Anda di halaman 1dari 10

“ Benang Putih ”

Persahabatan antara Lisa , Jiso, Rose, dan Jennie persahabatan mereka dari pertemuan
mereka di SMA Negeri 1 ambon . Pada awalnya mereka tidak saling kenal tetapi setelah
berbincang-bincang akhirnya mereka pun saling kenal satu sama lainnya. Persahabatan
mereka berlangsung sangat lama.

Pada suatu hari, persahabatan antara Lisa, Jiso, Rose, dan Jennie dilanda badai yang ingin
menghancurkan pesahabatan antar mereka , tetapi mereka tidak akan terpisah karena
mereka selalu bersama dan saling mempercayai satu sama lainnya. Di SMAN 1 Ambon ada
tiga orang anak yang selalu iri terhadap apa yang dilakukan salah satu dari mereka yaitu
Lisa . Tiga orang tersebut adalah stevany ,jeklin , dan anastasya . Mereka selalu mencari
cara untuk membuat ulah kepada Lisa, karena dia selalu dipuji oleh banyak orang di
sekolahnya karena kepintarannya . Itulah yang membuat jeklin merasa iri kepadanya.

Pada pagi hari di SMAN 1 Ambon , bel masuk kelas telah berbunyi saatnya mereka semua
masuk kelas dan menerima pelajaran. Pada saat Lisa ingin masuk kelasnya , jeklin, stevany
dan anastasya mencegahnya untuk masuk kelas.

“Guys… ada Dhea ni” Ujar Jeklin sambil berdiri mencegat lisa di depan pintu kelas.
“Maaf jeklin, aku harus masuk kelas” Jawab Lisa dengan sabar.
“Kenapa harus buru-buru coba ? kamu bisa kan masuk kelas nanti saja ?”.
“Iya, tapi sebentar lagi kan pelajaran akan dimulai jeklin ”.

Kemudian jiso , Rose , dan Jennie yang merupakan sahabat lisa melihat apa yang sedang
dilakukan jeklin dan kedua sahabatnya kepada Lisa. Mereka pun segera bergegas keluar
kelas untuk menolong Lisa dari cegahan Jeklin .
“Apa apaan sih kalian ini lisa itu ingin masuk kelas kenapa kalian malah mencegahnya sih
?” Tanya Rose dengan wajah marah.
“Lisa aja nggak marah. kenapa kamu yang marah ??” Tanya balik Jeklin .
“Ya iyalah aku marah, karena lisa itukan sahabat kita ”.

Pada saat itu lisa berusaha untuk membuat rose menjadi tenang.
“Udah stop. Kenapa sih kalian malah bertengkar? Kita ke sini untuk belajar bukan
bertengkar kayak gini. Dan kamu Jeklin (sambil memandangnya), kenapa kamu nggak
pernah berhenti untuk mengganggu aku atau sahabat sahabatku?. Please… don’t disturb
me and my friends” Ucap Dhea.
Saat itu pula Jeklin, stevany dan anastasya hanya bisa terpaku diam dan mendengarkan
perkataan Lisa tersebut karena mereka kehabisan kata-kata. Kemudian Lisa , Jiso, Rose,
dan Jennie masuk ke kelas dan duduk di bangku mereka masing-masing.

Teng… Teng … Teng … Bel berbunyi tanda istirahat, saatnya mereka pergi ke kantin untuk
membeli makanan. Pada saat Lisa dan ketiga sahabatnya duduk di kantin, Jeklin dan kedua
sahabatnya berusaha membuat rencana untuk Lisa.

“Jeklin , kamu harus melakukan sesuatu kepada Dhea karena kita udah dipermalukan di
depan anak – anak seperti tadi” Ujar Stevany .
“Apa yang dikatakan Stevany itu benar jeklin , mendingan kamu buat cara yang bikin Dhea
dipermalukan di depan umum karena dia udah mempermalukan kita di depan umum juga
seperti tadi” Sahut Anastasya .
“Cara apa lagi coba? Aku itu udah capek bikin cara, setiap aku membuat rencana aku selalu
saja gagal” Jawab Jeklin yang hampir kehilangan akal.
“Coba , kamu pikir dong jek ” Ucap stevany.

Beberapa saat kemudian Jeklin mempunyai cara untuk membuat Lisa dipermalukan di
depan umum.
“Aku tau apa yang harus aku lakukan kepadanya” Ucap Lyona sambil tersenyum dan
menganguk kepalanya .

Saat Lisa dan ketiga sahabatnya tersebut sedang asyik menikmati makan siangnya tiba-tiba
saja jeklin menumpahkan minuman ke baju Lisa dengan sengaja.
“Ups…sorry. I don’t see you in here” Ucap Jeklin setelah menumpahkan minumannya ke
baju Lisa dan tertawa.
“Apa apaan ini Jeklin , apa lagi yang kamu lakukan kepada Lisa ?” Tanya Jiso.
“Kamu pasti sengaja Lakukan ini kepada Lisa , iya kan?” Tanya Jennie .

“Kalau iya emangnya kenapa ini adalah balasan untuknya karena sudah mempermalukan
aku dan sahabat – sahabatku di dedapan umum”.
“Apa yang kamu lakuin kepada Lisa ini udah melewati batas. Dan kenapa kamu nggak
pernah ngelakuin ini ke kita sebagai sahabatnya ? Kenapa harus Lisa yang selalu kamu
jadiin sasarannya?” Tanya Rose .
“Lisa itu sangat lugu dan polos , nggak seperti kalian, Lisa juga udah menghancurkan
hidupku di mata orang lain dan karena kehadirannya di sekolah ini dia selalu dijadikan
nomor satu oleh semua orang. Semua orang juga nggak pernah berhenti untuk memujinya.
Apakah kamu tidak merasa apa yang kamu lakukan itu salah ???”
“Iya, semua yang kamu lakukan kepada Dhea itu salah. Kamu boleh ngelakuin apapun
kepada Lisa, tapi nggak gini juga kali Jeklin . Ini juga udah melewati batas kesabaran aku
akan melaporkan kejadian ini ke guru BK” Ucap Rose.
“Hentikan ini semua Sudahlah Rose, nggak usah melaporkan kejadian ini ke Guru BK. Lagi
pula kita juga nggak punya bukti untuk ngelaporin mereka ” Ujar Lisa yang berusaha
mencegah Rose untuk pergi ke Guru BK.
“Kata siapa kita nggak punya bukti Lisa . Semua orang melihat pertengkaran ini dan mereka
lah yang akan menjadi bukti dan saksi dari kejadian ini” Ucap Rose.
“Iya tapi sudahlah nggak usah membesar besarkan masalah ini apa lagi membawa masalah
ini ke Guru BK. Lagi pula ini masalah kecil dan kita bisa menyelesaikannya sendiri tanpa
bantuan dari Guru BK”.
“Tapi…”
“Udahlah lebih baik kita pergi dari sini” Ucap Lisa dengan menyeret tangan Rose dan
mengajaknya pergi dari kantin.

Setelah itu Lisa dan ketiga sahabatnya itu pergi ke kamar mandi untuk ganti pakaian yang
telah basah karena tertumpah minuman. Setelah mereka keluar dari kamar mandi, mereka
melihat papan pengumuman yang isinya “Akan Diadakan Lomba Puisi Antar Siswa” Rose ,
Jiso dan Jennie. membujuk Lisa untuk mengikuti Lomba tersebut .
“Lisa ini kesempatan kamu untuk membuat puisi lebih baik dari tahun kemarin” Ujar Jiso .
“Iya Lisa , mungkin kali ini kamu bisa menang” Sahut Jennie .
“Sepertinya kali ini aku tidak akan mengikuti lomba puisi deh. Karena aku ingin memberi
kesempatan kepada siswa yang lainnya” Jawab Lisa .

“Ayolah Lisa kamu harus ikut demi kita, please....” Bujuk Rose .
“Iya Lisa jika kamu perlu bantuan kami siap kok membantumu” Sahut Jiso.
Akhirnya Lisa pun dapat dibujuk oleh sahabat sahabatnya dan mengikuti lomba tersebut .

Bel pulang telah berbunyi, saatnya mereka pulang. Di jalan Lisa merasa sakit kepala.
“Lisa ,Kamu baik – baik saja ?” Tanya Jennie .
“Iya aku baik baik aja kok” Jawab Lisa .
“Bener kamu baik baik saja?” Tanya sekali lagi oleh Rose .
“Iya. Lebih baik kita pulang, agar aku bisa istirahat” Jawab Lisa.
Kemudian mereka pun pulang. Sesampainya di rumah Dhea pun meluangkan waktunya
untuk membuat sebuah puisi dari curahan hatinya yang berjudul “TEMAN SEJATI ”. Setelah
puisi tersebut telah selesai, tiba-tiba kepala Lisa sakit lagi. Dia pun berusaha pergi ke rumah
sakit untuk periksa dan menemui dokter yang dulu telah merawat dan mengobatinya.

Sesampai di rumah sakit, dia pun bertemu langsung dengan dokter Jungkok yang dulu
merawat dan mengobatinya. Dia pun berbincang-bincang dengannya.
“Saya Lisa , pasien yang dulu pernah anda rawat. Saya kesini untuk mencari tau tentang
penyakit saya” Ucap Lisa kepada dokter jungkok .
“Penyakit apa?” Tanya dokter Jungkok.
“Penyakit yang mungkin serius. Saya mau bertanya. Penyakit yang saya derita dulu, apa
sekarang benar-benar sembuh?”.
“Kenapa kamu bertanya seperti itu?. Apa ada masalah?”.
“Iya ada dok Maka dari itu saya bertanya kepada anda”.
“Baiklah tunggu sebentar, saya akan mengambil berkasnya dulu”.

Setelah beberapa menit dokter Jungkok datang dengan membawa berkasnya.


“Di dalam berkas ini tertulis bahwa penyakit yang kamu derita hanyalah kemungkinan dapat
sembuh dan dapat juga kembali lagi” Jelas dokter Jungkok kepada Lisa .
Lisa pun tiba-tiba pergi meninggalkan dokter Jungkok. Hari itulah Lisa merasa sedih dan
putus asa dengan apa yang dideritanya.

Pada pagi hari yang cerah , lisa berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah tiba-tiba
Lisa dikejutkan oleh ketiga sahabatnya tersebut. Mereka pun berbincang bincang mengenai
puisi yang telah dibuat oleh Lisa kemarin . Mereka juga membacanya hingga akhirnya
mereka pun jadi terharu atas puisi tersebut.
“Lisa , puisi kamu indah banget” Ujar Jennie.
“Iya Lisa, kita jadi terharu akan puisi ini” Sahut Rose .
“Apa kita akan selalu seperti itu untuk selamanya?” Tanya Jiso .
“Iya,” Jawab Lisa dengan singkat.
Mereka pun saling berpelukan dengan erat. Setelah itu mereka pun menempelkan puisi
tersebut di papan pengumuman.

1 jam sebelum pengumuman tentang pemenang lomba puisi, Rose, Jiso dan Jennie sibuk
untuk merias Lisa agar kelihatan lebih sempurna dihadapan semua orang saat menerima
hadiah pemenang lomba puisi.
“Lisa, ayo kesini Aku akan merias diri kamu agar lebih sempurna di hadapan semua orang
saat kamu menerima hadiah pemenang lomba puisi” Ajak Jiso .
“Tapi kan belum tentu aku pemenangnya” Jawab Lisa .
“Lisa aku yakin hari ini kamu pasti menang” Ucap Jiso.
“Tapi,”
“Udahlah. Biarkan kita merias kamu sesempurna mungkin, lagi pula kita nggak pernah
merias kamu. Mungkin juga satu atau dua kali kita merias kamu” Ucap Jennie.
Lisa hanya tersenyum melihat sahabat sahabatnya walaupun ia merasa kesakitan .

Saat Jiso menyisir rambut Lisa, rambut yang dia sisir banyak yang rontok. Dia pun
menanyakannya pada Lisa.
“Lisa, kenapa rambut kamu banyak yang rontok?” Tanya Jiso dengan panik.
“Mungkin aku kurang merawat rambutku, jadi banyak yang rontok deh” Jawab Lisa
walaupun berbohong .
“Lisa, kelihatannya kamu pucat deh. Apa kamu sakit?” Tanya Rose .
“Nggak kok, aku nggak sakit. Udah deh kalian itu nggak usah mikirin aku, karena aku baik
baik aja kok”
Rose, jiso dan Jennie tidak mempermasalahkan apa yang telah dikatakan oleh Lisa.

Bel masuk telah berbunyi saatnya para siswa dan siswi SMAN 1 Ambon berkumpul di
halaman sekolah untuk menyaksikan siapa pemenang lomba puisi. Pada saat kepala
sekolah membacakan pemenang dari lomba puisi adalah Lisa, disitulah hati Lisa dan ketiga
sahabatnya merasa senang. Lisa pun diundang ke atas panggung untuk menerima hadiah
dari kepala sekolah. Pada saat Lisa menerima hadiah, tiba-tiba dia jatuh dan tergeletak di
lantai. Dia pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Saat berada di rumah sakit, disitulah Rose , jiso dan jennie mengetahui bahwa
Lisamenderita penyakit leukemia.
“Lisa , kenapa kamu nggak bilang ke kita kalau kamu menderita penyakit leukemia?” Tanya
Rose sambil meneteskan air matanya.
“Aku tidak ingin membuat kalian sedih karena aku”.
“Lisa , kata dokter kamu nggak lama lagi tinggal di dunia ini” Kata Jennie .
“Jika seperti itu persahabatan kita akan berakhir bukan ?” Tanya Jiso sambil menangis .
“Selama aku masih ada di hati kalian, persahabatan kita masih belum berakhir” ujar Lisa
kepada ketiga sahabatnya itu .
“Tapi, kita tidak dapat melihat wajah cantikmu lagi bukan?” Tanya Rose .
“Selama kalian masih mengingat wajahku persahabatan kita masih belum berakhir”.
“Kamu pernah menulis isi hatimu ke dalam puisi yang mengungkapkan bahwa “sahabat
selalu bersama hingga akhir, mereka saling percaya, tak peduli terpisah atau saat bersama,
mereka tidak akan pergi dari sisimu, mereka selalu ada di sana, mereka menolong saat kau
jatuh” kamu bilang kita akan seperti itu untuk selamanya” Ucap rose .
“Aku kira, kita akan seperti itu selamanya, tapi takdir telah berkata lain”.
Rose , Jiso dan Jennie pun menangis karena mendengar perkataan dari Lisa .
Hari sudah semakin larut. Saatnya Rose, Jiso dan Jennie untuk pulang dan meninggalkan
Lisa di rumah sakit. Sebelum pulang, tak lupa mereka untuk memberikan semangat kepada
Lisa dalam menjalani pengobatannya.Matahari mulai muncul dari ufuk timur Rose , Jiso dan
Jennie pergi ke sekolah. Sesampainya di sekolah, mereka pun langsung masuk ke kelas. Di
kelas mereka merasa kesepian tanpa Lisa di sisi mereka.
“Tanpa Lisa di sini, suasananya jadi sepi” Ujar Jiso .
“Iya. Apalagi sebentar lagi kita akan ditinggalkan Lisa untuk selama lamanya” Sahut Jennie .

“jangan bicara seperti itu jennie kita harus memberikan semangat untuk lisa supaya dia bisa
sembuh dan kembali bersama - sama kita lagi ,” sahut Rose
Rose memotong pembicaraannya karena tiba-tiba ibu Mina datang untuk mencari sahabat
Lisa dan memberitahu tentang kabar duka.
“Apa saya bisa bertemu dengan Rose , Jiso dan Jennie?” Tanya ibu Mina.
“Iya bu, kami ada di sini. Ada apa ibu memanggil kami?” Tanya rose.
“Ibu ke sini mau memberitahu kabar duka kepada kalian bahwa sahabat kalian yang
bernama Lisa telah menghembuskan nafas terakhirnya” Kabar duka untuk Rose , Jiso dan
Jennie.
Mereka pun langsung menuju rumah sakit. Disaat itu jeklin mengetahui bahwa Lisa telah
menghembuskan nafas terakhirnya. Dia pun meneteskan air mata pertamanya untuk Lisa.
Setelah itu dia juga mengikuti Rose dan kedua sahabatnya ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Jeklin pun datang untuk meminta maaf kepada Rose dan
kedua sahabatnya atas perbuatannya selama ini.
“Kalian yang sabar ya. Aku turut berduka cita atas kepergian Lisa ” UcapJeklin .
“Kenapa?. Bukankah selama ini kau menyakitinya?” Tanya Rose sambil menangis .
“Iya. Aku memang pernah menyakitinya, tapi hari ini aku sadar bahwa apa yang selama ini
aku lakukan kepadanya, semua itu perbuatan salah. Aku sungguh minta maaf kepada
kalian. Aku sangat menyesalinya”.
“Tidak ada kata maaf untukmu , karena tak ada gunanya lagi kau meminta maaf kepada
kami. Kini kami telah kehilangan Lisa untuk selamanya” Ucap Jiso .
“Dan persahabatan kami dengan Lisa telah berakhir untuk selamanya” Sahut Jennie .
“Apakah ini yang selama ini kau inginkan?” Tanya Jiso sambil menangisi kepergian
sahabatnya .
“Tidak,” Jawab Jeklin dengan singkat.

Rose , Jiso dan Jennie langsung pergi meninggalkan Jeklin yang sedang menyesali
perbuatannya. Mereka pun pergi menuju pemakaman Lisa. Lisa pun dimakamkan di
samping makam kedua orangtuanya. Pada hari itu juga persahabatan terakhir mereka
bersama Lisa.
BENANG PUTIH
El SALLY .D. LATUE

~Biodata Penulis~

Nama : El sally .D. Latue


TTL : Ambon , 28 oktober 2002
Sekolah : SMA Negeri 1 Ambon
Hobby : Membaca buku menonton tv dan memasak
Makanan kesukaan : Nasi goreng , pizza dan bakso
Minuman kesukaan : Lemon tea dan mocha float, .
Media sosial : Instagram : putri_latue_
Kaidah kebahasaan :
1. Menggunakan kalimat bermakna lampau : Yang dulu
“Saya Lisa , pasien yang dulu pernah anda rawat. Saya kesini untuk mencari tau
tentang penyakit saya” Ucap Lisa kepada dokter jungkok .
2. Menggunakan kata kerja menggambarkan suatu peristiwa ang terjadi : merawat
Mungkin aku kurang merawat rambutku, jadi banyak yang rontok deh” Jawab Lisa
walaupun berbohong .
3. Menggunakan banyak dialog :
“sahabat selalu bersama hingga akhir, mereka saling percaya, tak peduli terpisah
atau saat bersama, mereka tidak akan pergi dari sisimu, mereka selalu ada di sana,
mereka menolong saat kau jatuh” kamu bilang kita akan seperti itu untuk selamanya”
4. Menggunakan kata sifat untuk mengambarkan tempat :
Pada saat Lisa menerima hadiah, tiba-tiba dia jatuh dan tergeletak di lantai. Dia pun
langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
5. Menggunakan kata urutan waktu :
Beberapa saat kemudian Jeklin mempunyai cara untuk membuat Lisa dipermalukan
di depan umum.

Anda mungkin juga menyukai