Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS TENTANG PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR TINJAUAN DARI

SEGI HUKUM ISLAM, UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG


PERKAWINAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK

PENULISAN HUKUM

(PROPOSAL PRA SKRIPSI)

Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Persyaratan

Disusun Oleh :

AULIA MUMTAHANAH

010118107

Bagian Hukum Keperdataan Dan Hukum Acara Perdata

Konsentrasi Hukum Perdata

DI BAWAH BIMBINGAN :

AJENG

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada kita semua
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “ANALISIS TENTANG
PERKAWINAN ANAK DI BAWAH UMUR TINJAUAN DARI SEGI HUKUM ISLAM,
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK”
Laporan proposal pra skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir
semester di Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Pakuan, Bogor.

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal pra skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir.Tri Widjaja, M.Eng., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
2. Bapak Prof. Ir. Renanto, MS., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing dan Kepala
Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses, Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS,
atas bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.
3. Bapak Ir. Musfil A.S., M.Eng.Sc, dan Bapak Prof. Dr. Ir. Ali Altway, M.Sc., atas
bimbingan, saran, dan motivasi yang diberikan.
4. Ibu Dr. Widiyastuti, S.T., M.T., selaku Koordinator Tugas Akhir dan Skripsi Jurusan
Teknik Kimia FTI – ITS Surabaya.
5. Segenap Dosen Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS Surabaya yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis.
6. Kakak-kakak S2 dan Ibu S3 laboratorium perancangan dan pengendalian proses
Teknik Kimia atas saran dan bantuannya.
7. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang yang selalu
tercurah selama ini.
8. Keluarga besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), khususnya teman-teman
seperjuangan kami di Laboratorium Perancangan dan Pengendalian Proses Jurusan
Teknik Kimia FTI-ITS, atas semua dukungan, semangat, serta kerjasamanya.
9. Seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS yang telah memberikan
dukungan moril kepada penulis.

Kami menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya
laporan proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amiin.

                                                                                 Bogor, Desember 2018

                                                                                          Peneliti


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling sempurna dan diciptakan
dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Di samping itu secara bersamaan, manusia
sebagaimana yang disebutkan oleh Aristoteles, adalah juga makhluk sosial (zoon
politicon) yang secara fitrah memang memiliki kebutuhan untuk senantiasa
berinteraksi dengan lingkungannyadan berintegrasi dengan kelompok sosial lainnya
dalam masyarakat.

Sejak manusia pertama (Adam dan Hawa) ada, fitrah manusia untuk
melestarikan jenisnya sendiri, untuk memperoleh keturunan atau dengan bahasa lain,
untuk berhubungan seksual, senantiasa diatur oleh hukum. Dan hubungan seksual
antara pria dan wanita yang mendapatkan legalitas baik secara hukum negara maupun
agama hanyalah hubungan seksual yang dilakukan dalam bingkai perkawinan.

Akan tetapi, perlu juga bahwasanya perkawinan memiliki hubungan yang erat
dengan masalah kependudukan. Diketahui batas umur yang rendah bagi seorang
wanita untuk kawin, mengakibatkan laju kelahiran yang jauh lebih tinggi dan sering
kali menunjukan kehidupan perkawinan yang kurang harmonis dibandingkan
kehidupan perkawinan pada usia dewasa. Berhubungan dengan itulah, maka Undang-
Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan menentukan batas umur untuk nikah
baik bagi pria maupun bagi wanita.

Pencegahan pernikahan di usia muda seagaimana ketentuan pada Pasal 7 ayat


(1) Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan, dimaksudkan karena
perkawinan di usia muda kurang bisa memberikan jaminan kebahagiaan, sehingga tak
jarang didapati suatu perkawinan yang berakhir dengan perceraian.

Permasalahan seperti di atas jelas tidak sesuai dengan tujuan perkawinan


menurut Pasal 1 Undang-Undang Perkawinan yang menentukan :

Anda mungkin juga menyukai