Anda di halaman 1dari 82

LK 3

j- 0
82 D
5/ ese
P
W mb
11 er
/6 2
/2 02
02 0
0

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


PROVINSI JAWA TENGAH
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH
Jalan Raya Semarang - Kendal KM 12, Semarang 50186

Telepon (024) 8662203 (Hunting), Faksimile (024) 8662201 E-mail : jateng@bpkp.go.id


LAPORAN KINERJA
PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah merupakan media
penyampaian akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi serta anggaran Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah di lingkup wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Tengah yang menjalankan peran pengawasan intern atas akuntabilitas negara,
pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan pembinaan kapabilitas
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan fungsi dukungan. Laporan
dimaksud menyajikan kinerja mencakup hasil-hasil yang telah dicapai serta analisis
pencapaian outcome dan output dikaitkan dengan pencapaian target Rencana
Strategis (Renstra) BPKP Tahun 2020-2024.
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2020 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah disusun
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas capaian kinerja dan keuangan. Laporan
Kinerja menggambarkan capaian atas sasaran program dan kegiatan yang dilakukan
dengan mengukur realisasi dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam
Perjanjian Kinerja (Perkin) dan pembandingan lainnya.
Laporan Kinerja ini merupakan Laporan Kinerja tahun pertama dari periode
Rencana Strategis Tahun 2020-2024. Data kinerja Tahun 2020 tidak semua dapat
dibandingkan dengan data kinerja Tahun 2019 disebabkan adanya perubahan
indikator kinerja baik Indikator Kinerja Program/Utama (IKU) maupun Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK) dan perubahan cara perhitungan antara lain perhitungan
output dan outcome.
Mengingat Laporan Kinerja Tahun 2020 merupakan Laporan Kinerja tahun pertama,
maka diperlukan upaya lebih keras dalam mencapai target awal dari Rencana
Strategis BPKP Tahun 2020. Oleh karena itu, kami terus melakukan perbaikan baik
secara internal maupun dalam menjalin hubungan dengan para stakeholders.
Komitmen bersama semua pihak yang telah terbangun akan semakin menguatkan
sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah
guna mengawal reformasi birokrasi di lingkungan instansi pemerintah yang sedang
berjalan.

Semarang, 30 Desember 2020


Kepala Perwakilan,

Wasis Prabowo
NIP 19651030 198703 1 001
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................iii
RINGKASAN EKSEKUTIF...........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1


Tugas dan Fungsi .........................................................................................................1
Struktur Organisasi .....................................................................................................2
Komposisi Pegawai ......................................................................................................4
Aspek Strategis Organisasi .........................................................................................4
Kegiatan dan Layanan Produk BPKP .........................................................................5
Sistematika Laporan ....................................................................................................6

BAB II PERENCANAAN KINERJA .............................................................................7


Target Kinerja Tahun 2020-2024...............................................................................7
1. Pernyataan Visi ........................................................................................................8
2. Pernyataan Misi .......................................................................................................9
3. Tujuan dan Sasaran Program ................................................................................11
4. Indikator Kinerja Kegiatan ....................................................................................11
Perjanjian Kinerja 2020 ............................................................................................14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................17


Capaian Kinerja Tahun 2020 ....................................................................................17
1. Ringkasan Kinerja ..................................................................................................17
2. Uraian Kinerja .......................................................................................................19
Kinerja Lainnya Tahun 2020 ....................................................................................53
1 Kinerja Lain .............................................................................................................53
2. Penghargaan/Apresiasi ........................................................................................53
3. Perbaikan SAKIP pada Tahun 2020 sebagai Tindak Lanjut Hasil Evaluasi
SAKIP oleh Inspektorat BPKP ..............................................................................53
4. Inovasi ....................................................................................................................53
Akuntabilitas Keuangan ............................................................................................54

BAB IV PENUTUP .....................................................................................................56

ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Target, Realisasi dan Capaian Sasaran Kegiatan

Lampiran II Perbandingan Realisasi Sasaran Kegiatan

Lampiran III Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Output Kegiatan (IOK)

Lampiran IV Perbandingan Realisasi Indikator Output Kegiatan (IOK)

Lampiran V Jumlah Program Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

Lampiran VI Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

Lampiran VII Jumlah Proyek Prioritas Strategis yang Tercapai Sesuai Target

Lampiran VIII Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target

Lampiran IX Rincian Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah

Lampiran X Rincian Maturitas SPIP Pemerintah Daerah

Lampiran XI Rincian MRI Pemerintah Daerah

iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai auditor intern pemerintah RI, BPKP berperan membantu pemerintah pusat/
daerah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara/daerah, mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi, sebagaimana yang diamanatkan dalam RPJMN 2020–2024.
Untuk melaksanakan peran tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah telah
melaksanakan 6 (enam) Sasaran Program. Sasaran Program tersebut dilaksanakan
melalui kegiatan pengawasan BPKP, baik yang bersifat assurance maupun consultacy.
Laporan Kinerja ini menyajikan realisasi kinerja Perwakilan BPKP tahun 2020
dengan target Perjanjian Kinerja Tahun 2020 antara Kepala BPKP dengan Kepala
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.
a. Capaian Kinerja (IKK) Tahun 2020 sebagai berikut:

Capaian Sasaran Program tersebut dibiayai dari DIPA Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2020 sebesar Rp49.595.204.819,00 atau 98,16% dari
anggaran 2020 sebesar Rp50.525.149.000,00.
Keberhasilan capaian kinerja tahun 2020 merupakan indikasi bahwa sistem
akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah telah berjalan pada
jalur yang benar.
b. Faktor Pendukung capaian target kinerja Tahun 2020:
1) Komitmen bersama pimpinan dan seluruh pegawai dalam mencapai target
kinerja;
2) Kualitas layanan berupa pengawasan, konsultansi atau bimbingan teknis yang
memadai;

iv
3) Pegawai memiliki kompetensi dan kemampuan yang memadai;
4) Kerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.
c. Penghargaan yang diterima Tahun 2020
1) Piagam Penghargaan atas Dukungan Pelaporan Keuangan Tahun 2019 BPKP
hingga memperoleh opini WTP dari BPK-RI;
2) Piagam Penghargaan atas Pembinaan Tata Kelola Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan SIMDA dalam rangka mendukung
peyelenggaraan pengelolaan negara yang transparan dan akuntabel;
3) Piagam Penghargaan atas Pembinaan Tata Kelola Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Boyolali khususnya Tata Kelola Keuangan BOS melalui
Aplikasi SIMDA Keuangan untuk BOS.
d. Rencana Perwakilan BPKP untuk meningkatkan dan mempertahankan kinerja:
1) Meningkatkan koordinasi dengan K/L/P maupun Pemda dalam rangka
penugasan pengawasan, Bimbingan Teknis dan layanan konsultansi;
2) Mendorong pelaksanaan Self Assesment Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP
pada pemerintah kabupaten/Kota yang belum mencapai Level 3;
3) Meningkatkan kompetensi Pegawai baik melalui Diklat/Workshop maupun
PKS/PPM;

v
BAB I PENDAHULUAN

A. TUGAS DAN FUNGSI


Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah merupakan instansi vertikal BPKP di daerah
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP, mempunyai tugas
dan fungsi sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tanggal 31 Desember 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tanggal 26 Agustus 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, maka sebagai instansi vertikal BPKP di daerah, tugas Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah adalah:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau
daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari presiden dan/atau
permintaan kepala daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelanggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah


mempunyai fungsi:
1. Penyiapan rencana dan program;
2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah;
4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintah yang bersifat strategis dan/
atau lintas kementrian/lembaga/wilayah;

1 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya;


6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
8. Pemberian asisitensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/
BUMD, dan kinerja Instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di
dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atau
permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja
sama, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas
kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku
kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugiakan keuangan
negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran
pembangunan, pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian
keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyiidik dan
instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian
mutu pengawasan; dan
13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP.

Peran BPKP berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008 sebagai auditor yang bertanggung
jawab kepada presiden. BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
1. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
3. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari presiden.

B. STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 17 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi
Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Sulawesi
Selatan dan Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-428/K/SU/2016 tentang
Jumlah Koordinator Pengawasan pada Perwakilan BPKP. Kantor Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah dipimpin oleh Kepala Perwakilan, berdasarkan SK Kepala BPKP
Nomor Kep-20/K/SU/2020 Tanggal 30 Januari 2020 dengan struktur organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah disajikan dalam Gambar 1.1.

Laporan Kinerja 2020 2


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 1.1
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah
Kepala Perwakilan
Wasis Prabowo

Kepala Bagian Tata Usaha

Agus Catur Hartanto

Kasubbag Kasubbag Kasubbag


Kepegawaian Keuangan Umum

Suharyanto Erni Kurniyati Luchdita Priatama

Korwas Korwas Korwas Korwas


Bidang IPP Bidang APD Bidang AN Bidang Investigasi

Korwas
Bidang P3A

Petrus Ngorantutul Heru Tarsila Maladi Purwo Utomo

Sunarto

Alfiandry Triwibowo Aji Marsudi Jumanto

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

3 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

C. KOMPOSISI PEGAWAI
Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah per 31 Desember
2020 sebanyak 223 orang dengan komposisi SDM berdasarkan jenis kelamin, jabatan,
golongan, pendidikan dan usia disajikan dalam Gambar 1.2.

Gambar 1.2
Komposisi SDM Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah
Struktural
Jabatan
SLTA S2
10.3% 10.8%

SLTA S2
Korwas 23 24

Dalnis
D3
18.8%

D3
42
Ketua Tim Pendidikan

Anggota Tim
S1
134
Tata Usaha S1
60.1%

0 25 50 75 II
1.3%

125 II IV
21.5%

3 IV
100 48
Usia
75
Golongan
50
III
25 172
III

127 96
77.1%

0
21-30 31-40 41-50 51-60

D. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI


Arah kebijakan dan strategi pengawasan BPKP menjadi salah satu pendukung
terwujudnya sasaran pembangunan nasional, yaitu pembangunan tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Hakikat pengawasan
intern adalah hasil pengawasannya berperan penting dalam meningkatkan tata kelola,
memperbaiki pengelolaan risiko dan menguatkan sistem pengendalian intern. Dengan
demikian, pembangunan tata kelola pemerintahan tidak dapat lepas dari pengawasan
intern yang diperankan oleh BPKP dalam lingkup nasional.
1. Arah Kebijakan Pengawasan BPKP
Kerangka kebijakan pengawasan BPKP diarahkan untuk mencapai sasaran berupa:
a. Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional;
b. Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel, dan Sehat.
2. Strategi Pengawasan BPKP
Sebagai salah satu unit kerja di Lingkungan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Tengah mempunyai strategi pengawasan sebagaimana strategi BPKP Pusat.
Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu 2020-2024 dijabarkan dalam enam
sasaran strategis sebagai berikut:

Laporan Kinerja 2020 4


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

a. Meningkatnya Pengawasan Pembangungan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/


Daerah, yang diukur dengan tiga indikator berupa nilai potensi penerimaan
negara/daerah yang terealisasi, nilai pengeluaran negara/daerah yang efisien,
dan nilai penyelamatan keuangan negara;
b. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan
Nasional, yang diukur dengan empat indikator jumlah program prioritas yang
tercapai sesuai target, jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target,
jumlah proyek prioritas strategis yang tercapai sesuai target dan jumlah proyek
strategis nasional yang tercapai sesuai target;
c. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Badan Usaha, yang
diukur dengan Indikator berupa jumlah badan usaha dengan akuntabilitas badan
usaha yang baik;
d. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi,
yang diukur dengan tiga indikator berupa jumlah K/L dengan efektifitas pengen-
dalian korupsi Baik, jumlah Pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi baik,
dan jumlah Badan Usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik;
e. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/Pemda/BU, yang diukur dengan tiga indikator berupa persentase APIP
K/L/P dengan Kapabilitas APIP ≥ Level3, Persentase K/L/P dengan maturitas
SPIP ≥ Level 3 dan Persentase K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3;
f. Meningkatnya Tata Kelola Pengawasan yang Berkualitas, yang diukur dengan
tiga indikator berupa IA-CM BPKP, Indeks Kesehatan Organisasi (IKO), dan
Indikator Nilai Reformasi Birokrasi.

Merujuk pada Renstra BPKP Tahun 2020-2024, kegiatan yang menjadi tanggung jawab
Perwakilan adalah sebagai berikut:
1. Pengawasan atas Optimalisasi Penerimaan Daerah;
2. Pengawasan atas Potensi Penerimaan Daerah;
3. Pengawasan atas Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara/Daerah;
4. Pengawasan atas Nilai Penyelamatan Keuangan Negara/Daerah;
5. Pengawasan atas Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditargetkan;
6. Pengawasan atas Hambatan Pelaksanaan Pembangunan;
7. Pengawasan atas Dukungan Badan Usaha terhadap Pembangunan Nasional;
8. Pengawasan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi (EPK) K/L/BU/Pemda;
9. Pengawasan atas Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian;
10. Pengawasan atas Kualitas Pengendalian Intern Pemda/K/L/BU/BLUD.

E. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK BPKP


Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah merupakan unit Eselon II berkewajiban
melaksanakan kegiatan-kegiatan teknis yang telah ditetapkan dalam Program Kerja
Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T) dan Program Kerja Administrasi Umum
(PKAU) 2020, kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan telah dilaksanakan, yaitu:

5 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/


Daerah;
2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional;
3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha;
4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi;
5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern
K/L/P/BU;
6. Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja.
Keluaran dari kegiatan-kegiatan teknis adalah sebagai berikut:
1. Laporan Hasil Pengawasan Penugasan Presiden;
2. Laporan Hasil Pengawasan Pembangunan Prioritas Nasional;
3. Laporan Hasil Pengawasan Pembinaan SPIP;
4. Laporan Hasil Pengawasan Asistensi Manajemen Risiko;
5. Laporan Hasil Pengawasan Peningkatan Kapabilitas APIP;
6. Laporan Hasil Pengawasan Akuntabilitas dan Tata Kelola KLDK;
7. Laporan Hasil Pengawasan Percepatan Penanganan Covid-19.

F. SISTEMATIKA LAPORAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini memberikan penjelasan mengenai
pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah selama tahun 2020.
Capaian kinerja tahun 2020 tersebut dibandingkan dengan Perjanjian Kinerja Tahun
2020 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja
terhadap target kinerja ini akan memungkinkan identifikasi terhadap sejumlah celah
kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 berpedoman pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai berikut:

Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas tugas, fungsi dan wewenang


organisasi, aspek strategis, kegiatan dan produk Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah serta struktur organisasi.

Perencanaan Kinerja, menjelaskan secara ringkas Rencana Strategis 2020-2024


dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan capaian kinerja Perwakilan BPKP


Provinsi Jawa Tengah dikaitkan dengan sasaran program serta realisasi
keuangan.
Penutup, menjelaskan rangkuman capaian sasaran program dan sasaran
kegiatan serta rencana tindak atau langkah yang direncanakan untuk dilaksanakan
dalam rangka perbaikan kinerja pada tahun 2020

Laporan Kinerja 2020 6


BAB II PERENCANAAN KINERJA

A. TARGET KINERJA TAHUN 2020 - 2024


Rencana Strategis (Renstra) BPKP tahun 2020-2024 telah ditetapkan dengan
Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2020 Tanggal 28 Mei 2020. Renstra BPKP
Tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan pengawasan periode 2020-2024
yang berisi visi yaitu keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2020 atau
setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi, strategi atau program-program indikatif untuk mencapai visi
dan misi.
Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah 2020-2024 ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Perwakilan Nomor KEP-330/PW11/6/2020 tanggal 12 Agustus
2020 dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Tahun 2020 sesuai Surat Kepala Perwakilan
Nomor S-1618/PW11/6/2020 tanggal 28 September 2020 yang menetapkan beberapa
sasaran dan program beserta kegiatan-kegiatannya yang mendukung rencana strategis
BPKP Pusat.

“Menjadi Auditor Internal Pemerintah Berkelas Dunia dan


Trusted Advisor Pemerintah untuk meningkatkan Good
Governance Sektor Publik dalam rangka mewujudkan Visi
Misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”

VISI
MISI
Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Membangun Sumber Daya Pengawasan yang berkualitas

7 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1. PERNYATAAN VISI
Visi merupakan gambaran masa depan yang hendak diwujudkan. Visi harus bersifat
praktis, realistis untuk dicapai, dan memberikan tantangan serta menumbuhkan
motivasi yang kuat bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya.
Pengertian yang terkandung dalam pernyataan visi tersebut adalah:
a. Auditor Intern Pemerintah RI
BPKP sebagai Auditor Intern Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam
rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance
terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu Kementerian, Lembaga dan
Pemerintah Daerah serta Korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari
proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias, dan
tidak diintervensi oleh pihak lain.
Terdapat dua hal penting dalam frase auditor intern Pemerintah RI yaitu audit intern
dan auditor Pemerintah RI.
1) Audit Intern
Peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern memiliki dua sifat aktivitas
yaitu sebagai pemberi jasa assurance, dan pemberi jasa consultancy yang diperoleh
dengan pendekatan yang sistematis untuk meningkatkan akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional. Kegiatan layanan tersebut
meliputi evaluasi dan peningkatan efektivitas pengelolaan risiko (risk
management), pengendalian (control) dan proses proses tata kelola pemerintah
(governance processes). Untuk program atau kebijakan pembangunan nasional,
pengawasan intern BPKP menuntut penerapan pendekatan evaluasi (riset sosial)
untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut.
2) Auditor Pemerintah RI
Sebagai auditor pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang
difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan
memberikan respon berupa kegiatan assurance melalui suatu sistem pengawasan
untuk menghasilkan suatu informasi akuntabilitas.
BPKP juga berfungsi sebagai mitra strategis Kementrian/Lembaga, Pemerintah
Daerah dan Badan Usaha dengan menyediakan jasa consultancy. Sebagai auditor
pemerintah BPKP berperan secara signifikan dalam membantu manajemen
pemerintah mencapai sasaran strategis dan tujuan organisasi secara efektif dan
efisien serta bebas dari penyimpangan/KKN.
b. Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor intern
berkelas dunia, yaitu:
1) Aspek SDM
Sumber daya manusia (SDM) BPKP mampu melaksanakan penugasan yang
dimandatkan dengan keahlian dan profesional (due professional care) dalam setiap
pelaksanaan penugasan pengawasan, berintegrasi sesuai kode etik auditor dan
memiliki kemampuan intelektual.

Laporan Kinerja 2020 8


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2) Aspek Organisasi
Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam
melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi serta
sistem dan proses yang berlaku di BPKP. BPKP selalu mengusahakan peningkatan
kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan kemampuan
dalam mengidentifikasi masalah dan solusinya serta perubahan peraturan terkait
dan standar baru di bidang pengawasan.
3) Aspek Produk
Bahwa kualitas hasil pengawasan BPKP baik yang berupa assurance maupun
consultancy harus mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam
meningkatkan kinerja pemerintah dan program pembangunan.
c. Trusted Advisor
Peran BPKP dalam assurance and consulting activities BPKP berkomitment sebagai
pemberi saran yang terpercaya melalui komunikasi yeng efektif, hubungan yang kuat,
kemauan untuk berkembang bersama organisasi mitra strategis K/L/P/BU dalam
mencapai tujuannya.
d. Good Governance Sektor Publik
BPKP sesuai kewenangannya bertekad mempromosikan good governance sektor
publik dalam dua aspek terkait akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah
dan pembangunan nasional serta kapasitas pemerintah dalam mengelola sumber
daya serta menyusun dan mengimplementasikan kebijakan.

2. PERNYATAAN MISI
BPKP melaksanakan Misi Presiden dan Wakil Presiden untuk menegakkan sistem
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya, mengelola pemerintahan yang
bersih, efektif dan terpercaya dan mensinergikan pemerintah daerah dalam kerangka
negara kesatuan dengan:
a. Melaksanakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional
BPKP mengemban amanah untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yaitu:
1) Pengawasan Intern
Pengawasan intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan
dan kegiatan pengawasan lain terhadap tugas dan fungsi organisasi dalam rangka
memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan
pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.
2) Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban individu atau organisasi untuk memberikan
pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakannya
kepada pihak yang berhak atau berkepentingan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban tersebut. Tiga hal terkait akuntabilitas adalah pihak yang
.

9 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

berakuntabilitas (Accountor), pihak yang diberi akuntabilitas (Accoutee) dan objek


yang atasnya dilaporkan akuntabilitasnya.
3) Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.
Ruang lingkup meliputi akuntabilitas penerimaan dan pengeluaran keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh
atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau
subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari pemerintah pusat dan/atau
pemerintah daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah.
b. Membangun Sumber Daya Pengawasan yang Berkualitas
Membangun sumber daya pengawasan yang berkualitas merujuk pada pilah yang
harus dibangun yaitu:
1) Integritas dan kultur
Membangun/mewujudkan SDM yang berintegritas yaitu:
- Melakukan pekerjaan dengan kejujuran, ketekunan dan tangung jawab;
- Mentaati hukum dan membuat pengungkapan yang diharuskan oleh ketentuan
perundang-undangan dan profesi;
- Tidak terlibat dalam aktivits ilegal apapun atau terlibat dalam tindakan yang
memalukan untuk profesi audit internal maupun organisasi;
- Menghormati dan berkontribusi pada tujuan yang sah dan etis dari organisasi.
2) Kinerja dan kesejahteraan dibangun dengan prinsip berikut:
- Adanya uraian jabatan yang jelas;
- Proses rekruitmen pegawai yang tepat;
- Adanya tuntutan dan tujuan pekerjaan yang jelas;
- Adanya metode pendidikan berkelanjutan, pengembangan profesi dan pelatihan
sesuai standar;
- Adanya pendampingan terhadap pegawai dan pemberian feedback atas kinerja
pegawai secara berkelanjutan;
- Adanya sistem pengakuan atas kinerja dan pemberian kompensasi yang efektif;
- Adanya kesempatan pengembangan karir dan promosi yang tepat.
3) Metode kerja dan inovasi untuk melaksanakan tupoksi dengan efektif dan efisien
dengan memperhatikan keahlian dan kecermatan profesional, meliputi:
- Sumber daya fisik dan keuangan;
- Teknologi Informasi dan komunikasi;
- Hubungan Publik dan kolaborasi.

Laporan Kinerja 2020 10


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

3. TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM


Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yaitu kondisi
yang akan dicapai pada tahun 2024, yaitu:
a. Terwujudnya Akuntabilitas Keuangan dan Pembangunan Nasional;
b. Terwujudnya Tata Kelola Pengawasan yang Unggul, Akuntabel dan Sehat.
Dalam usaha mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah telah
menetapkan sasaran program sebagai bentuk penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur, untuk dapat dilaporkan pencapaiannya dalam
kurun waktu satu tahun. Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah yang
diharapkan dicapai setiap tahun adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya Pengawasan Pembangungan atas Akuntabilitas Keuangan Negara/
Daerah, yang diukur dengan tiga indikator berupa nilai potensi penerimaan
negara/daerah yang terealisasi, nilai pengeluaran negara/daerah yang efisien, dan
nilai penyelamatan keuangan negara;
b. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas pembangunan nasional
yang diukur dengan empat indikator jumlah program prioritas yang tercapai sesuai
target, jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target, jumlah proyek prioritas
strategis yang tercapai sesuai target dan jumlah proyek strategis nasional yang
tercapai sesuai target;
c. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas badan usaha yang
diukur dengan indikator berupa jumlah badan usaha dengan akuntabilitas badan
usaha yang baik;
d. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas efektivitas pengendalian korupsi,
yang diukur dengan tiga indikator berupa jumlah K/L dengan efektifitas pengendalian
korupsi baik, jumlah Pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi baik, dan jumlah
Badan Usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik;
e. Meningkatnya pengawasan pembangunan atas kualitas pengendalian intern K/L/
Pemda/BU, yang diukur dengan tiga indikator berupa persentase APIP K/L/P dengan
Kapabilitas APIP≥ Level3, persentase K/L/P dengan maturitas SPIP ≥ Level 3 dan
persentase K/L/P/BU dengan MRI ≥ Level 3;
f. Meningkatnya tata kelola pengawasan yang berkualitas, yang diukur dengan tiga
indikator berupa IA-CM BPKP, indeks kesehatan (IKO), dan indikator Nilai Reformasi
Birokrasi.

4. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN


Dalam rangka mewujudkan sasaran kegiatan dan mendukung tercapainya sasaran
program dan sasaran strategis BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah telah
menetapkan sasaran kegiatan dan masing-masing indikatornya.
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah sesuai Renstra
2020 – 2024 ditetapkan sebagai berikut:

11 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Target Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 - 2024
Tabel 2.1

Laporan Kinerja 2020 12


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

13 Laporan Kinerja 2020


Pendahuluan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Perencanaan Kinerja
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah ditetapkan berdasarkan Renstra Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah sesuai Keputusan Kepala Perwakilan Nomor Kep-330/PW11/6/2020 tanggal 12 Agustus 2020
yang berbeda dengan IKK Perwakilan yang ada pada Lampiran Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Nomor
2181/PW11/6/2020 tanggal 2 Desember 2020.

B. PERJANJIAN KINERJA
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,
telah ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2020 yang merupakan bentuk perjanjian dari Kepala Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah kepada Kepala BPKP Nomor S-1449/PW11/6/2020 pada tanggal 3 September 2020 yang
Akuntabilitas Kinerja

kemudian direvisi dengan Nomor S-2181/PW11/6/2020 pada tanggal 2 Desember 2020. Perkin tersebut berisi
kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja tahunan dan mempertanggungjawabkan atas keberhasilan maupun
kegagalannya. Sebagai-mana tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2020 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah selain

Laporan Kinerja 2020


memenuhi target Perkin juga melaksanakan berbagai kegiatan di luar Perkin serta kegiatan dukungan yang merupakan
penugasan khusus dari BPKP dan tugas pendampingan dari stakeholders (Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal di
Penutup

14
daerah) yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Indikator Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2020 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2020, sebagai berikut:
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja Tahun 2020

15 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Laporan Kinerja 2020 16


BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020


1. RINGKASAN KINERJA
Hasil pengukuran kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah atas 6 (enam)
sasaran strategis yang dijabarkan dalam indikator kinerja, menunjukkan bahwa 30
indikator kinerja (90,91%) telah mencapai target dan 3 indikator kinerja (9,09%)
belum mencapai target. Ringkasan capaian kinerja masing-masing indikator kinerja
pada setiap sasaran strategis sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Ringkasan Kinerja


Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

17 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Laporan Kinerja 2020 18


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Keterangan: mencapai/melampaui target belum mencapai target

2. URAIAN KINERJA
Realisasi kinerja Tahun 2020 berdasarkan sasaran program/sasaran kegiatan
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai
auditor intern pemerintah diuraikan di bawah ini:

Sasaran Kegiatan I
Meningkatanya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Daerah

Sasaran kegiatan meningkatnya pengawasan pembangunan atas akuntabilitas keuangan


negara dan daerah diukur menggunakan enam Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dengan
capaian rata-rata 1.050,75% sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.2 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan I

Uraian capaian kinerja atas 6 (enam) indikator kinerja Meningkatnya Pengawasan


Pembangunan atas Akuntabilitas Keuangan Negara dan Daerah adalah sebagai berikut:
1.1 Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi
Indikator nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi diukur dengan
menghitung jumlah jumlah kurang bayar atas penerimaan daerah yang sudah
disetor/ditetapkan. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebesar Rp701.782.582,00.
Pada Tahun 2020, nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisir sebesar
Rp1.987.711.545,00 atau mencapai 283,24% dari target tahun 2020.
Nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisir pada Tahun 2020 diperoleh
atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas Pemerintah
Daerah.

19 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Realisasi indikator nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi tahun


2020 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020
merupakan target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator
tersebut baru ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan
realisasi nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi dan perbandingan
realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:

Gambar 3.1 Target dan Realisasi


Nilai Optimalisasi Penerimaan Daerah yang Terealisasi

Dari gambar 3.1, nilai optimalisasi penerimaan daerah yang terealisasi telah
mencapai 113,30% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2020 untuk mendukung
pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu:
1) Telah dilaksanakan sosialisasi tentang strategi OPAD;
2) Melaksanakan bimtek pemeriksaan pajak daerah;
3) Melaksanakan bimtek optimalisasi PAD retribusi; dan
4) Melakukan monitoring tindak lanjut hasil pengawasan OPAD.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan melakukan:
1) Bimtek/asistensi pemeriksaan pajak daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
2) Memfasilitasi permintaan mitra yang berhubungan dengan upaya OPAD.

Laporan Kinerja 2020 20


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1.2 Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi


Indikator potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi diukur dengan
menghitung jumlah perkiraan potensi penerimaan negara/daerah yang dapat
meningkat melalui rekomendasi hasil pengawasan. Target kinerja ini pada Tahun
2020 sebesar Rp350.891.291,00.
Pada Tahun 2020, potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi yang terealisir
sebesar Rp6.270.980.066,00 atau mencapai 1.787,16% dari target tahun 2020.
Potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi yang terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah.
Realisasi indikator potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi tahun 2020 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan realisasi potensi
penerimaan daerah yang dioptimalisasi dan perbandingan realisasi tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:

Gambar 3.2 Target dan Realisasi


Potensi Penerimaan Daerah yang Dioptimalisasi

Dari gambar 3.2, potensi penerimaan daerah yang dioptimalisasi telah mencapai
595,72% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Upaya-upaya penting yang telah dilakukan dalam tahun 2020 untuk mendukung
pencapaian kinerja tersebut di atas antara lain yaitu:
1) Telah dilaksanakan sosialisasi tentang strategi OPAD;
2) Melaksanakan bimtek pemeriksaan pajak daerah;
3) Melaksanakan bimtek optimalisasi PAD retribusi; dan
4) Melakukan monitoring tindak lanjut hasil pengawasan OPAD.

21 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP


Provinsi Jawa Tengah akan melakukan:
1) Bimtek/asistensi pemeriksaan pajak daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
2) Memfasilitasi permintaan mitra yang berhubungan dengan upaya OPAD.

1.3 Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah


Indikator nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah diukur dengan nilai rupiah
yang dapat dihemat melalui hasil pengawasan yang bersifat non-investigatif yaitu
audit penyesuaian harga. Nilai koreksi audit dan penyesuaian harga yang dimaksud
yaitu nilai berdasarkan hasil kegiatan pengawasan BPKP. Target kinerja ini pada
Tahun 2020 sebesar Rp2.246.000.000,00.
Pada Tahun 2020, nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah yang terealisir
sebesar Rp45.525.912.933,02 atau mencapai 2.026,98% dari target tahun 2020.
Nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah yang terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Hasil pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat senilai total
Rp41.877.729.872,00 berasal dari reviu atas proses penyusunan Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) atas tiga kegiatan pengawasan dan audit atas usulan
penambahan nilai pagu persetujuan kontrak tahun jamak atas dua kegiatan
pengawasan.
2) Hasil pengawasan Bidang Investigasi senilai total Rp3.648.183.061,02 berasal
dari hasil koreksi atas kekurangcermatan perhitungan dari segi penerapan
rumus/formula penyesuaian harga, indeks harga, harga satuan yang dipakai,
volume pekerjaan yang digunakan, jenis pekerjaan dengan harga satuan timpang
dan jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru atas lima paket pekerjaan
yang dilakukan audit penyesuaian harga.
Realisasi indikator nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah tahun 2020 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan realisasi nilai
efisiensi pengeluaran negara dan daerah dan perbandingan realisasi tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar 3.3 halaman berikutnya.
Dari gambar 3.3, nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah telah mencapai
1.218,57% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan melakukan:
1) Koordinasi dengan K/L/P/K untuk menggali potensi penugasan Audit
Penyesuaian Harga dan Audit Klaim; dan
2) Peningkatan kompetensi pegawai melalui PPM.

Laporan Kinerja 2020 22


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.3 Target dan Realisasi


Nilai Efisiensi Pengeluaran Negara dan Daerah

1.4 Nilai Penyelamatan keuangan Negara dan Daerah


Indikator nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah diukur dengan nilai
kewajiban pengembalian kerugian keuangan negara ke kas negara dan nilai aset
yang dipulihkan. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebesar Rp54.249.000.000,00.
Pada Tahun 2020, nilai efisiensi pengeluaran negara dan daerah yang terealisir
sebesar Rp57.299.597.256,92 atau mencapai 105,62% dari target tahun 2020.
Nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah yang terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Hasil pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat senilai total
Rp1.945.664.446,39 berasal dari reviu atas pelaksanaan kontrak, penyelesaian,
dan pertanggungjawaban dengan empat kegiatan pengawasan.
2) Hasil pengawasan Bidang Investigasi senilai total Rp55.353.932.810,53 berasal
dari audit PKKN dengan lima belas kegiatan pengawasan, audit investigatif
dengan dua kegiatan pengawasan, dan audit tujuan tertentu dengan empat
kegiatan pengawasan.
Realisasi indikator nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah tahun 2020
tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan realisasi nilai
penyelamatan keuangan negara dan daerah dan perbandingan realisasi tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:

23 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.4 Target dan Realisasi


Nilai Penyelamatan keuangan Negara dan Daerah

Dari gambar 3.4, nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah telah mencapai
55,11% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan melakukan:
1) Koordinasi dengan K/L/P/K maupun Aparat Penegak Hukum (Kejaksaan/
Kepolisian) untuk menggali potensi penugasan audit investigatif dan audit PKKN;
2) Peningkatan kompetensi pegawai melalui PPM.

1.5 Nilai Penyelamatan Pengelolaan Dana Transfer


Indikator nilai penyelamatan pengelolaan dana transfer tidak terdapat target
maupun realisasi pada tahun 2020.

1.6 Nilai Penyelamatan Pembiayaan Daerah


Indikator nilai penyelamatan pembiayaan daerah tidak terdapat target maupun
realisasi pada tahun 2020.

Rata-rata capaian sasaran kegiatan I sebesar 1.050,75% telah mencapai/melampui target


tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis efisiensi. Capaian sasaran kegiatan I
didukung dengan dana sebesar Rp1.783.962.692,00 atau 98,61% dari anggaran
Rp1.809.119.800,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 124 laporan atau
119,23% dari rencana 104 laporan, serta OH sebanyak 7.440 OH atau 125,80% dari
rencana sebanyak 5.914 OH.

Laporan Kinerja 2020 24


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan I telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 119,23% lebih besar dari pada
capaian penggunaan dana sebesar 98,61%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan I tidak dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 119,23% lebih kecil dari pada
capaian penggunaan OH sebesar 125,80%.

Sasaran Kegiatan II
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Pembangunan Nasional

Sasaran kegiatan meningkatnya pengawasan pembangunan atas pembangunan nasional


diukur menggunakan tujuh Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dengan capaian rata-rata
195,83% sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan II

Uraian capaian kinerja atas 7 (tujuh) indikator Meningkatnya Pengawasan


Pembangunan atas Pembangunan Nasional adalah sebagai berikut:
2.1 Jumlah Program Prioritas yang Tercapai sesuai Target
Indikator jumlah program prioritas yang tercapai sesuai target tidak terdapat
target maupun realisasi pada tahun 2020.

2.2 Jumlah Kegiatan Prioritas yang Diawasi


Indikator jumlah kegiatan prioritas yang diawasi diukur dengan jumlah kegiatan
pengawasan yang diawasi dengan kegiatan pengawasan. Target kinerja ini pada
Tahun 2020 sebanyak 2 (dua) instansi.
Pada tahun 2020, jumlah kegiatan prioritas yang diawasi sebanyak 7 (tujuh) instansi
atau mencapai 350,00% dari target tahun 2020.
Jumlah kegiatan prioritas yang diawasi yang terealisir pada Tahun 2020 diperoleh
atas hasil pengawasan yang dilakukan sebagai berikut:

25 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1) Hasil pengawasan Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah atas kegiatan:


a) Pemerintah Kota Semarang berupa Reviu Tata Kelola Proyek Strategis
Nasional (PSN) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Triwulan I dan IV Kota Semarang;
b) Pemerintah Kota Surakarta berupa Reviu Tata Kelola Proyek Strategis
Nasional (PSN) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Triwulan I dan IV Kota Semarang.
2) Hasil pengawasan Bidang Instansi Pemerintah Pusat atas kegiatan:
a) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat antara lain berupa
Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) atas Pengadaan Lahan dan
Pembangunan Jalan Tol Ruas Pemalang-Batang Triwulan I dan IV Tahun 2020;
b) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional antara lain
berupa Reviu dalam Rangka Percepatan Penyelesaian Pembayaran Ganti Rugi
Kerugian Pengadaan Tanah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan
Bendungan Pidekso Kabupaten Wonogiri;
c) Lembaga Manajemen Aset Negara antara lain berupa Verifikasi atas
Penggantian Dana Talangan Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah
Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Periode 1 Mei s.d. 8 Oktober 2019 dan
Sisa Dana Talangan yang Ineligible Tahun 2019, 2018, 2017 dan 2016 pada
Ruas Jalan Tol Pejagan Pejagan-Pemalang;
d) Kementerian Perhubungan antara lain berupa Reviu Tahap IV atas Pengadaan
Tanah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Jalun Ganda Solo
Balapan-Kedungbanteng pada Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah
Jawa Bagian Tengah Kementerian Perhubungan;
e) Kementerian Perindustrian antara lain berupa Reviu Tata Kelola Proyek
Strategis Nasional (PSN) pada Pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) di
Kabupaten Kendal Triwulan I Tahun 2020.

Realisasi indikator jumlah kegiatan prioritas yang diawasi tahun 2020 tidak dapat
dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan target
tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan realisasi nilai
penyelamatan keuangan negara dan daerah dan perbandingan realisasi tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar 3.5 halaman berikutnya.
Dari gambar 3.5, jumlah kegiatan prioritas yang diawasi telah mencapai 140,00%
apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai
kebutuhan melalui saluran komunikasi yang ada.

Laporan Kinerja 2020 26


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.5 Target dan Realisasi


Jumlah Program Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

2.3 Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target


Indikator jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target diukur dengan
jumlah kegiatan prioritas yang tercapai targetnya sesuai target kinerja pada
dokumen perencanaan yang sah. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebanyak 1
(satu) instansi.
Pada Tahun 2020, jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target sebanyak 2
(dua) instansi atau mencapai 200,00% dari target tahun 2020.
Jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target yang terealisir pada Tahun
2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah sebagai berikut:
1) Pemerintah Kota Semarang berupa Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional
(PSN) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Triwulan I dan
IV Kota Semarang;
2) Pemerintah Kota Surakarta berupa Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional
(PSN) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Triwulan I dan
IV Kota Semarang.

Realisasi indikator jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target tahun 2020
tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan realisasi nilai
penyelamatan keuangan negara dan daerah dan perbandingan realisasi tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:

27 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.6 Target dan Realisasi


Jumlah Kegiatan Prioritas yang Tercapai Sesuai Target

Dari gambar 3.6, jumlah kegiatan prioritas yang tercapai sesuai target telah
mencapai 66,67% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai
kebutuhan melalui saluran komunikasi yang ada.

2.4 Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target


Indikator jumlah proyek strategis nasional yang tercapai sesuai target diukur
dengan jumlah PSN yang tercapai targetnya sesuai target kinerja pada dokumen
perencanaan yang sah. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebanyak 5 (lima)
BUMN.
Pada Tahun 2020, jumlah proyek strategis nasional yang tercapai sesuai target
sebanyak 5 (lima) BUMN atau mencapai 100,00% dari target tahun 2020.
Jumlah proyek strategis nasional yang tercapai sesuai target yang terealisir pada
Tahun 2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntan
Negara pada Waskita Karya, Nindya Karya, Adhi Karya, Brantas Abipraya, dan
Wijaya Karya dalam pengerjaan jalan tol. Pencapaian target kinerja ini dapat dilihat
dari Hasil Reviu atas Empat Ruas Jalan Tol yaitu Ruas Pejagan-Pemalang; Ruas
Batang-Semarang; Ruas Semarang-Solo; dan Ruas Solo-Ngawi, dengan total panjang
mencapai 295.322 KM dengan realisasi biaya mencapai Rp24.168.855.686.028,00.
Pekerjaan konstruksi utama (main road) telah selesai 100,00% dan telah
dioperasionalkan.

Laporan Kinerja 2020 28


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Realisasi indikator jumlah proyek strategis nasional yang tercapai sesuai target
tahun 2020 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020
merupakan target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator
tersebut baru ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan
realisasi nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah dan perbandingan
realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.7 Target dan Realisasi
Jumlah Proyek Strategis Nasional yang Tercapai Sesuai Target

Dari gambar 3.7, jumlah proyek strategis nasional yang tercapai sesuai target telah
mencapai 125,00% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh:
1) Perencanaan yang memadai;
2) SDM yang kompeten;
3) Tersedianya anggaran pengawasan.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan:
1) Memfasilitasi pemecahan masalah-masalah yang dihadapi PSN melalui diskusi
secara tripatriasi;
2) Memantau dan memonitor pencapaian target PSN secara berkala.

2.5 Jumlah Program Lintas Sektoral Pembangunan Daerah yang Tercapai Sesuai Target
Indikator jumlah program lintas sektoral pembangunan daerah yang tercapai sesuai
target tidak terdapat target maupun realisasi pada tahun 2020.

29 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2.6 Persentase Desa yang Diaudit Kinerja dengan Hasil Baik


Indikator persentase desa yang diaudit kinerja dengan hasil baik tidak terdapat
target maupun realisasi pada tahun 2020.

2.7 Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang Diselesaikan


Indikator persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan
diukur dari capaian rata-rata satu indikator kinerja kegiatan yaitu persentase
hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan. Target kinerja ini pada
Tahun 2020 sebesar 75,00%.
Pada Tahun 2020, persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang
diselesaikan sebesar 100,00% atau mencapai 133,33% dari target tahun 2020.
Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan yang terealisir
pada Tahun 2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang
Investigasi.
Realisasi indikator persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang
diselesaikan ini sama dengan realisasi tahun 2019 dengan nilai realisasi sebesar
100,00%. Perkembangan realisasi nilai penyelamatan keuangan negara dan daerah
tahun 2019-2020, dan perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target 2021-
2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.8 Target dan Realisasi
Persentase Hambatan Pelaksanaan Pembangunan yang Diselesaikan

Dari gambar 3.8, persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang


diselesaikan telah mencapai 117,65% apabila dibandingkan dengan target akhir
Renstra tahun 2024.

Laporan Kinerja 2020 30


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Capaian kinerja mencapai target didukung oleh:


1) Telah tersedia pedoman yang established yaitu Peraturan Kepala BPKP Nomor
17 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan Kegiatan Bidang Investigasi
sebagai standarisasi proses bisnis kegiatan pengawasan evaluasi HKP bagi
seluruh auditor BPKP;
2) Kesediaan pimpinan terlibat secara langsung dalam proses evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan (HKP) dari aspek komunikasi antar lembaga/instansi.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan:
1) Meningkatkan koordinasi dengan pimpinan K/L/P/K untuk menggali potensi
penugasan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP);
2) Peningkatan kompetensi pegawai melalui PPM.
Rata-rata capaian sasaran kegiatan II sebesar 195,83% telah mencapai/melampui target
tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis efisiensi. Capaian sasaran kegiatan II
didukung dengan dana sebesar Rp448.393.166,00 atau 94,60% dari anggaran
Rp473.967.790,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 66 laporan atau
100,00% dari rencana 66 laporan, serta OH sebanyak 2.691 OH atau 80,35% dari
rencana sebanyak 3.349 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan II telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00% lebih besar dari pada
capaian penggunaan dana sebesar 94,60%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan II telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00% lebih besar dari pada
capaian penggunaan OH sebesar 80,35%.

Sasaran Kegiatan III


Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha

Sasaran kegiatan meningkatnya pengawasan pembangunan atas badan usaha diukur


menggunakan lima Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dengan capaian rata-rata 305,41%
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.4 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan III

31 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Uraian capaian kinerja atas 5 (lima) indikator Meningkatnya Pengawasan Pembangunan


atas Badan Usaha adalah sebagai berikut:
3.1 Jumlah BUMN dengan Pengelolaan Korporasinya Baik
Indikator jumlah BUMN dengan pengelolaan korporasinya baik tidak terdapat
target maupun realisasi pada tahun 2020.

3.2 Jumlah BUMD dengan Pengelolaan Korporasinya Baik


Indikator jumlah BUMD dengan pengelolaan korporasinya baik tidak terdapat
target maupun realisasi pada tahun 2020.

3.3 Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat


Indikator jumlah BUMD dengan kinerja sehat diukur dengan persentae BUMD
dengan kinerja minimal "sehat" dibagi jumlah BUMD. Target kinerja ini pada Tahun
2020 sebesar 31,00%.
Pada Tahun 2020, jumlah BUMD dengan kinerja sehat sebesar 100,00% atau
mencapai 322,58% dari target tahun 2020.
Jumlah BUMD dengan kinerja sehat yang terealisir pada Tahun 2020 diperoleh atas
hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntan Negara atas 29 (dua puluh
sembilan) BUMD yang seluruhnya mendapat predikat kinerja sehat.
Realisasi jumlah BUMD dengan kinerja sehat ini mengalami peningkatan sebesar
13,79% dibandingkan realisasi tahun 2019 dengan persentase sebesar 86,21%.
Perkembangan jumlah BUMD dengan kinerja tahun 2019-2020, dan perbandingan
realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.9 Target dan Realisasi
Jumlah BUMD dengan Kinerja Sehat

Laporan Kinerja 2020 32


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari gambar 3.9, jumlah BUMD dengan kinerja sehat telah mencapai 303,03%
apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh:
1) Perencanaan yang memadai;
2) SDM yang kompeten;
3) Tersedianya anggaran pengawasan;
4) Sebagian besar BUMD mempercayakan evaluasi kinerjanya dilakukan oleh BPKP
sehingga memudahkan pemantauan tindak lanjut rekomendasi dan pengukuran.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan:
1) Meningkatkan kegiatan bimbingan teknis;
2) Memfasilitasi seluruh stakeholders agar target-target kinerja BUMD terpenuhi.

3.4 Jumlah BLUD dengan Kinerja Sehat


Indikator jumlah BLUD dengan kinerja sehat tidak terdapat target maupun realisasi
pada tahun 2020.

3.5 Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan


Indikator jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan diukur dengan jumlah
BUMDes yang mampu menyusun laporan keuangan setelah adanya pendampingan
oleh BPKP. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebanyak 68 BUMDes.
Pada Tahun 2020, jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan terealisasi
sebanyak 196 BUMDes atau mencapai 288,24% dari target tahun 2020.
Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan yang terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntan Negara.
Realisasi indikator jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan tahun 2020
tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan realisasi nilai
penyelamatan keuangan negara dan daerah dan perbandingan realisasi tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar 3.10 halaman berikutnya.
Dari gambar 3.10, jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan telah mencapai
140,00% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh beberapa Pemda telah bekerja sama
dengan BPKP untuk membantu BUMDes di wilayahnya.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan membuka coaching clinic dalam rangka membantu
BUMDes menyusun laporan keuangan akhir tahun dan membuat proyeksi tahun
yang akan datang.

33 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.10 Target dan Realisasi


Jumlah BUMDes yang Mampu Menyusun Laporan Keuangan

Rata-rata capaian sasaran kegiatan III sebesar 305,41% telah mencapai/melampui


target tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis efisiensi. Capaian sasaran
kegiatan III didukung dengan dana sebesar Rp1.256.562.253,00 atau 97,64% dari
anggaran Rp1.286.974.810,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 61
laporan atau 100,00% dari rencana 61 laporan, serta OH sebanyak 2.493 OH atau
94,11% dari rencana sebanyak 2.649 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan III telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00% lebih besar dari pada
capaian penggunaan dana sebesar 97,64%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan III telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 100,00% lebih besar dari pada
capaian penggunaan OH sebesar 94,11%.

Sasaran Kegiatan IV
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Efektivitas Pengendalian Korupsi

Sasaran kegiatan meningkatnya pengawasan pembangunan atas efektivitas


pengendalian korupsi diukur menggunakan empat Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
dengan capaian rata-rata 121,43% sebagaimana tabel berikut:

Laporan Kinerja 2020 34


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan IV

Uraian capaian kinerja atas 5 (lima) indikator Meningkatnya Pengawasan Pembangunan


atas Efektivitas Pengendalian Korupsi adalah sebagai berikut:
4.1 Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti
Indikator persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
diukur dengan jumlah KLBU/APH yang menindaklanjuti rekomendasi dari total
penugasan pengawasan represif. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebesar
100,00%.
Pada Tahun 2020, persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/
ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100,00% atau mencapai 100,00% dari target
tahun 2020.
Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti terealisir
pada Tahun 2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang
Investigasi.
Realisasi persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti
ini sama dengan realisasi tahun 2019 yaitu sebesar 100,00%. Perkembangan
persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti tahun
2019-2020, dan perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024
disajikan pada gambar 3.11 halaman berikutnya.
Dari gambar 3.11, persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/
ditindaklanjuti telah mencapai 100,00% apabila dibandingkan dengan target akhir
Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh:
1) Telah tersedianya pedoman yang establhised yaitu Peraturan Kepala BPKP
Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan Kegiatan Bidang
Investigasi sebagai standarisasi proses bisnis kegiatan audit investigatif, PKKN,
pemberian keterangan ahli bagi seluruh auditor BPKP.
2) BPKP mempunyai kompetensi (pengetahuan dan pengalaman) yang memadai
dalam melakukan audit investigatif, audit PKKN, pemberian keterangan ahli, dan
audit tujuan tertentu lainnya.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP
Provinsi Jawa Tengah akan:

35 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1) Meningkatkan koordinasi dengan K/L/P/K maupun APH (Kejaksaan/Kepolisian)


untuk menggali potensi penugasan audit investigatif, audit PKKN, dan audit
tujuan tertentu lainnya;
2) Meningkatkan kompetensi pegawai melalui PPM.
Gambar 3.11 Target dan Realisasi
Persentase Hasil Pengawasan Represif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti

4.2 Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti


Indikator persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/
ditindaklanjuti diukur dengan jumlah KLBU yang menindaklanjuti rekomendasi
dibandingkan dengan jumlah KLBU sasaran pengawasan preventif/edukatif. Target
kinerja ini pada Tahun 2020 sebesar 70,00%.
Pada Tahun 2020, persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang
dimanfaatkan/ditindaklanjuti terealisasi sebesar 100,00% atau mencapai 142,86%
dari target tahun 2020.
Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/
ditindaklanjuti terealisir pada Tahun 2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang
dilakukan oleh Bidang Investigasi.
Realisasi persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/
ditindaklanjuti ini mengalami peningkatan sebesar 9,09% dibandingkan realisasi
tahun 2019 dengan nilai realisasi sebesar 90,91%. Perkembangan persentase hasil
pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti tahun 2019-
2020, dan perbandingan realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024 disajikan
pada gambar berikut:

Laporan Kinerja 2020 36


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.12 Target dan Realisasi


Persentase Hasil Pengawasan Preventif dan Edukatif yang Dimanfaatkan/Ditindaklanjuti

Dari gambar 3.12, persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang
dimanfaatkan/ditindaklanjuti telah mencapai 111,11% apabila dibandingkan
dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh:
1) Adanya Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan yang mengatur kewenangan fungsi pengawasan
pencegahan korupsi;
2) Adanya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 tentang Stranas PK yang
mengharuskan setiap K/L dan Pemda melakukan aksi pencegahan korupsi.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP


Provinsi Jawa Tengah akan:
1) Meningkatkan koordinasi dengan K/L/P/K untuk menggali potensi penugasan
FCP atau FCP Tematik, fasilitasi penyelenggaraan MPAK untuk membentuk
KomPAK, penugasan FRA maupun fasilitasi pengukuran indeks efektivitas
pencegahan korupsi;
2) Meningkatkan kompetensi pegawai melalui PPM.

4.3 Jumlah Pemda dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik


Indikator jumlah pemda dengan efektivitas pengendalian korupsi baik tidak
terdapat target maupun realisasi pada tahun 2020.

37 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

4.4 Jumlah Badan Usaha dengan Efektivitas Pengendalian Korupsi Baik


Indikator jumlah badan usaha dengan efektivitas pengendalian korupsi baik tidak
terdapat target maupun realisasi pada tahun 2020.
Rata-rata capaian sasaran kegiatan IV sebesar 121,43% telah mencapai/melampui
target tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis efisiensi. Capaian sasaran kegiatan
IV didukung dengan dana sebesar Rp773.398.040,00 atau 98,60% dari anggaran
Rp784.381.400,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 24 laporan atau
114,29% dari rencana 21 laporan, serta OH sebanyak 401 OH atau 86,24% dari rencana
sebanyak 465 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan IV telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 114,29% lebih besar dari pada
capaian penggunaan dana sebesar 98,60%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan IV telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 114,29% lebih besar dari pada
capaian penggunaan OH sebesar 86,24%.

Sasaran Kegiatan V
Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian
Intern K/L/P/BU

Sasaran kegiatan meningkatnya pengawasan pembangunan atas kualitas pengendalian


intern K/L/P/BU diukur menggunakan 15 (lima belas) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
dengan capaian rata-rata 131,25% sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.6 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan V

Laporan Kinerja 2020 38


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Uraian capaian kinerja atas 15 (lima belas) indikator Meningkatnya Pengawasan


Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU adalah sebagai berikut:
5.1 Jumlah APIP K/L dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3
Indikator jumlah APIP K/L dengan kapabilitas APIP ≥ level 3 tidak terdapat target
maupun realisasi pada tahun 2020.

5.2 Jumlah APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3


Indikator jumlah APIP Pemda dengan kapabilitas APIP ≥ level 3 diukur dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5, semakin tinggi nilai kapabilitas APIP
menunjukkan kualitas APIP yang semakin baik dalam menjalankan perannya
sebagai auditor intern. Target kinerja ini pada Tahun 2020 sebanyak 20 Pemda.
Pada Tahun 2020, jumlah APIP Pemda dengan kapabilitas APIP ≥ level 3 terealisasi
sebanyak 20 Pemda atau mencapai 100,00% dari target tahun 2020.
Jumlah APIP Pemda dengan kapabilitas APIP ≥ level 3 terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Program, Pelaporan,
dan Pembinaan APIP.
Realisasi jumlah APIP Pemda dengan kapabilitas APIP ≥ level 3 ini mengalami
peningkatan sebanyak 4 Pemda dibandingkan realisasi tahun 2019 dengan nilai
realisasi sebanyak 16 Pemda. Perkembangan jumlah APIP Pemda dengan
kapabilitas APIP ≥ level 3 tahun 2019-2020, dan perbandingan realisasi tahun
2020 dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.13 Target dan Realisasi
Jumlah APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3

39 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari gambar 3.13, jumlah APIP Pemda dengan kapabilitas APIP ≥ level 3 telah
mencapai 71,43% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh:
1) Dilaksanakannya workshop peningkatan kapabilitas APIP;
2) Bimbingan Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP secara intensif.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah akan:
1) Melakukan fasilitasi untuk mendorong implementasi infrastruktur kapabilitas
APIP oleh inspektorat secara berkesinambungan;
2) Mendorong pelaksanaan self assessment kapabilitas APIP oleh masing-masing
inspektorat;
3) Penyelenggaraan pendidikan dan latihan teknis substansi dengan pola PNBP
maupun melalui daring di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa
Tengah;
4) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran
komunikasi yang ada; dan
5) Mendorong pelaksanaan audit kinerja sesuai PPBR dan kegiatan konsultansi.

5.3 Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3


Indikator jumlah provinsi dengan maturitas SPIP ≥ level 3 diukur dengan jumlah
K/L/D dengan level maturitas penyelenggaraan SPIP ≥ Level 3. Target kinerja ini
pada Tahun 2020 sebanyak 1 (satu) Pemerintah Provinsi.
Pada Tahun 2020, jumlah provinsi dengan maturitas SPIP ≥ level 3 terealisasi
sebanyak 1 (satu) Pemerintah Provinsi atau mencapai 100,00% dari target tahun
2020.
Jumlah jumlah provinsi dengan maturitas SPIP ≥ level 3 terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah.
Realisasi jumlah provinsi dengan maturitas SPIP ≥ level 3 ini sama dengan realisasi
tahun 2019 yaitu sebanyak 1 (satu) Pemerintah Provinsi. Perkembangan jumlah
provinsi dengan maturitas SPIP ≥ level 3 tahun 2019-2020, dan perbandingan
realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar 3.14 pada
halaman berikutnya.
Dari gambar 3.14, jumlah provinsi dengan maturitas SPIP ≥ level 3 telah mencapai
100,00% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Capaian kinerja mencapai target didukung oleh adanya dukungan Kepala Daerah
dan komitmen jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan
maturitas penyelenggaraan SPIP di wilayah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja di tahun 2021, Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah akan:

Laporan Kinerja 2020 40


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.14 Target dan Realisasi


Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

1) Mendorong pelaksanaan self-assessment Maturitas Penyelenggaraan SPIP Pemerintah


Provinsi Jawa Tengah;
2) Mendorong pemenuhan parameter-parameter maturitas penyelenggaraan SPIP;
3) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran komunikasi
yang ada.

5.4 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3


Indikator jumlah Pemda Kab/Kota dengan maturitas SPIP ≥ level 3 diukur dengan
jumlah K/L/D dengan level maturitas penyelenggaraan SPIP ≥ Level 3. Target
kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 29 (dua puluh sembilan) Pemda Kab/Kota.
Pada Tahun 2020, jumlah Pemda Kab/Kota dengan maturitas SPIP ≥ level 3
terealisasi sebanyak 28 (dua puluh delapan) Pemda Kab/Kota atau mencapai
96,55% dari target tahun 2020.
Jumlah Pemda Kab/Kota dengan maturitas SPIP ≥ level 3 terealisir pada Tahun
2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah.
Realisasi jumlah Pemda Kab/Kota dengan maturitas SPIP ≥ level 3 ini mengalami
peningkatan sebanyak 2 (dua) Pemda Kab/Kota. Perkembangan jumlah Pemda
Kab/Kota dengan maturitas SPIP ≥ level 3 tahun 2019-2020, dan perbandingan
realisasi tahun 2020 dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:

41 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Gambar 3.15 Target dan Realisasi


Jumlah Pemda Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3

Dari gambar 3.15, jumlah Pemda Kab/Kota dengan maturitas SPIP ≥ level 3 telah
mencapai 96,55% apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Faktor penghambat/kendala belum tercapainya kinerja indikator ini antara lain
kurangnya dukungan dan komitmen kepala daerah dan jajaran pemerintah
Kabupaten
. Brebes dalam menyelenggarakan SPIP.
Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah akan:
1) Melakukan bimtek Maturitas SPIP pada Kabupaten Brebes yang belum mencapai
Level 3;
2) Mendorong pelaksanaan self-assessment maturitas penyelenggaraan SPIP
Pemerintah Kabupaten/Kota; dan
3) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran
komunikasi yang ada

5.5 Jumlah K/L dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3


Indikator jumlah K/L dengan maturitas SPIP ≥ level 3 tidak terdapat target maupun
realisasi pada tahun 2020.

5.6 Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3


Indikator jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 diukur dengan jumlah
Pemerintah Provinsi yang mengimpelementasikan pengelolaan/manajemen risiko.
Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 1 (satu) Pemerintah Provinsi.

Laporan Kinerja 2020 42


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Pada tahun 2020, jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 belum terealisasi
karena Pemerintah Provinsi baru mencapai skor 2,44.
Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 terealisir pada Tahun 2020 diperoleh
atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas Pemerintah
Daerah.
Realisasi indikator jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 tahun 2020 tidak
dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan dan perbandingan
realisasi jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 tahun 2020 dengan target
2021-2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.16 Target dan Realisasi
jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3

Dari gambar 3.16, jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ level 3 belum mencapai
nilai optimal apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Faktor penghambat/kendala belum tercapainya kinerja indikator ini antara lain
kurangnya dukungan dan komitmen Kepala Daerah dan jajaran pemerintah provinsi
dalam penerapan manajemen risiko;
Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah akan:
1) Melakukan bimtek pengelolaan manajemen risiko pada pemerintah provinsi;
2) Mendorong pelaksanaan self-assessment atas penerapan pengelolaan
manajemen risiko; dan
3) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran
komunikasi yang ada.

43 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

5.7 Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3


Indikator jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 diukur dengan jumlah
Pemda Kab/Kota yang mengimpelementasikan pengelolaan/manajemen risiko.
Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 2 (dua) Pemda Kab/Kota.
Pada tahun 2020, jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 belum ada atau
0,00% dari target tahun 2020.
Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 terealisir pada Tahun 2020
diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang Akuntabilitas
Pemerintah Daerah.
Realisasi indikator jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 tahun 2020
tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan
target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru
ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan dan perbandingan
realisasi jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 tahun 2020 dengan target
2021-2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.17 Target dan Realisasi
Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3

Dari gambar 3.17, jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ level 3 belum mencapai
nilai optimal apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Faktor penghambat/kendala belum tercapainya kinerja indikator ini antara lain
kurangnya dukungan dan komitmen Kepala Daerah dan jajaran Pemda Kab/Kota
dalam penerapan manajemen risiko;
Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah akan:

Laporan Kinerja 2020 44


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

1) Melakukan bimtek pengelolaan manajemen risiko pada pemda kab/kota;


2) Mendorong pelaksanaan self-assessment atas penerapan pengelolaan
manajemen risiko; dan
3) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran
komunikasi yang ada.

5.8 Persentase Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa
Indikator persentase jumlah desa yang menyusun laporan pertanggungjawaban
keuangan desa diukur dengan analisis perbandingan antara jumlah desa yang telah
menyusun laporan pertanggungjawaban sesuai ketentuan dibandingkan dengan
jumlah desa seluruhnya. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 2.639 desa.
Pada tahun 2020, persentase jumlah desa yang menyusun laporan
pertanggungjawaban keuangan desa yang terealisisr sebanyak 5.864 desa atau
mencapai 222,21% dari target tahun 2020.
Persentase jumlah desa yang menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan
desa terealisir pada Tahun 2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan
oleh Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
Realisasi indikator persentase jumlah desa yang menyusun laporan
pertanggungjawaban keuangan desa tahun 2020 tidak dapat dibandingkan dengan
tahun 2019 karena target tahun 2020 merupakan target tahun pertama dalam
Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator tersebut baru ditetapkan dalam perjanjian
kinerja tahun 2020. Perkembangan dan perbandingan realisasi persentase jumlah
desa yang menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan desa tahun 2020
dengan target 2021-2024 disajikan pada gambar berikut:
Gambar 3.18 Target dan Realisasi
Persentase Jumlah Desa yang Menyusun Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Desa

45 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Dari gambar 3.18, persentase jumlah desa yang menyusun laporan pertanggung-
jawaban keuangan desa telah mencapai nilai yang baik apabila dibandingkan
dengan target akhir Renstra tahun 2024.
Faktor pendukung tercapainya kinerja ini adalah adanya persyaratan untuk
menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan desa untuk pencairan dana
desa.
Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah akan:
1) Melakukan bimtek atas implementasi siskeudes pada Pemerintah Kabupaten; dan
2) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran
komunikasi yang ada.

05.9 Jumlah Desa yang Menerapkan Pengelolaan Aset Desa secara Memadai
Indikator jumlah desa yang menerapkan pengelolaan aset desa secara memadai
tidak terdapat target maupun realisasi pada tahun 2020.

5.10 Jumlah APIP yang Mengimplementasikan Siswaskeudes


Indikator jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes diukur dengan
sosialisasi dan asistensi pengawasan keuangan desa menggunakan aplikasi
Siswaskeudes. Target kinerja ini pada tahun 2020 sebanyak 1 (satu) APIP.
Pada tahun 2020, jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes yang
terealisisr sebanyak 4 (empat) APIP atau mencapai 400,00% dari target tahun 2020.
Persentase jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes terealisir pada
Tahun 2020 diperoleh atas hasil pengawasan yang dilakukan oleh Bidang
Akuntabilitas Pemerintah Daerah.
Realisasi indikator jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes tahun
2020 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2019 karena target tahun 2020
merupakan target tahun pertama dalam Renstra BPKP 2020–2024 dan Indikator
tersebut baru ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 2020. Perkembangan dan
perbandingan realisasi persentase jumlah desa yang menyusun laporan
pertanggungjawaban keuangan desa tahun 2020 dengan target 2021-2024
disajikan pada gambar 3.19 halaman berikutnya.
Dari gambar 3.19, jumlah APIP yang mengimplementasikan Siswaskeudes telah
mencapai nilai yang baik apabila dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun
2024.
Faktor pendukung tercapainya kinerja ini adalah:
1) Implementasi aplikasi Siswaskeudes pada Inspektorat Kabupaten Grobogan; dan
2) Pelatihan pengawasan keuangan desa dengan aplikasi siswaskeudes pada
Inspektorat Kabupaten Kudus.

Laporan Kinerja 2020 46


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Untuk meningkatkan capaian kinerja di tahun 2021, Perwakilan BPKP Provinsi


Jawa Tengah akan:
1) Melakukan bimtek atas implementasi siswaskeudes pada Pemerintah
Kabupaten; dan
2) Melakukan pemantauan secara berkala dan sesuai kebutuhan melalui saluran
komunikasi yang ada.

5.11 Jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3


Indikator jumlah BUMN dengan MRI ≥ Level 3 tidak terdapat target maupun
realisasi pada tahun 2020.

5.12 Jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3


Indikator jumlah BUMD dengan MRI ≥ Level 3 tidak terdapat target maupun
realisasi pada tahun 2020.

5.13 Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3


Indikator Jumlah BLUD dengan MRI ≥ Level 3 tidak terdapat target maupun
realisasi pada tahun 2020.

5.14 Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3


Indikator Jumlah BUMD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
tidak terdapat target maupun realisasi pada tahun 2020.

5.15 Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3


Indikator Jumlah BLUD dengan Kapabilitas Satuan Pengawasan Intern ≥ Level 3
tidak terdapat target maupun realisasi pada tahun 2020.

Rata-rata capaian sasaran kegiatan V sebesar 131,25% telah mencapai/melampui target


tahun 2020, sehingga perlu dilakukan analisis efisiensi. Capaian sasaran kegiatan V
didukung dengan dana sebesar Rp2.394804.336,00 atau 95,55% dari anggaran
Rp2.506.319.000,00 dan indikator output kegiatan (IOK) sebanyak 92 laporan atau
106,98% dari rencana 86 laporan, serta OH sebanyak 3.732 OH atau 88,29% dari
rencana sebanyak 4.227 OH.
Dari sisi penggunaan dana, realisasi kinerja sasaran kegiatan V telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 106,98% lebih besar dari pada
capaian penggunaan dana sebesar 95,55%.
Dari sisi penggunaan SDM, realisasi kinerja sasaran kegiatan V telah dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian output sebesar 106,98% lebih besar dari pada
capaian penggunaan OH sebesar 88,29%.

47 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Sasaran Kegiatan VI
Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja

Sasaran kegiatan meningkatnya tata kelola unit kerja diukur menggunakan 14 (empat
belas) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) dengan capaian rata-rata 107,86% sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 3.7 Target dan Realisasi Kinerja Sasaran Kegiatan VI

Uraian capaian kinerja atas 14 (empat belas) indikator Meningkatnya Tata Kelola Unit
Kerja adalah sebagai berikut:
6.1 Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja
Indikator nilai skor zona integritas unit kerja diukur berdasarkan komponen
pengungkit dan komponen hasil sesuai PERMENPAN Nomor 10 Tahun tahun 2019
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Bersih dan Melayani.
Realisasi tahun 2020 sebesar 84,25 atau mencapai 105,51% dari target 80. Faktor
pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Komitmen bersama pimpinan dan seluruh pegawai;
2) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi anggota Satgas; dan
3) Adanya pembenahan administrasi dan SOP.

Laporan Kinerja 2020 48


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

6.2 Persentase Pegawai yang Mengikuti Peningkatan Kompetensi


Indikator persentase pegawai yang mengikuti peningkatan kompetensi diukur dari
jumlah pegawai yang telah memenuhi minimal 80 jam peningkatan kompetensi
dalam setahun dibagi dengan jumlah pegawai. Target kinerja tahun 2020 sebesar
70,00%.
Jumlah pegawai yang memenuhi minimal 80 jam peningkatan kompetensi selama
tahun 2020 sebanyak 146 orang atau 77,31% dari jumlah pegawai 189 orang atau
mencapai 110,44% dari target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu :
1) Komitmen di jajaran pimpinan untuk peningkatan kompetensi;
2) Adanya kesadaran para pegawai dalam peningkatan kompetensi untuk dalam
rangka memperlancar penugasan;
3) Diklat diselenggarakan secara online sehingga bisa diikuti lebih banyak peserta.

6.3 Persentase Administrasi SDM yang Diselesaikan Tepat Waktu


Indikator persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu diukur
dengan jumlah pengurusan administrasi kepegawaian dikurang jumlah pengurusan
administrasi kepegawaian yang terlambat dibandingkan dengan jumlah pengurusan
administrasi kepegawaian. Target kinerja tahun 2020 adalah sebesar 71,00%.
Jumlah pengurusan administrasi kepegawaian tahun 2020 sebanyak 410. Jumlah
pengurusan administrasi kepegawaian yang terlambat tidak ada sehingga realisasi
persentase administrasi SDM yang diselesaikan terealisasi adalah 100,00%. Capaian kinerja
tahun 2020 mencapai 141,00% dibanding target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Meningkatnya komitmen pimpinan dan pelaksana dalam menyelesaikan tugasnya;
2) Adanya sistem digitalisasi dan paperless dalam pemrosesan SK;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi dengan para pegawai.

6.4 Persentase Penyusunan RKA Tepat Waktu Unit Kerja


Indikator nilai perentase penyusunan RKA tepat waktu diukur realisasi RKA yang
disampaikan tepat waktu dibandingkan jumlah RKA yang disusun dalam satu tahun
anggaran.
Realisasi penyampaian RKA tahun 2020 dikirimkan bulan Agustus 2020 atau mencapai
100,00% dari target bulan Agustus 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Meningkatnya Komitmen pimpinan dan pelaksana dalam menyelesaikan tugas;
2) Adanya kompetensi tim penyusun RKA;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi dengan bidang terkait.

6.5 Skor IKPA Unit Kerja (Khusus Unit Kerja Mandiri)


Indikator skor IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran) unit kerja sesuai dengan hasil
penilaian IKPA oleh Kementerian Keuangan. Target kinerja 2020 adalah 96,50% dari skor
skala 100,00%.

49 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Hasil penilaian IKPA oleh Kementerian Keuangan Tahun 2020 per bulan November 2020
memeperoleh skor 97,59 atau mencapai 101,13% dari target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Meningkatnya komitmen pimpinan dan pelaksana dalam menyelesaikan tugas;
2) Adanya kompetensi tim pengelola keuangan;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi dengan bidang terkait kecepatan SPJ perjadin.

6.6 Persentase SPM yang Terbit Tepat Waktu


Indikator persentase SPM yang tepat waktu diukur dengan membandingkan jumlah
SPM terbit dalam jangka waktu sesuai ketentuan dengan jumlah SPM terbit. Target
kinerja tahun 2020 adalah 100,00%
Jumlah SPM yang terbit pada tahun 2020 sebanyak 491 seluruhnya telah
memenuhi ketentuan yang berlaku. Capaian kinerja tahun 2020 sebesar 100,00%
dari target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Meningkatnya Komitmen pimpinan dan pelaksana dalam menyelesaikan tugas;
2) Adanya Kompetensi tim pengelola keuangan;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi dengan bidang terkait kecepatan SPJ perjadin.

6.7 Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (Khusus Unit Kerja Mandiri)
Indikator persentase penyusunan laporan keuangan sesuai SAP diukur dengan
jumlah laporan keuangan yang diterbitkan sesuai dengan SAP dibandingkan dengan
total jumlah laporan keuangan. Target kinerja tahun 2020 sebesar 100,00%.
Jumlah laporan keuangan sesuai SAP sebanyak satu laporan, seluruhnya disusun sesuai
SAP atau 100,00%. Capaian kinerja tahun 2020 sebesar 100,00% dari target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja:
1) Meningkatnya komitmen pegawai untuk menyelesaikan tugasnya;
2) Meningkatnya Kompetensi tim penyusun laporan;
3) Efektifnya reviu berjenjang diantara tim penyusun laporan.

6.8 Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (Khusus Unit Kerja Mandiri)
Indikator penilaian sesuai form penilaian pengeloalaan BMN, penilaian dilakukan
secara self assesment dan kemudian divalidasi oleh Biro Umum. Target kinerja
tahun 2020 adala skor B (Baik).
Skor penilaian tahun 2020 sebesar 97,10% atau masuk kategori A (Sangat Baik)
atau mencapai 100,00% dari target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu :
1) Meningkatnya kompetensi pengelola BMN;
2) Meningkatnya komitmen dan pengguna BMN;
3) Pemantauan kondisi BMN dilapangan secara berkala.

Laporan Kinerja 2020 50


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

6.9 Nilai SAKIP Unit Kerja


Indikator nilai SAKIP unit kerja diukur sesuai dengan hasil evaluasi SAKIP oleh
Inspektorat BPKP atau minimal hasil penilaian mandiri (bila belum ada penilaian
dari Inspektorat). Target kinerja tahun 2020 atas kinerja tahun 2019 sebesar 82,00
dalam skor skala 100,00.
Nilai SAKIP unit kerja sesuai hasil evaluasi Inspektorat tahun 2019 adalah sebesar
83,52 atau mencapai 101,85% dari target.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Komitmen bersama pimpinan dan seluruh pegawai dalam peningkatan kinerja;
2) Meningkatnya pengelolaan data kinerja;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi bidang/bagian terkait.

6.10 Nilai Reputasi Unit Kerja (Khusus Unit Perwakilan)


Indikator nilai reputasi unit kerja diukur dengan jumlah pemberitaan yang
menyangkut BPKP dibandingkan berita negatif. Realisasi Tahun 2020 sebesar
85,30% atau mencapai 106,63% dari target 80,00 tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu:
1) Komitmen bersama pimpinan dan seluruh pegawai;
2) Meningkatnya peran kehumasan;
3) Meningkatnya kegiatan yang diupload di media sosial.

6.11 Maturitas SPIP Unit Kerja


Indikator nilai maturitas SPIP unit kerja diukur sesuai pedoman penyelenggaraan
SPIP. Target kinerja tahun 2020 level 3 dari level 1-5.
Nilai Maturitas SPIP tahun 2020 3,31 atau Level 3. Capaian kinerja mencapai
100,00 dari target tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja yaitu :
1) Komitmen bersama pimpinan dan seluruh pegawai dalam implementasi SPIP;
2) Meningkatnya tertib administrasi dan pelaporan;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi anggota Satgas SPIP dan bidang dan
bagian terkait.

6.12 Indeks MR Unit Kerja


Indikator Indeks Manajemen Risiko Unit Kerja diukur sesuai pedoman pengukuran
MRI dari Kantor Pusat.
Target kinerja tahun 2020 level 3 dari skala 1-5
Realisasi Tahun 2020 sebesar 3,31 atau level 3. Capaian kinerja tahun 2020 100%
dari target.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja antara lain:
1) Komitmen bersama pimpinan dan seluruh pegawai dalam implementasi MRI;
2) Meningkatnya tertib administrasi dan pelaporan;
3) Meningkatnya koordinasi dan komunikasi bidang dan bagian terkait.

51 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

6.13 Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja


Indikator indeks kualitas ketatausahaan unit kerja diukur menggunakan hasil
survey kepada pegawai di Lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah
memperoleh nilai 80,00 mencapai 114,29% dari target 70,00 pada tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja
1) Kualitas layanan berupa pengawasan, konsultansi atau bimbingan teknis dapat
dirasakan manfaatnya;
2) Pelaksanaan pengawasan, bimtek, dan konsultansi tepat waktu;
3) Integritas pelayanan yang memadai (layanan resmi, tidak ada diskriminasi, tidak
ada gratifikasi, tidak ada pungli);
4) Terdapat prosedur/mekanisme/media yang jelas untuk penanganan pengaduan
atau permasalahan;
5) Sarana dan prasarana yang cukup untuk melaksanakan keuangan/kepegawaian/
manajemen SDM dan umum;
6) Prosedur/mekanisme dan tahapan layanan keuangan/kepegawian/manajemen
umum SDM dan umum jelas dan mudah dipahami;
7) Etika pelayanan petugas/pegawai dalam memberikan layanan bersikap ramah dan sopan;
8) Pegawai memiliki kompetensi dan kemampuan yang cukup;
9) Terdapat inovasi yang bermanfaat untuk kemudahan dan kecepatan pemberian layanan.

6.14 Indeks Kepuasan Layanan Unit Kerja (Khusus Unit Kerja Perwakilan)
Indikator indeks kepuasan layanan unit kerja diukur menggunakan survey layanan
perwakilan. Target kinerja tahun 2020 skor nilai 70,00 dari skala 100,00.
Hasil survey tahun 2020 dengan responden eksternal menghasilkan skor indeks
kepuasan layanan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah mencapai 90,70 atau
mencapai 129,57% dari target 70,00 tahun 2020.
Faktor pendukung keberhasilan capaian kinerja:
1) Kualitas layanan berupa pengawasan, konsultansi atau bimbingan teknis dapat
dirasakan manfaatnya;
2) Pelaksanaan pengawasan, bimtek, dan konsultansi tepat waktu;
3) Integritas pelayanan yang memadai (layanan resmi, tidak ada diskriminasi, tidak
ada gratifikasi, tidak ada pungli);
4) Terdapat prosedur/mekanisme/media yang jelas untuk penanganan pengaduan
atau permasalahan;
5) Sarana dan prasarana yang cukup untuk melaksanakan pengawasan, bimtek, dan
konsultansi;
6) Prosedur/mekanisme dan tahapan pengawasan, bimtek, dan konsultasi jelas dan
mudah dipahami;
7) Etika pelayanan petugas/pegawai dalam membeikan layanan bersikap ramah dan sopan;
8) Pegawai memiliki kompetensi dan kemampuan yang cukup;
9) Terdapat inovasi yang bermanfaat untuk kemudahan dan kecepatan pemberian layanan.

Laporan Kinerja 2020 52


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

B. KINERJA LAINNYA TAHUN 2020


1 KINERJA LAIN
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2020 melaksanakan
beberapa kegiatan pengawasan yang dapat dikategorikan ke dalam kinerja
lainnya, yaitu:
a. Kegiatan assurance terhadap beberapa BUMN dan BLUD di lingkungan
wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah, dimana belum menjadi
target kinerja tahun 2020; serta
b. Kegiatan assurance dan consultancy berdasarkan permintaan dari stakeholders
di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah.

2. PENGHARGAAN/APRESIASI
a. Piagam Penghargaan atas Dukungan Pelaporan Keuangan tahun 2019 BPKP
hingga memperoleh opini WTP dari BPK-RI;
b. Piagam Penghargaan atas Pembinaan Tata Kelola Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Boyolali dengan SIMDA dalam rangka mendukung
peyelenggaraan pengelolaan negara yang transparan dan akuntabel;
c. Piagam Penghargaan atas Pembinaan Tata Kelola Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Boyolali khususnya Tata Kelola Keuangan BOS
melalui Aplikasi SIMDA Keuangan untuk BOS.

3. PERBAIKAN SAKIP PADA TAHUN 2020 SEBAGAI TINDAK LANJUT HASIL


EVALUASI SAKIP OLEH INSPEKTORAT BPKP
Perbaikan SAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah yang telah dilakukan
dalam Tahun 2020 sebagai tindak lanjut hasil evaluasi Inspektorat BPKP adalah
sebagai berikut:
a. Menyusun laporan monitoring/evaluasi internal untuk meningkatkan capaian
kinerja yang lebih baik;
b. Memperbaharui dokumen aspek perencanaan yaitu upload dokumen Rensta
2020-2024, dokumen Renja 2020, dan Perkin Eselon II Tahun 2020;
c. Aspek pelaksanaan program/kegiatan berupa input data pelaksanaan
program/kegiatan dan realisasi keuangan;
d. Membangun zona integritas menuju WBK, WBBM di lingkungan Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah.

4. INOVASI
a Library Cafe "Becik Mulyo"
Hasil dari Knowledge Manajemen System (KMS) yang dimanfaatkan untuk
perwakilan maupun pihak eksternal perwakilan dalam hal sharing knowledge
kepada pegawai di lingkungan perwakilan. Dalam bentuk paparan ringan dan
santai dengan difasiltasi zoom maupun tidak.

53 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

b. Pendopo "Becik Mulyo"


Pendopo dibuat untuk menfasilitasi pertemuan dengan karyawan dengan
konsep informal, karena jika hanya menggunakan aula, format acara menjadi
formal, dan tidak dapat membuka potensi yang berkembang hanya saat
pertemuan informal.
c. Digital Library
Pengembangan dari Knowledge Manajemen System (KMS) yang dikhususkan
untuk menghimpun bahan maupun materi yang disampaikan oleh narasumber
BPKP kepada pihak eksternal maupun yang diperoleh oleh pegawai BPKP,
bertujuan untuk mengupdate pengetahuan pegawai BPKP di lingkungan
Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah yang berbasis digital (soft file) dan ftp
server, yang dapat diakses disaat jam aktif kantor.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 sebesar
Rp49.595.204.819,00 atau terserap 98,16% dibandingkan dengan anggaran tahun
2020 sebesar Rp50.525.149.000,00. Rincian per jenis belanja, per program, dan
per sasaran kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Anggaran dan Realisasi Keuangan
Menurut Jenis Belanja Tahun 2020

Tabel 3.9 Anggaran dan Realisasi Keuangan


Menurut Program/Kegiatan Tahun 2020

Laporan Kinerja 2020 54


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

Tabel 3.10 Anggaran dan Realisasi Keuangan


Sasaran Kegiatan Tahun 2020

55 Laporan Kinerja 2020


BAB IV P E N U T U P

Tabel 4.1 Capaian Sasaran Kegiatan Tahun 2020


Realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Jawa Tengah tahun 2020 tercermin dari
pencapaian sasaran kegiatan di samping.
Uraian ringkas hasil pengukuran 33 IKK
tersebut pada Tahun 2020 adalah sebagai
berikut:
1. Meningkatnya Pengawasan Pembangun-
an atas Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Daerah berdasarkan 4 IKK, sebagai
berikut:
a. Nilai Optimalisasi Penerimaan Negara/
Daerah terealisir sebesar
Rp1.987.711.545,00 atau sebesar
283,24% dari target Rp701.782.582,00;
b. Nilai Potensi Penerimaan Daerah yang
dioptimalisasi terealisir sebesar
Rp6.270.980.066,00 atau 1.787,16%
dari target sebesar Rp350.891.291,00;
c. Nilai efisiensi pengeluaran negara dan
daerah terealisir sebesar
Rp45.525.912.933,02 atau sebesar
2.2026,98% dari target sebesar
Rp2.246.000.000,00;
d. Nilai penyelamatan keuangan
negara/daerah terealisir sebesar
Rp57.299.597.256,92 atau sebesar
105,62% dari target sebesar
Rp54.249.000.000,00.

Laporan Kinerja 2020 56


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

2. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Akuntabilitas Pembangunan Nasional


berdasarkan 4 IKK, sebagai berikut:
a. Jumlah kegiatan prioritas yang diawasi terealisir sebanyak 7 instansi atau 350,00%
dari target sebanyak 2 instansi;
b. Jumlah kegiatan prioritas yang tercapai terealisir sebanyak 2 instansi atau 200,00%
dari target sebanyak 1 instansi;
c. Jumlah Proyek Strategis Nasional yang tercapai terealisir 5 BUMN atau 100,00%
dari target 5 BUMN;
d. Persentase hambatan pelaksanaan pembangunan yang diselesaikan terealisir
sebesar 100,00% atau 133,33% dari target 75,00%
3. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Badan Usaha berdasarkan 2 IKK,
sebagai berikut:
a. Jumlah BUMD dengan kinerja sehat terealisasi sebesar 100,00% atau sebesar
322,58% dari target 31,00%;
b. Jumlah BUMDes yang mampu menyusun laporan terealisir sebesar 196 BUMDes
atau 288,24% dari target sebesar 68 BUMDes.
4. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas efektivitas pengendalian Korupsi 2 IKK,
sebagai berikut:
a. Persentase hasil pengawasan represif yang dimanfaatkan/ditindaklanjuti terealisir
sebesar 100,00% atau 100,00% dari target sebesar 100,00%;
b. Persentase hasil pengawasan preventif dan edukatif yang dimanfaatkan/
ditindaklanjuti terealisir sebesar 100,00% atau 142,86% dari target sebesar 70,00%.
5. Meningkatnya Pengawasan Pembangunan atas Kualitas Pengendalian Intern K/L/P/BU
berdasarkan 6 IKK, sebagai berikut:
. a. Jumah APIP Pemda dengan Kapabilitas APIP ≥ Level 3 terealisir sebesar 20 Pemda
atau 100% dari target 20 Pemda;
b. Jumlah Provinsi dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 terealisir sebesar 1 Pemda
Provinsi atau 100,00% dari target 1 Pemerintah Provinsi;
c. Jumlah Pemda Kab/Kota dengan Maturitas SPIP ≥ Level 3 terealisir sebesar 28
Pemda Kab/Kota atau 96,55% dari target sebesar 29 Pemda Kab/Kota;
d. Jumlah Pemda Provinsi dengan MRI ≥ Level 3 belum teralisir sebesar 0,00% dari
target sebesar 1 Pemerintah Provinsi;
e. Jumlah Pemda Kab/Kota dengan MRI ≥ Level 3 belum terealisir atau 0,00% dari
target sebesar 2 Pemda Kab/Kota;
f. Persentase jumlah desa yang menyusun pertanggungjawaban Keuangan desa
terealisir sebesar 5.864 atau 222,21% dari target 2.639 desa.
6. Meningkatnya Tata Kelola Unit Kerja berdasarkan 14 IKK, sebagai berikut:
a. Nilai Skor Zona Integritas Unit Kerja terealisir sebesar 84,25 atau 105,31% dari
target sebesar 80,00;

57 Laporan Kinerja 2020


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Jawa Tengah

Pendahuluan Perencanaan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Penutup

b. Persentase Pegawai yang mengikuti peningkatan kompetensi terealisasi sebesar


77,31% atau sebesar 110,44% dari target sebesar 70,00%;
c. Persentase administrasi SDM yang diselesaikan tepat waktu terealisir sebesar
100,00% atau 140,85% dari target sebesar 71,00%;
d. Persentase Penyusunan RKA tepat waktu unt kerja terealisir Agustus 2020 atau
100,00% dari target Agustus 2020;
e. Skor IKPA Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) terealisir 97,59 atau 101,13% dari
target 96,50;
f. Persentase SPM yang terbit tepat waktu terealisir sebesar 100,00% atau 100,00%
dari target sebesar 100,00%;
g. Persentase Penyusunan Laporan Keuangan sesuai SAP (Khusus unit kerja mandiri)
terealisir sebesar 100,00% atau 100,00% dari target sebesar 100,00%;
h. Nilai Pengelolaan BMN Unit Kerja (khusus Unit Kerja Mandiri) terealisir dengan skor
A atau 100,00% dari target yaitu skor B;
i. Nilai SAKIP Unit Kerja terealisir dengan skor 83,52 atau 101,85% dari target skor 82;
j. Nilai Reputasi Unit Kerja (khusus unit Perwakilan) terealisir dengan skor 85,30 atau
106,63% dari target skor 80,00;
k. Maturitas SPIP Unit kerja terealisir pada Level 3 atau 100,00% dari target yaitu
Level 3;
l. Indeks MR Unit Kerja terealisir pada Level 3 atau 100,00% dari target Level 3;
m. Indeks Kualitas Layanan Ketatausahaan Unit Kerja terealisir dengan skala 80,00
atau 114,29% dari target skala 70,00;
n. Indek Kepuasan Layanan Unit Kerja (khusus unit kerja Perwakilan) terealisir dengan
skala 90,70 atau 129,57% dari target skala 70,00.

Kendala pencapaian sasaran program dapat diidentifikasi sebagai berikut:


1. SPIP belum level 3 pada kabupaten Brebes, karena kendala internal Pemda terdampak
covid-19 dan fokus kegiatan Pemda pada kualitas laporan keuangan menuju WTP dan
penanganan covid-19 sehingga penilaian mandiri maturitas SPIP tidak dapat
terlaksana;
2. MRI Level 3 pada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota di wilayak kerja Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah menunggu pedoman dari BPKP Pusat;

Langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja antara lain:
1. Meningkatkan koordinasi dengan K/L/P maupun Pemda dalam rangka penugasan
pengawasan, Bimbingan Teknis dan layanan konsultansi;
2. Mendorong pelaksanaan Self Assesment Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP pada
pemerintah kabupaten/Kota yang belum mencapai Level 3;
3. Meningkatkan kompetensi Pegawai baik melalui Diklat/Workshop maupun PKS/PPM.

Laporan Kinerja 2020 58


Lampiran I
1/2
Lampiran I
2/2
Lampiran II
1/2
Lampiran II
2/2
Lampiran III
1/3
Lampiran III
2/3
Lampiran III
3/3
Lampiran IV
Lampiran V
Lampiran VI
Lampiran VII
Lampiran VIII
Lampiran IX
Lampiran X
Lampiran XI

Anda mungkin juga menyukai