Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ENZIM MALTASE

BLOK 2 : Ilmu Kedokteran Dasar


BIOKIMIA

KELOMPOK A4

Brian Nicolas Sanpratama Lumbangaol (220210037)

Miseri Cordias Agape Zalukhu (220210035)

Gabriel Stevani Putri Ndruru (220210039)

Florens Tiona Panjaitan (220210033)

Romauli Agustin Simanjuntak (220210034)

Siti Fatimah (220210032)

Angellina Patricia Simanjuntak (220210040)

Indriani Afrilita Saragih (220210038)

Sintya br Sihombing (220210031)

Sovia Rachel F. Purba (220210036)

Dosen Pembimbing : dr. Sumihar Pasaribu, M. Biomed

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA

FAKULTAS KEDOKTERAN

2020/2021

i
Kata Pengantar

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik

Makalah yang kami bahas berisikan informasi tentang "Enzim Maltase". Makalah ini telah kami susun
dengan maksimal dengan berbagai bantuan sumber. Terlepas itu, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Terima kasih.

Medan, 25 November 2020

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................ii

Daftar Isi................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................2

Bab II Pembahasan

2.1 Profil Enzim Maltase.............................................................................................3

2.2 Struktur Biokimia Enzim.......................................................................................5

2.3 Fungsi Enzim.........................................................................................................7

2.4 Dampak Kekurangan & Kelebihan Maltase..........................................................8

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................................................................9

Daftar Pustaka........................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Enzim adalah sebuah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai kalatis (senyawa
yang mempercepat proses reaksi) didalam sebuah reaksi kimia organik. Molekul awal atau
substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul yang lain yang disebut produk. Hampir
semua proses biologis sel membutuhkan enzim agar bisa berlangsung dengan cepat dalam suatu
arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon.
Didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam enzim, salah satunya adalah enzim
maltase. Maka dari itu penulis mengambil tema enzim maltase. Enzim maltase berada didalam
usus halus, terutama didalam usus dua belas jari. Didalam usus dua belas jari mempunyai
suasana basa yang berbeda dengan lambung. Enzim maltase ini memiliki fungsi yang cukup
penting bagi tubuh, sehingga dapat membantu proses berjalannya sistem tubuh.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi dari enzim maltase?


2. Bagaimana profil dari enzim maltase?
3. Bagainana struktur biokimia enzim maltase?
4. Bagaimana fungsi enzim maltase?
5. Bagaimana fungsi yang ditimbulkan jika kelebihan dan kekurangan enzim maltase?

1
1.3 Tujuan

A. Tujuan Umum :

1. Memenuhi tugas Biokimia.

2. Mengetahui secara mendalam mengenai enzim maltase.

B. Tujuan Khusus :

1. Mengetahui profil enzim maltase

2. Mengetahui struktur biokimia enzim

3. Mengetahui fungsi enzim maltase

4. Mengetahui Kekurangan atau kelebihan enzim

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Enzim Maltase

Enzim merupakan biomolekul protein dengan fungsi utama sebagai katalisator atau
mempercepat dan mengoptimalkan proses reaksi di dalam sebuah reaksi yang bersifat kimia.
Molekul yang wujud pertamanya dikenal dengan nama substrat akan dioptimalkan
perubahannya menjadi molekul yang lebih sederhana dan biasanya disebut produk. Dalam
proses tersebut, enzim mampu mempercepat metabolisme. Bekerja dengan melakukan rekasi
bersama dengan molekul pada substrat. Kinerja enzim ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain suhu, kofaktor, keasaman dan juga inhibitor. Pada faktanya, terdapat beragam
macam-macam enzim. Masing-masing enzim ini bereaksi pada substrat yang berbeda-beda
dan menghasilkan produk yang juga berbeda.

Disakarida dipecah menjadi monosakarida oleh enzim yang disebut maltase, sukrase, dan
laktase, yang juga terdapat di tepi sikat dinding usus kecil. Maltase memecah maltosa
menjadi glukosa. Disakarida lain, seperti sukrosa dan laktosa, masing-masing dipecah oleh
sukrase dan laktase. Sukrase memecah sukrosa (atau "gula meja") menjadi glukosa dan
fruktosa, dan laktase memecah laktosa (atau "gula susu") menjadi glukosa dan galaktosa.
Monosakarida (glukosa) yang dihasilkan diserap dan kemudian dapat digunakan dalam jalur
metabolisme untuk memanfaatkan energi. Monosakarida diangkut melintasi epitel usus ke
aliran darah untuk diangkut ke sel-sel yang berbeda di dalam tubuh.

3
Maltosa merupakan enzim pencernaan yang terdapat di usus dua belas jari, zat alami
yang membantu tubuh untuk memecah gula menjadi maltosa komponen individu. Maltose
adalah disakarida, yang berarti bahwa itu dibentuk oleh dua gula sederhana bersatu dikenal
sebagai monosakarida khususnya oleh glucosebonded untuk glukosa. Molekul glukosa
berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut
glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan, sehingga lebih mudah direaksikan
secara kimiawi oleh tubuh untuk diserap sebagai sumber energi. Maltosa adalah disakarida
alami. Seperti monosakarida, disakarida dikenal sebagai gula sederhana. Sebaliknya,
polisakarida terdiri dari tiga atau lebih terikat gula. Ini biasanya dikenal sebagai pati dan
karbohidrat kompleks. Seperti sukrosa, atau gula meja, dan laktosa, gula yang ditemukan
dalam susu, maltosa dibentuk oleh sepasang monosakarida. Monosakarida tersebut
khususnya glukosa, merupakan bentuk utama tubuh energi. Gula darah merujuk pada
glukosa, yang disimpan dalam hati dan jaringan otot yang akan dibuat tersedia untuk energi
setiap kali tubuh memerlukannya.

Peran penting maltase sebagai enzim dalam sistem pencernaan kita ditemukan ketika pati
diasimilasi dalam maltosa oleh enzim saliva atau pankreas seperti amilase. Setelah amilase
selesai dengan penguraiannya, enzim maltase mengubah glukosa. Proses ini penting untuk
kesehatan tubuh dan sistem pencernaan seseorang secara keseluruhan. Begitu ada glukosa,
tubuh dapat menggunakannya untuk energi atau disimpan di hati sebagai glikogen.

Selain peran enzim maltase sebagai bagian dari gula yang paling sehat untuk tubuh, ini
juga membantu pencernaan karbohidrat. Ada banyak bagian yang masuk ke pencernaan
makanan yang tepat dalam tubuh kita dan enzim maltase sama pentingnya dengan enzim lain
yang dibutuhkan untuk mencerna makanan yang baik. Secara alami, maltase ditemukan di air
liur atau mulut manusia dan terutama membantu pencernaan di dalam usus kecil dan
pankreas. Ketika seseorang kekurangan maltase akan ada efek samping yang jelas selama
pencernaan makanan yang membutuhkan bantuan maltase.

Pada manusia, enzim ini diperkirakan disintesis oleh sel-sel selaput lendir yang melapisi
dinding usus. Enzim ini diproduksi oleh usus halus dan memiliki fungsi untuk
menghancurkan maltosa. Zat gula maltosa ini banyak ditemukan pada tumbuhan, seperti biji-
bijian, gandum dan ubi. Maltase (alpha-glucosidase , glucoinvertase, glucosidosucrase,

4
maltase-glukoamilase, alpha-glucopyranosidase, glucosidoinvertase, alpha-D-glucosidase,
alpha-glukosida hidrolase, alpha-1,4-glukosidase, alpha-D-glukosida glucohydrolase ) adalah
enzim yang terletak di tepi sikat usus kecil yang memecah maltosa disakarida. Maltase
mengkatalisis hidrolisis maltosa menjadi glukosa gula sederhana. Enzim ini ditemukan pada
tumbuhan, bakteri, dan ragi. Kekurangan asam maltase dikategorikan menjadi tiga jenis
terpisah berdasarkan usia timbulnya gejala pada individu.

Pada manusia dan vertebrata lain diduga disintesis oleh sel-sel dari selaput lendir yang
melapisi dinding usus. Selama proses pencernaan, pati diubah sebagian menjadi maltosa oleh
enzim pankreas atau saliva yang disebut amilase; maltase disekresikan oleh usus kemudian
mengubah maltosa menjadi glukosa. Glukosa yang dihasilkan digunakan oleh tubuh atau
disimpan di hati sebagai glikogen.

2.2 Struktur Biokimia Enzim

Struktur enzim penghasil utama dari sistem pencernaan manusia adalah kelenjar ludah,
lambung, pankreas, hati dan usus kecil. Enzim yang terbuat dari asam amino, dan mereka
adalah protein. Ketika enzim terbentuk, itu dibuat oleh merangkai bersama antara 100 dan
1.000 asam amino dalam urutan yang sangat spesifik dan unik. Rantai asam amino kemudian
melipat menjadi bentuk yang unik. Bentuk yang memungkinkan enzim untuk melaksanakan
reaksi kimia yang spesifik, enzim bertindak sebagai katalis yang sangat efisien untuk reaksi
kimia tertentu. Sebagai contoh, maltosa gula terbuat dari dua molekul glukosa terikat
bersama. Enzymemaltase yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memutus ikatan dan
membebaskan dua potong glukosa.

Satu-satunya hal yang dapat dilakukan maltase adalah memecah molekul maltosa,
tetapi bisa melakukan sangat cepat dan efisien. Jenis lain dari enzim dapat menempatkan
atom dan molekul secara bersama-sama, karena enzim spesifik untuk setiap reaksi kimia
yang diperlukan untuk membuat pekerjaan sel dengan baik. Gambar dibawah ini menujukkan
sebuah molekul maltosa yang mengapung di dekatnya kemudian ditangkap situs tertentu
pada enzim maltase. Situs aktif pada enzim yang melanggar ikatan, dan kemudian yang
melarutkan dua molekul glukosa.

5
Maltose is made of two glucose molecules bonded together (1). The maltase enzyme is a protein
that is perfectly shaped to accept a maltose molecule and break the bond (2). The two glucose
molecules are released (3). A single maltase enzyme can break in excess of 1,000 maltose bonds
per second, and will only accept maltose molecules.

Enzim pencernaan semua milik kelas hidrolase, dan memecah molekul makanan yang
besar. Pencernaan kimia makanan tergantung pada berbagai macam enzim hidrolase yang
dihasilkan oleh lapisan usus sel-sel serta organ yang terkait seperti pankreas. Tujuan akhirnya
adalah untuk memecah molekul makanan besar menjadi sangat kecil. Ini kemudian dapat
dengan mudah dan cepat diserap melalui dinding usus dan masuk ke dalam aliran darah
untuk transportasi ke hati dan bagian tubuh lain. Berikut adalah rumus dan struktur senyawa
kimia enzim maltosa:

6
2.3 Fungsi Enzim

 Secara umum, fungsi enzim yaitu:


a) Menurunkan energi aktivasi
b) Mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan tetap tanpa mengubah besarnya tetapan
seimbangnya
c) Mengendalikan reaksi

Fungsi Enzim maltosa adalah mengurai maltosa menjadi senyawa glukosa


 Dapat bertindak sebagai mekanisme pencegahan dan dukungan untuk keluhan
pencernaan pada anak-anak autis. Penelitian sekarang muncul lebih banyak dan lebih
mendukung penggunaan enzim pencernaan seperti maltase untuk anak-anak dengan
gangguan spektrum autisme. Studi mengkonfirmasi bahwa banyak anak-anak autis
menunjukkan korelasi dengan menurunkan aktivitas disakarida usus. Hal ini terkait
dengan adanya enzim seperti maltase dalam usus. Karena anak-anak dengan autisme
menunjukkan penurunan jumlah maltase, penelitian kini melihat melengkapi dengan
enzim maltase untuk membantu gejala mereka. Sebuah penelitian baru menemukan
bahwa lebih dari setengah dari sampling 36 anak-anak autis ditemukan memiliki
gangguan pencernaan berkaitan dengan kurangnya enzim dalam usus. Demikian pula,
biopsi gastrointestinal menunjukkan bahwa anak-anak yang sama menderita iritasi kronis
lambung, duodenum dan kerongkongan, gejala umum dari kurangnya enzymes.
 Dapat bertindak sebagai mekanisme pencegahan dan dukungan untuk diare kronis
Studi pada pasien dengan acara diare kronis mengurangi jumlah enzim pencernaan
seperti maltase (serta laktase dan sukrase). Studi ini menunjukkan bahwa kurangnya
maltase, serta enzim penting lainnya dapat menjadi faktor penyebab di balik akar klasik
diare kronis. Penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi enzim maltase dapat
mengurangi iritasi dan kelebihan mukosa usus secretions.
 Pencegahan pencernaan perut sebagai dikaitkan dengan kondisi pencernaan bawaan
Para ilmuwan sekarang memahami hubungan antara genetika dan sistem pencernaan.
Beberapa anak-anak dan bayi diare kronis, serta kram dan distensi abdomen. Ini, jika
tidak ditangani, dapat menyebabkan ketidakseimbangan pencernaan selama hidup, dan
menjadi dewasa. Orang-orang ini tidak dapat benar memecah sukrosa disakarida. Studi
menunjukkan bahwa penggunaan maltase jamur yang diturunkan dalam penelitian pada
manusia telah menunjukkan perbaikan klinis yang signifikan pada anak-anak dengan
kondisi pencernaan yang sangat menantang ini. Penelitian ini lebih lanjut menunjukkan
hubungan yang jelas antara penggunaan enzim karbohidrat seperti maltase sebagai

7
pengobatan berguna untuk mendukung gangguan pencernaan yang terkait dengan
kekurangan enzim. Selain itu, apa masing-masing studi klinis menunjukkan bahwa enzim
membantu kita semua mencerna lebih baik setiap hari. Tanpa mereka, penyakit terjadi
kemudian.

2.4 Dampak kekurangan dan kelebihan maltase dalam tubuh

1. Jika ada kelebihan enzim maltase yang tidak digunakan dalam proses ini , itu akan
disimpan di hati untuk energi yang akan digunakan pada waktu kemudian .

2. Kekurangan enzim maltase dapat memperlambat metabolisme.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Maltosa merupakan enzim pencernaan yang terdapat di usus dua belas jari, zat alami
yang membantu tubuh untuk memecah gula menjadi maltosa komponen individu. Maltose adalah
disakarida, yang berarti bahwa itu dibentuk oleh dua gula sederhana bersatu dikenal sebagai
monosakarida khususnya oleh glucosebonded untuk glukosa. Enzim ini memiliki dampak jika
kadarnya berlebihan namun tidak berdampak serius jika kekurangan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kishner, S. (2020). Acid Maltase Deficiency Myopathy. 1-2.

P.M Mfombep, z.n. Senwo, Soil maltase activity by a glucose oxidase-perioxidase system,3
Biotech 2 (2012) 225-240

Pervez, S. (2019). Maltose deterioration approach: Catalytic behavior optimization andstability


profile of maltase from Bacillus licheniformis. 1-7.

Bathgate GN, Bringhurst TA. Update on knowledge regarding starch structure and degradation
by malt enzymes (DP/DU and limit dextrinase). J Inst Brew. 2011; 117: 33–38.

Buford, N. (2018). Metabolic Impacts of Maltase Deficiencies. Journal of Pediatric


Gastroenterology and nutrition Vol. 66, 24-29.

Characterization of a Maltase from an Early-Diverged Non-Conventional Yeast Blastobotrys


adeninivorans. (2019). Int. J. Mol. Sci. 2020, 21, 297; doi:10.3390/ijms21010297, 1-10.

M, V. (2016). The Maltase Involved in Starch Metabolism in Barley Endosperm is Encoded by a


Single Gene. PLOS ONE l DOI:10.1371/journal.pone.0151642,2016, 1-13.

Ratini, M. (2019). Digestive Enzymes. WebMD,LLC 2019.

Visnapuu, T. (2020). Characterization of a Maltase from an Early- Diverged Non- Conventional


Yeast Blastobotrys adeninivorans. Int. J. Mol. Sci. 2020, 21, 297; doi:10.3390/ijms21010297, 1-
20.

Kristensen M, Lok F, Planchot V, Svendsen I, Leah R, Svensson B. Isolation and


characterization of the gene encoding the starch debranching enzyme limit dextrinase from
germinating barley. Biochim Biophys Acta 1999; 1431: 538–546. pmid:10350630

10

Anda mungkin juga menyukai