Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR KROMOSOM

DAN REPLIKASI DNA


Dosen : Rivo Hasper Dimenta, S.Si.,M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Anggi Pradana : (1904300035)


Eka Winangsih: (1904300078)
Chania Nurhasana Nst: (1904300037)
Kartika Yana: (1904300044)
Ketrin AnggiNanda: (1904300045)
Sri Agustina Aritonang: (1904300061)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LABUHANBATU
2021
KROMOSOM
• Pengertian kromosom : Struktur pembawa materi genetik yang
terdapat pada inti setiap makhluk hidup.

• Krom (warna); soma (tubuh) : karena sifatnya mudah mengikat


warna.

• Tiap kromosom terdiri atas satu molekul DNA yang sangat


panjang dan protein-protein yang terasiosiasi dengan DNA
tersebut.

• Terdapat didalam nukleus (inti sel).

• Kromosom tiap makhluk hidup tidak sama.

• Kromosom berperan sebagai pembawa gen


(faktor keturunan) pada proses pewarisan
sifat dari tetua kepada keturunannya.

• Manusia 46 kromosom
Bagian-Bagian
Kromosom
• Sentromer /
kinetokor
• Lengan
kromosom
• Satelit
• Telomer
• Matrik
• Kromonema
(kromomer,kromiol)
• kromatid
Bagian-Bagian Kromosom
Sentromer (lekukan pprimer). Bagian pusat suatu
kromosom,
Pada sentromer terdapat kinetokor sebagai tempat pelekat
Benang spindel saat pembelahan sel.

Lengan kromosom (lengan panjang dan lengan pendek).

Satelit Kromosom / struktur tambahan. Beberapa kromosom


Mempunyai satelit (bagian kromosom yang berbentuk karena
Adanya lekukan sekunder).

Telomer (bagian ujung kromosom). Telomer berfungsi untuk


menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di
daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel
yang telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya
segera mati.

Matrik merupakan cairan sel, fungsinya melindungi


kromonema.
Kromatid (anakan kromosom) saat pembelahan sel Kromosom
membentuk anakan kromosom yang Disebut kromatid.

Kromonema (benang kromosom) berupa filamen yang sangat


tipis yang terlihat sanngat tipis selama tahap frofase (dan
kadang-kadang pada tahap interfase).

Kromiol merupakan bagian dari kromonema berupa granula-


granula kecil yang terlihat seperti manik-manik dan merupakan
akumulasi dari materi kromatin. Fungsinya menyimpan materi
genetik berupa protein histon dan DNA.

Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema.


Kromomer ini merupakan struktur berbentuk manik-manik yang
merupakan akumulasi dari materi kromatin yang terkadang
terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada 
kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah
direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan dan terletak
berdampingan sehingga bentuk kromosom seperti kawat).
Didalam kromomer terdapat lokus tempatnya Gen.
Klasifikasi kromosom berdasar letak sentromer
(bentuk kromosom).

1. Telocentric
2. Acrocentric
3. Submetacentric
4. Metacentric
Telosentrik : sentromer terletak di ujung kromosom sehingga
kromosom hanya memiliki sebuah lengan dan berbentuk
seperti huruf I. Kromosom manusia tidak ada yang berbentuk
telosentrik.

Akrosentrik : sentromer terletak di dekat ujung kromosom.


Satu lengan kromosom sangat panjang, sedangkan lengan
lainnya sangat pendek.

Submetasentrik : sentromer terletak di submedian (ke arah


salah satu ujung kromosom) dan membagi lengan kromosom
menjadi dua lengan yang tidak sama panjang. Satu lengan
panjang dan satu lengan pendek, seperti huruf L.

Metasentrik : sentromer terletak di tengah, membagi lengan


kromosom menjadi dua lengan yang hampir sama panjang
seperti huruf V.
REPLIKASI DNA
DNA ( Replication Deoxyribonucleic Acid) adalah salah satu jenis
Asam nukleat yang memiliki kemampuan pewarisan sifat.

Replikasi DNA ( Replication Deoxyribonucleic Acid) : proses


Penggandaan rantai DNA yang diwariskan dari satu sel ke sel
Berikutnya dan dari generasi ke generasi baru makhluk hidup.

Model DNA yang ditemukan oleh Watson dan Crick menunjukkan


Bahwa pasangan basa dapat menjadi dasar mekanisme penggandaan
Molekul DNA.

Karena nukleutida berpasangan maka satu untai DNA dapat menjadi


Tamplete untuk untai yang lain.
Model of DNA
Tiga Model Replikasi DNA
Sebelum mekanisme replikasi DNA dapat dibuktikan secara
Eksperimental oleh Matthew dan Franskin sthal pada tahun
1958, ada tiga hipotesis yang berkembang mengenai
Mekanisme Replikasi DNA, antara lain model replikasi DNA
secara:
1. Konservatif
sepasang DNA turunan (anakan) akan memiliki untai yang
membawa penuh DNA induk, dan sepasang DNA turunan
akan memperoleh sepasang untai baru.
2. Semikonservatif
dua pasang untai DNA turunan akan membawa masing-
masing satu untai DNA indukan.
3. Dispersif
Setiap untai DNA turunan memiliki fragmen-fragmen pendek
Dari untai DNA induk.
Gambar bentuk hipotesis mekanisme replikasi DNA
Mekanisme Replikasi DNA Semikonservatif

Tahapan mekanisme replikasi DNA semikonservatif secara


Garis besar adalah:
• pemisahan (denaturation, denaturasi) untaian DNA induk.
• peng-awal-an (initiation, inisiasi) sintesis DNA
• Pemanjangan (elongation, elongasi) untaian DNA
• Ligasi (ligation) fragmen-fragmen DNA
• Peng-akhir-an (termination,terminasi) sintesis DNA
K 1. Lagging strand
E 9. Enzim helikase
2. Leading strand
T 10. Protein pengikat untaian tunggal
3. DNA polimerase
E 11. Topoisomerase
4. Enzim DNA ligase
R
A
5. Primer
N 6. Primase
G 7. Fragmen okazaki
A 8. Molekul DNA polymerase
N
Penjelasan Gambar
• Heliks ganda DNA (merah) dibuka menjadi dua untai tunggal
oleh enzim helikase (9) dengan bantuan topoisomerase (11)
yang mengurangi tagangan untai DNA.
• Untaian DNA tunggal dilekati oleh protein-protein pengikat
untaian tunggal (10)buntuk mencegahnya membentuk heliks
ganda kembali.
• primase (6) membentuk oligonukleotida RNA yang disebut
primer (5).
• model DNA polimerase (3) dan (8) melekat pada seuntai
tunggal DNA dan bergerak sepanjang untai tersebut memper-
panjang primer, membentuk untaian tunggal DNA baru yang
disebut leading strand(2) dan lagging strand(1).
• DNA polimerase yang membentuk lagging strand mensintesis
segmen-segmen polinukleotida dikonstinu (disebut
fragmen okazaki) (7).
• enzim DNA ligase (4) kemudian menyambungkan potongan-
potongan lagging strand.
Inisiai

DNA dalam sel-sel eukaryotik memiliki ARCs (autonomously


Replicating sequence) yang berperan sebagai asal muasal
Replikasi dan mereka saling berlawanan dari asal bakterial
(ORI). ARCs terdiri atas 11 pasangan landasan rentetan
Tambah dua atau Tiga rentetan nucleutida pendek tambahan
Dengan 100 hingga 200 pasangan landasan sepanjang area
DNA. Grup utama dari Enam protein, secara kolektif dikenal
sebagai ORC (Origin Recognition Complex), mengikat asal
muasal replikasi, menandai Repikasi DNA dengan tepat pada
saat waktu yang sesuai melalui Siklus sel. Pengenalan situs
awal replikasi, oleh suatu protein Komponen polymerase
DnaA yang dihasilkan oleh gen DnaA.
Terbentuknya Garpu Replikasi

Garpu replikasi atau cabang replikasi ialah struktur yang


Terbentuk ketika DNA bereplikasi. Garpu replikasi ini
Dibentuk akibat enzim helikase yang memutus ikatan
Ikatan hidrogen yang menyatukan kedua untaian DNA,
Membuat terbukanya untaian ganda tersebut menjadi
Dua cabang yang masing-masing terdiri dari sebuah
Untaian tunggal DNA. Masing-masing cabang tersebut
Menjadi “cetakan” untuk pembentukan dua untaian DNA
Baru berdasarkan untaian nukleotida komplementernya.
DNA polimerase membentuk untaian DNA baru dengan
Memperpanjang oligonukleotida (RNA) yang dibentuk
Oleh enzim primase dan disebut primer.
Pembentukan Leading Strand
Pada replikasi DNA, untaian pengawal (leading strand) ialah
Untaian DNA disentesis dengan arah 5’ ——> 3’ secara
Berkesinambungan. Pada untaian ini, DNA polimerase
Mampu membentuk DNA menggunakan ujung 3’-OH bebas
Dari sebuah primer RNA dan sintesis DNA berlangsung secara
Berkesinambungan, searah dengan arah pergerakan garpu
Replikasi.

Pembentukan Lagging Strand


Lagging strand ialah untaian DNA yang terletak pada sisi yang
Berseberangan dengan leading strand pada garpu replikasi.
Untaian ini disintesis dalam segmen-segmen yang disebut
Fragmen okazaki. Panjang fragmen okazaki mencapai sekitar
2.000 nukleotides panjang dalam sel-sel bakterial dan sekitar
200 panjang nukleotides dalam sel-sel eukaryotic. Pada untaian
Ini, primase membentuk primer RNA. DNA polimerase dengan
Demikian dapat menggunakan gugus OH 3’ bebas pada primer
RNA tersebut untuk mensintesis DNA dengan arah 5’ ——> 3’
Modifikasi Post-Replikasi DNA

Setelah DNA direplikasikan, dua helaian tersintesis


terbaru di Pasangkan ke modifikasi enzimatik.
Perubahan-perubahan Ini biasanya melibatkan
penambahan molekul-molekul tertentu Untuk
mengkhususkan titik-titik sepanjang helix ganda.
Enzim yang berperan dalam proses Replikasi DNA

Helisake : memutuskan ikatan-ikatan hidrogen yang menyatukan Kedua


untaian DNA sebagai terbentuk garpu/cabang replikasi.
Topoisomerase: mengurangi ketegangan superheliks DNA dengan
Menciptakan istirahat sementera pada satu / kedua untai DNA.
Primase: mensintesis RNA-primer.
menghentikan perkembangan garpu/cabang replikasi
untuk mencegah leading strand melampaui lagging strand
mengawali pembentukan DNA batu pada leading strand /
DNA fragmen okazaki pada lagging strand DNA polimerase
DNA polimerase: enzim utama yang mengkatalisi proses polimerase
nukleotida menjadi untaian DNA menambahkan
nukleotida bebas hanya pada ujung 3’ dari rantai
yang baru terbentuk, sehingga terjadinya elongasi
(pemanjangan) pada rantai baru dengan arah ujung
5’ ke ujung 3’
menggunakan gugus OH 3’ bebas pada RNA-primer
untuk mensintesis DNA dengan arah 5’—> 3’
hanya bisa menambahkan nukleotida ke ujung 3’
yang sudah ada, karena itu butuh primer sehingga
nukleotida dapat ditambahkan.
DNA ligase: menggabung fragmen-fragmen okazaki (laggging strand)
saat proses replikasi
menyambung potongan-potongan DNA yang baru
disintesis.

Anda mungkin juga menyukai