ISSN 2614-5596 | FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal. 31-35
—————————— ——————————
menyuplai energi untuk bekerja/mengarahkan aktivitas variabel yang diteliti, sekaligus menyelidiki hubungan antar
selama bekerja, dan menyebabkan seorang guru variabel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
mengetahui adanya tujuan yang relevan antara tujuan Hubungan iklim sekolah dengan motivasi kerja guru di SDN
organisasi dan tujuan pribadinya. Dengan demikian dapat segugus 07 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah.
dikatakan semakin tinggi motivasi seseorang maka Sampel dipilih dengan menggunakan purposive random
semakin tinggi pula kinerjanya, begitu pula sebaliknya sampling dan ditetapkan jumlah sampel sebanyak 30 orang
semakin rendah motivasi seseorang maka semakin rendah guru di SDN segugus 07 Praya Timur.
pula kinerjanya. Pengumpulan data dengan menggunakan
Tinggi rendahnya motivasi kerja guru tentu sekali kuesioner atau angket untuk masing-masing variabel.
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada dalam diri guru Selanjutnya, untuk mendapatkan data yang sahih maka
maupun di luar diri guru. Salah satu yang terkait dengan instrumen tersebut diuji pakar dan dilanjutkan dengan
motivasi kerja guru adalah iklim sekolah. Iklim sekolah validitas empiris, untuk menguji validitas dengan
merupakan suasana lingkungan sekolah, baik fisik atau menggunakan rumus pearson product moment dan
nonfisik, yang dirasakan oleh orang-orang yang berada di menghitung reliabilitas dengan menggunakan Alpha
sekolah yakni guru, peserta didik, dan warga sekolah lainya. Cronbach.
Suasana fisik berkenaan dengan suasana ruangan atau Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis
tempat untuk pembelajaran siswa baik di kelas, statistika deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis
perpustakaan maupun di laboratorium. Bila suasan dilakukan melalui uji F regresi sederhana dan ganda, dan uji
ruangan dirasakan kondusif atau nyaman dan tidak korelasi untuk mengetahui kekuatan hubungan antar
terganggu oleh kebisingan di luar ruangan, guru dan variabel setelah melalui uji normalitas menggunakan galat
peserta didik akan lebih bertahan lama dan tidak cepat taksiran dan uji homogenitas menggunakan uji Barlett.
jenuh atau bosan untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Dengan iklim sekolah yang kondusif dan C. HASIL DAN PEMBAHASAN
mendukung akan meningkat kepercayaan diri seseorang Hasil penelitian yang diperoleh setelah dinyatakan
dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang memenuhi persyaratan analisis statistik, maka dilanjutkan
diberikan sehingga pada akhirnya seseorang akan menjadi dengan pengujian hipotesis dan mendapatkan data sebagai
termotivasi untuk segera mencapai tujuan yang telah berikut:
ditentukan.
Sekolah merupakan satu institusi. Sebuah institusi juga a) Regresi Sederhana Motivasi Kerja (Y) atas Iklim
dipandang sebagai satu organisasi. Iklim sekolah Sekolah (X)
merupakan implikasi dari iklim organisasi yang dikaitkan Hasil dari perhitungan regresi sederhana variabel
dengan lingkungan sekolah yakni tempat guru-guru motivasi kerja guru (Y) dengan iklim sekolah (X) dilakukan
melakukan aktivitasnya. Menurut Davis dan Newstrom menggunakan program aplikasi statistik SPSS Versi 20.00
(1996:24) iklim organisasi menunjukkan cara hidup suatu adalah sebagai berikut ini :
organisasi. Iklim organisasi dapat menimbulkan pengaruh
besar terhadap motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja Tabel 1
pegawai. Iklim timbul dari sistem perilaku organisasi yang Regresi Y atas X (Sederhana)
mencakup filsafat dan tujuan, kepemimpinan, organisasi Coefficientsa
formal dan informal, dan lingkungan sosial. Model Unstand Standa t Si Correlations
Kompri (2014:299) mendifinisikan iklim sebagai efek- ardized rdized g.
efek perasaan subjektif dari sistem manajer formal atau Coefficie Coeffici
informal, dan berbagai faktor lingkungan yang lainnya yang nts ents
berpengaruh terhadap sikap kepercayaan, nilai dan B Std Beta Zer Pa Pa
motivasi orang-orang yang bekerja dalam organisasi . o- rti rt
tertentu. Dengan demikian, iklim sekolah berarti berkenaan Err ord al
or er
dengan keberadaan dan suasana lingkungan sekolah yang
dirasakan orang-orang yang berada di sekolah. ,4
(Consta 4,6 6,1 ,74
6
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Loukas (2007) bahwa nt) 16 96 5
2
iklim sekolah berkenaan dengan perasaan dan sikap yang 1
14, ,0
ditimbulkan oleh lingkungan sekolah.. Iklim_Se ,96 ,06 ,94 ,94 ,94
,941 75 0
kolah 8 6 1 1 1
3 0
B. METODE PENELITIAN
a. Dependent Variable: Motivasi_Kerja
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survey (studi
korelasional) yang menggambarkan tentang variabel-
32
Jurnal Elementary | Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal 31-35
Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana yang iklim sekolah (X) dilakukan menggunakan program aplikasi
dilakukan, maka di kolom B diperoleh konstanta a sebesar statistik SPSS Versi 20.00 adalah sebagai berikut ini :
4,616 dan b sebesar 0,968 bentuk persamaan regresi linear
sederhana yaitu : Ŷ= 4,616 + 0,968X. Tabel 2
Model hubungan antara iklim sekolah dan motivasi kerja Uji Signifikansi Persamaan Regresi Y atas X
ANOVAa
guru dengan persamaan regresi Ŷ= 4,616+0,968X dapat
di tampilkan pada gambar berikut ini:
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regressi 217,6 ,00
4137,580 1 4137,580
on 50 0b
1
Residual 532,287 28 19,010
Total 4669,867 29
a. Dependent Variable: Motivasi_Kerja
b. Predictors: (Constant), Iklim_Sekolah
d) Koefisien Determinasi Iklim Sekolah (X) dan guru SDN segugus 07 Praya Timur Kabupaten Lombok
Motivasi Kerja (Y) Tengah.
Hasil dari perhitungan koefisien determinasi dari R Hasil analisis korelasi sederhana antara iklim sekolah
Square dilakukan menggunakan program SPSS Versi 20.00 dengan motivasi kerja guru diperoleh r sebesar 0,941. Dari
sebagai berikut ini : hasil tersebut dijelaskan angka 0,941 menunjukan kuatnya
korelasi antara iklim sekolah dengan motivasi kerja guru
Tabel 4 karena nilai r di atas 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Koefisien Determinasi X atas Y variabel iklim sekolah dengan motivasi kerja guru tersebut
Model Summary kuat dan searah (Positif).
Selanjutnya hasil analisis koefisien determinasi antara
Mo R R Adjus Std. Change Statistics variabel iklim sekolah (X) dan motivasi krja guru (Y), maka
del Squ ted R Error R Square sebesar 0,886 atau 88,6%. Hal ini menunjukan
are Squar of the pengaruh positif dari iklim sekolah dengan motivasi kerja
e Estima R F d d Sig.
guru sebesar 88,6% sedangkan sisanya 11,4% merupakan
te Squa Chan f f F
re ge 1 2 Cha faktor lain.
Chan nge Berdasarkan hasil pengujian statistik tersebut
ge menunjukan bahwa iklim sekolah memberikan konstribusi
,94 ,88 217, 2 ,00 yang cukup signifikan terhadap motivasi kerja guru, dimana
1 ,882 4,360 ,886 1 semakin tinggi iklim sekolah maka semakin tinggi pula
1a 6 650 8 0
a. Predictors: (Constant), Iklim_Sekolah motivasi kerja guru. Iklim sekolah adalah keadaan atau
suasana lingkungan sekolah yang dirasakan oleh seluruh
warga sekolah, baik dari lingkungan fisik maupun
Berdasarkan tabel perhitungan Koefisien
lingkungan nonfisik. Iklim organisasi sekolah yang kondusif
determinasi di atas, maka R Square sebesar 0,886 atau 88,6.
sangat dibutuhkan bagi guru untuk menumbuhkan
Hal ini menunjukan terdapat pengaruh positif dari iklim
dorongan dalam diri guru tersebut untuk berkerja lebih
sekolah dengan motivasi kerja guru SDN se-Gugus 07 Praya
bersemangat. Hal ini sesuai dengan yang di ungkapkan
Timur sebesar 88,6% sedangkan sisanya 11,4 %
Keith Davis dan Jhon W. Newstrom bahwa iklim organisasi
merupakan faktor lain.
dapat menimbulkan pengaruh besar terhadap motivasi,
Dengan merujuk kepada hasil perhitungan di atas
prestasi, dan kepuasan kerja pegawai. Oleh karena itu
maka hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
dengan adanya iklim sekolah yang kondusif yang dirasakan
hubungan positif dan signifikan antara iklim sekolah dan
oleh para guru, maka mereka akan selalu termotivasi dalam
motivasi kerja guru hal ini ditunjukan dengan thitung = jauh
menjalankan setiap tugasnya.
lebih besar pada ttabel pada taraf signifikan = 0,05 yaitu
1.701 atau thitung 14,753 > 1,701 .Pola hubungan antara D. SIMPULAN DAN SARAN
kedua variabel ini dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, diperoleh
4,616 + 0,968X. Persamaan ini menunjukan bahwa temuan bahwa terdapat hubungan positif antara iklim
hubungan iklim sekolah dengan motivasi kerja guru adalah sekolah dengan motivasi kerja guru. Berdasarkan temuan
searah (positif), hal tersebut ditunjukan pada koefisien penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel
regresi atau nilai b dalam persamaan regresi tersebut yang motivasi kerja guru sangat dihubungkan dengan variabel
menunjukan angka positif sebesar 0,968 yang mengandung iklim sekolah karena variabel tersebut memiliki kontribusi
arti bahwa setiap kenaikan variabel iklim sekolah 1 satuan yang signifikan terhadap motivasi kerja guru. Semakin
akan diikuti dengan kenaikan variabel motivasi kerja guru akurat iklim sekolah, maka makin kuat motivasi kerja guru
sebesar 0,968 satuan, demikian pula sebaliknya. Dan nilai yang dimiliki, begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu kepala
koefisien a (intercept) sebesar 4,616 yang mempunyai arti sekolah dan guru senantiasa menjaga iklim sekolah agar
apa bila tidak terdapat variabel iklim sekolah diperkirakan tetap kondusif, baik dari segi fisik maupun non fisik,
motivasi kerja guru sebesar 4,616 satuan. sehingga para guru akan merasa nyaman dan tetap
Selanjutnya pada tabel koefisien regresi sederhana bersemangat dalam bekerja dan tentu sekali hal tersebut
diperoleh thitung= 14,753 pada taraf signifikan = 0,05 juga akan berdampak kepada seluruh peserta didik.
untuk uji kedua belah pihak maka didapati df atau dk
(drajat kebebasan)= 30-2= sehingga ttabel = 1.701. Hasil DAFTAR RUJUKAN
perhitungan nilai thitung> ttabel atau 14,753 > 1,701 dan [1] Davis, Keith dan Jhon W. Newstrom. Prilaku dalam
menunjukan probabilitas signifikansi 0,000 < 0,5 maka H0 Organisasi. Jakarta: Erlangga, 1996.
ditolak dan H1 diterima artinya terdapat hubungan positif
yang signifikan antara iklim sekolah dengan motivasi kerja [2] Kompri. Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan
Siswa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya:2015.
34
Jurnal Elementary | Vol. 1, No. 1, Januari 2018, hal 31-35
35