Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Elementary

ISSN 2614-5596 | FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal. 31-35

HUBUNGAN IKLIM SEKOLAH DENGAN MOTIVASI KERJA GURU


Sukron Fujiaturrahman
Dosen PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram
sukronfu27@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstrak: Penelitian ini adalah sebuah penelitian korelasional yang bertujuan untuk
Riwayat Artikel:
menemukan hubungan iklim sekolah dengan motivasi kerja guru. Suasana lingkungan
Diterima: 16 - 12 - 2017 kerja yang dirasakan para guru kerap berubah dan hal itu berdampak terhadap
Disetujui: 02 - 01 - 2018 motivasi kerja guru. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, iklim sekolah
diasumsikan berhubungan dengan motivasi kerja guru. Penelitian ini menggunakan
metode survey, 30 orang guru di SDN segugus 07 dipilih secara acak. Instrumen yang
Kata Kunci: digunakan berupa kuesioner. Verifikasi hipotesis dilakukan dengan analisis regresi
1. Iklim Sekolah melalui uji F dan menemukan model persamaan regresi, dan koefisien korelasi antara
2. Motivasi Kerja Guru variabel iklim sekolah dengan motivasi kerja guru. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hubungan antara iklim sekolah dengan motivasi kerja guru adalah .886 (α .05).
Dapat disimpulkan bahwa iklim sekolah berkontribusi dengan motivasi kerja guru.
Dengan mempertimbangkan temuan penelitian tersebut, maka diharapkan Kepala
sekolah dan guru senantiasa menjaga iklim sekolah agar tetap kondusif, baik dari segi
fisik maupun non fisik, sehingga para guru akan merasa nyaman dan tetap bersemangat
dalam bekerja dan tentu sekali hal tersebut juga akan berdampak kepada seluruh
peserta didik.

——————————  ——————————

Menurut Kreitner dan Kinicki (2014:212) istilah


A. LATAR BELAKANG
motivasi berasal dari kata latin movere, yang berarti
Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah “menggerakkan”. Dalam konteks masa kini, motivasi
guru. Guru merupakan salah satu komponen manusia mempresentasikan proses-proses psikologis yang
dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam menyebabkan stimulasi, arahan, dan kegigihan terhadap
usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial sebuah kegiatan yang dilakukan secara sukarela yang
di bidang pembangunan (Sardiman A.M., 2014:125). Guru diarahkan pada suatu tujuan.
sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta Santrock (2011:438) mengunggkapkan bahwa
didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. motivasi melibatkan proses-proses yang mengaktifkan,
Kemampuan, bakat, dan minat peserta didik tidak akan mengarahkan dan mempertahankan perilaku. Oleh karena
berkembang secara optimal tanpa adanya bantuan guru. itu, individu yang termotivasi adalah individu yang
Gurulah yang pertama kali memperkenalkan huruf-huruf perilakunya diaktifkan, diarahkan, dan dipertahankan.
dan angka-angka sehingga peseta didik menjadi bisa Motivasi ada dua yaitu, motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
membaca dan berhitung. Guru pula yang mengajarkan Motivasi intrinsik timbul dari dalam diri individu sendiri
memengang pensil sehingga peserta didik bisa menulis. tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar
Guru pula yang memberi dorongan agar peserta didik kemauan sendiri. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul
berani berbuat benar, dan membiasakan mereka untuk sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena
bertanggung jawab terhadap perbuatannya. adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain
Dalam melaksanakan berbagai tugas sebagai seorang sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau
guru yang setiap hari bertemu dan berinteraksi dengan melakukan sesuatu.
peserta didik, dan warga sekolah lainnya, guru terkadang Kompri (2015:65) mengemukakan bahwa motivasi
merasa sangat bersemangat, rajin dan disiplin. Terkadang kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat
juga merasa malas, tidak bersemangat, jenuh atau bosan atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap
dalam menjalankan tugasnya sebagai guru. Semua itu pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi kerja guru
indikasi bahwa sudah terjadi perubahan energi dari dalam adalah kondisi yang membuat guru mempunyai
diri guru tersebut atau disebut dengan istilah motivasi. kemauan/kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu
melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi guru akan
31
Jurnal Elementary | Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal 31-35

menyuplai energi untuk bekerja/mengarahkan aktivitas variabel yang diteliti, sekaligus menyelidiki hubungan antar
selama bekerja, dan menyebabkan seorang guru variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mengetahui adanya tujuan yang relevan antara tujuan Hubungan iklim sekolah dengan motivasi kerja guru di SDN
organisasi dan tujuan pribadinya. Dengan demikian dapat segugus 07 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.
dikatakan semakin tinggi motivasi seseorang maka Sampel dipilih dengan menggunakan purposive random
semakin tinggi pula kinerjanya, begitu pula sebaliknya sampling dan ditetapkan jumlah sampel sebanyak 30 orang
semakin rendah motivasi seseorang maka semakin rendah guru di SDN segugus 07 Praya Timur.
pula kinerjanya. Pengumpulan data dengan menggunakan
Tinggi rendahnya motivasi kerja guru tentu sekali kuesioner atau angket untuk masing-masing variabel.
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam diri guru Selanjutnya, untuk mendapatkan data yang sahih maka
maupun di luar diri guru. Salah satu yang terkait dengan instrumen tersebut diuji pakar dan dilanjutkan dengan
motivasi kerja guru adalah iklim sekolah. Iklim sekolah validitas empiris, untuk menguji validitas dengan
merupakan suasana lingkungan sekolah, baik fisik atau menggunakan rumus pearson product moment dan
nonfisik, yang dirasakan oleh orang-orang yang berada di menghitung reliabilitas dengan menggunakan Alpha
sekolah yakni guru, peserta didik, dan warga sekolah lainya. Cronbach.
Suasana fisik berkenaan dengan suasana ruangan atau Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis
tempat untuk pembelajaran siswa baik di kelas, statistika deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis
perpustakaan maupun di laboratorium. Bila suasan dilakukan melalui uji F regresi sederhana dan ganda, dan uji
ruangan dirasakan kondusif atau nyaman dan tidak korelasi untuk mengetahui kekuatan hubungan antar
terganggu oleh kebisingan di luar ruangan, guru dan variabel setelah melalui uji normalitas menggunakan galat
peserta didik akan lebih bertahan lama dan tidak cepat taksiran dan uji homogenitas menggunakan uji Barlett.
jenuh atau bosan untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Dengan iklim sekolah yang kondusif dan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
mendukung akan meningkat kepercayaan diri seseorang Hasil penelitian yang diperoleh setelah dinyatakan
dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang memenuhi persyaratan analisis statistik, maka dilanjutkan
diberikan sehingga pada akhirnya seseorang akan menjadi dengan pengujian hipotesis dan mendapatkan data sebagai
termotivasi untuk segera mencapai tujuan yang telah berikut:
ditentukan.
Sekolah merupakan satu institusi. Sebuah institusi juga a) Regresi Sederhana Motivasi Kerja (Y) atas Iklim
dipandang sebagai satu organisasi. Iklim sekolah Sekolah (X)
merupakan implikasi dari iklim organisasi yang dikaitkan Hasil dari perhitungan regresi sederhana variabel
dengan lingkungan sekolah yakni tempat guru-guru motivasi kerja guru (Y) dengan iklim sekolah (X) dilakukan
melakukan aktivitasnya. Menurut Davis dan Newstrom menggunakan program aplikasi statistik SPSS Versi 20.00
(1996:24) iklim organisasi menunjukkan cara hidup suatu adalah sebagai berikut ini :
organisasi. Iklim organisasi dapat menimbulkan pengaruh
besar terhadap motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja Tabel 1
pegawai. Iklim timbul dari sistem perilaku organisasi yang Regresi Y atas X (Sederhana)
mencakup filsafat dan tujuan, kepemimpinan, organisasi Coefficientsa
formal dan informal, dan lingkungan sosial. Model Unstand Standa t Si Correlations
Kompri (2014:299) mendifinisikan iklim sebagai efek- ardized rdized g.
efek perasaan subjektif dari sistem manajer formal atau Coefficie Coeffici
informal, dan berbagai faktor lingkungan yang lainnya yang nts ents
berpengaruh terhadap sikap kepercayaan, nilai dan B Std Beta Zer Pa Pa
motivasi orang-orang yang bekerja dalam organisasi . o- rti rt
tertentu. Dengan demikian, iklim sekolah berarti berkenaan Err ord al
or er
dengan keberadaan dan suasana lingkungan sekolah yang
dirasakan orang-orang yang berada di sekolah. ,4
(Consta 4,6 6,1 ,74
6
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Loukas (2007) bahwa nt) 16 96 5
2
iklim sekolah berkenaan dengan perasaan dan sikap yang 1
14, ,0
ditimbulkan oleh lingkungan sekolah.. Iklim_Se ,96 ,06 ,94 ,94 ,94
,941 75 0
kolah 8 6 1 1 1
3 0
B. METODE PENELITIAN
a. Dependent Variable: Motivasi_Kerja
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey (studi
korelasional) yang menggambarkan tentang variabel-
32
Jurnal Elementary | Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal 31-35

Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana yang iklim sekolah (X) dilakukan menggunakan program aplikasi
dilakukan, maka di kolom B diperoleh konstanta a sebesar statistik SPSS Versi 20.00 adalah sebagai berikut ini :
4,616 dan b sebesar 0,968 bentuk persamaan regresi linear
sederhana yaitu : Ŷ= 4,616 + 0,968X. Tabel 2
Model hubungan antara iklim sekolah dan motivasi kerja Uji Signifikansi Persamaan Regresi Y atas X
ANOVAa
guru dengan persamaan regresi Ŷ= 4,616+0,968X dapat
di tampilkan pada gambar berikut ini:
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressi 217,6 ,00
4137,580 1 4137,580
on 50 0b
1
Residual 532,287 28 19,010
Total 4669,867 29
a. Dependent Variable: Motivasi_Kerja
b. Predictors: (Constant), Iklim_Sekolah

Dari hasil analisis yang disajikan pada tabel ANOVAa


di atas diperoleh, harga statistik Fhitung = 217,650, dan p-
value = 0.000 < 0,05 hal ini berarti H0 ditolak. Artinya
terdapat pengaruh linear variabel iklim sekolah dengan
motivasi kerja guru.
Gambar 1
Grafik Hubungan antara Iklim Sekolah c) Korelasi Sederhana Iklim Sekolah (X) dengan
denganMotivasi Kerja Guru Motivasi Kerja (Y)
Hasil dari perhitungan korelasi variabel iklim
Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa sekolah (X) dengan motivasi kerja guru (Y) dilakukan
pengaruh iklim sekolah dengan motivasi kerja guru SDN se- menggunakan program aplikasi statistik SPSS Versi 20.00
Gugus 07 Praya Timur adalah searah (positif), hal tersebut adalah sebagai berikut:
ditunjukan pada koefisien regresi atau nilai b dalam
persamaan regresi tersebut yang menunjukan angka positif Tabel 3
sebesar 0,968 yang mengandung arti bahwa setiap Korelasi X atas Y (Sederhana)
kenaikan iklim sekolah 1 satuan akan diikuti dengan
kenaikan motivasi kerja sebesar 0,968 satuan. Demikian Correlations
pula sebaliknya, jika iklim sekolah mengalami penurunan 1 Motivasi_ Iklim_Sek
satuan maka motivasi kerja guru cenderung mengalami Kerja olah
penurunan sebesar 0,968 satuan. Dan nilai koefisien a Pearson Motivasi_ 1,000 ,941
(intercept) sebesar 4,616 yang mempunyai arti apa bila Correlation Kerja
tidak terdapat iklim sekolah (X = 0) diperkirakan motivasi Iklim_Seko ,941 1,000
kerja guru sebesar 4,616 satuan. lah
Pada tabel koefisien yang telah dipaparkan pada Sig. (1-tailed) Motivasi_ . ,000
Kerja
bagian regresi sederhana di atas diperoleh t hitung = 14,753
Iklim_Seko ,000 .
pada taraf signifikan  = 0,05 untuk uji kedua belah pihak lah
maka didapati df atau dk (drajat kebebasan)= 30-2, N Motivasi_ 30 30
sehingga ttabel= 1,701. Kerja
Ternyata hasil perhitungan nilai thitung> ttabel atau Iklim_Seko 30 30
14,753> 1,701 dan menunjukan probabilitas signifikansi lah
0,000 < 0,5 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya data
hubungan positif yang signifikan antara iklim sekolah Dari perhitungan korelasi sederhana di atas, maka
dengan motivasi kerja guru SDN se-Gugus 07 Praya Timur, diperoleh r sebesar 0,941. Dari hasil tersebut dijelaskan
Kabupaten Lombok Tengah. angka 0,941 menunjukan kuatnya korelasi antara iklim
sekolah dengan motivasi kerja guru karena nilai r di atas
b) Uji Signifikansi Persamaan Regresi Motivasi Kerja 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi
(Y) atas Iklim Sekolah (X) sederhana antara hubungan iklim sekolah dengan motivasi
Hasil dari perhitungan uji signifikansi persamaan kerja guru SDN se-Gugus 07 Praya Timur adalah kuat dan
regresi antara variabel hasil motivasi kerja guru (Y) dengan searah (Positif).
33
Jurnal Elementary | Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal 31-35

d) Koefisien Determinasi Iklim Sekolah (X) dan guru SDN segugus 07 Praya Timur Kabupaten Lombok
Motivasi Kerja (Y) Tengah.
Hasil dari perhitungan koefisien determinasi dari R Hasil analisis korelasi sederhana antara iklim sekolah
Square dilakukan menggunakan program SPSS Versi 20.00 dengan motivasi kerja guru diperoleh r sebesar 0,941. Dari
sebagai berikut ini : hasil tersebut dijelaskan angka 0,941 menunjukan kuatnya
korelasi antara iklim sekolah dengan motivasi kerja guru
Tabel 4 karena nilai r di atas 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Koefisien Determinasi X atas Y variabel iklim sekolah dengan motivasi kerja guru tersebut
Model Summary kuat dan searah (Positif).
Selanjutnya hasil analisis koefisien determinasi antara
Mo R R Adjus Std. Change Statistics variabel iklim sekolah (X) dan motivasi krja guru (Y), maka
del Squ ted R Error R Square sebesar 0,886 atau 88,6%. Hal ini menunjukan
are Squar of the pengaruh positif dari iklim sekolah dengan motivasi kerja
e Estima R F d d Sig.
guru sebesar 88,6% sedangkan sisanya 11,4% merupakan
te Squa Chan f f F
re ge 1 2 Cha faktor lain.
Chan nge Berdasarkan hasil pengujian statistik tersebut
ge menunjukan bahwa iklim sekolah memberikan konstribusi
,94 ,88 217, 2 ,00 yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru, dimana
1 ,882 4,360 ,886 1 semakin tinggi iklim sekolah maka semakin tinggi pula
1a 6 650 8 0
a. Predictors: (Constant), Iklim_Sekolah motivasi kerja guru. Iklim sekolah adalah keadaan atau
suasana lingkungan sekolah yang dirasakan oleh seluruh
warga sekolah, baik dari lingkungan fisik maupun
Berdasarkan tabel perhitungan Koefisien
lingkungan nonfisik. Iklim organisasi sekolah yang kondusif
determinasi di atas, maka R Square sebesar 0,886 atau 88,6.
sangat dibutuhkan bagi guru untuk menumbuhkan
Hal ini menunjukan terdapat pengaruh positif dari iklim
dorongan dalam diri guru tersebut untuk berkerja lebih
sekolah dengan motivasi kerja guru SDN se-Gugus 07 Praya
bersemangat. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan
Timur sebesar 88,6% sedangkan sisanya 11,4 %
Keith Davis dan Jhon W. Newstrom bahwa iklim organisasi
merupakan faktor lain.
dapat menimbulkan pengaruh besar terhadap motivasi,
Dengan merujuk kepada hasil perhitungan di atas
prestasi, dan kepuasan kerja pegawai. Oleh karena itu
maka hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
dengan adanya iklim sekolah yang kondusif yang dirasakan
hubungan positif dan signifikan antara iklim sekolah dan
oleh para guru, maka mereka akan selalu termotivasi dalam
motivasi kerja guru hal ini ditunjukan dengan thitung = jauh
menjalankan setiap tugasnya.
lebih besar pada ttabel pada taraf signifikan = 0,05 yaitu
1.701 atau thitung 14,753 > 1,701 .Pola hubungan antara D. SIMPULAN DAN SARAN
kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, diperoleh
4,616 + 0,968X. Persamaan ini menunjukan bahwa temuan bahwa terdapat hubungan positif antara iklim
hubungan iklim sekolah dengan motivasi kerja guru adalah sekolah dengan motivasi kerja guru. Berdasarkan temuan
searah (positif), hal tersebut ditunjukan pada koefisien penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
regresi atau nilai b dalam persamaan regresi tersebut yang motivasi kerja guru sangat dihubungkan dengan variabel
menunjukan angka positif sebesar 0,968 yang mengandung iklim sekolah karena variabel tersebut memiliki kontribusi
arti bahwa setiap kenaikan variabel iklim sekolah 1 satuan yang signifikan terhadap motivasi kerja guru. Semakin
akan diikuti dengan kenaikan variabel motivasi kerja guru akurat iklim sekolah, maka makin kuat motivasi kerja guru
sebesar 0,968 satuan, demikian pula sebaliknya. Dan nilai yang dimiliki, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu kepala
koefisien a (intercept) sebesar 4,616 yang mempunyai arti sekolah dan guru senantiasa menjaga iklim sekolah agar
apa bila tidak terdapat variabel iklim sekolah diperkirakan tetap kondusif, baik dari segi fisik maupun non fisik,
motivasi kerja guru sebesar 4,616 satuan. sehingga para guru akan merasa nyaman dan tetap
Selanjutnya pada tabel koefisien regresi sederhana bersemangat dalam bekerja dan tentu sekali hal tersebut
diperoleh thitung= 14,753 pada taraf signifikan = 0,05 juga akan berdampak kepada seluruh peserta didik.
untuk uji kedua belah pihak maka didapati df atau dk
(drajat kebebasan)= 30-2= sehingga ttabel = 1.701. Hasil DAFTAR RUJUKAN
perhitungan nilai thitung> ttabel atau 14,753 > 1,701 dan [1] Davis, Keith dan Jhon W. Newstrom. Prilaku dalam
menunjukan probabilitas signifikansi 0,000 < 0,5 maka H0 Organisasi. Jakarta: Erlangga, 1996.
ditolak dan H1 diterima artinya terdapat hubungan positif
yang signifikan antara iklim sekolah dengan motivasi kerja [2] Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan
Siswa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya:2015.

34
Jurnal Elementary | Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal 31-35

[3] Kreitner dan Kinicki. Organizational Behavior Ninth


Edition. New York: McGrow Hill, 2010.

[4] Kreitner dan Kinicki (alih bahasa Biro Bahasa alkemis).


Perilaku Organisasi edisi sembilan, Jakarta: Salemba
Empat, 2014.

[5] Loukas, Alexandra. What is School Climate?, Leadership


Compass Vol. 5,
No.1,Fall2007,http://www.naesp.org/resources/2/Le
adership_Compass/2007/LC2007v5n1a4.df (diakses 9
oktober 2015).

[6] Luthans, Fred. Organizational Behavior: An Evidence-


Based Approach, New York: McGraw-Hill, 2011.

[7] Santrock, John W., Educational Psychology Fifth Edition,


New York:McGraw-Hill, 2011.

35

Anda mungkin juga menyukai