Anda di halaman 1dari 1

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, benda asing yang masuk tubuh satwa akan mebahayakan
nyawanya. Jadi, pengambilan benda asing pada buaya perlu dilakukan dan perlu handling dan
restrain secara hati-hati dan memiliki pengetahuan yang matang. Kemudian setalah ter handling
dengan baik langsung dilakukan tahap persiapan . Tahap persiapan meliputi persiapan pasien,
Tindakan pre anastesi, persiapan peralatan bedah dan prsiapan sebelum pembedahan. Pada
persiapan pasien posis pasien harus cocok pada spesies dan prosedur. Sedangkn untuk persiapan
pada hewan reptile hendaknya mencakup pemeriksaan fisik preanatesi dan dalambeberapa kasus
perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostic yang lengkap. Subjek reptile perlu diberikan
premedikasi yang tepat dan dianjurkan diberikan preemtive analgesia. Pada tahap sterilisasi
hewan bisa dilakukan melalui proses Cliping (pencukuran) rambut pada kulit dan draping yang
berguna untuk mencegah kontaminasi yang tejadi . Hewan buaya yang telah direstrain dengan
kondisi stabil dan siap untuk dioperasi, makan selanjutnya mempersiapkan site operasi.
Pengerjaan sterilisasi hewan ini dikerjakan di ruang persiapan operasi. Sedangkan pada steriliasi
ruang operasi juga merupakan tahapan yang penting dalam proses operasi. Earle H Spaulding
telah mengembangkan klasifikasi Spaulding yang menjadi standart dalam praktek. Terdapat tiga
klasifikasi yaitu kritis, semi kritis dan non kritis. Pada tahap ini juga harus mengetahui syarat dan
teknik saat melakukan sterilisasi ruang operasi.
3.2 Saran
Dalam proses operasi perlu diperhatikan tentang tahapan persiapa dan sterilisasi alat yang
digunakan serta ruangan yang steril sehingga meminimalisir adanya kontaminasi saat melakukan
operasi. Dengan memperhatikan setiap langkah yang dilakukan selama operasi akan
mepermudah jalannya operasi .

Anda mungkin juga menyukai