PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sumber daya manusia agar dapat mengikuti serta tidak tertinggal oleh
menyatakan bahwa:
merupakan salah satu instansi yang mempunyai peranan penting dalam upaya
yang terampil dan terdidik yang diperlukan dalam dunia kerja. Seperti yang sudah
Kurikulum SMK- MAK bahwa terdapat tiga kelompok mata pelajaran dalam
pembelajaran di SMK- MAK yang diberikan kepada siswa SMK- MAK. Dalam
Struktur Kurikulum SMK- MAK bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa dituliskan
C3 yang termasuk mata pelajaran peminatan wajib bagi seluruh siswa SMK- MAK.
berikut:
1
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”.
Sedangkan Menurut George F. Kneller (ed) dalam bukunya yang berjudul
Foundations of Education (1967: 63), yang dikutip oleh Dwi Siswoyo, dkk (2013:
47), pendidikan dapat dipandang dalam arti luas dan dalam arti teknis, atau dalam
arti hasil dan dalam arti proses. Dalam artinya yang luas pendidikan menunjuk
kemampuan fisik individu. Pendidikan dalam arti ini berlangsung terus (seumur
mutu lulusan yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan atau banyaknya
lulusan yang masuk ke dalam dunia kerja. Dengan demikian seorang guru dituntut
untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran agar didapatkan
lulusan yang tinggi. Walaupun begitu, keberhasilan proses tersebut tidak hanya
Guru tidak hanya sebagai fasilitator dan motivator bagi siswa tetapi juga harus
mampu memberikan ilmu pengetahuan dan materi pelajaran yang benar dengan
2
disampaikan dapat dengan mudah dipahami dan diterapkan oleh siswa. Hal ini
sesuai dengan pendidikan yang berkembang saat ini, yaitu lebih mengedepankan
siswa sebagai pusat belajar mengajar atau lebih dikenal dengan Student Center.
satu mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa kelas XII di Jurusan Teknik
Fabrikasi Logam (TFL) SMK Negeri 1 Seyegan. Berdasarkan hasil observasi yang
dilakukan pada bulan Desember tahun 2016 lalu, pelaksanaan pembelajaran pada
mata pelajaran TKFL siswa kelas XII ditemukan beberapa permasalahan yang
siswa.
4. Siswa hanya terpaku dengan materi yang disampaikan oleh guru atau kurang
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Jurusan dan Guru pengampu mata
yang diberikan oleh guru dikarenakan belum adanya media atau modul
materi yang diberikan oleh guru dan mencatat apa yang dituliskan oleh guru di
papan tulis.
3
Berdasarkan permasalahan pembelajaran yang ada di lapangan seperti
yang telah dipaparkan di atas dapat di minimalisir dengan adanya bantuan media
oleh siswa secara mandiri agar mampu memahami materi sepenuhnya. Dengan
cara seperti ini siswa diharapkan dapat memahami secara keseluruhan apa yang
sebenarnya dijelaskan oleh guru untuk lebih meningkatkan kualitas dalam proses
belajar mengajar.
Mata Pelajaran Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII SMK Negeri
1 Seyegan”
B. Identifikasi Masalah
siswa.
4. Siswa hanya terpaku dengan materi yang disampaikan oleh guru atau kurang
4
C. Batasan Masalah
tersedianya bahan ajar atau media maka perlu sekali dikembangkan modul TKFL,
oleh sebab itu penelitian ini hanya dibatasi pada pemilihan materi TKFL yang sesuai
D. Rumusan Masalah
2. Bagaimana tingkat kelayakan Modul TKFL yang dihasilkan untuk kelas XII
E. Tujuan Penelitian
tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
F. Spesifikasi Produk
Secara umum produk yang dikembangkan adalah modul TKFL yang dapat
sebagai berikut:
5
2. Kertas yang akan digunakan HVS 70% dengan ukuran kertas A5.
gambar/kegrafisan.
G. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa bahan ajar
yang sesuai bagi perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan dalam
dunia pendidikan.
2. Secara Praktis
b. Bagi guru, sebagai saran dan masukan agar dapat memilih bahan ajarnya
telah di peroleh.
6
d. Bagi sekolah, dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
TKFL melalui bahan ajar yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan sistem
pendidikan di Indonesia.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata belajar. Menurut Azhar Arsyad (2007: 1),
Belajar adalah proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar ini terjadi karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungannya, oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan di
tidak hanya berupa tempat ketika pembelajaran itu berlangsung, tetapi juga
antara siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu ruang lingkup
pembelajaran. Untuk menghasilkan suatu interaksi yang efektif dan efisien seorang
guru harus pandai dan teliti dalam memilih suatu metode atau cara yang cocok
8
2. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Medoe
penerima pesan.
(2010: 6-7), Adapun batasan tentang media. Menurut Asosiasi Teknologi dan
AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang
yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
9
Arsyad (2005: 4), media merupakan semua bentuk perantara yang digunakan
pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai
Sementara itu, menurut Gagne’ dan Briggs (1975) yang dikutip Azhar
kembali informasi visual atau variabel, dengan kata lain media pembelajaran
adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi
untuk belajar.
Dari beberapa uraian yang ada di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
sebaginya.
10
2. Fungsi semantik. Yakni media pembelajaran mampu menambah
sebagai berikut:
yang diajarkan.
diajarkan.
11
didik dengan cara memberikan rangsangan yang sama, menyamakan
Sedangkan menurut Levie dan Lentz (1982) yang dikutip Azhar Arsyad
2. Fungsi afektif, yakni media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan
memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan dengan
verbal.
Dari uraian di atas dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa fungsi media
Menurut Sudjana dan Rivai yang dikutip Azhar Arsyad (2007: 28), manfaat
12
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
pembelajaran.
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan
dan guru tidak kehabisan tenaga apabila kalau guru mengajar pada setiap
jam pelajaran.
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
yaitu:
13
1. Memperjelas penyajian materi yang dapat memudahkan siswa dalam
belajar.
siswa.
Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik dan kondusif tidak akan
lepas oleh seorang guru yang teliti dan benar dalam memilih suatu media
diharapkan, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam
yaitu:
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran isi pelajaran yang sifatnya fakta,
5. Pengelompokan sasaran.
6. Mutu teknis.
Sedangkan menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 69), ada
14
1. Kesesuaian dengan tujuan.
yang tersedia.
Dari beberapa uraian di atas, maka dapat kita tarik suatu kesimpulan bahwa
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana dalam bukunya yang berjudul
Media Pembelajaran (2008: 14-15), Media bahan cetak adalah media visual
15
1. Buku Teks, yaitu buku tentang suatu bidang studi atau ilmu tertentu yang
disusun untuk memudahkan para guru dan siswa dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran.
2. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan
bingkai/halamannya.
2. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan,
3. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
16
2. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi, gambar,
siswa.
5. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.
4. Modul
a. Pengertian modul
bahasa yang mudah dipahami oleh Peserta didik, sesuai usia dan tingkat
modul dalam pembelajaran bertujuan agar pesta didik dapat belajar mandiri
menyatakan bahwa modul adalah bagian kesatuan belajar yang terencana yang
tujuan belajarnya. Peserta didik yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar
akan lebih cepat menguasai materi. Sementara itu, peserta didik yang memiliki
kecepatan rendah dalam belajar bisa belajar lagi dengan mengulangi bagian-
17
Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2008: 14), modul merupakan
suatu paket program yang disusun dalam satuan tertentu dan didesain
sedemikian rupa guna kepentingan belajar siswa. Satu paket modul biasanya
siswa, kunci lembaran kerja, lembaran tes, dan kunci lembaran tes.
menguasai tujuan belajarnya, dan paket program yang disusun dan didesain
bahwa modul merupakan paket program yang disusun dan didesain sedemikian
rupa sebagai bahan belajar mandiri untuk membantu siswa menguasai tujuan
belajarnya, oleh karena itu siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya
masing-masing.
b. Karakteristik modul
lima karakteristik sebuah modul yaitu self instruction, self contained, stand
tergantung pada pihak lain. Self Intruction dapat terpenuhi jika modul
18
dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran;
3. Stand Alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar
lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
Siswa tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari atau mengerjakan
perangkat keras (hardware). Modul yang adaptif adalah jika modul tersebut
user friendly.
c. Sistematika modul
Menurut Surahman (2010: 2) yang dikutip oleh Andi Prastowo (2011: 113-
19
1. Judul modul
Bagian ini berisi tentang nama modul dari suatu mata kuliah tertentu.
2. Petunjuk umum.
a. Kompetensi dasar.
b. Pokok bahasan.
c. Indikator pencapaian.
dipergunakan).
materi pembelajaran.
h. Evaluasi
3. Materi modul
Bagian ini berisi penjelasan secara rinci tentang materi yang di ajarkan
4. Evaluasi semester.
Evaluasi ini terdiri atas evaluasi tengah semester dan akhir semester
20
Sedangkan menurut, Direktorat tenaga ke pendidikan (2008: 21-26),
menjelaskan struktur penulisan suatu modul sering dibagi menjadi tiga bagian
1. Bagian pembuka.
e. Tes awal.
2. Bagian inti.
c. Uraian materi.
sebagai berikut.
1) Kegiatan belajar 1
a) Tujuan kompetensi
21
b) Uraian materi
c) Tes formatif
d) Tugas
e) Rangkuman
2) Kegiatan Belajar 2
a) Tujuan kompetensi
b) Uraian materi
c) Tes formatif
d) Tugas
e) Rangkuman dst.
d. Penugasan
e. Rangkuman
3. Bagian Penutup:
b. Tes Akhir
mempelajari suatu bagian dalam modul. Aturan umum untuk tes- akhir
waktu sekitar 20% dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu
22
modul dapat diselesaikan dalam tiga jam maka tes akhir harus dapat
c. Indeks
akan mencarinya.
1. Bagian pembuka
Bagian pembuka terdiri dari judul modul, kata pengantar, daftar isi,
tujuan akhir, kompetensi inti (ki) dan kompetensi dasar (kd), peta
2. Bagian inti
3. Bagian penutup
23
d. Prosedur penulisan modul
menjadi modul.
2. Penyusunan draf
24
b. Menetapkan tujuan akhir yang akan dicapai siswa setelah selesai
mempelajari modul.
akhir.
Hasil akhir dari tahap ini adalah menghasilkan draf modul yang sekurang-
3. Validasi
kelayakan modul. Validasi ini dilakukan oleh dosen ahli materi, ahli media,
Uji coba modul dilakukan setelah draf modul selesai direvisi dengan
masukan dari validator (dosen ahli materi, dosen ahli media, dan guru).
Tujuan dari tahap ini adalah memperoleh masukan dari siswa untuk
25
5. Revisi
mendapat masukan dari ahli materi, ahli media, guru, dan siswa. Perbaikan
Arsyad (1997: 85-87), modul sebagai bahan ajar memiliki enam elemen yang
1. Konsistensi
margin/batas-batas pengetikan.
2. Format
format pengetikan.
26
c. Tanda-tanda (icon) yang digunakan mudah dilihat dengan cepat yang
khusus.
3. Organisasi
d. Antar unit, antar paragraf, dan antar bab disusun dalam alur yang
4. Daya tarik
umum siswa.
naskah.
27
c. Tidak menggunakan huruf kapital untuk seluruh teks, karena dapat
sosial.
dan benar; pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan
singkat);
yang ingin dicapai; urutan sajian; pemberian motivasi, daya tarik; interaksi
28
4. Komponen ke grafikan antara lain mencakup: penggunaan font; jenis dan
ukuran; Lay out atau tata letak; ilustrasi, gambar, foto; desain tampilan.
modul kompilasi karena buku atau sumber belajar yang di kompilasi tidak
difotokopi langsung, tetapi semua sumber-sumber materi ditulis ulang dan atau
modul.
kegiatan membangun sarana atau prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau
teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan
infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas
konstruksi dapat di definisi sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari
didefinisikan sebagai suatu (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah
dan lain sebaginya) walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan,
tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari
29
dengan cara memanaskan beda kerja (logam) dengan panas yang dihasilkan dari
sumber listrik maupun gas oksigen, untuk menjadi satu kesatuan utuh atau benda
Jadi dari paparan di atas dapat kita gabungkan konstruksi fabrikasi logam
logam yang dilakukan pada suatu area atau tempat tertentu dengan cara
yang utuh dengan bantuan fabrikasi/ pengelasan, sehingga dapat menjadi suatu
ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Adapun
silabus mata pelajaran untuk TKFL kelas XII SMK Jurusan TFL disajikan pada Tabel
1, 2, 3. di bawah ini:
30
Tabel 1. Silabus mata pelajaran untuk TKFL kelas XII SMK Jurusan TFL.
Kompetensi Dasar Materi Pokok
1.1 Menyadari sempurnanya
konsep Tuhan tentang
benda-benda dengan
fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai aturan
dalam Teknik Konstruksi
Fabrikasi Logam
1.2 Mengamalkan nilai-nilai
ajaran agama sebagai
tuntunan dalam Teknik
Konstruksi Fabrikasi Logam
2.1 Mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, teliti, kritis, rasa
ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam
menerapkan aturan Teknik
Konstruksi Fabrikasi Logam
2.2 Menghargai kerjasama,
toleransi, damai, santun,
demokratis, dalam
menyelesaikan masalah
perbedaan konsep berpikir
dan cara melakukan Teknik
Konstruksi Fabrikasi Logam.
2.3 Menunjukkan sikap
responsif, proaktif, konsisten,
dan berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
melakukan tugas Teknik
Konstruksi Fabrikasi Logam
3.1 Mengidentifikasi Komponen 1. Mendefinisikan dan menjelaskan lokasi
Fabrikasi Kerangka Baja dan fungsi berbagai potongan
3.1.1 Menjelaskan dan kerangka besi.
mengidentifikasi jenis dan Menjelaskan keuntungan dasar
penggunaan Potongan tanpa dan yang menggunakan
Kerangka Besi. rangka penguat.
3.1.2 Mengintrepetasikan sketsa Mendefinisikan sambungan dan
gambar dan memberi menjelaskan berbagai metode
label bagian-bagian dari untuk penyambungan.
Potongan Baja Menerangkan arti dari
penyambungan dengan cara
pengelasan.
31
Tabel 2. Silabus mata pelajaran untuk TKFLkelas XII SMK Jurusan TFL (lanjutan)
Kompetensi Dasar Materi Pokok
3.1.3 Menyebutkan penggunaan Definisi dari balok dan balok
sudut, terusan, balok, tiang, penopang menjelaskan
dan pelapisan yang sesuai. pembuatan sketsa berbagai
3.1.4 Menghitung panjang dan jenis balok dan bar penopang.
tinggi menggunakan teori Menerangkan keuntungan dari
Pythagoras pengelasan balok.
4.1 Membangun Komponen Menerangkan bagaimana untuk
Fabrikasi Kerangka Baja memperkokoh balok dan fungsi
4.1.1 Melakukan pemotongan dari penguat.
jenis dan penggunaan Buat sketsa metode
Potongan Kerangka Besi penyambungan balok penopang
4.1.2 Membaca sketsa gambar dan satu metode sambungan
dan memberi label bagian- pemanjangan (ekspansi).
bagian dari Potongan Baja. Menjelaskan cara Menandai,
4.1.3 Membuat penggunaan memotong, membentuk dan
sudut, terusan, balok, tiang, merangkai berbagai bagian
dan pelapisan yang sesuai. sudut dan terusan.
4.1.4 Menghitung panjang dan 2.Menjelaskan cara membuat
tinggi menggunakan teori kerangka besi dengan toleransi
Pythagoras. sebagai berikut:
Pemotongan dan pengeboran ±
1 mm
Bengkokan ± 2 mm
Semua sambungan pengelasan
penuh hanya dilakukan pada
salah satu sisi.
Semua pemotongan
permukaannya tidak perlu
dikikir.
3. Menjelaskan cara menandai,
memotong dan membuat berbagai
sambungan standar dari balok dan
tiang yang digunakan dalam Industri
Fabrikasi Struktural.
4. Menjelaskan cara membuat
kerangka besi dengan toleransi
sebagai berikut:
Pemotongan dan pelobangan ±
1 mm
Pembengkokan ± 2 mm
Pengelasan semua sambungan
yang hanya dilakukan pada
salah sisi
32
Tabel 3. Silabus mata pelajaran untuk TKFL kelas XII SMK Jurusan TFL (lanjutan)
Kompetensi Dasar Materi Pokok
5. Membuat sketsa metode
penyambungan balok penopang
dan satu metode sambungan
pemanjangan (ekspansi).
6. Menandai, memotong,
membentuk dan merangkai
berbagai bagian sudut dan
terusan.
7. Membuat kerangka besi dengan
toleransi sebagai berikut:
Pemotongan dan pengeboran
± 1 mm
Bengkokan ± 2 mm
Semua sambungan pengelasan
penuh hanya dilakukan pada
salah satu sisi.
Semua pemotongan
permukaannya tidak perlu
dikikir.
8. Menandai, memotong dan
membuat berbagai sambungan
standar dari balok dan tiang yang
digunakan dalam Industri Fabrikasi
Struktural.
9. Membuat kerangka besi dengan
toleransi sebagai berikut:
Pemotongan dan pelobangan
± 1 mm
Pembengkokan ± 2 mm
Pengelasan semua sambungan
yang hanya dilakukan pada
salah satu sisi
B. Kajian Penelitian yang Relevan
mengacu pada pengembangan model Borg & Gall. Modul pembelajaran ini
33
divalidasi oleh 1 orang ahli bahan ajar, 3 orang ahli materi, kemudian diuji
sebagai bahan ajar. Hal ini ditunjukkan oleh hasil validasi yang dilakukan oleh
ahli bahan ajar, modul pembelajaran ini dikatakan layak dengan persentase
rata-rata 90, 95%. Menurut ahli materi, modul pembelajaran ini dikatakan
layak dengan persentase rata-rata 86, 25%. Berdasarkan analisis data hasil
dengan program aplikasi Visual Bsic 6. Subyek penelitian adalah ahli dan
multimedia, dan pengguna program (dosen CNC, guru CNC, mahasiswa, dan
kuliah Proses Pemesinan NC. Analisis data dilakukan dan disajikan dalam
diinginkan, baik dari segi tampilan program, kontrol panel, dan animasi, (2)
34
beberapa perintah pemrograman CNC sudah dapat dijalankan oleh media
yang dikembangkan dengan baik, akan tetapi masih terdapat Bug pada kode-
3. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Musthlliq MS, dkk, (2007) tentang
Kuliah Dasar Listrik, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
produk kepada pengguna dan perbaikan. Pengujian terhadap unjuk kerja hasil
pelajaran kuliah Dasar Listrik dilakukan dengan meminta penilaian unjuk kerja
media pembelajaran tersebut kepada ahli materi, ahli media, dan mahasiswa.
digunakan antara lain sistem orasi Microsoft Windows XP, pengolah gambar
pengolah suara Cool Edit 2000, pengolah video Ulead Vidio Studio 7.0 dan
mempunyai unjuk kerja yang baik, yang ditunjukan skor rata-rata penilaian
35
yang diberikan oleh ahli media, ahli materi, dan mahasiswa terhadap unjuk
C. Kerangka Pikir
yang belum tersedia di sekolah. Penggunaan modul ini bisa merangsang kreativitas
Penyampaian materi dari modul ini diarahkan sesuai dengan kompetensi yang akan
Modul yang dihasilkan harus melewati validasi dan uji coba sehingga bisa
dinyatakan layak untuk digunakan. Uji coba dilakukan untuk memberikan koreksi
terhadap kekurangan modul. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XII Jurusan TFL SMK Negeri 1 Seyegan. Sedangkan validator produk
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan yang didapat oleh peneliti dari uraian dan observasi yang telah
dilakukan, yaitu:
36
1. Bagaimanakah produk modul yang tepat untuk mendukung pembelajaran
37
BAB III
METODE PENELITIAN
pada mata pelajaran TKFL kelas XII SMK Negeri 1 Seyegan, 2) menghasilkan
modul pembelajaran TKFL kelas XII SMK Negeri 1 Seyegan. Adapun menurut
B. Prosedur Pengembangan
38
yaitu: (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk 1, (8) uji
1. Identifikasi Masalah
pada mata pelajaran TKFL Kelas XII di SMK Negeri 1 Seyegan. Kegiatan identifikasi
masalah.
2. Pengumpulan Data
pembelajaran di kelas XII program studi TFL Kelas XII SMK Negeri 1 Seyegan.
pembelajaran pada mata pelajaran TKFL yang ada disekolah (silabus, kompetensi
dasar, dan materi TKFL, memperhatikan prosedur pembuatan modul yang akan
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dan desain modul, mencari sumber-
sumber materi yang akan digunakan untuk penelitian maupun untuk modul
3. Desain Produk
(2) kompetensi dan isi materi pada modul sesuai dengan silabus yang digunakan,
39
4. Validasi Desain
telah di desain. Pada kegiatan ini validasi modul dilakukan oleh beberapa ahli
materi yaitu dosen dan guru pengampu pada mata pelajaran TKFL untuk menialai
muatan isi pada modul serta kesesuaian isi modul dengan pembelajran di sekolah,
dan ahli media yaitu dosen untuk menilai desain penyaian pada modul. Validasi
5. Revisi Desain
Setelah dilakukan validasi desain oleh para ahli maka langkah selanjutnya
yiatu melakukan revisi desain pada modul. Kegiatan revisi ini merupakan kegiatan
untuk memerbaiki desain modul sesuai dengan masukan dan saran yang
dilakukannya perbaikan ini diharapkan modul yang akan dibuat lebih sesuai
7. Revisi Produk 1
modul yang dikembangkan sudah merupakan desain model oprasional yang siap
40
8. Uji Coba Pemakaian
Uji coba pemakaian dilakukan pada kelompok yang lebih besar. Kegiatan
uji coba pemakaian dilakukan di salah satu kelas XII jurusan TFL 1 di SMK Negeri
1 Seyegan dengan jumlah siswa 25 orang. Uji coba ini untuk meihat kelayakan
9. Revisi Produk 2
didapatkannya saran dan masukan. Dari saran dan masukan yang diberikan oleh
Produk yang telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan pada saat
kegiatan uji coba keterbacaan maka produk tersebut siap digunakan dalam
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu ahli materi, ahli media
pembelajaran, pendidik mata pelajaran dan peserta didik kelas XII Jurusan TFL
41
SMK Negeri 1 Seyegan. Ahli materi diambil dari dosen Universitas Negeri
Yogyakarta yang menguasai bidang TKFL dan dari guru mata pelajaran TKFL di
SMK Negeri 1 Seyegan, sedangkan untuk ahli media pembelajaran diambil dari
dosen Universitas Negeri Yogyakarta yang ahli dengan media pembelajaran. Pada
uji coba produk pemakaian adalah siswa sebanyak 25 (dua puluh lima) dan 5 (lima)
siswa kelas XII untuk uji coba produk terbatas. Penentuan sampel menggunakan
tertentu). Setiap tahap uji coba menggunakan sampel yang berbeda-beda. Sampel
uji coba produk terbatas dilakukan pada kelompok kecil dan pada uji coba
siswa yaitu siswa dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Hal ini bertujuan
agar hasil final produk dapat diterima oleh semua siswa dengan kemampuan
2. Objek Penelitian
Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Modul yang digunakan
Seluruh data yang didapatkan pada penelitian ini digunakan untuk menilai
kualitas modul pembelajaran TKFL yang dihasilkan agar layak digunakan. Data
yang diperoleh terdiri dari dua jenis data, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.
Data kuantitatif yaitu data pokok yang didapatkan dari para ahli dan siswa
tentang penilaian modul pembelajaran TKFL. Data kualitatif berupa saran dan
42
masukan untuk perbaikan modul pembelajaran TKFL yang didapatkan ketika
validasi kepada ahli materi maupun ahli media, dan juga dari siswa pada saat uji
F. Instrumen Penelitian
instrumen nontes yang berupa angket. Menurut S. Eko Putro Widoyoko (2015:
33), “Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
Linkert dengan empat pilihan jawaban: (sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat
penilaian ahli materi terhadap materi yang terdapat di dalam modul pembelajaran
TKFL. Instrumen untuk ahli materi ini berisikan aspek-aspek dalam modul yang
meliputi: Self Intruction, Self Contained, Stand Alone, Adaptif, User Friendly, Clarity
of Massage, Representasi Isi dan Klasikal/ Individual. Hasil dari uji materi tersebut
dijadikan sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan materi modul.
Kisi-kisi instrumen untuk ahli materi pembelajaran disajikan pada Tabel 4. di bawah
ini:
43
Tabel 4. Kisi-kisi untuk Ahli Materi Pembelajaran.
No. Aspek Indikator No. Butir
1 Self Tujuan pembelajaran tersajikan 1, 2
Instructional secara jelas
Materi di masukan pada unit 3, 4
terkecil
Contoh dan gambar ilustrasi 5, 6, 7
memperjelas materi
Soal latihan dapat mengukur 8, 9, 10
kemampuan siswa
Materi berkaitan dengan 11, 12
lingkungan siswa
Tata bahasa sederhana dan 13, 14
komunikatif
Rangkuman materi 15, 16, 17
Terdapat kunci jawaban soal 18, 19
latihan siswa
Daftar referensi dapat mendukung 20, 21
pembelajaran
2 Self Contained Modul berisi materi pembelajaran 22, 23, 24
yang sesuai dengan Kompetensi
Dasar dan Silabus yang digunakan
tarik, bentuk dan ukuran huruf, ruang (spasi kosong), konsistensi dan penyajian
44
kelengkapan modul. Kisi-kisi instrumen untuk ahli media pembelajaran disajikan
45
3. Instrumen untuk Siswa
modul pembelajaran yang sedang dikembangkan. Instrumen untuk siswa ini berisi
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif.
TKFL. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert dengan empat pilihan
jawaban: Sangat Baik (skor 4), Baik (skor 3), Tidak Baik (skor 2), dan Sangat
Tidak Baik (skor 1). Untuk menentukan jarak interval antara Sangat Baik sampai
Sangat Tidak Baik digunakan rumus dari S. Eko Putro Widoyoko (2015: 110), yaitu
sebagai berikut:
46
Sekor Tinggi − Sekor Terendah
Jarak Interval =
Jumlah Kelas Interval
Skor tertinggi yaitu 4 pada kelas sangat baik, skor terendah yaitu 1 pada
kelas sangat tidak baik serta jumlah kelas interval adalah 4, maka jarak intervalnya
adalah:
4−1
Jarak Interval = = 0,75
4
Jarak interval tersebut kemudian dibuatkan tabel klasifikasi produk untuk
rumus:
setiap instrumen validasi. Hasil rerata tersebut kemudian di cocokan pada Tabel 7.
Modul pembelajaran Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam akan dinilai layak untuk
siswa kelas XII jika mempunyai rerata keseluruhan dari setiap aspek pada
instrumen adalah > 2,5 atau minimal berada pada kategori baik.
47
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Konstruksi Fabrikasi Logam kelas XII SMK Negeri 1 Seyegan ini menggunakan
adalah: (1) identifikasi masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk 1, (8) uji
coba pemakaian, (9) revisi produk 2 dan, (10) produk masal. Berikut ini adalah
1. Identifikasi Masalah
observasi dan wawancara kepada guru mata pelajaran Teknik Konstruksi Fabrikasi
b. Metode yang diterapkan guru pada saat mengajar di kelas yaitu ceramah.
siswa.
e. Siswa hanya terpaku dengan materi yang disampaikan oleh guru atau kurang
48
g. Kondisi kelas kurang kondusif, ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan
teman sebangku).
2. Pengumpulan Informasi
a. Mencari silabus pelajaran TKFL kelas XII SMK Bidang Studi Keahlian Teknologi
dan Rekayasa.
b. Wawancara dengan guru pengampu TKFL kelas XII Jurusan TFL di SMK Negeri
memperhatikan dan pada saat menjelaskan materi yang harus ada gambaran
dengan adanya modul TKFL diharapkan siswa bisa belajar mandiri di waktu
49
6) http://bangunandasar.blogspot.co.id/2015/05/macammacam-profil-baja-
struktural-dan.html
7) http://gentabaja.blogspot.co.id/p/istilah-dalam-konstruksibaja.html
3. Desain Produk
c. Menentukan urutan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajran yang ingin
dicapai sesuai dengan silabus yang digunakan. Urutan materi yang disajikan
pengecatan)
dan penutup).
4. Validasi Desain
materi dan media. Sedangkan untuk validasi materi dilakukan oleh 2 orang ahli
materi yang menguasai bidang Teknik Konstruksi yaitu: (1) Drs. Soeprapto R. S.
Dosen Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. (2)
Drs. Totok Nugraha U P. Guru pengampu TKFL di SMK Negeri 1 Seyegan. Dan
untuk validasi media dilakukan oleh 1 orang ahli yang menguasai bidang media
50
pembelajaran yaitu: (1) Yatin Ngadiyono, M. Pd. Dosen Pendidikan Teknik Mesin
Adapun hasil validasi desain modul pembelajaran TKFL kelas XII, sebagai
berikut:
Ahli media menilai pada 8 aspek yaitu: Self instructional, self contained,
stand alon, adaptive, user friendly, clarity of massage, repersentasi isi, dan
klasikal/ individual. Dari hasil analisis rata-rata setiap aspek dan rata-rata total
kelayakan setiap aspek dan kelayakan total. Data hasil validasi ahli media yang
51
Keterangan: Hasil analisis data validasi ahli Materi 1 secara lengkap dapat
Dari hasil validasi kedua ahli materi maka didapatkan Nilai Rerata (3. 07),
dan dapat diklasifasikan (Baik). Rerata dan klasifikasi pada Tabel 8 dan 9
dari sisi materi, karena untuk mendapatkan produk yang layak harus
Ahli media menilai pada 7 aspek yaitu: format, organisasi, daya Tarik,
bentuk dan ukuran huruf, ruang (spasi kosong), konsistensi, dan penyaian
gambar. Dari hasil analisis rata-rata setiap aspek dan rata-rata total kemudian
setiap aspek dan kelayakan total. Data hasil validasi ahli media yang telah
Dari hasil validasi ahli media maka didapatkan Nilai Rerata (3. 15), dan
bahwa modul pembelaaran TKFL yang dikembangkan sudah layak dasi sisi
52
media, karena untuk mendapatkan produk yang layak harus mempunyai rerata
5. Revisi Desain
Setelah melakukan validasi dengan ahli materi dan ahli media, maka
didapatkan data-data penilaian sesuai pernyataan diangket dan saran. Data butir
pertanyaan dapat dilihat pada lampiran 7 di halaman 82, lampiran 8 halaman 88,
lampran 9 halaman 84. Sedangkan saran dari ahli materi dan ahli media
siswa. Adapun perbaikan yang dilakukan ditampilkan pada Tabel 11, dan Tabel 12.
Contoh soal
seerhana untuk
1. (belum ada)
memperjelas
rumus
53
Table 12. Revisi Desain dari Ahli Media Pembelajaran
Saran
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Revisi
Penambah
an peta
konsep
1. (belum ada)
pada tiap
awal
materinya
Perbaikan
pada tabel
2. yang
kurang
jelas
Perbaikan
pada
3.
gambar
yang kabur
54
6. Uji Coba Produk Terbatas
Uji coba terbatas dilakukan untuk mencari kekurangan awal dari modul
pembelajaran yang telah dibuat. Uji coba produk terbatas dilakukan pada hari
Kamis pada tanggal 23 Februari 2017 di Ruang TFL 2 Lante 2 SMK Negeri 1
Seyegan pada pukul 07:30-08:30 WIB. Uji coba ini di lakukan kepada siswa kelas
XII TFL 1 sejumlah 5 orang siswa. Peralatan yang dibutuhkan adalah: modul,
angket, daftar hadir uji coba produk terbatas, proyektor dan leptop.
penilaian modul yang telah di isi oleh siswa beserta modulnya, menyampaikan
ucapan terima kasih atas kesediaan mengikuti uji coba produk terbatas.
setiap aspek dan rata-rata total kemudian dibandingkan dengan Tabel 7. halaman
47 untuk menentukan kelayakan setiap aspek dan kelayakan total. Data hasil uji
halaman 105.
55
Rerata dan klasifikasi kelayakan modul pada uji coba produk terbatas sudah
layak, karena untuk mendapatkan produk yang layak harus mempunyai rerata >2.
7. Revisi Produk 1
penilaian dan pendapat sesuai dengan pernyataan dan saran pada angket. Data
butir dapat dilihat pada lampiran 6 di halaman 96 saran dari siswa digunakan untuk
Tabel 14. Revisi Hasil Penilaian pada Uji Coba Produk Terbatas
Saran
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Revisi
Rincian
1
daftar isi
56
Tabel 15. Revisi Hasil Penilaian pada Uji Coba Produk Terbatas (lanjutan)
Saran
No. Sebelum Revisi Sesudah Revisi
Revisi
57
8. Uji Coba Pemakaian
produk 1 dari modul pembelajaran yang telah dibuat. Uji coba pemakaian
dilakukan pada hari Kamis pada tanggal 27 Februari 2017 di Ruang TFL 2 Lante 2
SMK Negeri 1 Seyegan pada pukul 07:30-08:30 WIB. Uji coba ini di lakukan kepada
siswa kelas XII TFL 2 sejumlah 25 orang siswa. Peralatan yang dibutuhkan adalah:
modul, angket, daftar hadir uji coba terbatas, proyektor dan leptop.
dan tujuan penelitian, membagikan modul, meminta siswa untuk mengamati dan
penilaian modul yang telah di isi oleh siswa beserta modulnya, menyampaikan
dimengerti dan kemudahan pemakaian. Dari hasil analisis rata-rata setiap aspek
menentukan kelayakan setiap aspek dan kelayakan total. Data hasil uji coba
halaman 106.
58
Rerata dan klasifikasi kelayakan modul pada uji coba lapangan awal sudah
layak, karena untuk mendapatkan produk yang layak harus mempunyai rerata >2.
9. Revisi Produk 2
Pada kegiatn revisi produk ke 2 ini yaitu melakukan perbaikan pada produk
dengan saran dan masukan yang diberikan oleh siswa-siswa pada uji coba produk
pemakaian. Data butir dapat dilihat pada lampiran 6 di halaman 91 saran dari siswa
Beberapa saran yang diberikan oleh siswa disajikan pada Tabel 17.
Sebelum
Revisi
59
Tabel 18. Revisi Hasil Penilaian pada Uji Coba Pemakaian (lanjutan)
Sesuda
h Revisi
Setelah modul TKFL selesai divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan telah
di uji cobakan kepada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Seyegan. Maka modul TKFL
siap untuk diproduksi masal dan diguanakn dalam proses pembelajaran TKFL di
kelas atau sebagai buku pegangan bagi siswa untuk beajar mandiri. Modul TKFL
dibuatkan dalam bentuk buku cetak dengan ukuran kertas A5 dan jenis kertas HVS
80% berwarna.
Produk modul TKFL yang dihasilkan ini secara garis besar terdiri dari
beberapa bagian, seperti: 1) bagian awal modul, 2) bagian isi modul, dan 3) bagian
berikut:
1) Sampul modul
60
Halaman sampul terdiri dari judul, gambar penyusunan dan institusi
2) Kata pengantar
3) Daftar isi
Daftar isi ini berisikan tentang daftar seluruh isi dari modul yang dibuat.
diinginkan.
61
4) Daftar gambar
Daftar gambar ini berisikan tentang daftar seluruh gambar dari modul
mencarinya.
5) Daftar table
Daftar tabel sebenarnya sama dengan daftra isi dan daftar gambar.
Pada bagian isi modul ini terdiri dari 3 bab adapun rincian dari susunan isi
1) Bab 1 pendahuluan
62
2) Bab 2 pembelajaran
3) Bab 3 evaluasi
informasi kepada guru dan siswa aspek apa saja yang masuk dalam
kriteria penilaian.
Pada bagian isi modul ini terdiri dari 1 bab adapun rincian dari susunan isi
1) Bab 4 penutup
63
B. Pembahasan
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji
coba produk, (7) revisi produk 1, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk 2 dan,
karakteristik seperti self instructional, self contained, stand alone, adaptive, user
modul yang dihasilkan bisa digunakan oleh siswa secara mandiri tanpa
Disamping itu juga modul TKFL ini sudah memeuhi aspek-aspek yang
bentuk dan ukuran huruf, ruang (sepasi kosong), konsistensi dan penyajian
gambar. Modul TKFL ini juga sudah memuat aspek terkait kemudahan dimengerti
Berdasarkan hasil penjabaran dari produk diatas yang berupa modul TKFL,
bahwa modul tersebut sudah memenuhi tuntutan atau kebutuhan produk yang
diperlukan sebagai bahan ajar atau referensi dalam proses pembelajaran dikelas.
Siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran di kelas dan mandiri dalam
64
Tingkat kelayakan dari modul TKFL yang dihasilkan ini ditentukan oleh 4
kegiatan penilaian yaitu: 1) validasi ahli materi, 2) validasi ahli media, 3) uji coba
produk terbatas, dan 4) uji coba pemakaian. Pada kegiatan penilaian ini peneliti
Ahli materi menyatakan bahwa rerata dari aspek self instructional sebanyak
3. 38 dan berada pada klasifikasi “sangat baik”, rerata aspek self contained
sebanyak 3. 33 dan berada pada klasifikasi “sangat baik”, rerata aspek stand alone
sebanyak 3. 00 dan berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek adaptive sebanyak
3. 00 dan berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek user friendly sebanyak 2. 83
dan berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek clarity of message sebanyak 3. 00
dan berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek representasi isi sebanyak 3. 00
dan berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek klasikal/ individual sebanyak 3. 00
dan berada pada klasifikasi “baik”, dan untuk rerata keseluruhan dari segi isi materi
pada modul TKFL ini adalah 3. 07 dan berada pada klasifikasi “baik”.
Ahli media menyatakan bahwa rerata dari aspek format sebanyak 3. 17 dan
berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek organisasi sebanyak 3. 20 dan berada
pada klasifikasi “baik”, aspek daya Tarik sebanyak 3. 00 dan berada pada klasifikasi
“baik”, rerata aspek bentuk dan ukuran huruf sebanyak 3. 43 dan berada pada
klasifikasi “sangat baik”, rerata aspek ruang (sepasi kosong) sebanyak 3. 00 dan
berada pada klasifikasi “baik”, rerata aspek konsistensi sebanyak 3. 17 dan berada
pada klasifikasi “baik”, rerata aspek penyajian gambar sebanyak 3. 10 dan berada
65
pada klasifikasi “baik” dan untuk rerata keseluruhan dari sisi media adalah 3. 15
Hasil uji coba produk terbatas menyatakan bahwa rerata untuk aspek
baik”, dan untuk rerata keseluruhan aspek pada kegiatan uji coba produk terbatas
baik”, dan untuk rerata keseluruhan aspek pada kegiatan uji coba pemakaian
Berdasarkan dari hasil semua rerata dan klasifikasi yang didapatkan oleh
modul TKFL ini. Jika diambil reratanya lagi dari keseluruhan yaitu sebanyak 3. 24
dan berada pada klasifikasi “baik”, dari hasil rerata dan klasifikasi tersebut
untuk bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran kelas XII Jurusan TFL SMK Negeri
1 Seyegan. Karena untuk mendapatkan suatu produk yang layak untuk kegiatan
pembelajaran itu harus mempunyai rerata >2. 50 atau berada pada klasifikasi
“baik”. Data hasil penilaian kelayakan modul TKFL disajiakan pada Tabel 19. dan
Gambar 3.
66
Tabel 19. Data Hasil Penilaian Kelayakan Modul TKFL
No. Aspek penilaian Rerata Klasifikasi
1 Ahli materi 3.07 Baik
2 Ahli media 3.15 Baik
3 Uji coba produk terbatas 3.36 Sangat Baik
4 Uji coba pemakaian 3.37 Sangat Baik
Total 3.24 Baik
3.4
3.35
3.3
3.25
Rerata Sekor
3.2
3.15
3.1
3.05
3
2.95
2.9
Ahli Media Ahli Materi Uji Coba Uji Coba
Produk Pemakaian
Terbatas
Rerata Sekor 3.15 3.07 3.36 3.37
67
BAB V
A. Simpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat
1. Modul pembelajaran TKFL untuk kelas XII Jurusan TFL SMK N 1 Seyegan.
validasi desain modul, (5) revisi desain modul, (6) uji coba terbatas, (7) revisi
produk 1, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk 2, (10) produk siap
layak untuk digunkaan sebagai sarana belajar mandiri siswa dan media
pembelajaran di kelas.
4 kegiatan penilaian produk, yaitu: (1) validasi ahli materi, (2) validasi ahli
media, (3) uji coba produk terbatas dan, (4) uji coba pemakaian. Hasil validasi
berada pada klasifikasi “Baik”, hasil validasi ahli media berdasarkan 7 aspek
penilaian didapat nilai rata-rata 3. 15 dan berada pada klasifikasi “Baik” hasil
uji coba produk terbatas berdasarkan 2 aspek penilaian didapatkan nilai rata-
rata 3. 36 berada pada klasifikasi “Sangat Baik”, dan hasil dari uji coba
68
B. Keterbatasan Produk
1. Modul pembelajaran TKFL dari sisi materi, kurang lebih banyak materi yang
dalam mencari referensi yang cocok dengan tingkat kemampuan siswa SMK.
yang lain.
C. Saran
dipahami siswa.
69
DAFTAR PUSTAKA
70
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tim Tugas Akhir Skripsi FT UNY. (2013). Pedoman Penyusunan Tugas Akhir
Skripsi. Yogyakarta: UNY Press.
Yudi Munadi. (2013). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:
Referensi.
71
LAMPIRAN
72
Lampiran 1. Surat Izin Observasy dari KPLT
73
Lampiran 2. Surat Validasi Instrumen
74
Lampiran 2. Surat Validasi Instrumen (lanjutan)
75
Lampiran 3. Angket untuk Dosen Ahli Media
76
Lampiran 3. Angket untuk Dosen Ahli Media (lanjutan)
77
Lampiran 3. Angket untuk Dosen Ahli Media (lanjutan)
78
Lampiran 3. Angket untuk Dosen Ahli Media (lanjutan)
79
Lampiran 3. Angket untuk Dosen Ahli Media (lanjutan)
80
Lampiran 4. Angket untuk Dosen Ahli Materi
81
Lampiran 4. Angket untuk Dosen Ahli Materi (lanjutan)
82
Lampiran 4. Angket untuk Dosen Ahli Materi (lanjutan)
83
Lampiran 4. Angket untuk Dosen Ahli Materi (lanjutan)
84
Lampiran 4. Angket untuk Dosen Ahli Materi (lanjutan)
85
Lampiran 5. Angket untuk Guru Ahli Materi
86
Lampiran 5. Angket untuk Guru Ahli Materi (lanjutan)
87
Lampiran 5. Angket untuk Guru Ahli Materi (lanjutan)
88
Lampiran 5. Angket untuk Guru Ahli Materi (lanjutan)
89
Lampiran 5. Angket untuk Guru Ahli Materi (lanjutan)
90
Lampiran 6. Angket untu Siswa
91
Lampiran 6. Angket untu Siswa (lanjutan)
92
Lampiran 6. Angket untu Siswa (lanjutan)
93
Lampiran 6. Angket untu Siswa (lanjutan)
94
Lampiran 6. Angket untu Siswa (lanjutan)
95
Lampiran 7. Surat Izin Penelitian dari KPLT
96
Lampiran 8. Surat Permohonan Penelitian ke Kesbangpol Sleman
97
Lampiran 9. Surat Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol Sleman
98
Lampiran 10. Surat Izin Penelitian dari BPPD Sleman
99
Lampiran 11. Daftar Hadir Uji Coba Produk Terbatas
100
Lampiran 12. Daftar Hadir Uji Coba Pemakaian
101
Lampiran 13. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMK
102
Lampiran 14. Perhitungan Data Validasi dari Ahli Media
103
Lampiran 15. Perhitungan Data Validasi dari Ahli Materi
104
Lampiran 16. Perhitungan Data Hasil Uji Coba Produk Terbatas
105
Lampiran 17. Perhitungan Data Hasil Uji Coba Pemakaian
106
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian
107
Lampiran 19. Kartu Bimbingan Skripsi
108
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII
109
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
110
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
111
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
112
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
113
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
114
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
115
Lampiran 20. Silabus Teknik Konstruksi Fabrikasi Logam Kelas XII (lanjutan)
116