Anda di halaman 1dari 2

Menyeimbangkan Kebebasan dengan Kendali dari Orang Tua, Seberapa Perlu

kah ?

Kita telah melihat bahwa orang tua memainkan peran yang penting di dalam
perkembangan remaja (Colins dan Laursen, 2004), Meskipun remaja beranjak ke arah
kemandiran, mereka masih perlu menjalin relasi dengan keluarganya (Hair, dkk, 2008)
Pembentukan remaja bertujuan mengenai masa depan sudah dimulai ketika individu
mencapai tahap remaja awal di mana ia mulai membentuk kemampuan untuk merencanakan
sesuatu di masa depan. Menurut Santrock (2003) batasan usia remaja dibagi menjadi 10-12
tahun, 13-17 tahun dan 18-21 tahun. Perencanaan masa depan seperti pendidikan, karir,
pernikahan mulai muncul dalam pemikiran individu ketika ia mencapai usia 10-11 tahun
(Nurmi, 1991).

Sebagat contoh, National Longitudinal Study mengenai kesehatan remaja yang melibatkan
lebih dari 13.000 remaja menemukan bahwa remaja yang tidak makan malam bersarna orang
miamya minimal lima hari per-minggu, secara dramatis memperihatkan peningkatan jumlah
dalam hal merokok, minum, menggunakan marijuana, terlibat dalam perkelahian, dan
melakukan aktivitas seksual (Council of Economic Advisors, 2000)

Dengan adanya dukungan orang tua atas keputusan dan rencana yang disusun oleh remaja
dapat tercermin dari berbagai perlakuan yang diberikan oleh orang tua kepada anak mereka.
Misalnya saja, memberikan masukan-masukan mengenai pilihan mana yang terbaik, serta
mengawasi segala usaha yang dilakukan oleh anaknya dalam meraih pendidikan yang telah
dipilihnya di masa depan. Untuk menunjukan penghargaan kepada anak, orang tua dapat
memberikan kepercayaan kepada anak mereka untuk memilih bidang studi yang mereka
sukai setelah lulus SMA/SMK.

Nurmi (1994) mengungkapkan 2 faktor utama yang mempengaruhi orientasi masa depan,
yaitu faktor individual dan faktor kontekstual. Pertama adalah faktor individual. Orientasi
masa depan merupakan suatu proses yang berlangsung di dalam sistem kognisi remaja.
Menurut Nurmi (1994), faktor-faktor psikologis mempengaruhi perkembangan orientasi masa
depan. Seperti halnya peningkatan kemampuan kognitif mempengaruhi kemampuan remaja
untuk menentukan tujuan, menyusun rencana dan mencari jalan yang paling efektif untuk
mencapai tujuan tersebut ataupun mencari alternatif lain jika perencanaan tersebut mengalami
perubahan. Kedua adalah faktor kontekstual. Remaja tidak dapat dipisahkan dari
lingkungannya. Segala sesuatu yang diterima remaja dari lingkungan akan mempengaruhi
pengetahuan dan pandangan mereka ke masa depan. Kesempatan yang diberikan lingkungan
akan mempengaruhi wawasan pengetahuan remaja yang berperan dalam perkembangan
orientasi masa depan. Lingkungan khusus di mana remaja tinggal juga berpengaruh terhadap
perkembangan pemikiran remaja kearah masa depan.

Orang tua memegang peranan penting melalui relasi yang diterapkan pada anak mereka
dalam proses menentukan keberhasilan pembentukan orientasi masa depan. Orang tua
mempengaruhi orientasi masa depan anak mereka dalam 3 hal, pertama, standar normatif
yang ditetapkan orang tua mempengaruhi minat, penilaian dan cita-cita remaja (Conger 1975;
dalam Nurmi 1994). Kedua, contoh yang diberikan orang tua dalam menyelesaikan tugas
perkembangan membuat remaja cenderung melakukan tindakan yang sama dalam
menyelesaikan tugas perkembangannya. Ketiga, atribusi kausal yang dikembangkan orang
tua membuat remaja memiliki atribusi yang sama.
Dengan demikian Remaja yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan dari orang
tuanya akan mengembangkan rasa percaya dan sikap yang positif terhadap masa depan,
percaya akan keberhasilan yang dicapainya, serta lebih termotivasi untuk mencapai tujuan
yang telah dirumuskan. Sebaliknya, remaja yang kurang mendapat dukungan dari orang tua,
akan tumbuh menjadi individu yang kurang optimis, kurang memiliki harapan tentang masa
depan, kurang percaya atas kemampuan mereka dalam merencanakan masa depan, dan
memiliki pemikiranya yang kurang sistematis dan terarah.

Anda mungkin juga menyukai

  • Materi Depresi
    Materi Depresi
    Dokumen5 halaman
    Materi Depresi
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • Materi Depresi
    Materi Depresi
    Dokumen5 halaman
    Materi Depresi
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kwu
    Proposal Kwu
    Dokumen9 halaman
    Proposal Kwu
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • Final Filsafat
    Final Filsafat
    Dokumen3 halaman
    Final Filsafat
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • Refleksi Puput
    Refleksi Puput
    Dokumen3 halaman
    Refleksi Puput
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kwu
    Proposal Kwu
    Dokumen9 halaman
    Proposal Kwu
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • Gagasan Kreatif
    Gagasan Kreatif
    Dokumen6 halaman
    Gagasan Kreatif
    Puput Nurma Indah
    Belum ada peringkat
  • 47 87 1 SM
    47 87 1 SM
    Dokumen29 halaman
    47 87 1 SM
    Rezy Arina Putri
    Belum ada peringkat