Nim :154012012038
MK :Pancasila
Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu (kata kerja) yang berarti
mendorong…dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama “urgent” yang memiliki arti (kata sifat)
dan dalam dalam bahasa indonesia “urgensi” (kata benda). Istilah Urgensi menunjuk pada
sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan..dengan demikian
mengandaikan ada suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti. Pengertian esensi: esensi
adalah inti/ hakikat. Bisa juga disebut sebagai ‘hal yang pokok’ dari sesuatu.
Esensi Pendidikan Pancasila
Prof. Dr. Nadiroh, M. Pd., seorang Guru Besar Pada Prodi PPKN FIS UNJ (Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Jakarta) mengtakan bahwa, Pembentukan Karakter Bangsa Sebagai Esensi
Pendidikan Kewarganegaraan. Beliau mengukuhkan hal tersebut lantaran fenomena dan fakta
empiris yang diberitakan di mass media akhir-akhir ini merupakan gambaran realita kehidupan
bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih mengalami krisis multidimensi. Jika keadaan ini
dibiarkan berlarut-larut, kita akan sulit mengejar ketertinggalan dalam upaya
mencapai Millenium Developments Goals (MDG’s), yaitu: (1) menghapuskan tingkat
kemiskinan dan kelaparan; (2) mencapai Pendidikan Dasar secara Universal (3) mendorong
kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan ; (4) mengurangi tingkat kematian anak; (6)
memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7) menjamin pembangunan berkelanjutan
dan pelestarian lingkungan; dan (8) mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
(United Nations Development Group, 2003).
Tujuan ini dapat tercapai jika didukung oleh masyarakat dan bangsa yang berkualitas atau SDM
Indonesia yang unggul. Untuk itulah peran pendidikan sangat penting, sebagaimana tersirat dan
tersurat dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman. Dalam pasal 3, dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Urgensi Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari
peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) berupaya mengantarkan warganegara
Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air;
menjadi warga negara demokratis yang berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin, dan
berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang tujuan bernegara
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. PPKN berkaitan dan berjalan seiring
dengan perjalanan pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Maka untuk ke
depannya, bangsa ini harus benar-benar berpedoman terhadap pancasila. Untuk dapat
mengentaskan kemiskinan, membasmi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), berbagai
bentuk kejahatan, dan lain sebagainya, keberadaan pancasila tetap harus dipertahankan. Karena
jika pancasila sudah diujung tanduk oleh ekses-ekses negatif, maka akan menjadi apa bangsa ini
kemudian.