Anda di halaman 1dari 4

(PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR)

Identitas Mahasiswa

Nama : Novi Rahmawati

NPM : 181434034

Semester : 6

Kelas :A

Pendahuluan

UU no 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikannasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang berimandan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab jawab.PP
Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Pasal 17Ayat (3)
menyebutkan bahwa pendidikan dasar, bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang (Sebuah) beriman dan bertakwa kepadaTuhan
Yang Maha Esa; (b) berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur; (b) berilmu, cakap, Kritis,kreatif,
dan inovatif; (c) sehat, mandiri, dan percaya diri; (d) toleran, peka sosial, demokratis, dan
bertanggungjawab. Berdasarkan hal tersebut, jelas bahwa tujuan pendidikan di setiap
jenjang,termasuk SD sangat terkait dengan Resep karakter peserta didik. Gerakan Nasional
Pendidikan Karakter yang secara intensif telah dimulai sejak tahun 2010sudah melahirkan sekolah-
sekolah rintisan yang mampu melaksanakan Resep karakter secara kontekstual sesuai dengan
potensi lingkungan setempat. Penguatan Pendidikan Karakter disekolah diharapkan dapat tarif
bakat, potensi dan talenta seluruh peserta didik. Lebih dari itu, pendidikan kita sebenarnya
melewatkan atau mengabaikan beberapa dimensi penting dalam pendidikan, yaitu olah raga
(kinestetik), olah rasa (seni) dan olah hati (etik dan rohani) (MuhajirEffendy, 2016). Apa yang
selama ini kita lakukan baru sebatas olah pikir yang menumbuhkan kecerdasan akademis. Olah
pikir ini permainan kata-kata belum dalam sampai kepada pengembangan berpikirtingkat tinggi,
melainkan baru pada pengembangan olah pikir tingkat rendah. Persoalan ini perludiatasi dengan
sinergi berkelanjutan antara pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat melalui penguatan
pendidikan karakter untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, berbudaya, dan berkarakter.
Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 mengeluarkan Rencana Aksi Nasional (RAN)
Pendidikan Karakter untuk mengembangkan rintisan di sekolah-sekolah seluruh Indonesiadengan
delapan belas (18) nilai karakter. Program ini didukung oleh Pemerintah Daerah, lembagaswadaya
masyarakat sehingga program pendidikan karakter bisa terlaksana dengan baik.Tujuan pendidikan
di SD, termasuk pengembangan karakter, dapat tercapai melalui pengembangan dan implementasi
Kurikulum 2013 yang mengacu pada Kompetensi Inti 1 ( KI1 ) dan Kompetensi Inti 2 ( KI 2 ). Di
dalam KI 1 ( Rohani ) dan KI 2 ( Sosial ) telah secara jelasdan dijabarkan standar kompetensi dan
materi yang harus disampaikan kepada peserta didik.Karakter sikap rohani dan sikap sosial juga
termasuk dalam materi yang harus di dandikuasai serta direalisasikan oleh peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari.Menurut Mochtar Buchori (2007), pendidikan karakter seharusnya
membawa peserta didikke pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan
akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata.Pendidikan karakter pada berhasil dapat diintegrasikan
dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang terkait dengan norma
atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dalam dengan
konteks kehidupan sehari-hari.Dengan demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya
pada tataran kognitif, tetapi tiang pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan
peserta didik sehari-hari dimasyarakat.

Tujuan

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan
di sekolah yang mengarah pada karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan
seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta
didik SD mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan
menginternalisasi sertamempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam perilaku sehari-hari.Pendidikan karakter pada tingkat pakaian mengarah pada budaya
sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-
simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya
sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, sebuah citra sekolah tersebut di mata masyarakat
luas.

Sasaran

Sasaran pendidikan karakter adalah seluruh warga sekolah ( siswa, pendidik kepala sekolah dan
Tenaga kependidikan ) terutama siswa. Melalui program ini diharapkan siswa memiliki keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kompetensi akademikyang utuh
dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budayaIndonesia.
Pada tatanan yang lebih luas, pendidikan karakter ini diharapkan menjadi budayasekolah.

Program Unggulan

1. Mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan


pendidikankarakter, yaitu nilai-nilai / perilaku yang perlu dikuasai, dan direalisasikan
peserta didikdalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, program pendidikan karakter
peserta didikdirealisasikan dalam tiga kelompok kegiatan, yaitu (Sebuah) terpadu dengan
pembelajaran padamata pelajaran; (b) terpadu dengan manajemen sekolah; dan (c) terpadu
melalui kegiatan pembinaan kesiswaan.
2. Mengembangkan materi pendidikan karakter untuk setiap jenis kegiatan di sekolah
3. Mengembangkan rancangan pelaksanaan setiap kegiatan di sekolah (tujuan, materi,
fasilitas, jadwal, pengajar / fasilitator, pendekatan pelaksanaan, evaluasi.

Metode Pelaksanaan

1. Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang ada di dalam struktur Kurikulum dan mata
pelajaran Muatan Lokal (Mulok) melalui kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler.Sebagai
kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler. Nilai-nilai utama PPK diintegrasikanke dalam
mata pelajaran sesuai topik utama nilai PPK yang akandikembangkan / dikuatkan pada sesi
pembelajaran tersebut dan sesuai denganhuruf mata pelajaran masing- masing-masing.
2. Mengimplementasikan PPK melalui kegiatan ekstrakurikuler yang ditetapkan olehsatuan
pendidikan. Pada kegiatan ekstrakurikuler, satuan pendidikan melakukan penguatan
kembali nilai-nilai karakter melalui menjadirbagai kegiatan. Kegiatan ekskul
dapatdilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan pihak lain / lembaga yang
relevan,seperti PMI, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan, museum, rumah
budaya, dan lain- lain, sesuai dengan kebutuhan dan kreativitas satuan pendidikan.
3. Kegiatan kebiasaan melalui budaya sekolah dibentuk dalam proses kegiatan rutin,spontan,
pengkondisian, dan keteladanan warga sekolah.

Indikator Keberhasilan

No Komponen 4 3 2 1

1. Menunjukkan sikap Percaya diri

2. Memanfaatan lingungan secara bertanggung jawab

3. Memahami elebihan dan kekurangan diri

Daftar Pustaka

1. https://www.academia.edu/37774620/PROGRAM_PENDIDIKAN_KARAKTER

Instrumen Keberhasilan Program

1. Angket

2. Obsevasi

Anda mungkin juga menyukai