Anda di halaman 1dari 3

METODE PERSIDANGAN

(Sumarni)
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan dan aturan-aturan yang
jelas. Keputusan dari persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum
diadakan perubahan. Keputusan ini sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju
maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan.

A. Unsur-unsur persidangan:
1. Presidium sidang
a. Presidium sidang dipilih dari dan oleh peserta melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh
Panitia Pengarah (Steering Committee).
b. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya sidang seperti aturan
yang disepakati bersama.
c. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan.
2. Peserta sidang
a. Peserta sidang ditentukan berdasarkan tata tertib yang telah di sepakati
b. Peserta sidang biasanya tediri dari peserta aktif, pasif dan peninjau
c. Hak dan kewajiban peserta:
1) Hak Peserta Penuh
a) Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan pendapat,
mengajukan usulan kepada pimpinan sidang, baik secara lisan maupun
secara tulisan.
b) Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan
keputusan.
c) Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan dalam proses
pemilihan.
d) Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
2) Hak Peserta Peninjau.
a) Hak yang dimiliki oleh peserta peninjau hanyalah hak bicara
3) Kewajiban peserta penuh dan peninjau
a) Menaati tata tertib persidangan/permusyawaratan.
b) Menjaga ketenangan persidangan.
c) Berpartisipasi dalam mencari penyelesaian permasalahan yang di bicarakan dan ikut serta ikut
menyumbang buah fikiran yang positif dan bermanfaat
3. Notulen siding
a. Notulen sidang bertugas untuk mencatat segala sesuatu yang terjadi pada rapat.
b. Notulen sidang dipilih dari dan oleh peserta melalui Sidang Pleno yang dipandu
oleh Panitia Pengarah (Steering Committee).
4. Tata Tertib
Tata tertib persidangan merupakan hasil kesepakatan seluruh peserta pada saat sidang
dengan memperhatikan aturan umum organisasi dan nilai-nilai universal dalam masyarakat.
5. Sanksi
Peserta yang tidak memenuhi persyaratan dan kewajiban yang ditentukan dalam tata
tertib persidangan akan dikenakan sanksi dengan mempertimbangkan saran dan usulan peserta

B. Istilah-istilah dalam Persidangan


1. Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat kendala tekhnis atau
prinsip.
2. Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan lobying, dikarenakan
sulitnya mencapai kesepakatan antarpeserta sidang yang berseteru.
3. Lobying, yaitu proses diskusi antarpeserta sidang di luar pengaturan pimpinan sidang.
4. Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi
antara peserta sidang yang lain.
5. Voting, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak setelah jalan
musyawarah mengalami kebuntuan.
6. Deadlock, adalah kondisi dimana musyawarah tidak menemukan kata sepakat.
7. Walkout, yaitu saat dimana peserta sidang keluar ruangan dengan alasan tidak menyetujui
keputusan sidang.
8. Quorum, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar keputusan dapat dianggap sah.
9. Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
10. Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah dibukukan (tertulis).
11. Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan sidang.
12. PK/Peninjauan Kemballi, yaitu me-review keputusan yang telah disepakati untuk
melakukan perbaikan atau perubahan.
13. Opsi, yaitu usulan/pendapat yang dikemukakan oleh peserta sidang untuk mendapatkan
suatu keputusan.
14. Afirmasi, adalah pendapat yang di sampaikan oleh peserta sidang untuk memperkuat
pendapat yang telah di kemukakan sebelumnya.
15. Rasionalisai, adalah argumentasi yang dilontarkan oleh peserta untuk memberikan
penjelasan logis terhadap pendapatnya.
C. Jenis-Jenis Sidang

Ada beberapa jenis persidangan yang dikenal dalam setiap organisasi, yaitu:

1. Sidang Pleno
a. Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau;
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang;
c. Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
organisasi itu.
2. Sidang Komisi
a. Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing komisi;
b. Anggota masing-masing komisi adalah peserta penuh dan atau peserta
peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno;
c. Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu oleh Sekretaris
Sidang Komisi;
d. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi dalam komisi
tersebut;
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari komisi yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai