Anda di halaman 1dari 6

SUPERVISI MUTU

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, studi dokumen di suatu sekolah (SMP) diperoleh fakta-fakta sebagai berikut.

A. PEMAHAMAN STANDAR MUTU & PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan yang dilakukan

1. Dokumen 8 SNP disediakan Hal yang sudah baik: Hal yang Belum baik: Solusi dan pendampingan yang
sekolah 1. Dokumen 8 SNP disediakan 1. Guru tidak tahu buku indikator dilakukan :
2. Setiap guru memiliki dokumen 8 sekolah mutu 1. Menjadi narasumber dalam
SNP 2. Setiap guru memiliki dokumen 8 2. Sekolah tidak tahu tentang SPMI sosialisasi standar
3. Sekolah memiliki Kordinator 8 SNP 3. Sekolah tidak mengenal istilah 2. Memberikan layanan konsultasi
SNP ditetapkan dengan SK 3. Sekolah memiliki Kordinator 8 RAPOT MUTU namun memiliki standar
Pembagian Tugas SNP ditetapkan dengan SK Rapor mutu
4. Guru tidak tahu buku indikator Pembagian Tugas
mutu 4. Semua guru mengikuti MGMP
yang diselenggarakan Dinas Alternatif solusi:
5. Semua guru mengikuti MGMP Kendala:
1. Kepala Sekolah mencetak
yang diselenggarakan Dinas Pendidikan, secara bergilir dan 1. Kepala sekolah sangat sibuk
buku indikator mutu dalam
Pendidikan, secara bergilir dan terjadwal dengan ke giatan diluar dan
beberapa exemplar
terjadwal 5. Sekolah mengisi instrument PMP melaksanakan sosialisasi tidakmendelegasikannya
6. Sekolah tidak tahu tentang SPMI dan dikirim ke DAPODIK melalui pembinaan 2. Kegiatan disekolah banyak dan
7. Sekolah mengisi instrument PMP 6. Sekolah memiliki rapot mutu 2. Team SPMI Sekolah waktunya bersamaan
dan dikirim ke DAPODIK dengan nilai rerata 6,21 ( tahun melaksanakan bedah
8. Sekolah tidak mengenal istilah 2018 ) standar
RAPOT MUTU namun memiliki 7. Sekolah menyusun program 3. Sekolah mengundang
Rapor mutu sekolah ( RKS dan RKT ) berdasar narasumber untuk
9. Sekolah memiliki rapot mutu analisis konteks Rapot Mutu memberikan pendalamanan
dengan nilai rerata 6,21 ( tahun 8. Sekolah memiliki tim 8 SNP ttg SPMI
2018 ) sebagai kordinator dan pelaksana 4.
10.Sekolah menyusun program kegiatan 8 SNP Sekolah tidak
sekolah ( RKS dan RKT ) melaksanakan siklus SPMI Komitmen Sekolah:
berdasar analisis konteks Rapot 1. Sekolah melakukan EDS
Hal yang Belum baik: melalui SPMIsebagai dasar
Mutu
11.Sekolah memiliki tim 8 SNP
1. Guru tidak tahu buku indikator untuk pengembangan
mutu sekolah
sebagai kordinator dan pelaksana
2. Sekolah tidak tahu tentang SPMI
kegiatan 8 SNP Sekolah tidak
3. Sekolah tidak mengenal istilah
melaksanakan siklus SPMI
RAPOT MUTU namun memiliki
Rapor mutu

B.SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH

Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan yag dilakukan

1. RKAS, dokumen ada lengkap Hal yang Sudah Baik : 1. Melaksanakan IHT penyusunan
2. Penyusunan RKAS melalui: 1. RKAS, dokumen ada dan 1. Penyusunan RKAS harus RKS – RKAS
- Usulan anggaran lengkap melibatkanTim Pengembang 2. Workshop penyusunan SPMI
Sekolah dan komite sekolah untuk pendidik dan tenaga
- Membuat skala prioritas 2. Penyusunan RKAS sudah
pendidik
- Menentukan skala prioritas melalui: 2. Dalam menentukan skala
3. Penyusunan RKAS tidak -Usulan anggaran prioritas pada RKAS harus Kendala :
melibatkanTim Pengembang -Membuat skala prioritas berdasarkan rapor mutu 1. Keaktifan peserta IHT dan
Sekolah dan komite sekolah -Menentukan skala prioritas karena berdasarkan data dan Workshop kurang optimal
4. Dalam menentukan skala 3. Sumber dana ada 2, BOPDA fakta
prioritas pada RKAS tdk dan BOSNAS 3. Penggajian utk tendik dari
berdasarkan rapor mutu hanya 4. BOPDA : 84.000/bulan/anak BOPDA seharusnya 40%,
berdasarkan usulan guru dan 5. BOSNAS : 1000000 karena sesuai dengan juknis
kegiatan sekolah. /tahun/anak 4. Sosialisasi RKAS ke warga
5. Sumber dana ada 2, BOPDA dan 6. Penggajian utk GTT dari sekolah harus dilakukan
BOSNAS BOSNAS maksimal 15%
6. BOPDA : 84.000/bulan/anak
7. BOSNAS : 1000000/tahun/anak 7. SK TPMPS ada
8. Penggajian utk tendik dari 8. Tidak ada dana
BOPDA seharusnya 40%, tapi pungutan/iuran dari Komite.
riil 51% 9. BOPDA ada juknis berasal
9. Penggajian utk GTT dari dari Perwali, sedangkan
BOSNAS maksimal 15% BOSNAS berdasar juknis
10. SK TPMPS ada dari Kemenkeu, dan
11. Tidak ada dana pungutan/iuran Kemendagri
dari Komite.
12. BOPDA ada juknis berasal dari Hal yang Belum Baik :
Perwali, sedangkan BOSNAS 1. Penyusunan RKAS tidak
berdasar juknis dari Kemenkeu, melibatkanTim Pengembang
dan Kemendagri Sekolah dan komite sekolah
13. Tidak ada sosialisasi RKAS ke 2. Dalam menentukan skala
warga sekolah prioritas pada RKAS tdk
berdasarkan rapor mutu
hanya berdasarkan usulan
guru dan kegiatan sekolah.
3. Penggajian utk tendik dari
BOPDA seharusnya 40%,
tapi riil 51%
.
4. Tidak ada sosialisasi RKAS
ke warga sekolah

C. SUPERVISI PENJAMINAN MUTU PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN


Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi Aktifitas Pendampingan yag dilakukan

1. 5 guru meggunakan media video Hal yang sudah baik: Alternatif Solusi: Solusi dan pendampingan yang
2. 3 guru tidak pernah menggunakan 1. 5 guru meggunakan media video 1. Memotivasi guru tentang dilakukan:
PPT 2. 2 peserta didik diberi tugas pentingnya pemanfaatan IT 1. Membantu guru yang belum bisa
3. 2 peserta didik diberi tugas membuat PPT dalam proses pembelajaran memanfaatkan IT dalam pembelajaran
membuat PPT 3. Guru menugaskan peserta didik 2. Guru dilatih membuat LKS dengan pendampingan teman sebaya
4. Guru menugaskan peserta didik membuat video 2. Mengadakan workshop pembuatan
membuat video 4. 3 guru yang menggunakan LKS LKS tiap mata pelajaran
5. 3 guru yang menggunakan LKS buatan sendiri dalam bentuk
buatan sendiri dalam bentuk lembaran
lembaran 5. 1 peserta didik juara 3 membuat Komitmen Sekolah: Kendala:
6. 9 guru menggunakan LKS media 1. Sekolah mengharuskan semua 1. Kurannya kesadaran guru yang
berupa buku cetakan penerbit guru memanfaatkan IT dalam menjadi teman sebaya dalam
7. 1 peserta didik juara 3 membuat Hal yang belum baik: proses pembelajaran membantu teman guru yang lain.
media 1. Masih ada guru yang tidak 2. Sekolah akan melatih guru agar 2. Keterbatasana pendanaan
memanfaatkan IT dalam dapat membuat LKS sendiri
pembelajaran
2. Banyak guru yang menggunakan
LKS tidak buatan sendiri

D. DAMPAK PMP BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI LULUSAN

Aktifitas Pendampingan yag


Hasil Pengamatan Analisis Hasil Solusi
dilakukan
1. Ada siswa meminjam buku Hal yang sudah baik : Alternatif Solusi : Solusi dan pendampingan yang
sebagai penugasan mapel Bhs. dilakukan :
Indonesia. 1. Ada siswa meminjam buku 1. Penyusunan jadwal kunjung ke
sebagai penugasan mapel Bhs. perpustakaan. 1. MoU dengan perpustakaan daerah.
2.Tidak ada kegiatan siswa membaca Indonesia.
15 menit di perpustakaan 2. Sosialisasi jadwal kunjung 2. Menerima sumbangan buku.
2. Ada pemanfataan ruang perpustakaan.
3.Ada pemanfataan ruang perpustakaan untuk tempat
perpustakaan untuk tempat belajar/kelas. 3. Mengadakan kegiatan kreatif di
belajar/kelas. perpustakaan. Kendala :
3. Ada display untuk buku baru, ada
4.Ada display untuk buku baru, ada 4 4 buku. 4. Pengadaan e-Library 1. Belum mempunyai pustakawan.
buku.
4. Ada absensi pengunjung 2. Petugas perpustakaan pasif.
5.Ada absensi pengunjung elektronik elektronik

6.Siswa menyampaikan tidak ada


jam wajib kunjung perpustakaan Hal yang belum baik :

7.Siswa menyampaikan tidak ada 1 Tidak ada kegiatan siswa membaca


kegiatan kreatif di perpustakaan, 15 menit di perpustakaan.
misal lomba-lomba dll.
2. Siswa menyampaikan tidak ada
8.Pustakawan mengatakan ada lomba jam wajib kunjung perpustakaan
pengunjung dan pembaca
terbanyak, tetapi tidak ada 3. Siswa menyampaikan tidak ada
dokumennya. kegiatan kreatif di perpustakaan,
misal lomba-lomba dll.
9.Belum ada e-library
4. Pustakawan mengatakan ada
lomba pengunjung dan pembaca
terbanyak, tetapi tidak ada
dokumennya.

5. Belum ada e-library

Anda mungkin juga menyukai