TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid (glandula tiroidea) adalah salah satu kelenjar endokrin besar
di tubuh. Kelenjar ini memiliki dua fungsi utama yaitu menyekresi hormon tiroid
yang mempertahankan tingkat metabolisme di berbagai jaringan agar fungsi
normalnya dapat optimal dan menyekresi kalsitonin suatu hormon yang mengatur
kadar kalsium darah (Barret: et all, 2014). Kelenjar tiroid terletak di atas trakea
tepat di bawah laring dan terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh sebuah
berkas tipis yang dinamai ismus (Sherwood, 2011). Tiroid menyekresikan dua
macam hormon utama, yakni tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Kedua hormon
ini sangat meningkatkan kecepatan metabolisme tubuh ( Hall, 2014).
Hormon tiroid mempunyai dua efek utama pada tubuh yaitu meningkatkan
kecepatan metabolisme secara keseluruhan dan pada anak-anak merangsang
pertumbuhan (Guyton, 2002). Hormon tiroid dari sel kelenjar memerlukan
bantuan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) untuk endositosis koloid oleh
5
6
mikrovili (Barret; et all, 2014). Hampir setiap tahap dalam sintesis dan pelepasan
hormon tiroid dirangsang oleh TSH. Hormon TSH meningkatkan sekresi hormon
tiroid dan mempertahankan integritas struktural kelenjar tiroid. Tiroid mengalami
atrofi ( ukurannya berkurang) dan mengeluarkan hormon tiroid dalam jumlah
sangat rendah apabila tidak ada TSH, sebaliknya kelenjar tiroid mengalami
hipertrofi (peningkatan ukuran setiap sel folikel) dan hiperplasia (peningkatan
jumlah sel folikel) sebagai respon terhadap TSH yang berlebih (Sherwood, 2011).
Kelainan fungsi tiroid adalah salah satu gangguan endokrin yang paling
sering ditemukan. Kelainan ini tergolong ke dalam dua kategori utama
Hipertiroid dan Hipotiroid yang masing-masing mencerminkan kelebihan dan
defisiensi sekresi hormon tiroid (Sherwood, 2011).
2. Hipertiroid
a. Definisi Hipertiroid
b. Penyebab Hipertiroid
Penyebab utama munculnya hipertiroid ada tiga , yaitu penyakit graves, toxic
multinodular goiter, dan hipertiroid sekunder.
a) Penyakit Graves
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit Grave, suatu
penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk
menghasilkan hormon berlebihan (Chandrasoma dan Taylor, 2005). Insidensi
penyakit Graves paling tinggi pada wanita berusia antara 30 dan 60 tahun,
khususnya wanita dengan riwayat kelainan tiroid dalam keluarga ; hanya 5%
pasien berusia dibawah 15 tahun (Ganong, 2002).
c) Hipertiroid Sekunder
Hipertiroid sekunder bisa disebabkan oleh tumor hipofisa yang menghasilkan
terlalu banyak TSH, sehingga merangsang tiroid untuk menghasilkan hormone
tiroid berlebihan. Penyebab lainnya adalah adanya perlawanan hipofisa terhadap
hormon tiroid, sehingga kelenjar hipofisa menghasilkan terlalu banyak TSH.
a) Tiroiditis
c) Pengaruh Obat-obatan
Dosis hormon tiroid yang berlebihan pada pasien yang meminum obat tiroid
sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu juga menjadi penyebab munculnya
hipertiroid. Pasien dengan kasus seperti ini dapat diidentifikasi dengan thyroid
scan.
c. Gejala Hipertiroid
d. Komplikasi Hipertiroid
e. Diagnosis Hipertiroid
f. Penatalaksaan Hipertiroid
3. Hipotiroid
a. Definisi Hipotiroid
b. Penyebab Hipotiroid
Hipotiroid dapat terjadi karena kegagalan primer kelenjar tiroid itu sendiri,
sekunder karena defisiensi TRH,TSH, atau keduanya, atau karena kurangnya
asupan iodium dari makanan (Sherwood, 2011).
c. Gejala Hipotiroid
Bayi dengan kretinisme infantilis akan memiliki berat badan dan panjang
badan yang normal pada saat lahir dan tanda-tanda khas timbul dalam tiga hingga
enam bulan, secara khas bayi dengan kretinisme tidur secara berlebihan, jarang
menangis, dan terlihat tidak aktif, kesulitan dalam pemberian makan/ASI, lidah
yang besar dan menonjol keluar sehingga dapat menyumbat jalan napas, napas
yang keras dan berisik lewat mulut yang terbuka, kulit yang dingin dan bintik-
bintik akibat sirkulasi darah yang buruk, dan erupsi gigi yang terlambat dan gigi
yang mudah keropos (Kowalak, 2011).
d. Komplikasi Hipotiroid
e. Diagnosis Hipotiroid
f. Penatalaksaan Hipotiroid
C. Kerangka Konsep
a) Hipertiroid
Penderita disfungsi tiroid berdasarkan
b) Hipotiroid jenis kelamin.