Ruangan D Atas
Ruangan D Atas
NIM : 20014104028
MANADO
LAPORAN PENDAHULUAN CA SERVIKS
A. Pengertian
Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim
atau serviks yang terdapat pada bagian terendah dari rahim yang menempel
pada puncak vagina.
( Diananda,Rama, 2009 )
B. Anatomi fisiologi
dan genetalia
interna
( Sobatta,2006)
1. Genetalia eksterna
a. Monsveneris
c. Labia mayora
Labia mayora ( bibir besar ) adalah dua lipatan besar yang membatasi
vulva, terdiri atas kulit, jaringan ikat, lemak dan kelenjar sebasca. Saat
pubertas tumbuh rambut di mons veneris dan pada sisi lateral.
d. Labia minora
Labia minora ( bibir kecil ) adalah dua lipatan kecil diantara labia
mayora,dengan banyak kelenjar sebasea. Celah diantara labia minora
adalah vestibulum.
e. Vestibulum
2. Genetalia interna
a. Vagina
1) Endometrium
2) Myometrium
3) Parametium
c. Ovarium
d. Tuba fallopi
Tuba fallopi di lapisi oleh epitel bersilia yang tersusun dalam banyak
lipatan sehingga memperlambat perjalanan ovum ke dalam uterus.
Sebagian sel tuba mensekresikan cairan serosa yang memberikan
nutrisi pada ovum.Tuba fallopi disebut juga saluran telur terdapat 2
saluran telur kiri dan kanan. Panjang kira-kira 12cm tetapi tidak
berjalan lurus. Terus pada ujung-ujungnya terdapat fimbria, untuk
memeluk ovum saat ovulasi agar masuk kedalam tuba. (Tambayong,
2002)
C. ETIOLOGI
Kanker serviks terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan membelah
secara tidak terkendali, jika sel - sel serviks terus membelah, maka akan
terbentuk suatu masa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak
atau ganas, jika tumor tersebut ganas maka keadaannya disebut kanker serviks.
Penyebab terjadinya kelainan pada sel - sel serviks tidak diketahui
secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor resiko yang berpengaruh terhadap
terjadinya kanker serviks yaitu :
1. HPV ( Human Papiloma Virus )
1. Merokok
Pada wanita perokok konsentrasi nikotin pada getah servik 56 kali lebih
tinggi dibandingkan didalam serum, efek langsung bahan tersebut pada
serviks adalah menurunkan status imun lokal sehingga dapat menjadi
kokarsinogen infeksi virus.
2. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini ( kurang dari 18
tahun).
3. Berganti - ganti pasangan seksual.
Kontrasepsi oral yang dipakai dalam jangka panjang yaitu lebih dari lima
tahun dapat meningkatkan resiko relatif 1,53 kali. WHO melaporkan
resiko relative pada pemakaian kontrasepsi oral sebesar 1,19 kali dan
meningkat sesuai dengan lamanya pemakaian.
7. Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamedia menahun.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa efek
samping antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan
terjadi diare gastritis, sulit membuka mulut, sariawan, penurunan nafsu makan
( biasa terdapat pada terapi eksternal radiasi ). Efek samping tersebut
menimbulkan masalah keperawatan yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu menyebabkan kulit merah
dan kering sehingga akan timbul masalah keperawatan resiko tinggi
kerusakan integritas kulit. Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh
yang menyebabkan kelemahan atau kelemahan sehingga daya tahan tubuh
berkurang dan resiko injury pun akan muncul.
Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker leher rahim
ini merasa cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa
dikarenakan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit, ancaman status
kesehatan dan mitos dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu
dihubungkan dengan kematian.
(Price, syivia Anderson, 2005)
E. MANIFESTASI KLINIK
1. Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan nekrosis
jaringan.
2. Perdarahan yang dialami segera setelah senggama ( 75% - 80% )
3. Perdarahan yang terjadi diluar senggama.
4. Perdarahan spontan saat defekasi.
5. Perdarahan diantara haid.
6. Rasa berat dibawah dan rasa kering divagina.
7. Anemia akibat pendarahan berulang.
8. Rasa nyeri akibat infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf.
1. Penatalaksanaan Medis
a. Golongan yang terdiri atas obat - obatan yang mematikan semua sel
pada siklus termasuk obat - obatan non spesifik.
b. Golongan obat - obatan yang memastikan pada fase tertentu darimana
proliferasi termasuk obat fase spesifik.
c. Golongan obat yang merusak sel akan tetapi pengaruh proliferasi sel
lebih besar, termasuk obat - obatan siklus spesifik.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
kriteria
a. Sitologi
I. PENGKAJIAN FOKUS
Salah satu faktor yang menyebabkan kanker serviks ini adalah menikah
dibawah umur 18 tahun.
1. Perilaku seks berganti - ganti pasangan
Sosial ekonomi rendah dikaitkan erat karena tidak dapat melakukan pap
smear secara rutin dan pola hubungan seksual yang tidak sehat.
3. Tingkat pengetahuan
Keputihan yang gatal dan berbau adalah tanda dari kanker leher rahim
yang mulai mengalami metastase.
6. Nyeri ( daerah panggul atau tungkai )
Nyeri bisa diakibatkan oleh karena sel kanker yang sudah mendesak dan
abnor malita pada organ - organ daerah panggul.
7. Perasaan berat daerah perut bagian bawah
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan - makanan cepat saji dapat
memicu sel kanker untuk tumbuh dengan cepat, pada orang - orang
dengan gemar berganti - ganti pasangan dengan mengesampingkan efek
negatifnya kemungkinan besar dapat timbul gejala - gejala tersebut
sehingga mengarah pada terjadinya kanker leher rahim.
9. Siklus Menstruasi
( Doengoes, 2005 )
PATHWAY
FORMAT PENGKAJIAN KASUS
A. ANAMNESA
1. Identitas
Nama : Ny.R.L
Umur : 64 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Esandom satu jaga II
2. Riwayat obstetric :
Kehamilan : Klien mengatakan mempunyai 4 orang anak
Persainan : Riwayat persalinan normal
Penggunaan Kontrasepsi : Klien mengatakan menggunakan alat kontrasepsi IUD
Personal Klien mengatakan sebelum sakit klien Saat di rumah sakit Klien
Hygiene mandi 2x sehari mengatakan mandi 1x sehari
Psikososial dan Sebelum masuk rumah sakit klien tidak Saat dirumah sakit Klien
spiritual; memiliki masalah psikososial maupun mengatakan klien sering
spiritual berdoa dan percaya kepada
Tuhan
Kebutuhan Klien mengatakan sebelum sakit Sejak sakit hubungan dengan
seksual hubungan sebagai suami istri berjalan suami terganggu karena klien
baik dan harmonis mengalami nyeri dan
perdarahan
B. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum :
Tanda-tanda vital : TD 110/70 mmHg, nadi 88 x/mnt
o
RR 20 x/mnt, Suhu 36,5 C.
2) Kepala : Simetris,tidak ada benjolan rambut bersih
Wajah : Simetris
Mulut dan bibir : Mukosa bibir kering
3) Dada
a) Payudara :
Pengeluaran cairan : Tidak ada pengeluaran cairan dari payudara
Kondisi lainnnya : -
b) Paru-paru :
Suara napas tambahan : Tidak ada suara napas tambahan
Ekspansi Dada : Normal
c) Jantung :
Suara jantung : Normal, tidak ada murmur
Kondisi lainnya:
3) Abdomen :
a) Hepar : Tidak ada pembengkakan hepar
b) Limpa : Tidak ada pembengkakan
4) Genitalia :
a) Fluor albus :
Warna : Putih kekuningan
Bau : Berbau
Jumlah :
6) Ekstremitas :
Odema : Tidak ada udem
Refleks Patela : (+) Positif
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Leukosit 11.6 4.0 – 10.0 10^3µL
Eritrosit 3.08 4.70 – 6.10 10^6µL
Hemoglobin 8.2 13.0 – 16.5 g/dL
Hematokrit 25.4 39.0 – 51.0 %
Trombosit 286 150 – 450 10^3µL
MCH 26.6 27.0 – 35.0 Pg
MCHC 32.3 30.0 – 40.0 g/dL
MCV 82.5 80.0 – 100.0 fL
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Infiltrasi tumor ganas Nyeri Kronis
DS :
DO :
Pasien tampak meringis saat
nyeri muncul
Klien Tampak gelisah
Do:
Anemia
Klien tampak lesu
Hb : 8.2 g/dL
Eritrosit 3.08 10^6µL
Hematokrit 25.4%
Diagnosa keperawatan
Nyeri kronis berhubungan dengan infiltrasi tumor (D.0078)
Kolaborasi
- Kolaboarasi pemeberian iv, jika perlu
- Kolaborasi pemberian antiinflamasi , jika
perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pada penderita kanker servik, kanker ovarium dan lain-lain Penurunan berat badan
dan malnutrisi seringg terjadi pada pasien dengan masalah kanker dengan insiden 30-
80% dari kasus pasien kanker
PENTINGNYA NUTRISI
Malnutrisi atau penurunan berat badan pada pasien kanker dapat menyebabkan
penurunan kualitas hidup, penurunan status fungsional, penurunan respon terhadap
terapi, perubahan citra tubuh, peningkatan lama perawatan, rawat inap yang tidak
perlu, peningkatan kejadian komplikasi atau infeksi, dan penurunan harapan hidup