PADA DNA
STRUKTUR DNA
Terdiri dari dua untai
rangkaian nukleotida yang
saling melilit kekanan dengan
aksis yang sama.
Satu lilitan berukuran 36 Å,
atau tersusun atas 10,5
pasangan basa.
Struktur utama, yang
merupakan rangkaian
deoksiribosa yang berselang-
seling dengan gugus fosfat,
berada di bagian luar lilitan.
Pasangan basa purin dan
pirimidin dari masing-masing
untaian mengisi bagian
dalam lilitan.
UNTAIAN BENANG DNA
• Pasangan benang DNA bukan identik
tetapi berpasangan.
• C berpasangan dengan G, sedangkan A
dengan T.
• Kedua benang DNA berpasangan secara
antiparallel.
• Urutan basa ditulis dari ujung yang
memiliki fosfat bebas di atom C no 5' dari
gugus deoksiribosanya ke arah ujung
yang memiliki hidroksil bebas di atom
C no 3' dari gugus deoksiribosanya.
• Struktur ini sangat sesuai untuk
penyimpanan dan transfer informasi!
IKATAN BASA DALAM DNA
Konformasi B – Konformasi
DNA.
Konformasi A – Konformasi
RNA.
RINGKASAN STRUKTUR
ASAM NUKLEAT
RNA MEMILIKI STRUKTUR YANG
BERAGAM
Pasangan basa
Watson-Crick (bagian
yang membentuk
heliks; konformasi A).
Heliks adalah struktur
sekunder.
Perhatikan pasangan
A-U di RNA
DNA juga
dapat
membentuk
struktur
seperti ini.
M1 RNA yang
panjangnya 337 RNA berukuran
nukleotida sebagai
bagian dari enzim besar
RNase P (memproses
tRNA) yang dimiliki membentuk
oleh E. coli memiliki
banyak struktur hairpin
loops
struktur
Rangkaian RNA kompleks
acakpun dapat
membentuk struktur
(60-70%)
G-U pairs
Deaminasi
Depurinasi
Crosslinking
Alkilasi
Oksidasi
Apa akibatnya…?
DEAMINASI BASA
• Basa nukleotida dapat mengalami
kehilangan gugus amino eksosiklik
secra spontan (deamination).
• Pada kondisi dalam sel, deaminasi
sitosin dari DNA terjadi dengan
frekuensi satu di antara 107 residu
setiap 24 jam.
• Deaminasi A dan G terjadi pada
frekuensi 1/10nya.
Can now
pair with
MUTASI KARENA DEAMINASI
Deaminasi C bersifat mutagenik.
Sitosin yang mengalami deaminasi berubah menjadi
urasil
Urasil yang dihasilkan berpasangan dengan A (C
seharusnya berpasangan dengan G)
Hal ini mengakibatkan penggantian G menjadi A di untai
DNA pasangannya
Uracil
TIMIN DALAM DNA MEMUNGKINKAN
KOREKSI ATAS KESALAHAN
Mengapa U hanya ada di RNA, dan T di DNA?
Deaminasi spontan dari C, yang menghasilkan U, sering
terjadi.
Hal ini bersifat mutagenik (kenapa?)
Enzime urasil glikosilase mengenali U di DNA dan
memotong ikatan glikosidanya untuk menghilangkan
basa ini.
Sel mutan yang tidak memiliki urasil glikosilase sering
mengalami mutasi G-C menjadi A-T.
DEPURINASI
• Ikatan N-b-glikosil yang
terjadi antara basa nitrogen
dengan gula deoksiribosa
dapat mengalami hidrolisis.
• Hal ini terjadi lebih cepat
pada basa purin
dibandingkan dengan basa
primidin.
• 1/100.000 purin hilang dari
DNA setiap 24 jam.
• Depurinasi RNA
berlangsung lebih lambat.
CROSSLINKING OF BASES
• Dimer pirimidin dapat
terjadi karena paparan
sinar UV.
• Paling sering ditemukan
pada T yang
berdampingan dalam
untai DNA yang sama.
• Membentuk siklobutana,
atau dimer berikatan 6-4.
• Sinar X dan sinar g
(gamma) dapat
menyebabkan pemecahan
struktur cincin dan
fragmentasi basa
nitrogen.
KERUSAKAN DNA KARENA UV
• Pembentukan dimer siklobutan
pirimidin dimer mengakibatkan
tekukan pada heliks DNA.
• Hal ini terjadi 50-100 kali setiap detik
pada sel-sel kulit yang disebabkan
oleh sengatan sinar matahari.
• Sebagian besar kerusakan ini
dikenali dan segera diperbaiki.
• Jika kerusakan tidak diperbaiki,
mutasi permanen akan terjadi.
• Mutasi CC menjadi TT terjadi jika
dimer CC salah berpasangan dengan
dua basa adenin. Hal ini yang
ditemukan pada gen p53 pada kasus
kanker kulit.
MUTASI KARENA METILASI
ALKILASI KARENA PAPARAN KIMIA