Kemerdekaan yang sudah diraih dengan pengorbanan jiwa dan raga oleh para
pejuang bangsa, tidak akan berarti jika kemerdekaan itu tidak diisi dengan
pembangunan, bangsa Indonesia ingin merdeka karena bangsa ini sudah tidak
tahan hidup menderita di bawah penjajahan, dari kemerdekaan itu bangsa Indonesia
mencita-citakan masyarakat yang adil dan makmur, semua itu tentu tidak akan
terwujud jika kita tidak memiliki sumber daya manusia ( SDM ) yang memadai dan
sumber daya manusia (SDM) hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Tampa
pendidikan suatu bangsa akan terbelakang, tanpa pendidikan bangsa kita tidak akan
mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), IPTEK sarana pokok
untuk mendukung pembangunan semesta yang meliputi bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, hukum, kesehatan maupun bidang lainya.
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta di Kota Bekasi tahun
ajaran 2004/2006 dinyatakan tidak lulus pada ujian nasional (UN) sebanyak 1.571
orang.[4] Seluruh siswa yang tidak lulus diberi kesempatan mengikuti ujian paket C
agar memperoleh ijazah SMP.
Bertolak dari data dan fakta yang diuraian di atas, penulis termotivasi untuk
mengangkat masalah pengaruh supervisi dan iklim organisasi dengan efektifitas
kerja guru SMP negeri Kota Bekasi.
B. Identifikasi Masalah.
C. Pembatasan Masalah.
D. Perumusan Masalah.
3. Secara praktis dapat diterapkan kedalam proses kegiatan yang memiliki daya
guna praktis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
4. Sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti yang ingin melakukan
penelitian dibidang manajemen pendidikan.
D. Hipotesis Penelitian
C. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui secara empiris
( pengalaman dari hasil penelitian ) pengaruh supervisi dan iklim organisasi terhadap
efektifitas kerja guru sekolah menengah pertama negeri ( SMP ) negeri pegawai
negeri sipil (PNS) di Kota x
E. Metode Penelitian.
Untuk mengukur variabel efektivitas kerja guru digunakan indikator sebagai berikut
pemamfaatan waktu yang tepat, kreatifitas kerja yang tinggi, pelaksanaan pekerjaan
c. Kisi-kisi Instrumen
Kuesioner untuk mengukur efektivitas kerja disusun sesuai dengan kisi-kisi yang
telah ditetapkan dan ditentukan sesuai dengan kriteria tertentu yang dibuat oleh
peneliti. Kisi-kisi itu tergambar pada tabel 3.
1. Validitas
Validitas instrumen diuji dengan menghitung korelasi (r) antara skor tiap butir
pertanyaan dengan skor total dari 30 butir pertanyaan dengan menggunakan rumus
Korelasi Product Moment dari Pearson. Butir soal dinyatakan valid bila memiliki nilai
koefesien korelasi ( r hitung) lebih besar dari pada r tabelpada n = 30.
2. Reliabilitas,
1. validitas
Validitas instrumen diuji dengan menghitung korelasi (r) antara skor tiap butir
pertanyaan dengan skor to dari pearson. Butir soal dinyatakan valid bila memiliki
nilai koefesien korelasi ( r hitung) lebih besar dari pada r tabel pada n=30
2. Reliabilitas
3. Supervisi.
a. Definisi Konseptual.
Korelasi antar variabel yang dimaksud disini adalah korelasi antara dua variabel
bebas yaitu variabel supervisi (X1) dan variabel iklim organisasi (X2). Hal ini
dilakukan untuk mengetahui koefisien korelasi antar variabel dengan menggunakan
perhitungan korelasi product moment, hasil yang didapat dari korelasi kedua variabel
ini akan digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui hubungan saling
mempengaruhi kedua variabel tersebut.