Anda di halaman 1dari 13

MODEL

Dorothea E.
Orem
KELOMPOK 4
Adinda Putri Bestari (G1B120033)
Anggun Meiliani Aulia (G1B120038)
Dwita Rahmadani (G1B120035)
Fadila Khayriyah (G1B120036)
Fanesa Angela (G1B120063)
Gusmartha (G1B120034)
Mirna Wati (G1B120040)
Niken Ayu Ristiana (G1B120032)
Nurlili (G1B120039)
Riska Aprilia (G1B120031)
Vebyola Viona (G1B120037)
Sejarah Dorothea E. Orem
Dorothea Orem adalah salah seorang teoritis keperawatan terkemuka di
Amerika.. Dorothe Orem lahir di Baltimore, Maryland di tahun 1914. Ia
memperoleh gelar sarjana keperawatan pada tahun 1939 dan Master
Keperawatan pada tahun 1945. Selama karir profesionalnya, dia bekerja
sebagai seorang staf keperawatan, perawat pribadi, perawat pendidik dan
administrasi, serta perawat konsultan.Ia menerima gelar dokter pada tahun
1976. Dorothea Orem adalah anggota subkomita kurikulum di Universitas
Katolik. Ia mengakui kebutuhan untuk melanjutkan perkembangan
konseptualisasi keperawatan. Ia pertama kali mempublikasikan ide-idenya
dalam “Keperawatan : Konsep praktik”, pada tahun 1971, yang kedua pada
tahun 1980 dan yang terakhir di tahun 1995.
Teori Sistem Keperawatan Orem
1. Self Care
            Self care adalah praktek kegiatan individu untuk berinisiatif dan
membentuk perilaku mereka dalam memelihara kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraan.
Teori self care meliputi :
● Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan

perawatan diri sendiri. dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural,


kesehatan, dan lain-lain.
● Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri

yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu


untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam
tindakan yang tepat.
● Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang

ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat


universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam
upaya mepertahankan fungsi tubuh.
Lanjutan...

Penekanan teori self care secara umum:


● Pemeliharaan intake udara
● Pemeliharaan intake air
● Pemeliharaan intake makanan
● Mempertahankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
● Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
● Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
● Pencegahan resiko-resiko untuk hidup,
● Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok
sosial sesuai dengan potensinya
Teori Sistem Keperawatan Orem
Lanjutan...

2. Self Care Deficit


Teori ini merupakan inti dari teori perawatan Orem secara umum, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan dan perencanaan
keperawatan pada saat perawatan dibutuhkan.
Inti dari teori ini menggambarkan manusia sebagai penerima perawatan yang
tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan dirinya dan memiliki berbagai
keterbatasan dalam mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan
didasarkan kepada tingkat ketergantungannya. Yaitu ketergantungan total
atau parsial.

Teori self care deficit diterapkan bila :


● Terjadi penurunan kemampuan dalam perawatan

● Tuntutan dalam meningkatkan self care

● Anak belum dewasa

● Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan


Teori Sistem Keperawatan Orem
3. Nursing system

Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi


oleh perawat, pasien, atau keduanya.

klasifikasi Nursing System :


● The Wholly compensatory system 
● Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol
dan memantau lingkungannya dan merespon terhadap rangsangan. Contoh: pada
pasien koma
● The Partly compensantory system 
Bantuan sebagian. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen dimana
pasien tidak mampu untuk melakukan perawatan luka.
● The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari,
agar mampu melakukan perawatan mandiri. Contoh: pada pasien yang memerlukan
informasi pada pengaturan kelahiran.
metode bantuan meliputi:
● Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
● Mengajarkan klien
● Mengarahkan klien
● Mensupport klien
● Keyakinan dan nilai - nilai
TUJUAN
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care defisit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi
tuntutan self care
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk
memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya sel care deficit apapun dihilangkan
TUJUAN
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek
keperawatan keluarga / komunitas adalah :

1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang
mengalami gangguan secara kompeten.

praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :


● Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
● Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
● Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
● Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar
Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem

● kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk


pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru.
Konsep self-care, nursing system, dan self-care deficit mudah
dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat dikembangkan
dengan ilmu pengetahuan dan penelitian.

● Kelemahan dari model Orem adalah ia berpendapat bahwa kesehatan


bersifat statis, namun dalam kenyataannya kesehatan itu bersifat
dinamis dan selalu berubah.
KESIMPULAN
Berdasarkan Model konsep Menurut Dorothea E. Orem
setiap individu dituntut untuk mampu melakukan perawatan diri (self
care) secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan dasar agar dapat
menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau
kecelakaan, dan menanggulangi akibat-akibatnya. Tetapi
pelaksanaaan perawatan diri ini berdasarkan tingkat kemampuan
setiap individu. Seperti faktor usia atau perkembangan, contohnya
bayi dan lansia termasuk kelompok individu yang tidak dapat
melakukan perawatan diri sendiri, sedangkan dewasa yang masih
memiliki kemampuan dapat melakukan perawatan secara mandiri.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai