat yang sesui dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
d. Tugas utama Departemen HRD dan GA :
 Mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan kepegawaian, mulai dari perekrutan,
keadministrasian karyawan, pengembangan kualitas karyawan, hingga hal-hal
yang berkaitan dengan kesejahteraan Karyawan.
 Mengurusi Hal-hal yang berkaitan dengan urusa kerumahtanggaan perusahaan.
e. Ada berbagai tujuan kenapa Prosedur dan Instruksi Kerja dibuat, terutama di
Nusametal antara lain :
 Agar ada proses yang jelas sehingga orang-orang yang terkait bisa mempelajari
dan mengetahui bagaimana suatu proses tersebut seharusnya berjalan.
 Memepermudah jika ada pergantian personel pada suatu posisi karena sudah ada
proses yang pasti.
 Mempermudah pencatatan. Terutama jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas
barang.
 Memepermudah proses administrasi jika proses ini berkaitan dengan lalu lintas
barang.
 Jika Prosedur dan Instruksi Kerja ini berkaitan dengan aktifitas di lapangan dapat
membantu mengurangi resiko kecelakaan kerja.
f. Tujuan Identifikasi Aspek dan Evaluasi Dampak Lingkungan dan K3 :
 Identifikasi Aspek yang dapat mempengaruhi Lingkungan dan K3.
 Mengetahui dampak yang timbul.
 Kondisi Operasi yang terjadi.
 Identifikasi tingkat kemungkinan resiko.
o Frekuensi.
o Dampak.
o Sistem Perlindungan.
 Identifikasi tingkat keparahan resiko.
o Cedera pada manusia.
o Dampak Lingkungan.
g. Tujuan dari penerapan Sistem Manajemen seperti 5K2S, QCC dan SS adalah :
 Meningkatkan Produktifitas Kerja.
 Menciptakan Lingkungan Kerja yang lebih nyaman.
 Membuat karyawan merasa memiliki perusahaan mereka. Karena dengan SS dan
mereka merasa dilibatkan dalam pembangunan perusahaan.
 Mendekatkan hubungan antara karyawan dan manajemen perusahaan.
 Memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk membantu menangani masalah
pekerja.

Anda mungkin juga menyukai