Anda di halaman 1dari 4

Ciri khas norma hukum:

 Pelaksanaanya merupakan suatu keharusan


 Pelanggaran atas norma hokum perlu di tindak atau di kenai sanksi
hukuman oleh penguasa
 Harus berlaku dengan pasti dan bersifat adil
 Berlaku untuk orang-orang di wwilayah hukum tersebut

3. Norma Moral

Norma moral merupakan norma yang tidak tertulis dan merupakan tolak
ukur atau pedoman umum dalam menentukan baik buruknya perilaku seseorang.
Ciri khas norma moral:
 Tidak semua pelanggaran atas norma moral dikenai sanksi
 Norma moral yang menyangkut kesejahteraan umum (biasanya, dalam
pelaksanaannya perlu di lindungi), pada umunya sekaligus menjadi norma
hukum.Misalnya: larangan untuk mencuri,membunuh,merampas hak
orang lain,dan sebagainya
 Lebih menyangkut segi batin manusia,yang di rujuk dari suara hati.

4. Norma Agama
Semua manusia,apapun agamanya, sejauh ia adalah manusia, terikat oleh
norma moral. Norma berhubungan erat dengan norma agama, karena norma
agama memuat norma moral. Akan tetapi, norma moral lebih bersifat umum dari
pada norma-norma agama, karena norma agama(yang tidak sekaligus sebagai
norma moral) hanya berlaku bagi mereka yang memeluk agama tersebut.

Tetapi,bisa terjadi bahwa ada norma agama yang dalam praktiknya


ternyata bertentangan dengan norma moral. Misalnya, norma agama yang
membenarkan penyiksaan dan pembunuhan terhadap kaum kafir, pengorbanan
jiwa manusia untuk dipersembahkan pada dewa-dewa, praktik pelacuran suci,dan
sebagainya. Padahal,sejujurnya hati kecil mampu menyadari bahwa semua hal
tersebut bertentangan dengan norma moral.

Ciri khas norma agama:


 Sanksi terhadap pelanggaran n orma agama di berikan oleh Tuhan Sang
Pencipta.
 Keberlakuannya hanya bagi mereka yang memeluk agama tersebut

D. Keistimewaan Norma Moral

1. Merupakan Norma Yang Paling Mendasar


Norma moral yang merupakan tolak ukur penilaian tentang benar-salahnya
tindakan atau baik buruknya perilaku manusia sebagai manusia dan
langsung mengenai inti pribadi seseorang. Tuduhan bahwa seseorang tidak
bermoral akan terasa jauh lebih berat dari pada tuduhan akibat tidak patuh
pada hukum atau tidak sopan.

2. Menegaskan Kewajiban Dasar Manusia


Norma moral menegaskan kewajiban dasar manusia dalam bentuk
perintah atau larangan. Misalnya: anjuran untuk bertindak adil, tidak
merampas hak orang lain, bertindak jujur, jangan berbohong,
menghormati hidup manusia, jangan membunuh, dan sebagainya.

3. Merupakan Norma yang Berlaku Umum( Universal)


Norma moral berlaku sama bagi setiap orang dalam situasi yang kurang
lebih sama. Misalnya: menggelapkan uang negara untuk kepentingan
pribadi,secara moral, adalah salah. Hal yang sama berlaku untuk siapa
pun.

4. Mengarahkan Perilaku Manusia pada Kesuburan Hidup


Kesejahteraan umum dan kepedulian terhadap kepentingan orang lain
adalah hal yang sangat membahagiakan bagi manusia di dunia ini.

E. Suara hati/ Kata Hati

1. Pengertian
Secara harfiah, suara hati/kata hati/suara batin/hati nurani adalah suara
yang berasal dari kedalaman hati atau pusat diri seseorang,yang menegaskan
benar salahnya atau baik buruknya tindakan seseorang. Suara hati merupakan hal
yang konkrit dari norma moral. Norma tersebut sudah berakar dalam kesadaran
etis atau kesadaran moral. Norma tersebut sudah berakar dalam kesadarn etis atau
kesadaran moral(pengertiannya adalah pengetahuan bahwa ada baik dan buruk)
dalam diri setiap manusia sejak lahir. Kesadaran etis tumbuh seiring dengan
perkembangan pengertian,perasaan,dan kehendaknya sebagai manusia, yang
mempengaruhi kemampuannya dalam mengambil keputusan. Kesadaran moral ini
berkembang dengan adanya pertolongan orang lain, baik berupa
pendidikan,teladan,bimbingan,penyuluhan,maupununsur-unsur pendidikan.
Sebagai suatu kesadaran, suara hati menggunakan pertimbangan akal.
Secara etimologis, suara hati, dalam bahasa latin disebut
‘conscientia’,yaitu pengetahuan tentang hokum moral yang sudah di tetapkan atau
di goreskan dalam hati setiap manusia oleh Sang Pencipta.
Suara hati bisa berfungsi untuk memberi peringatan jika kita memiliki
maksud jahat(jelek) dan memuji bila kita berbuat baik.

2. Fakta Adanya Suara Hati


Satu bukti nyata bahwa suara hati itu ada, terutama akan terasa ketika kita
melakukan sebuah kesalahan. Rasa bersalah, baik di akui sejujurnya atau tidak, selalu
menghantui diri setelah kita melakukan tindakan yang melanggar norma moral atau
norma agama, walau kita tahu bahwa orang lain mungkin juga sering berbuat hal yang
sama.
Suara hati mampu menegur atau mencela perbuatan seseorang, dan bahkan juga
bisa mengesahkan, memuji, atau mendorong seseorang untuk secara positif
melaksanakan kewajiban moralnya.

Dengan demikian, suara hati dapat menimbulkan rasa sedih,kecewa, rasa


bersalah,juga bisa memberikan kegembiraan, perasaan puas, berani menghadapi
tantangan dan sebagainya.

3. Ciri- ciri Suara Hati

a. Tuntutan suara hati bersifat mutlak


Apa yang ditegaskan suara hati( baik berupa celaan atau teguran) tidak bisa di
tawar. Sifat mutlaknya terklihat pada kenyataan bahwa suara yang menegur di
dalam hati seseorang tidak dapat di bungkam oleh pertimbangan-pertimbangan
yang sepintas dirasa menguntungkan bagi diri sendiri

b. Suara hati bisa keliru


Suara hati juga merupakan ungkapan pemahaman atau kesadaran moral yang
terbatas dari orang yang memilikinya. Peka atau tajam-tidaknya suara hati
seseorang tergantung dari:
 Pemahaman dan kesadran moral orang tersebut, yang dipengaruhi ole
tingkat kedewasaan, latar belakang keluarga,pendidikan, status sosial
dan budaya seseorang, serta lingkungan tempat dia lahir dan di besarkan.
 Seorang manusia belum sepenuhnya mampu bebs dari nafsu-nafsu yang
menguasai dirinya. Misalnya, seseorang yang sudah terbiasa dan terus
ketagihan untuk memuaskan diri ditempat pelacuran, lama-kelamaan
tidak akan terusik oleh suaa hatinya. Bahkan dengan mekanisme
pembenaran diri(rasionalisasi), ia mampu menemukan alasan-alasan
yang sepertinya selalu membenarkan perbuatannya.

c. Suara hati dapat ragu-ragu


Penegasan suara hati bisa saja keliru dan menimbulkan keraguan tentang mana
yang menjadi kewajiban moralnya. Untuk itu, di butuhkan sikap keterbukaan
dan kerelaan untuk bertanya kepada yang lebih kompoten.
Keraguan ini juga dapat disebabkan karena pribadi seseorang yang memang
peragu. Kondisi ini seringkali menghinggapi orang dengan kepercayaan dan
integritas pribadi yang kurang, serta seseorang yang perfeksionis.

d. Suara hati bersifat rasional


Sebagai kesadaran moral manusia dalam situasi yang nyata, suara hati
mengandalkan adanya pertimbangan akal budi, dan sekedar bukan ungkapan
perasaan spontan belaka. Sura hati mampu menegaskan keputusan secara moral
dan merupakan suatu tindakan yang di pertanggungjawabkan secara rasional
4. Pembinaan Suara hati
Pembinaan sura hati di maksudkan untuk memperoleh, memperdalam, dan
mengembangkan pemahaman serta sikap moral sehingga sesuai dengan norma moral
obyektif. Cara pembinaan tersebut antara lain:
a. Bersedia terus menerus meningktakan pengetahuan dan pengertian moral, yaitu
selalu bersikap terbuka dan rendah hati, untuk selalu bertanya pada yang lebih
berpengalaman
b. Membangun tekad moral, dengan tidak membiarkan diri di kuasai oleh
dorongan perasaan spontan saja(misalnya: rasa suka tidak suka, enak tidak enak,
marah, benci dan sebagainya), namun selalu mencoba untuk menguasai diri.
c. Membiasakan diri untuk melakukan apa yang kita pahami dan yakini benar

Anda mungkin juga menyukai