UNIVERSITAS PANCASILA 2023 Sejarah ■ Hingga th 1940an, masih kuat dugaan bahwa protein adalah materi genetik. ■ Tahun 1928, Griffith menemulan fenomena transfor- masi yang sekarang didefinisikan sebagai perubahan genotip dan fenotipe yang disebabkan oleh asimilasi DNA eksternal oleh suatu sel. ■ Tahun 1944, Oswald Avery dan Colin McLeod meng- umumkan bahwa agen pentransformasi tersebut adalah DNA. ■ Tahun 1952, Alfred Hersley dan Martha Chase bahwa DNA adalah materi genetik dari suatu faga T2. BUKTI 2 DNA SEBAGAI MATERI GENETIK
Percobaan Frederick Griffith (1928)
Griffith menemukan bahwa
(a) Bakten Streptococcus pneumoniae strain S, yang terlindung dari sistem kekebatan tubuh tikus dengan adanya kapsul, bersifat patogen, (b) Strain R. suatu mutan yang tidak berkapsul. bersifat nonpatogen; (c) set-sel S yang telah dibunuh dengan panas tldak berbahaya: tetapi (d) pencampuran antata sel-sel S yang dibunuh dengan panas dengan sel-sel R hidup menyebabkan pneumonia dan kematian. (e) Bakteri S hidup dapat diperoleh kembali dari tikus mati yang telah disuntik dengan campuran tersebut. Griffith menyimpulkan bahwa molekul dan sel-sel S yang mati secara genetika telah mentransfomasi beberapa bakten R yang hldup menjadi bakteri S Percobaan Hershey-Chase (a) Faga adalah vlrus yang menginfeksi bakteri (b) Faga T2 menggunakan ujung ekornya untuk rnenempel pada sel inang dan menyuntikkan materi genetiknya (TEM) (c) Dalam percobaan mereka yang terkenal pada tahun 1952, Hersley dan Chase menunjukkan bahwa adalah DNA dan bukan protein, yang berfungsi sbg materi genetik faga T2. Protein virus, diberi label dengan sulfur radioaktlf tetap berada di luar sel inang selama infeksi. Sebaliknya, DNA virus, dlberi label dengan fosfor radioaktif, masuk ke dalam sel bakten Sejarah ■ Tahun 1947, Erwin Chargaff menyebutkan aturan-aturan Chargaff ■ Tahun 1953, James Watson dan Francis Crick meng- umumkan struktur heliks ganda DNA Bukti tambahan lain datang dari laboratorium Erwin Chargaff. Sebelumnya sudah diketahui bahwa DNA merupakan suatu polimer yang terdiri dari nukleotida, setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen: satu basa nitrogen, satu gula pentose yang disebut deoksiribosa, dan satu gugus fosfat. Basanya bisa adenin (A), timin (T), Guanin (G) atau sitosin (C). Chargaff menganalisis komposisi basa DNA dari sejumlah organisme yang berbeda, Pada tahun 1947, ia melaporkm bahwa komposisi basa DNA berbeda-beda antara satu spesies dengan spesies lainnya: Dalam DNA spesies apapun yang dipilih, banyaknya keempat basa nitrogen ini tidaklah sama tetapi hadir dlm rasio yg khas. Jumlah adenin sama dengan jumlah timin (A=T) Jumlah guanin sama dengan jumlah sitosin (G = C) Heliks ganda. (a) “Pita" pada diagram diatas menunjukkan tulang belakang gula-fosfat dari dua untai DNA. Heliks ini adalah heliks "tangan kanan", berlekuk ke atas dengan arah ke kanan. Kedua untaian diikat bersama oleh ikatan hidrogen (digambarkan dengan garis titik-titik di antara basa nitrogen, yang berpasangan di bagian dalam heliks ganda. (b) Sebagian struktur kimia, dengan dua untai yang diuraikan. perhatikan bahwa untaian memiliki orientasi arah yang berlawanan. [c] Pasangan basa nitrogen yang terikat kuat tampak jelas pada model computer. Daya tarik menarik antara pasangan basa yang berpotongan mampunyai peranan penting dalam mempertahan kan molekul bersama-sama Pemasangan basa dalam DNA. Pasangan basa nitrogen pada pada heliks DNA diikat bersama oleh ikatan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada gambar ini MODEL REPLIKASI DNA a. Sebelum melakukan replikasi molekul induk mempunyai 2 untai DNA komplementer. Setiap basa dipasangkan oleh ikatan hidrogen dengan pasangan spesifiknya A dengan T dan G dengan C. b. Langkah pertama dalam replikasi adalah pemisahan kedua untai DNA. c. Setiap untai yang “lama” sekarang berfungsi sebagai cetakan menentukan urutan nukleotida di sepanjang untai komplementer yang baru yang berseuaian. Nukleotida terpasang pada daerah spesifik di sepanjang permukaan cetakan berdasarkan aturan pemasangan basa. d. Nukleotida baru tersebut disambung satu sama lain untuk mem- -bentuk tulang belakang gula fosfat dari untai baru. Setiap molekul DNA sekarang terdiri dari satu untai “lama” dan satu untai “baru”. Kita kini memiliki dua molekul DNA yang sama persis dengan satu molekul di saat kita mulai. Pangkal replikasi (a) Replikasi DNA dimulai pada tempat-tempat spesifik dimana kedua untai DNA induk berpisah membentuk "gelembung" replikasi (atas). Pada eukariota terdapat ratusan atau ribuan daerah pangkal di sepanjang molekul DNA raksasa pada setiap kromosomnya. Gelembung replikasi terentang secara lateral, sementara replikasi DNA bergerak ke dua arah Pada akhirnya gelembung replikasi, akan menyatu (tengah), dan sintesis untai DNA anak pun selesai (bawah) (b) Dalam mikrograf inl, terlihat tiga gelembung replikasi di sepanjang DNA dari biakan sel-sel hamster yang berasal dan Cina. Anak panah menunjukkan arah dan replikasi DNA pada kedua ujung gelembung (TEM, electron microscopy). Masuknya nukleotida ke dalam untai DNA Ketika nukleosida trifosfat terjalin dengan tulang belakang gula-fosfat dan untai DNA yang sedang terbentuk, senyawa ini kehilangan dua fosfatnya dalam bentuk molekul pirofosfat Enzim yang mengkatalisa reaksi tersebut adalah DNA polimerase, dan hidrolisis dari ikatan antara gugus fosfat menyediakan energi untuk reaksi . Kedua untai DNA antiparalel. Arah 5' ˃ 3’ dari salah satu untai berjalan pada arah yang berlawanan dengan arah 5' ˃ 3' dan untai yang lain. Atom-atom karbon dan gula deoksiribosa pada ujung atas diberi nomor untuk orientasi. Sintesis leading strand dan lagging strand selama replikasi DNA. DNA polymerase memanjangkan untai hanya dalam arah 5' ˃3’. Salah satu untai baru, dlsebut leading strand, dapat memanjang secara berkelanjutan dlm arah arah 5' ˃ 3' ketika arah replikasl berjalan. Tetapi untai DNA baru lainnya lagging strand, harus tumbuh secara menyeluruh dalam arah 3' ˃ 5’ dengan penambahan segmen-segmen pendek, segmen okazaki, yang secara individu tumbuh dengan arah 5 ˃ 3’. Kami telah memberikan nomor tragmen tersebut berdasarkan urutan pembuatannya. Sebuah enzim yang disebut ligase menghubungkan fragmen-fragmen tersebut Memprimerkan sintesis DNA. DNA polimerase tidak dapat memulai untai polinukletida, polimerase ini hanya dapat me- nambah nukleotida pada ujung 3’ dari untai yang sudah dimulai. Primer adalah segmen pendek RNA yang disintesa oleh enzim primase. Setiap primer pada akhirnya diganti oleh DNA. Heliks ganda membuka, menyediakan cetakan DNA untai tunggal (helikase dan pengikat untai tunggal
Sintesis lagging strand
• Pengprimeran untuk Sintesis leading strand fragmen Okazaki (primase) • Pemprimeran (primase) • Pemanjangan fragmen • Pemanjangan (DNA poly (DNA polymerase) -merase) • Penggantian primer RNA • Penggantian primer RNA oleh dengan DNA (DNA poly- DNA (DNA polymerase) merase) • Penggabungan fragmen (ligase) Perbaikan kerusakan DNA dengan perbaikan eksisi Sekelompok enzim mendeleksl dan memperbaiki kerusakan DNA Satu tipe kerusakan ditunjukkan di slni, adalah pematutan kovalen dari basa timin yang saling berde- katan pada suatu untai DNA. Dimer-dimer timin seperti ini, diinduksi oleh radiasi ultraviolet menyebabkan DNA bengkok dan mengganggu repfikasi DNA Enzim perbaikan dapal menghi- langkan daerah yang rusak dan menggantinya dengan segmen DNA normal Masalah ujung replikasi Untuk molekul DNA linear. Seperti yang dimiliki khromosom eukariotik, perangkat replikasi DNA biasa tidak dapat mereplikasi kedua ujung. Tersisa satu segmen kosong pada ujung 5' dari setiap untai baru (biru terang) karena DNA polimerase hanya dapat menambahkan nukleo- tlda pada ujung 3’. Hasilnya, pada setiap ronde replikasi selanjutnya molekul DNA semakin pendek dan bisa berdampak sangat Buruk. Untuk memudahkan kami hanya memperlihatkan satu ujung molekuf DNA linear. Telomere dan telomerase. Eukariota memecahkan masalah ujung replikasi dengan memiliki urutan yang tidak mengkode , disebut telomer, pada ujung DNA dan enzim telomerase pada beberapa selnya. Wama oranye terang rnenandakan telomer khromosom tikus (LM). (b) DNA telomerik terdiri dari enam unit berulang enam nukleotida. Pada manusia urutannya adalah TTAGGG 1. Enzim telomerase memiliki molekul pendek RNA dengan urutan yang bertindak sebagai cetakan untuk pemanjangan ujung 3' telomer. 2. Untai komplementer telomer diperpanjang dengan aksi kombinasi antara primase, DNA polimerase dan ligase. Setelah primer dipindahkan, hasilnya adalah telomer yang lebih panjang dengan ujung yang 3' yang ‘menggantung' (LM) Telomer, urutan nukleotida khusus pada eukariotik Pada manusia urutannya adalah TTAGGG Telomere tidak mempunyai gen, DNAnya terdiri dari banyak pengulangan dari satu urutan nuklotida pendek. Jumlah pengulangan bervariasi kurang lebih antara 100 dan 1000. DNA telomerik melindungi gen organisme dari erosi pada ronde- ronde replikasi DNA yang berurutan.
Telomerase, enzim khusus yang mengkatalisa pemanjangan telomer
RNA pada telomerase mengandung urutan nukleotida yang bertindak sebagai cetakan untuk segmen telomer yang baru. DNA polymerase bekerja sama dengan telomerase untuk memper- panjang telomer.
Telomerase tidak terdapat pada sebagian besar sel organisme multi-