Anda di halaman 1dari 13

ANALISA KOMPOSISI KIMIA DAN AKTIFITAS ANTIOKSIDAN MINYAK BIJI

Nigella sativa L

Tugas Kimia Bahan Alam


Dosen pengampu : Prof Dr Partomuan Simandjutak, M.Sc

Disusun Oleh

Rochilin
(Obat Bahan Alam - 5420221086)

UNIVERSITAS PANCASILA

JAKARTA 2021

1
Pendahulaun
Jinten hitam dengan nama latin Nigella sativa L (NS). merupakan salah satu
obat tradisional yang sangat populer di Indonesia. Namun demikian, bahan baku
tanaman ini masih didatangkan dari luar negeri karena hingga saat ini belum bisa
dibudidayakaan di Indonesia. Di Timur Tengah,Jinten hitam populer dengan nama
habbatussauda. Di Eropa dan dunia internasional umumnya dikenal dengan nama
black seed atau black cumin atau coriander seed.
Tanaman ini tumbuh subur di kawasan Mediterania (Asia Barat), Asia Selatan,
Afrika dan sebagian Eropa. Biji Nigella sativa telah digunakan dalam pengobatan
tradisional pada sistem Unani, Ayurveda, Cina dan Arab dalam waktu yang cukup
lama. Ekstrak bijinya telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,1 antiradang,2
imunomodulator,3 antidiabetes,4 antipsoriasis,5 antihipertensi,6 dan antialergi.7
antivirus.8

Gambar 1 A Tanaman herba jinten hitam, B Biji jinten hitam


Biji Nigella sativa mengandung minyak tetap, minyak folatil, kuinon, alkaloid,
saponin, dan senyawa lainnya dalam jumlah kecil. Senyawa aktif yang paling
bertanggung jawab belum ditetapkan. Sepertinya beberapa senyawa bertanggung
jawab secara bersama-sama (sinergi) dalam suatu efek farmakologis dibanding
senyawa tunggal. Timoquinon (TQ) merupakan komponen utama minyak atsiri pada
Nigella sativa dan berdasarkan beberapa studi dianggap sebagai bahan aktif utama.
Senyawa lain seperti dithymoquinone,thymohydroquinone, timol, carvacrol, dan a-
hederin juga dilaporkan menghasilkan efek farmakologis pada uji praklinis. Metode

2
ekstraksi mempengaruhi komposisi kimia dan aktivitas farmakologis dari Nigella
sativa.
Belum ditemukan laporan yang menyebutkan profil lengkap senyawa kimia dari
Nigella sativa. Oleh karena itu, Dinagara et al (1) melakukan analisis komposisi kimia
minyak biji Nigella sativa dan aktifitas anti oksidannya.

Bahan dan Metode


Ekstraksi minyak biji:
Biji Nigella sativa ditumbuk lalu diekstraksi menggunakan heksana dalam
sebuah soxhlet selama 2 jam dan disimpan dalam botol kaca coklat/amber tertutup
pada suhu kamar.

Analisa Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (GC-MS):


Analisis GC-MS dilakukan dengan menggunakan Agilent MSD (5975B-inert XL
MSD) yang dilengkapi dengan referensi pustaka (NIST India); kolom DB-5MS (J&W
Scientific) cross-linked fused-silica capillary column (ketebalan 30 m × 0.25 mm × 0.25
µm), dilapisi dengan fenil-polimetilsiloksan 5%; suhu kolom, 80°C selama 0 menit, naik
menjadi 150°C pada 10°C/menit, kemudian 250°C pada 5°C/menit, kemudian naik
menjadi 270°C pada 20°C ditahan selama 6 menit. suhu injektor 270°C, mode injeksi,
split; rasio split 1:20; volume yang diinjeksikan, 2 µl minyak biji jinten hitamnya. Helium
digunakan sebagai pembawa; suhu antarmuka 270°C; kisaran massa akuisisi, m/z 55-
550. Senyawa minyak diidentifikasi dengan membandingkan indeks retensi (RI),
dengan pustaka NIST (National Institute of Standards and Technology India).

Uji Aktifitas Antioksidan:


Uji ABTS (2,2'-azino-bis (3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid):
Metode pewarnaan kation radikal ABTS didasarkan pada pengurangan radikal
ABTS •+ oleh antioksidan dari minyak esensial yang diuji. Tabung yang berisi ABTS
dan APS diinkubasi pada suhu kamar selama 16 jam. Sebanyak 20 µl berbagai
konsentrasi larutan uji 10 mM PBS pH 7.4 ditambahkan ke 230 µl larutan radikal ABTS
(0,238 mM). Nilai absorbansi dicatat segera pada 734 nm menggunakan
spektrofotometer shimadzu UV 1800.
Aktivitas ABTS (%) = [Acontrol - Asample/Acontrol] × 100

3
Uji DPPH (1, 1-difenil-2- picrylhydrazyl):
Aktivitas pembersihan radikal bebas minyak biji diukur dalam hal kemampuan
pembersihan radikal menggunakan radikal bebas stabil DPPH. Konsentrasl sampel
yang berbeda (10µl, 20µl, 30 µl, 40µl & 50µl) sampel diambil dan 50µl 0.659 mM DPPH
dilarutkan dalam larutan metanol ditambahkan menjadi satu dengan menggunakan air
suling ganda. Tabung diinkubasi pada suhu 25ºC selama 20 menit. Nilai absorbansi
dicatat pada 510nm menggunakan spektrofotometer shimadzu UV 1800. Prosedur
yang sama dilakukan untuk kontrol tanpa sampel.
Aktivitas Pembersihan DPPH (%) = [Acontrol - Asample/Acontrol] × 100

Uji Hidrogen Peroksida:


Sebanyak 0.6ml dari 40mM hidrogen peroksida dibuat menggunakan 50mM
buffer fosfat (pH 7.4). Konsentrasi yang berbeda (10µl, 20µl, 30 µl, 40μl & 50μl) sampel
ditambahkan ke larutan hidrogen peroksida. Tabung diinkubasi selama 10 menit. Nilai
absorbansi dicatat pada 230 nm menggunakan spektrofotometer shimadzu UV 1800.
Aktivitas pembersihan H2O2 (%) = [Kontrol -Sampel/Kontrol] × 100

Uji Pembersihan Nitrit Oksida (NO):


Konsentrasi sampel yang berbeda (10μl, 20μl, 30 μl, 40μl & 50μl) diambil dan
ditambahkan 50μl dari 10mM natrium nitroprusside yang dilarutkan dalam 0.5M buffer
fosfat (pH 7.4). Tabung diinkubasi di bawah lampu fluoresen pada suhu kamar selama
15 menit. Setelah masa inkubasi, 125 µl reagen Griess ditambahkan [Reagen Griess:
0,1% N-1-Naphthyl-ethylene diamine dilarutkan dalam air, 1% asam sulphanilic
dilarutkan dalam 5% asam orthophosphoric]. Tabung diinkubasi kembali pada suhu
kamar selama 10 menit. Nilai absorbansi dicatat pada 546nm menggunakan
spektrofotometer shimadzu UV 1800.

Uji Kapasitas Total Antioksidan:


Konsentrasi yang berbeda (10μl, 20μl, 30 μl, 40μl & 50μl) ekstrak diambil dan
1ml larutan reagen ditambahkan. [Larutan reagen: asam sulfat 0,6M, 28mM natrium
fosfat dan 4 mM amonium molibdat]. Tabung ditutup dan diinkubasi dalam blok termal
pada suhu 95ºC selama 90 menit. Setelah selang waktu, tabung didinginkan pada
suhu kamar. Absorbansi dicatat pada 695nm menggunakan spektrofotometer
shimadzu UV 1800.

4
Analisis Statistika:
Data hasil didokumentasikan sebagai mean ± standar deviasi (n = 3) dan
difokuskan pada analisis varian satu arah (ANOVA). Signifikansi perbedaan antara
mean ditentukan oleh uji multiple range Duncan (P <0,05) menggunakan perangkat
lunak statistik SPSS 17.0 (SPSS South-Asia Pvt Ltd, Bangalore).

Konstituen Kimia dari Nigella sativa:


Profil kimia GC-MS dari ekstrak heksana minyak biji jinten hitam mengandung
total 32 senyawa. Senyawa 9-eicosyne (63,04%) merupakan penyusun kimia yang
paling banyak ditemukan dalam minyak biji Nigella sativa. Konstituen kimia lain yang
ditemukan adalah asam linoleat (13,48%) diikuti oleh asam palmitat (9,68%), p-
cymene (2,54%) dan timokuinon (1,86%) dan cs-7-dodecen-1-yl asetat (1,11%) (Tabel
1). Kromatogram profil kimia GC-MS minyak biji NS disajikan pada Gambar 2.

Tabel 1: Profil konstituen kimia GC-MS dari minyak biji Nigella sativa

S.no. Retention Time Chemical Name Area %

1 2.016 2-Methylpentane 0.38

2 2.087 3-Methylpentane 0.39

3 2.414 Methylcyclopentane 0.88

4 2.761 Cyclohexane 0.52

4-methyl-1-(1-methylethyl),didehydro-
5 9.277 0.67
biocyclo[3.1.0]hexane

6 9.440 (+)-α-Pinene 0.62

7 10.349 Sabinene 0.38

8 10.441 (-)-β-Pinene 0.37

9 11.442 P-Cymene 2.54

10 11.503 (-)-Limonene 0.35

11 12.055 γ-Terpinene 0.39

12 12.719 β-Terpinene 0.26

13 13.127 4,6-Diamino-5-formamidopyrimidine 0.33

14 13.883 Phellandral 0.13

15 14.223 Terpinen-4-ol 0.24

5
16 15.292 Thymoquinone 1.86

17 16.171 P-Thymol 0.07

18 16.742 (+)-α-Longipinene 0.06

19 17.702 Longifolene 0.24

20 20.419 Paeonol 0.11

21 23.248 (R)-(+)-β-Citronellol 0.05

22 23.850 Myristic acid 0.10

3-Todomethyl-3,6,6-trimethyl-
23 27.292 0.11
cyclohexene

24 27.445 Cyclododecene 0.19

25 27.905 Palmitic acid 9.68

26 29.774 Methyl linoleate 0.14

27 29.917 3,5-Dimethylcyclohexanol 0.91

28 31.459 9-Eicosyne 63.04

29 31.643 Linoleic acid 13.48

30 34.226 Cs-7-Dodecen-1-yl acetate 1.11

31 35.493 Octadeca-9,17-dienal 0.11

32 36.146 Linoleic acid ethyl ester 0.29

Gambar 2. Kromatogram GC-MS profil kimia minyak biji Nigella sativa

6
Analisa minyak biji Nigella sativa mendapatkan kandungan 1.86% thimoquinon.
Timoquinon merupakan konstituen bioaktif penting dari minyak atsiri Nigella sativa dan
dilaporkan mempunyai berbagai aktivitas farmakologi. Dalam penelitian minyak biji
Nigella sativa dari Maroko, kandungan asam linoleat dan oleat yang merupakan asam
lemak tak jenuh ditemukan lebih dari 80% dari total asam lemak.9

AKTIFITAS ANTI OKSIDAN


Hasil analisa menunjukkan bahwa komposisi asam lemak yang lebih tinggi
(86.30%) terdapat pada ekstrak heksana. Asam lemak dikenal sebagai nutrisi penting
bagi manusia maupun hewan dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Asam lemak
jenuh dan tak jenuh dari berbagai sampel minyak biji menunjukkan aktivitas
antioksidan yang baik. Aktivitas pembersihan ABTS yang lebih tinggi ditemukan pada
sampel minyak biji dengan konsentrasi rendah 10 dan 20 µg/ml (Gbr. 3A).
Aktivitas minyak biji menurun secara proporsional seiring konsentrasi sampel
dan sebanding dengan standar. Minyak biji Nigella sativa menunjukkan aktivitas
pembersihan/penetralan DPPH, H2O2 dan NO yang meningkat pada konsentrasi yang
lebih rendah dan menurun pada konsentrasi yang lebih tinggi (Gambar 3B, 3C dan
3D). Minyak biji Nigella sativa mampu menghasilkan aktifitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan asam askorbat (Gambar 3E) dan aktivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan ABTS.

Gambar 3A Grafik pembersihan ABTS oleh miyak biji Nigella sativa ekstrak heksana
dibandingkan asam askorbat.

7
Gambar 3B Grafik pembersihan DPPH oleh miyak biji Nigella sativa ekstrak heksana
dibandingkan asam askorbat

Gambar 3C Grafik pembersihan H2O2 oleh miyak biji Nigella sativa ekstrak heksana
dibandingkan asam askorbat

Gambar 3D Grafik pembersihan NO oleh miyak biji Nigella sativa ekstrak heksana
dibandingkan asam askorbat

8
Gambar 3E Grafik aktifitas anti oksidan total oleh miyak biji Nigella sativa ekstrak
heksana dibandingkan asam askorbat
Semua pengujian menunjukkan hasil seragam yaitu aktivitas anti oksidan yang
lebih tinggi pada konsentrasi minyak biji Nigella sativa yang lebih rendah (10 dan 20
µg/ml). Peningkatan konsentrasi (30, 40 dan 50 µg/ml) menunjukkan penurunan
aktivitas anti oksidan. Ekstrak heksana minyak biji NS menunjukkan aktivitas
pembersihan radikal yang lebih tinggi pada konsentrasi yang lebih rendah terhadap
ABTS dan TAC. Komposisi asam lemak yang lebih tinggi menghasilkan aktivitas anti
oksidan yang lebih tinggi juga.

AKTIFITAS FARMAKOLOGIS LAINNYA dari Nigella sativa


Selain aktifitas antioksidan yang kuat, minyak biji Nigella sativa
juga dilaporkan memiliki berbagai aktifitas farmakologis, di antaranya:

Anti Peradangan
Penelitian Bordoni et al (3) menunjukkan, Minyak ekstrak Nigella sativa secara
signifikan mengurangi sitokin pro inflamasi IL1-alfa dan IL6. Kedua mediator
peradangan ini meninggkat seiring naiknya indek masa tubuh (kegemukan), lingkar
pinggang, kondisi resistensi insulin (sindrom metabolic), dan setiap kondisi sakit (akut
maupun kronis). Senyawa ekstrak biji Nigella sativa yang dijadikan standar dalam
penelitian ini adalah thimoquinon. Efektifitas penghambatan sitokin proinflamasi tidak
sepenuhnya disebabkan kandungan thimoquinon, tetapi juga komponen senyawa
antioksidan lain dari minyak Nigella sativa.2

9
Anti Asthma
Sediaan minyak Nigella sativa menghasilkan efek poten imunomodulasi pada
peradangan asma. Preparasi thimoquimon dari minyak Nigella sativa dapat menekan
mediator IL-2, IL-6, dan PGE2 pada limfosit-T serta IL-6 dan PGE2 dalam monosit
pada analisis in vitro isolat perifer sel manusia. 3

Anti Diabetes
Pemberian makanan yang mengandung Nigella sativa pada tikus yang
diinduksi streptozotocin mampu menurunkan kadar gula darah dan efektif mengurangi
tingkat kerusakan oksidatif. Selain itu, pemberian ekstrak NS mampu memperbaiki
profil lemak termasuk kolesterol total, trigliserida, dan LDL, mengurangi serum
malonaldehida (MDA), meningkatkan kapasitas antioksidan tubuh hewan coba.4

Anti Psoriasis
Nigella sativa yang diberikan secara oral dan topikal oles selama 3 bulan
ditemukan efektif dalam pengobatan plak psoriasis pada 50 subyek manusia. Status
oksidatif juga mengalami penurunan melalui pengukuran MDA. Efek ini sesuai dengan
hasil penelitian pada tikus di mana lesi psoriasis mampu diobati dengan Nigella sativa.
NS dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping yang terdeteksi.5

Anti Hipertensi
Minyak Nigella sativa dapat bermanfaat untuk mengontrol hipertensi dikaitkan
dengan kemampuannya menurunkan peroksidasi lipid (radikal bebas) jantung,
NADPH oksidase, aktivitas angiotensin converting enzim (ACE) dan nitrit oksida
plasma. Jadi, minyak Nigella sativa mungkin bermanfaat untuk mengontrol hipertensi
karena kemampuannya menurukan stress oksidatif saluran pembuluh darah jantung. 6

Anti Rhinitis Alergi


Penelitian Ansari et al (7) membuktikan bahwa Nigella sativa efektif dan aman
untuk pengobatan gejala rhinitis alergi musiman.7

10
Anti Virus
Pada penelitian dengan hewan kalkun, didapatkan bahwa NS dapat
menghambat replikasi virus dan menekan pathogenesis virus H9N1 secara signifikan.
NS mampu memstimulasi imunitas humoral yang diperantarai sel. Hal ini dapat
menjadi cara yang murah dan efisien untuk meningkatkan kekebalan seluler dan
humoral terhadap infeksi penyakit pada unggas pada umumnya dan pada kalkun pada
khususnya.8

Kesimpulan
Minyak biji Nigella sativa (NS) mengandung mengandung lebih dari 80% asam
lemak tak jenuh. Thimoquinon (TQ) merupakan senyawa utama yang paling
berrtanggung jawab dalam beberapa efek farmakologis tetapi dari laporan penelitian
yang direview menunjukkan bahwa efek farmakologis yang diinginkan lebih optimal
ketika ektrak diberikan dalam bentuk crude. Oleh karena itu, untuk aplikasi membantu
mengatasi gangguan kesehatan, tidak disarankan diberikan dalam bentuk isolat
senyawa murni, kecuali sudah dibuktikan dari penelitian terbaru. Hal ini kemungkinan
karena TQ atau senyawa lain bekerja bersinergi.
Penambahan jumlah atau konsentrasi ekstak NS tidak terus menerus
berbanding lurus dengan peningkatan kapasitas antioksidannya. Setelah jumlah
tertentu, penambahan justru akan menurunkan kapasitas kerja antioksidannya. Oleh
karena itu, perlu diteliti dosis terbaik untuk mendapatkan efek anti oksidan yang
optimal.
Selain kapasitas kerja anti oksidan yang tinggi, hal yang sangat menarik dari
efek farmakologi NS adalah kemampuan nya sebagai anti virus sekaligus anti
inflamasi. Dalam pengobatan konvensional, pemberian obat anti peradangan
kortikosteroid, akan menurunkan kemampuan tubuh melawan mikroba patogen
penyebab infeksi (immunosupressan). Misalnya, pemberian deksametason pada
pneumonia covid untuk menekan badai sitokin (terutama IL6) akan menyebabkan
penurunan kemampuan tubuh melawan SARS-COV2. Hal tersebut berpotensi
meningkatkan perkembangbiakan virus mengingat infeksi virus hanya bisa dilawan
dengan imun tubuh. Nigella sativa dengan efek anti peradangan dapat menurunkan
atau menghambat sitokin proinflamasi (terutama IL6) sehingga dapat mencegah badai
sitokin, tetapi juga dapat bekerja menstimulasi sistem imun untuk meningkatkan

11
kemampuan tubuh melawan virus penyebab infeksi. Hipotesa ini perlu diuji dan
dibuktikan termasuk potensi kombinasi dengan obat atau senyawa bahan alam lain.
Saat ini sudah jurnal uji klinis (preprint) penggunaan NS untuk terapi covid-19
dikombinasi dengan madu (HNS=Honey Nigella sativa).10 Berdasarkan informasi di
https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04401202, juga sudah berjalan uji klinis Nigella
sativa dimulai pada 21 Mei 2020 dan masih tertulis direncanakan selesai pada 31
Desember 2020. Mengingat sampai saat ini belum ada obat definitive yang terbukti
efektif untuk mengatasi infeksi virus pada umumnya dan SARS-COV2 secara khusus,
maka perlu terus dilakukan upaya pencarian obat dan metode terapi yang efektif
termasuk peluang obat bahan alam.

Daftar Pustaka
1. Dinagaran S, Sridhar S, Eganathan P. Chemical Composition and Antioxidant
Activities of Black Seed Oil (Nigella Sativa L). International Journal of
Pharmaceutical Science and Reseach, vol. 7 (11), 2016, p.4473-4479.
2. Bordoni L, Fedeli D, Nasuti C, Maggi F, Papa F, Wabitsch M, Caterina RD,
Gabbianelli R. Antioxidant and Anti-Inflammatory Properties of Nigella sativa Oil in
Human Pre-Adipocytes. Antioxidants 2019; 8(51).
3. Koshak AE, Yousif N. M, Fiebich BL, Koshak EA, Heinrich M. Comparative
Immunomodulatory Activity of Nigella sativa L. Preparations on Proinflammatory
Mediators: A Focus on Asthma. Frontiers in Pharmacology, 9, 2018.
4. Sultan MT, Butt MS, Karim R, Zia-Ul-Haq M, Batool R, Ahmad S, Aliberti L, Feo V.
Nigella sativa Fixed and Essential Oil Supplementation Modulates Hyperglycemia
and Allied Complications in Streptozotocin-Induced Diabetes Mellitus. Evidence-
Based Complementary and Alternative Medicine. 2014.
5. Jawad HA, Azhar YI, Khalil IA. Evaluation of efficacy, Safety and Antioxidant Effect
of Nigella sativa in Patients with Psoriasis: A Randomized Clinical Trial. Journal of
Clinical and Experimental Investigations, 5 (2), 2015,p 186-193.
6. Jaarin K, Foong WD, Yeoh WH, Kamarul Z, Qodriyah HMS, Azman A, Zuhair J,
Juliana AH, Kamisah Y. Mechanisms of the antihypertensive effects of Nigella
sativa oil in L-NAME-induced hypertensive rats. Clinics, 70(11), 2015, p 751-757.

12
7. Ansari MA, Ansari NA, Junejo SA. Montelukast Versus Nigella sativa For
Management of Seasonal Allergic Rhinithis; A Single Blind Comparative Clinival
Trial. Pakistan Journal of Medical Science, 26(2), 2010, p. 249-254.
8. Umar S, Munir MT, Subhan S, Azam T, Nisa Q, Irfan Khan M, Uma W, Rehman Z,
Saqib AS, Ali Shah M. Protective and antiviral activities of Nigella sativa against
avian influenza (H9N2) in turkeys. Journal of the Saudi Society of Agricultural
Sciences (2016).
9. Gharby S., Harhar H, Guillaume D, Roudani A, Boulbaroud S, Ibrahimi M, Ahmad
M, Sultana S, Hadda TB, Moussaoui LC, Charrouf Z. Chemical investigation of
Nigella sativa L. seed oil produced in Morocco. Journal of the Saudi Society of
Agricultural Sciences, 14, 2015, p. 172-177.
10. Ashraf S, et al. Honey and Nigella sativa against COVID-19 in Pakistan (HNS-
COVID-PK): A multi-center placebo-controlled randomized clinical trial. Preprints
from medRxiv and bioRxiv. 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai