Anda di halaman 1dari 128

KROMOSOM

Bagian utama dari sebuah sel terdiri atas nukleus dan


sitoplasma.
Di dalam nukleus terdapat benang-benang halus
yang disebut kromatin.
Bila sel siap membelah, benang-benang halus
tersebut itu dipintal dan membentuk kromosom.
Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri
dari dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA.
Struktur padat kromosom hanya dapat terlihat
dengan jelas pada tahap metafase saat pembelahan
sel.
DNA : persenyawaan kimia pembawa materi genetik
(tempat penyimpanan informasi genetik yang
akan diwariskan kepada keturunannya)
Gen : faktor yang menentukan sifat / ciri m.h
Kromatin : benang-benang halus yang menyerap warna
Kromatid : salah satu dari dua lengan hasil replikasi
kromosom. Kromatid melekat satu sama lain pada
bagian sentromer (kromatid = kromonema)
Kromomer : penebalan-penebalan pada kromonema
Kromosom : benang / badan pembawa sifat keturunan
(kromosom mengandung 35 % DNA  Kromosom
dapat menggandakan diri
Pengemasan DNA
Selama interfase benang kromatin umumnya
membentang sangat panjang dalam nukelus
Ketika sel bersiap mitosis, kromatin akan menggulung
dan memadat membentuk kromosom tebal dan
pendek yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
Kromosom eukariot mengandung satu heliks ganda
DNA linier tunggal, yang pada manusia, biasanya
memiliki 2 X 108 pasang nukleotida. Jika direntangkan,
molekul DNA ini akan memiliki panjang sekitar 6 cm,
ribuan kali lebih panjang daripada diameter nukleus.
DNA dikemas sedemikian rupa sehingga dapat
tersimpan dalam nukleus
Pengemasan DNA dalam Kromosom
Nukleosom ( unit Dasar Kromosom )
Cara penyusunan molekul DNA dan protein dalam
kromosom sebenarnya cukup rumit.
Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada
tahap profase
Secara ringkas pengemasan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon
menjadi suatu bentukan yang disebut unit nukleosom.
Unit-unit nukleosom tersusun padat membentuk benang
yang lebih padat dan terpintal menjadi lipatan-lipatan
solenoid.
Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang
kromatin.
Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi
lengan kromatid.
Lengan kromatid kembar disebut kromosom.
Histone Protein Structure

Histones are the major structural proteins of


chromosomes.
The DNA molecule is wrapped twice around a Histone
Octamer to make a Nucleosome.
Six Nucleosomes are assembled into a Solenoid in
association with H1 histones.
The solenoids are in turn coiled onto a Scaffold, which is
futher coiled to make the chromosomal matrix.
Struktur kromosom
Struktur Kromosom
Bagian-bagian kromosom
KROMOSOM
Bagian-bagian Kromosom
Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian:
Kromatid
Kromomer
Sentromer atau kinetokor
Telomer.
Kromatid
Hasil replikasi (perbanyakan) kromosom.
Melekat satu sama lain di bagian sentromer.
Istilah lain untuk kromatid adalah kromonema
(jamak; kromonemata) yang merupakan filamen
yang sangat tipis yang terlihat selama tahap
profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase).
Kromomer
Merupakan struktur berbentuk manik-manik
yang merupakan akumulasi dari materi kromatin
yang terkadang terlihat saat interfase.
Kromomer sangat jelas terlihat pada kromosom
politen (kromosom dengan DNA yang telah
direplikasi berulang kali tanpa adanya pemisahan
dan terletak berdampingan sehingga bentuk
kromosom seperti kawat).
Sentromer
Daerah konstriksi (pelekukan) di sekitar
pertengahan kromosom.
Pada sentromer terdapat kinetokor.
Kinetokor adalah bagian kromosom yang
merupakan tempat pelekatan benang-
benang spindel selama pembelahan inti dan
merupakan tempat melekatnya lengan
kromosom.
Telomer
Merupakan istilah yang menunjukkan
daerah terujung pada kromosom.

Berfungsi untuk menjaga stabilitas


bagian ujung kromosom agar DNA di
daerah tersebut tidak terurai dan
mencegah ujung-ujung kromosom tidak
menempel pada ujung kromosom lain
Telomer
Berdasar letak sentromer, kromosom
dibedakan menjadi
A. Metacentric beberapa
– centromere in the middlemacam
of the
chromosome

B. Submetacentric – centromere divides the


chromosome into 1/3 and 2/3

C. Acrocentric – centromere near the end of the


chromosome

D. Telocentric – centromere in the end of the


chromosome
o Pada setiap makhluk hidup berbeda-beda
o Misalnya pada manusia di setiap sel somatik/sel
tubuh terdapat 46 buah kromosom ; kuda 64 buah;
kucing 32 buah ; terdiri dari 2 set kromosom (2n)
o Jumlah kromosom sel gamet separoh dari jumlah
kromosom tubuh ; terdiri dari 1 set kromosom (n)
o Karena berasal dari fertilisasi (gabungan gamet
jantan dan betina) maka kromosom dalam sel somatik
selalu berpasangan → berupa pasangan kromosom
homolog
o Kromosom homolog : kromosom yang mempunyai
bentuk, ukuran, komposisi yang sama atau hampir sama
Kariotype kromosom manusia
Kromosom dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

Kromosom tubuh (AUTOSOM) ; tidak menentukan


jenis kelamin → kepemilikannya antara ♂dan ♀ sama
Kromosom seks (GONOSOM) ; menentukan jenis kelamin
→ kepemilikannya antara ♂dan ♀ tidak sama

Pada sel somatik manusia terdapat 46 buah kromosom


terdiri dari 44 buah autosom dan 2 buah gonosom
Penulisan kariotipe :
 Sel tubuh ♂ 44 A + XY atau 22 AA + XY ; Sperma 22 A + X atau
22 A + Y
 Sel tubuh ♀ 44 A + XX atau 22 AA + XX ; Ovum 22 A + X
DNA
Deoxyribonucleic Acid = Asam deoksiribonukleat
Terdiri dari 2 rantai polinukleotida yang tersusun
seperti tangga tali yang berpilin (Double Helix)
Tiap nukleotida terdiri dari :
Gula pentosa (Gula deoksiribosa)
Basa Nitrogen :
 Pirimidin (Cytosin dan Timin) Nukleosida
 Purin (Guanin dan Adenin)

Phosphat
Nukleosida dan nukleotida
Ikatan Hidrogen antar basa
nitrogen
Kedua untai DNA antiparalel
Nukleotida
polinukleotida
Polinukleotida DNA
Double Helix Pada tiap molekul DNA, jumlah
Adenin (A) selalu sama dengan
Timin (T); Jumlah Guanin (G)
selalu sama dengan Cytosin (C/S)
(Ketentuan Chargaf)
A selalu berpasangan dengan T
melalui 2 ikatan Hidrogen
G selalu berpasangan dengan C
melalui 3 ikatan Hidrogen
Kedua rantai polinukleotida DNA
yang membentuk heliks ganda
berjajar secara antiparalel
5’ – ATTGTCACCGAG – 3’
3’ – TAACAGTGGCTC – 5’
Replikasi DNA Ada 3 hipotesis
Percobaan Meselson dan Stahl tentang Replikasi
DNA
Percobaan Meselson dan Stahl yang mendukung
hipotesa semikonservatif
REPLIKASI DNA
Bahan Baku :
Deoksiribosa nukleosida trifosfat :
dATP : deoksiadenosin trifosfat
dGTP : deoksiguanosin trifosfat

dSTP : deoksisitidin trifosfat

dTTP : deoksitimidin trifosfat


REPLIKASI DNA
Enzim yang berperan :
 Topoisomerase
 Mengendorkan tegangan yang ada pada lilitan rantai ganda DNA yang
belum membuka
 Helikase
 Membuka rantai ganda DNA menjadi 2 buah rantai tunggal DNA
 Single strand binding-protein/SSB (Protein penggabung
rantai tunggal)
 Mencegah rantai tunggal DNA (yang nantinya akan berperan sebagai
cetakan) menjadi terurai
 DNA Polymerase
 Mengikat/menggabung deoksiribonukleosida trifosfat (memanjangkan
rantai nukleotida)
 DNA ligase
 Menyambung bagian-bagian rantai tunggal DNA (fragmen Okazaki)
 Primase
 Mensintesis RNA primer sebagai substrat dalam reaksi polimerisasi
Bakteri E.coli mempunyai satu kromosom tunggal
yang terdiri dari sekitar 5 juta pasangan basa.
Setiap sel kita, dalam nukleus, memiliki 46 molekul
DNA. Secara keseluruhan, ini berarti sekitar 6 miliar
pasangan basa.
Replikasi DNA
Replikasi dimulai pada tempat-tempat specifik
dimana kedua untai DNA induk berpisah membentuk
“gelembung” replikasi
Pada Eukariot terdapat ratusan atau ribuan daerah
pangkal replikasi di sepanjang molekul DNA raksasa
pada setiap kromosomnya
Gelembung replikasi terentang secara lateral,
sementara replikasi DNA bergerak kedua arah
Pada akhirnya, gelembung replikasi akan menyatu,
dan sintesis untai DNA akan selesai
Replikasi DNA
DNA REPLICATION
DNA REPLICATION
REPLIKASI DNA
Pemprimeran sintesis DNA
DNA polimerase tidak
dapat memulai untai
polinukleotida
Polimerase hanya
dapat menambah
nukleotida pada ujung
3’ dari untai yang
sudah dimulai
Primer adalah segmen
pendek RNA yang
disintesis oleh enzim
primase
Setiap primer pada
akhirnya diganti oleh
DNA
Lagging strand
REPLIKASI DNA
Leading Strand
Terjadi secara kontinyu dengan arah pembentukan dari
5’ ke 3’
Searah dengan arah pembukaan rantai ganda ADN

Lagging Strand
Terjadi secara diskontinyu dengan arah pembentukan
dari 5’ ke 3’
Berlawanan arah dengan arah pembukaan rantai ganda
ADN
RNA
Ribonucleic Acid = Asam Ribo Nukleat
Terdiri dari 1 rantai polinukleotida yang
pendek dan tidak berpilin
Tiap nukleotida terdiri dari :
Gula Pentosa (Gula Ribosa)
Basa Nitrogen :
Purin : Guanin dan Adenin
Pirimidin : Cytosin dan Urasil

Phosphat
Gula Ribosa dan Deoksiribosa
Perbedaan DNA dan RNA
DNA RNA
Rantai Panjang, double helix (ganda Pendek, tunggal, tidak
Polinukleotida dan berpilin) berpilin
Letak Inti sel, kloroplas, Inti sel, kloroplas,
mitokondria mitokondria, sitoplasma,
ribosom

Gula pentosa Deoksiribosa Ribosa

Basa Nitrogen Purin : Guanin, Adenin Purin : Guanin, Adenin


Pirimidin : Cytosin, Timin Pirimidin : Cytosin, Urasil

Kadar Tetap, tidak tergantung Tidak tetap, tergantung


aktifitas sintesis protein aktifitas sintesis protein
Fungsi Pembawa informasi genetik, Berperan dalam sintesis
dan berperan dalam sintesis protein
protein
Macam-macam RNA
RNA duta/messenger RNA (ARNd/mRNA)

RNA transfer (ARNt/tRNA)

RNA ribosom (ARNr/rRNA)


ARN duta/messenger RNA
Berbentuk pita tunggal, merupakan RNA terpanjang
Dicetak oleh DNA di dalam nukleus
Setelah mRNA selesai dicetak (setelah menerima
informasi genetik dari DNA), mRNA keluar dari
nukleus menuju ribosom dalam sitoplasma, dalam
ribosom berfungsi sebagai cetakan untuk membentuk
(mensintesis) protein
Fungsi : pembawa kode-kode informasi genetik yang
berasal dari DNA, sebagai kodon
RNA transfer / RNAt
Dibuat dalam nukleus sebelum masuk dalam
sitoplasma
Merupakan RNA terpendek yang bertugas
menerjemahkan kodon dari mRNA
Mengikat asam amino yang akan disusun menjadi
protein di dalam ribosom; tiap asam amino
memerlukan tRNA khusus
Terdapat bagian yang mengandung 3 basa yang dapat
berbeda susunannya dibanding tRNA lainnya; Tiga
basa tersebut dinamakan antikodon. Antikodon
akan berpasangan dengan 3 basa yang terdapat pada
mRNA yang disebut kodon.
tRNA
RNA ribosom
RNA yang terdapat dalam ribosom, meskipun dibuat
didalam nukleus
Berperan sebagai mesin perakit dalam proses sintesis
protein
KODE GENETIK
Gen sebagai materi genetik diekspresikan dengan 
dibentuknya protein tertentu tergantung dari 
urutan basa nitrogen pada gen tersebut. 
Dalam DNA terdapat 4 macam basa nitrogen.
Ada 20 macam asam amino pembentuk protein.
Kode genetik dibaca dalam bentuk triplet Basa 
nukleotida ; 3 basa nukleotida mewakili 1 asam 
amino
Sintesis Protein
Terjadi melalui 2 tahap yaitu :

1. Transkripsi : DNA mencetak ARNd

2. Tranlasi : ARNd diterjemahkan menjadi asam 
amino oleh ARNt di dalam ribosom
TRANSKRIPSI
Daftar Kodon
Tahapan transkripsi
Enzim yang bertanggungjawab atas transkripsi adalah
RNA-polimerase, yang bergerak disepanjang gen dari
promoter-nya sampai persis di belakang terminator-
nya
PROMOTER :
Daerah DNA dimana RNA-polimerase melekat dan
mengawali transkripsi
Mencakup titik awal (start-point) transkripsi
(nukleotida dimana sintesis RNA sebenarnya dimulai)
dan biasanya membentang beberapa lusin pasangan
nukleotida “upstream” (ke depan) dari titik awal
Menentukan yang mana dari kedua untai helix ganda
digunakan sebagai cetakan
TERMINATOR :
Suatu urutan nukleotida di sepanjang DNA yang 
menandakan akhir dari unit transkripsi

UNIT TRANSKRIPSI :
Rentangan DNA yang benar­benar ditranskripsi

RNA polimerase :
Mengulur DNA dan mengawali sintesis RNA pada 
titik awal
Tahapan transkripsi
1. Setelah terikat dengan promoter, RNA 
polimerase mengulur kedua untai DNA dan 
mengawali sintesis RNA pada titik awal (start 
point) pada untai cetakan tersebut
2. RNA polimerase mengulur DNA dan 
memanjangkan RNA yang tumbuh dalam arah 
5’ → 3’. Bersamaan setelah transkripsi, untai DNA
membentuk kembali heliks ganda
3. Akhirnya RNA polimerase mentranskripsi terminator,
suatu urutan nukleotida disepanjang DNA yang
menandakan akhir dari unit transkripsi tsb. Setelah itu,
RNA dilepas, polimerase berpisah
Tahapan Transkripsi
→Pada eukariot, polimerase terus melewati sinyal
terminasi, suatu urutan AAUAAA didalam pra-mRNA.
Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10-35 nukleotida,
pra –mRNA ini dipotong hingga terlepas dari enzim
tersebut
Pada PROKARIOT : transkrip RNA dari gen
pengkode protein dapat segera digunakan sebagai
mRNA
Pada EUKARIOT : transkrip RNA ini lebih dahulu
harus mengalami proses tambahan (Pemrosesan pra-
mRNA)
Tahapan transkripsi
Ekspresi Gen Sel Eukariot
Pemrosesan pre-mRNA
 → penambahan tutup 5’ dan ekor poli (A)
 Tiap ujung molekul pra-mRNA dimodifikasi dengan cara tertentu
 Ujung 5’ segera ditutup dengan bentuk nukleotida guanin (G) yang
termodifikasi
 Ujung 5’ berfungsi untuk :
1. Melindungi mRNA dari perombakan (degradasi) oleh enzim
hidrolitik
2. Setelah mRNA mencapai sitoplasma, ujung 5’ berfungsi sebagai
bagian “lekatkan di sini” untuk ribosom
 Ujung 3’ dimodifikasi dengan ditambah ekor poli (A) yang terdiri atas 30 –
200 nukleotida Adenin.
 Seperti tutup 5’, ekor poli (A)menghambat degradasi RNA.
 Ekor poli (A) juga mempermudah ekspor mRNA dari nukleus
Pemrosesan pre-mRNA (Lanjutan)

Panjang rata­rata unit transkripsi di sepanjang 
molekul DNA eukariot adalah sekitar 8000 
nukleotida, sehingga transkrip pra­mRNA juga 
sepanjang itu. Tapi hanya dibutuhkan + 1200 
nukleotida untuk mengkode protein yang ukuran 
rata­ratanya 400 asam amino
Ini berarti bahwa sebagian besar gen eukariotik 
dan transkrip RNAnya memiliki rentangan 
nukleotida bukan pengkode, daerah yang tidak 
ditranslasi. Bahkan sebagian besar urutan bukan 
pengkode ini tersebar berselang seling diantara 
segmen pengkode gen, dan kemudian di antara 
segmen pengkode pra­mRNA
Pemrosesan pre-mRNA (Lanjutan)

Urutan nukleotida DNA yang mengkode 
polipeptida eukariotik tidak kontinyu. Segmen­
segmen asam nukleat bukan pengkode yang 
terletak di antara daerah pengkode disebut 
urutan penyela / INTRON
Daerah lain disebut EKSON, karena daerah ini 
akhirnya diekspresikan, (ditranslasi menjadi 
asam amino) → kecuali pada bagian leader dan trailer
ekson pada kedua ujung RNA
Struktur Ribosom

Ribosom mempunyai 2 tempat untuk melekatnya 
ARNt
P­site : tempat melekatnya ARNt yang telah 
membawa polipeptida pada ujungnya; dinamakan 
juga tempat melekatnya peptidil­ARNt (= P­site)
A­site : tempat melekatnya ARNt yang telah 
mengikat asam amino; dinamakan juga tempat 
melekatnya aminoasil­ARNt (= A­site)
TRanslasi
TRANSLASI (pembacaankodon oleh
t RNA/ sintesis polipeptida dgn
menggnakan informasi genetik dari
mRNA)
Tahap-tahap :
Inisiasi (awalan)
Elongasi (pemanjangan polipeptida)
Terminasi (pengakhiran)
INISIASI
Tahap yang membawa bersama-sama mRNA, tRNA
yang memuat asam amino petama dari polipeptida
dan dua unit ribosom
Proses ini diawali dengan : subunit kecil ribosom
melekat pada ujung 5’ dari mRNA, pada mRNA
terdapat kodon inisiasi / start kodon AUG. Kodon
inisiasi memberi sinyal dimulainya proses inisiasi.
 tRNA inisiator (yg membawa as. Amino methionin)
melekat pada kodon inisiasi / start kodon AUG dan
berada pada tempat P pada subunit besar ribosom
ELONGASI
 Asam-asam amino ditambahkan satu per satu pada asam amino
petama sehingga terbentuk polipeptida lengkap.
 Proses ini meliputi tahap :
- Pengenalan kodon : kodon mRNA membentuk ikatan hidrogen dengan
antikodon tRNA baru masuk membawa asam amino (pada sisi A dari
ribosom)
- Pembentukan ikatan peptida : rRNA dari subunit besar berfungsi sbg
enzim yg membentuk ikatan peptida antara asam amino yg baru
masuk (tempat A) dengan polopeptida di tempat
- translokasi : tRNA di tempat A yg sudah terikat dg polipeptida yg
sedang tumbuh dipindahkan ke tempat P. mRNA ikut bergeser
sehingga kodon berikutnya berada pada sisi A ribosom untuk
ditranslasi. tRNA yg sudah kosong yg tadinya berada pada sisi P pindah
ke sisi E untuk kemudian keluar dari ribosom
TERMINASI
ELONGASI berakhir setelah kodon stop mencapai A
ribosom
Strop kodon : UAA, UAG, UGA berfungsi sebagai
sinyal untuk menghentikan translasi dan tidak
emngkode asam amino
Protein faktor pelepas mengikatkan diri pada stop
kodon dan menghidrolisis ikatan antara tRNA,
polipeptida dan ribosom sehingga terpisah-pisah.
Steps in translation
Step Details

Initiation Ribosome binds to the mRNA and the first tRNA enters the
P site of the ribosome. The first tRNA always carries a
methionine amino acid and is able to bind with the start
codon, 5'AUG 3', of the mRNA.

Elongation Each new tRNA enters the ribosome at the A site and bonds
with the codon of the mRNA. Amino acids attached to the
tRNA at the P site are then transferred to the tRNA at the A
site. The tRNA at the P site moves to the E site and leaves
the ribosome. The tRNA at the A site, which now carries a
chain of amino acids, moves to the P site. This process is
repeated as the ribosome moves down the mRNA strand

Termination When the ribosome reaches a stop codon, a release factor


binds to the A site of the ribosome. The release factor ends
translation and releases the protein.
Struktur Ribosom
Tersusun atas protein dan ARNr
Pada eukariot (mis.mamalia) mempunyai 
koefisien sedimentasi 80S, tdd subunit besar 
(60S) dan subunit kecil (40S)
Koefisien sedimentasi ; suatu ukuran 
kecepatan pengendapan suatu partikel pada 
alat ultran sentrifuge. 
Makin besar masa suatu partikel, makin 
besar laju pengendapannya. Satuan laju 
pengendapan dinyatakan dengan unit 
Svedberg (S)
Translasi
Translasi
Translasi
Sintesis protein
Daftar Kodon
DNA REPLICATION
summary of eukaryotic RNA processing

Anda mungkin juga menyukai