Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN KOMUNITAS:


PENDIDIKAN KESEHATAN HIPERTENSI DAN LATIHAN FISIK

KELOMPOK 4:
FARIS ALBERT WENAS, S.KEP. 20014104022

SASKIA SUPIT, S.KEP. 20014104030

EGA PAAT, KEP. 20014104020

NENENG TRI AFRIANI, S.KEP 20014104028

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut American Heart Association (2017) hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah
sistolik diatas 130 mmHg dan tekanan darah diastolik 80 mmHg atau lebih. Hipertensi
diklasifikasikan menjadi beberapa derajat yaitu; hipertensi derajat 1 merupakan tekanan
darah sistolik 130 sampai 139 mmHg dan tekanan diastolik 80 sampai 89 mmHg. Hipertensi
derajat 2 merupakan tekanan sistolik ≥140 mmHg atau tekanan diastolik ≥ 90 mmHg.
Hipertensi urgensi merupakan tekanan sistolik >180 mmHg dan /atau >120 mmHg.
Hipertensi emergency merupakan keadaan tekanan sistolik >180 mmHg disertai kerusakan
organ dan/ atau tekanan diastolic > 120 mmHg disertai kerusakan organ.
Menurut Lemone et al., (2017) hipertensi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi
primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer atau dikenal sebagai hipertensi esensial
merupakan peningkatan tekanan darah sistemik yang persisten, derajat awal dari hipertensi
primer biasanya bersifat asimptomatik dan hanya di tandai oleh peningkatan tekanan darah.
Hipertensi sekunder adalah peningkatan tekanan darah yang disebabkan oleh proses
mendasar yang dapat diidentifikasi; penyakit ginjal merupakan penyebab paling umum dari
peningkatan tekanan darah pada hipertensi sekunder baik pada orang dewasa maupun pada
anak-anak.
Diseluruh dunia terdapat setidaknya 40% orang dewasa diatas 25 tahun didiagnosa dengan
hipertensi. Prevalensi hipertensi tertinggi berada di daerah Afrika dengan 46% orang dewasa
di atas 25 tahun; sedangkan pervalensi terendah berada di Amerika dengan 35% orang
dewasa di atas 25 tahun di diagnosa hipertensi (American Heart Association, 2017).
Prevalensi hipertensi pada penduduk berusia ≥18 tahun di Indonesia berkisar pada 8,4%,
dengan prevalensi tertinggi berada di Provinsi Sulawesi Utara dengan 13,2%. Berdasarkan
jenis kelamin pervalensi hipertensi pada perempuan berada pada angka 10,95% dan laki-
laki 5,74%. (Riset kesehatan dasar 2018). Peningkatan prevalensi hipertensi disebabkan oleh
pertumbuhan populasi, penuaan, dan perilaku berisiko seperti diet yang tidak sehat, kosumsi
alkohol, kurangnya aktifitas fisik, peningkatan berat badan dan stres. Hipertensi dapat
menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit pada pembuluh darah, gagal jantung,
stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan pada mata (Kushariyadi, 2011).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh kelompok, didapati penyakit hipertensi
merupakan jenis penyakit terbanyak yang dialami oleh kelompok usia dewasa di Jaga 4
Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara dengan prevalensi sebesar
40%. Berdasarkan data didapati kelompok usia dewasa yang menderita hipertensi hanya
33,7% penderita yang mengonsumsi obat anti hipertensi secara rutin, sebesar 66,7%
penderita hipertensi di Jaga 4 Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
tidak mengonsumsi obat anti hipertensi. Penderita hipertensi di jaga 4 Desa Warisa juga
didapati memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai hipertensi dengan prevalensi
sebesar 50%, dari total penderita. Dari segi sikap mengenai hipetensi didapati 58% penderita
hipertensi menunjukkan sikap yang negatif, sedangkan dari segi keterampilan mengenai
hipertensi didapati 50% penderita memiliki keterampilan yang buruk.
B. Tujuan Penulisan
Untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penatalaksanaan untuk dapat
meningkatkan baik dari segi pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang baik terhadap
kondisi penyakit hipertensi yang dialami, oleh karena itu kelompok tertatrik untuk dapat
memberikan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi serta latihan fisik untuk dapat
mengontrol tekanan darah dalam batas normal.
C. Masalah/Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh kelompok didapati masalah/diagnosis
keperawatan Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan.
D. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Penderita hipertensi di Jaga 4 Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Utara dapat memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik mengenai
hipertensi serta mampu mengontrol tekanan darah dalam batas normal.
2. Tujuan Khusus
a) Penderita hipertensi di jaga 4 Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara dapat memahami penyakit hipertensi.
b) Penderita hipertensi di jaga 4 Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara dapat memahami manajemen penyakit hipertensi.
c) Penderita hipertensi di jaga 4 Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara dapat mengontrol tekanan darah dengan latihan fisik rutin.
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN
A. Topik Kegiatan
Pendidikan Kesehatan mengenai Hipertensi dan Latihan Fisik untuk Mengontrol Tekanan
Darah.
B. Target
Kelompok usia dewasa penderita hipertensi di jaga 4 Desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara
C. Strategi Pelaksanaan
Strategi Metode Media
Tempat: Pendidikian Kesehatan: Slide
Balai Desa Warisa Ceramah dan diskusi
tanya/jawab

Hari/Tanggal:
Jumat, 30 Oktober 2020

Waktu:
30 menit
10:00-10:30 Wita
Tempat: Latihan Fisik: Poster dan Video
Balai Desa Warisa Bimbingan dan penyuluhan

Hari/Tanggal:
Selasa, 26 Oktober 2020

Waktu:
30 menit
10:00-10:30
BAB III
KRITERIA EVALUASI
A. Struktur
B. Proses
C. Hasil
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

American Heart Association. (2017). Hypertension Guideline: Author

Kushariyadi. (2011). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika

Riset Kesehatan Dasar. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit
Badan Penelitian dan Pengenmbangan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai