OLEH
NIM. 170130004
KUPANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia selalu berjalan kearah perubahan yang moderen dari masa kemasa dengan
segala keidentikan disetiap perkembanganya. Hal yang paling mempengaruhi
perubahan dunia adalah kebutuhan manusia dalam memenuhi keinginnya. Dengan
adanya keinginan yang hendak dicapai,membuat manusia berlomba-lomba untuk
mengciptakan atau menghasilkan sesuatu yang diinginkan serta berguna untuk diri
manusia itu sendiri.
Adanya perkembangan IPTEK yang sudah moderen diera globalisasi ini, membuat
manusia lebih mudah untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang diingin
seperti membuka usaha toko online pakaian, dimana membuat kita dapat mebeli
pakian tanpa pergi ke toko pakaina lagi hal ini terjadi secara instan. Kemudahan
diera globalisasi ini tentunya didukung oleh perkembangan IPTEK dalam hal
infomasi dan komunikasi.
Kemudahan masyarakat untuk memperoleh infomasi dan komunikasi tentunya
didukung juga oleh media/perantara untuk menyampikan seperti televisi (tv),
internet, hanphone (HP). Salah satu media teknologi yang selalau melekat dihati
masyarakat adalah televisi (TV). Selain informasi TV diminati oleh masyarakat
kerena ada pendidikan ( seperti channel edukasi dan channel budaya ) dan hiburan
(seperti kartun, sinetron dan olahraga) yang bisa dimiknati atau ditonton. Oleh
karena itu TV selalau berkembang dari segi binis maupun teknologi-teknologi
terbaru yang untuk semakin meningkatkan minat mayarakat.
Berbicara tentang TV tentunya berkaitan erat dengan pemacar, dengan adanya
pemacar TV ini kita dapat menikmati tayangan yang disajikan.
Stasiun relay televisi (TV) atau umumnya disebut stasiun pemancar TV atau satuan
trasmisi TV adalah suatu tempat untuk memancarkan siaran televsi diwilayah yang
akan dipancarkan setelah disepakati oleh pemilik stasiun tv tersebut
(https://id/m/wikipedia.org/wiki/Stasiun_relai_televisi)
Di dalam pemacar TV terdapat dua sinyal yang dipancarkan sekaligus, yaitu sinyal
gambar dan sinyal suara. Frekuensi kerja pemancar TV berada pada band VHF
(174- 230 MHZ) dan UHF (470-806 MHz).
Pada dasarnya pemancar TV merupakan gabungan dari dua buah pemancar yaitu
pemacar video (gambar) dan pemacar audio (suara) yang digabungkan dengan
mengunakan satu antena. Pertama-tama sinyal gambar (video sinyal) dan sinyal
suara (audio sinyal) yang diproduksi oleh studio tv, dikirimkan ke pemancar TV
microwave link atupun transmission line lainya. Sinyal audio dimodulasikan pada
frekeunsi pembawa suara (RF sound carrier) melalui IF (intermediate frkuency)
sebesar 33,4 MHz an sinyal video dimodulasi pada frekuensi pembawa gambar (RF
video carrier) melalui IF (intermediate frekuency) sebesar 38,9 MHz. Setelah
sinyalvideo dan audio dimodulasikan ke tingkat IF, sinyal video dan audio
termodulasi IF tersebut dan dimodulasikan ketingkat RF dengan frekuensi chanel
yang sudah ditentukan. Kedua sinyal tersebut digabungkan dalam suatu combinaser
atau diplexser untuk bersama- sama dikirim keantena.
Salah satu proses penggabungan dua sinyal menjadi satu keluaran yang nantinya
digabungkan dengan rangkaian combineser yaitu melalui proses dari exceiter
terlebih dahulu, exceiter dapat diartikan sebagai jantung dari sebuah pemancar
karena exceiter adalah alat yang dapat membangkitkan sinyal carrier (pembawa)
dan memodulasi sinyal tersebut dengan sinyal informasi.
Berdasarkan kajian singkat diatas ,penulis akan menulis laporan praktek kerja
lapangan (PKL) tentang “SISTEM KERJA EXCEITER PEMANCAR
TELEVISI ANALOG (TELEVISI PEMERSATU BANGSA (TVRI))”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Exceiter pada pemancar TV?
2. Bagaimana sistem kerja Exceiter pada pemacar TV analog?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami tentang exceiter
2. Untuk mengetahui sistem kerja exceiter pada pemancar TV analog
D. Manfaat Penulisan
1. Memberi informasi tentang exceiter
2. Memberi informasi tentang sistem kerja exceiter pada pemancar televisi analog
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DI TVRI
Televisi Republik Indonesia memulai kiprahnya di Nusa Tenggara Timur pada tahun
1985 dengan didirikannya Stasiun Produksi Keliling (SPK) Kupang.Sejak saat itu TVRI
SPK Kupang mulai melakukan produksi sebagai siaranacara untuk dikirim dan
disiarkan secara Nasional melalui TVRI Jakarta.
Seiring dengan tuntutan akan kebutuhan informasi dan keinginan dari TVRI untuk
menjembatani kesenjangan informasi sekaligus menggali dan mengangkat potensi
daerah Nusa Tenggara Timur,TVRI SPK Kupang pada tahun1998 ditingkatkan
statusnya menjadi stasiun penyiaran yang memiliki peran menyelenggarakan siaran
lokal paket- paket acara yang produksi.
Salah satu misinya, mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Stasiun
NTT sebagai media yang dapat melayani kebutuhan masyarakat akan jasa
informasi,pendidikan,dan hiburan yang sehat dengan program yang bernuansa
kedaerahan.TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur terus berupaya menggali dan
mengangkat potensi daerah dan menyebarluaskan melalui 21 Stasiun transmisi
diseluruh
NTT. Upaya ini dilakukan dengan merengkut para kontributor daerah dengan harapan
agar TVRI Stasiun NTT dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan
di Nusa Tenggara Timur.
Visi : “Terwujudnya LPP TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka
turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan Nasional”
Misi :
Seiring berjalannya waktu, hadirnya program penyiaran digital maka logo di gantikan
dengan logo terbaru di mana logo ini mengambarakan era terbaru di penyiaran TV digital
(DTV) yang pertama kali hadir di Indonesia. Dapat digambarkan seperti gambar 2.1
Struktur organisasi merupakan suatu uraian format dari organisasi yang menunjukan
antara bagian yang lain secara hirarki dalam menjalan aktifitas guna mencapai tujuan
yang di inginkan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Dengan
adanya struktur organisasi tampak jelas pembagian tugas dan tanggungjawab dari setiap
bagian.
a. Kepala kantor
Bidang Program pengembanan usaha terdiri dari beberapa kepala sub seksi yaitu: kepala
sub seksi program, kepala sub seksi pengembangan usaha.
c. Bidang keuangan
Kegiatan penunjang produksi siaran yang dimaksud adalah semua jenis operasional
yang dilaksanakan untuk menunjang terselenggaranya proses kegiatan produksi dan
siaran baik dari dalam maupun di luar studio yang meliputi :
5. Memukukan semua penarikan cek dan penyetoran APBN pada buku pemantau BANK
d. Bidangpemberitaan
Kegiatan peliputan yang dimaksud adalah semua kegiatan mencari berita baik yang
merupakan undangan maupun inisiatif sendiri. Kegiatan tersebut meliputi:
1.Peliputan berita di dalamm aupun di lua
berita.
3.Mengoreksi materi berita hasil liputan reporter agar layak untuk disiarkan.
5.Merencanakan materi program berita bersama staf berita terhadap perkembangan isu-
isu menarik untuk diangkat sebagai bahan beritamaupun laporan kilas balik akhir
bulan.
e. Bidang teknik
4. Melakukan kegiatan operasional di studio maupun di luar studio meliputi siaran lokal,
siaran langsung, siaran tunda, rekaman suara dan rekaman gambar.
Bidang ini terdiri dari kepala sub seksi antara lain sebagai berikut: kepala sub seksi
teknik, kepala sub seksi fasilitas, transmisi, kepala sub seksi teknik produksi.
f. Bidangumum
5. Membuat daftar gaji pegawai kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat
Program Berita
1. Berita olahraga (ligaingris)
Program Hiburan dan Informasi
Untuk mempermudah koordinasi informasi antara TVRI Pusat dengan TVRI Daerah, saat ini
TVRI memiliki beberapa staisun daerah yang berada di kota-kota besar di Indonesia:
LANDASAN TEORI
A. Standar TV analog
Sistem siaran analog adalah siaran televisi yang dipancarkan dengan mengunakan varisi
voltase dan frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan oleh siaran televisi alanog
adalah NTSC (National Televisision System Committee), PAL dan SECAM.
1. NTSC ( National Television System Commite):
Digunakan di Amerika, Korea, Jepang dan Cananda
526 baris, 60 Hz refresh rate
Frame rate 36 fps
Mengunakan format YIQ
2. PAL (Phase Alternating Line)
Digunakan di sebagian besar Eropa Barat
625 baris, 50 Hz refresh rate
Frema rate 25 fbs
Mengunakan format YUV
3. SECAM (Sequentiel Couleur Avec Memorie)
Digunakan di Prancis, Rusia dan Eropa Timur
Berdasarkan frekuency modulation dengan 25 Hz refresh rate dan 625 baris
B. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelomabng yang kontiyu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombangnya. Sinyal analog
bekerja denga mentrasmisikan sura dan gambar dalam bentuk gelombang kontiyu
(continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh sinyal
analog adalah amplitude dan frekuensi. Sinyal analog biasanya dinyatakan dalam
gelomabng sinus. Gelombang pada sinyal analog yang umumhya berbentuk gelombang
sinus memiliki 3 variabel dasar, yaitu amplitude,frekuensi dan phase.
Amplitude merupakan unukran tinggi rendahnya sinyal analog
Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik
Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Gambar 3.1 sinyal analog (http://irham93.blogspot.com/2013/06/sinyal-anlog-
dan-sinyal-digital.hmtl?m=1)
A. Exceiter
Gambar 4.1 a Komponen-komponen exceiter
Pada diagram blok exceiter analog channel 54 TVRI , menjelaskan tentang peorses
cara kerja exceiter analog channel 54 yang diawali dengan proses input berupa video
dan audio. Pada input video dan audio adalah hasil dari video dan audio yang telah
melalui proses master control. Master control merupakan ruangan yang berisi perangkat
teknis utama penyiaran dalam mengaontrol segala proses siaran stasiun televisi,
kemudian
video dan audio dimodulasi secara terpisah. Pemerosesan masing-masing audi dan video
dapat dilihat pada cara kerja exceiter .
Sistem kerja exceiter :
a. Video processor
(a) (b)
Gambar 4.3 (a )video processor; (b) Rangkian video processor
Data yang dikirim berupa video oleh studio, kemudian diproses pada video
Processor ,dimana dalam v ideo prosesor ini terdapat pembagian level dan white
clipping untuk mencegah terjadinya over modulasi.Selain itu pada tahap ini
berfungsi juga utuk memperbaiki kecacatan karena terjadinya delay proses
pengiriman sinyal.
b. IF Sound Modulator
(a) (b)
Pada fase ini, data suara yang masuk akan melalui tahap Pre-penekanan
,dimana, sebelum sinyal audio/suara masuk kemodulator, sinyal tersebut
mengalami pre- penekaan untuk menghindari kecacatan pada sinyal penerima.
Pengaruh kecacatan itu berasal dari perbedaan gain dan phase. Pra-penakanan akan
menatang amplitude dari sinyal FM yang lebih rendah pada input. Setelah dari
tahap pre-penekaan. Selanjudnya audio diproses dengan mixser yang berfungsi
sebagai pencampur sinyal audio yang lemudian termodulasi FM dengan frekuensi
dari local osilator.
c. IF vision modulator
(a) (b)
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada cra kerja exceiter/modulator, exceiter dapat diartikan sebagai
jatung dari perangkat pemancar TV, bila exceiter ini rusak mka bisa dipastikan
pemancra tidak berfungsi kerena informasi video dan udio yang kan dikuatkan oleh
amplifier tidak ada. Sinyal audio dan video diproses unutk kemudian menghasilkan
sinyal RF yang sesuai dengan standar sinyal televisi. Exceoiter berfungsi sebagai
pengubah sinyal video audio menjadi intermediate frekuensi (IF) menjadi RF.
Exceiterdari TVRI ini digunakan pada kanal 54 UHF .
B. Saran
Pelaksanaan PKL sudah berjalan dengan baik, terutama sudah membantu penulis
memahami tentang sistem kerja exceiter pada pemancar analog dengan cukup baik,
namun ada hla yang kurang yakni keterbatasan alat ukur sinyal keluaran yang
dihasilkan dari sistem kerja ecxeiter ini, sehingga kita ridak dapat melihat kualitas
sinyal yang dihasilkanya. Melihat hal ini penulis berharap kedepannya, alat ukur terkait
sinyal dapat disediakan atau diadakan.
DAFTAR PUSTAKA