Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

TVRI (TELEVISI REPUBLIK INDONESIA)

OLEH

NAMA : LUSIA H. NSERAN GORAN

NIM. 170130004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia selalu berjalan kearah perubahan yang moderen dari masa kemasa dengan
segala keidentikan disetiap perkembanganya. Hal yang paling mempengaruhi
perubahan dunia adalah kebutuhan manusia dalam memenuhi keinginnya. Dengan
adanya keinginan yang hendak dicapai,membuat manusia berlomba-lomba untuk
mengciptakan atau menghasilkan sesuatu yang diinginkan serta berguna untuk diri
manusia itu sendiri.
Adanya perkembangan IPTEK yang sudah moderen diera globalisasi ini, membuat
manusia lebih mudah untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang diingin
seperti membuka usaha toko online pakaian, dimana membuat kita dapat mebeli
pakian tanpa pergi ke toko pakaina lagi hal ini terjadi secara instan. Kemudahan
diera globalisasi ini tentunya didukung oleh perkembangan IPTEK dalam hal
infomasi dan komunikasi.
Kemudahan masyarakat untuk memperoleh infomasi dan komunikasi tentunya
didukung juga oleh media/perantara untuk menyampikan seperti televisi (tv),
internet, hanphone (HP). Salah satu media teknologi yang selalau melekat dihati
masyarakat adalah televisi (TV). Selain informasi TV diminati oleh masyarakat
kerena ada pendidikan ( seperti channel edukasi dan channel budaya ) dan hiburan
(seperti kartun, sinetron dan olahraga) yang bisa dimiknati atau ditonton. Oleh
karena itu TV selalau berkembang dari segi binis maupun teknologi-teknologi
terbaru yang untuk semakin meningkatkan minat mayarakat.
Berbicara tentang TV tentunya berkaitan erat dengan pemacar, dengan adanya
pemacar TV ini kita dapat menikmati tayangan yang disajikan.
Stasiun relay televisi (TV) atau umumnya disebut stasiun pemancar TV atau satuan
trasmisi TV adalah suatu tempat untuk memancarkan siaran televsi diwilayah yang
akan dipancarkan setelah disepakati oleh pemilik stasiun tv tersebut
(https://id/m/wikipedia.org/wiki/Stasiun_relai_televisi)
Di dalam pemacar TV terdapat dua sinyal yang dipancarkan sekaligus, yaitu sinyal
gambar dan sinyal suara. Frekuensi kerja pemancar TV berada pada band VHF
(174- 230 MHZ) dan UHF (470-806 MHz).
Pada dasarnya pemancar TV merupakan gabungan dari dua buah pemancar yaitu
pemacar video (gambar) dan pemacar audio (suara) yang digabungkan dengan
mengunakan satu antena. Pertama-tama sinyal gambar (video sinyal) dan sinyal
suara (audio sinyal) yang diproduksi oleh studio tv, dikirimkan ke pemancar TV
microwave link atupun transmission line lainya. Sinyal audio dimodulasikan pada
frekeunsi pembawa suara (RF sound carrier) melalui IF (intermediate frkuency)
sebesar 33,4 MHz an sinyal video dimodulasi pada frekuensi pembawa gambar (RF
video carrier) melalui IF (intermediate frekuency) sebesar 38,9 MHz. Setelah
sinyalvideo dan audio dimodulasikan ke tingkat IF, sinyal video dan audio
termodulasi IF tersebut dan dimodulasikan ketingkat RF dengan frekuensi chanel
yang sudah ditentukan. Kedua sinyal tersebut digabungkan dalam suatu combinaser
atau diplexser untuk bersama- sama dikirim keantena.
Salah satu proses penggabungan dua sinyal menjadi satu keluaran yang nantinya
digabungkan dengan rangkaian combineser yaitu melalui proses dari exceiter
terlebih dahulu, exceiter dapat diartikan sebagai jantung dari sebuah pemancar
karena exceiter adalah alat yang dapat membangkitkan sinyal carrier (pembawa)
dan memodulasi sinyal tersebut dengan sinyal informasi.
Berdasarkan kajian singkat diatas ,penulis akan menulis laporan praktek kerja
lapangan (PKL) tentang “SISTEM KERJA EXCEITER PEMANCAR
TELEVISI ANALOG (TELEVISI PEMERSATU BANGSA (TVRI))”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Exceiter pada pemancar TV?
2. Bagaimana sistem kerja Exceiter pada pemacar TV analog?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami tentang exceiter
2. Untuk mengetahui sistem kerja exceiter pada pemancar TV analog
D. Manfaat Penulisan
1. Memberi informasi tentang exceiter
2. Memberi informasi tentang sistem kerja exceiter pada pemancar televisi analog
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DI TVRI

A. Gambaran Umum Perusahaan


Nama : LPP TVRI STASIUN NUSA TENGGARA TIMUR
Telepon :0380-833314,833484,832566
Alamat: :Jln.W.J.Lalamentik-Oepoi,Kupang
Face : 0380-832566

B. Sejarah Singkat LPP TVRI STASIUN NUSA TENGGARA TIMUR

Televisi Republik Indonesia memulai kiprahnya di Nusa Tenggara Timur pada tahun
1985 dengan didirikannya Stasiun Produksi Keliling (SPK) Kupang.Sejak saat itu TVRI
SPK Kupang mulai melakukan produksi sebagai siaranacara untuk dikirim dan
disiarkan secara Nasional melalui TVRI Jakarta.

Seiring dengan tuntutan akan kebutuhan informasi dan keinginan dari TVRI untuk
menjembatani kesenjangan informasi sekaligus menggali dan mengangkat potensi
daerah Nusa Tenggara Timur,TVRI SPK Kupang pada tahun1998 ditingkatkan
statusnya menjadi stasiun penyiaran yang memiliki peran menyelenggarakan siaran
lokal paket- paket acara yang produksi.

Dalam perkembangannya TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur terus mencoba


meningkatkan jumlah jam siaran dan dari 6 (Enam) kali menjadi 7 (Tujuh) kali selama
seminngu.Disamping itu jangkauan siaran terus diperluas hingga mencakup wilayah
Kota Kupang,Kabupaten Kupang,sebagian wilayah Kabupaten Timur Tengah dan
sebagian wilayah Kabupaten Rote Ndao.

Salah satu misinya, mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Stasiun
NTT sebagai media yang dapat melayani kebutuhan masyarakat akan jasa
informasi,pendidikan,dan hiburan yang sehat dengan program yang bernuansa
kedaerahan.TVRI Stasiun Nusa Tenggara Timur terus berupaya menggali dan
mengangkat potensi daerah dan menyebarluaskan melalui 21 Stasiun transmisi
diseluruh
NTT. Upaya ini dilakukan dengan merengkut para kontributor daerah dengan harapan
agar TVRI Stasiun NTT dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan
di Nusa Tenggara Timur.

C. VISI DAN MISI TVRI

LPP TVRI sebagai TV publik menetapkan kebijakan umum dengan :

Visi : “Terwujudnya LPP TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka
turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat kesatuan Nasional”

Misi :

1. Mengembangkan LPP TVRI menjadi media perekat sosial untuk Persatuan


dan Kesatuan Bangsa sekaligus kontrol sosial yang dinamis.

2. Mengembangkan LPP TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi


yang utama.

3. Memberdayakan LPP TVRI menjadi pudst pembelajaran bangsa seta


menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan
kebudayaan daerah serta memperhatikan komonitas terabaikan.

4. Memberdayakan LPP TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa


dan negara.

D. Logo dan Makna Logo LPP TVRI

Seiring berjalannya waktu, hadirnya program penyiaran digital maka logo di gantikan
dengan logo terbaru di mana logo ini mengambarakan era terbaru di penyiaran TV digital
(DTV) yang pertama kali hadir di Indonesia. Dapat digambarkan seperti gambar 2.1

Gambar 2.1 Logo TVRI

E. Struktur Organisasi LPP TVRI STASIUN NTT


Setiap lembaga didirikan dengan tujuan untuk mencapai sasaran yang di inginkan, dan
untuk merealisasi tujuan tersebut perlu adanya suatu wadah atau organisasi dari
sekelompok individu yang melaksanakan pekerjaan dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi merupakan suatu uraian format dari organisasi yang menunjukan
antara bagian yang lain secara hirarki dalam menjalan aktifitas guna mencapai tujuan
yang di inginkan, baik tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Dengan
adanya struktur organisasi tampak jelas pembagian tugas dan tanggungjawab dari setiap
bagian.

Lembaga merupakan unit operasional yang bertanggungjawab atas keberhasilan


lembaga itu sendiri, dalam penyelenggaraannya di bantu oleh tugassetiap unit.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi


Tugas dan tanggungjawab setiapunit :Uraian kerja lembaga penyiaran publik TVRI NTT
berdasarkan pada bidang dan keahliannya sebagai berikut :

a. Kepala kantor

Mengawasi serta mengkoordinasi bidang-bidang yang di bawahinya dan menjujung


kinerja para karyawan – karyawati Televisi Republik Indonesia Stasiun Nusa Tenggara
Timur.

b. Bidang program dan pengembangan usaha

Kegiatan perencanaan yang di maksud adalah semua jenis kegiatan operasional


merencanakan bahan-bahan material atau cara siaran televisi meliputi :

1.Pelaksanaan penelitian dan penyempurnaan naskah berita

2.Pelaksanaan pencarian dan pembahasan material cara

siaran 3.Pelaksanaan penyusun Design Produksi

Bidang Program pengembanan usaha terdiri dari beberapa kepala sub seksi yaitu: kepala
sub seksi program, kepala sub seksi pengembangan usaha.

c. Bidang keuangan

Kegiatan penunjang produksi siaran yang dimaksud adalah semua jenis operasional
yang dilaksanakan untuk menunjang terselenggaranya proses kegiatan produksi dan
siaran baik dari dalam maupun di luar studio yang meliputi :

1. Penyusunan rancangan anggaran produksi dan pertanggungjawaban

2. Penyusunan satuan pejabat kerja produksi

3. Keterlibatan di dalam proses produksi sebagai Unit Manager

4. Membawahi kepengurusan administrasi kepegawaian

5. Memukukan semua penarikan cek dan penyetoran APBN pada buku pemantau BANK

d. Bidangpemberitaan

Kegiatan peliputan yang dimaksud adalah semua kegiatan mencari berita baik yang
merupakan undangan maupun inisiatif sendiri. Kegiatan tersebut meliputi:
1.Peliputan berita di dalamm aupun di lua

rdaerah. 2.Pengadaan dan pembuatan naskah

berita.

3.Mengoreksi materi berita hasil liputan reporter agar layak untuk disiarkan.

4.Mengawasi pelakasanaan produksi untuk penyiaran berita agar kegiatan produksi


berjalan sesuai rencana.

5.Merencanakan materi program berita bersama staf berita terhadap perkembangan isu-
isu menarik untuk diangkat sebagai bahan beritamaupun laporan kilas balik akhir
bulan.

e. Bidang teknik

Kegiatan-kegiatan yang diselengarakan baik oleh kameramen, editor, audio, dan


pemelihara peralatan operasional meliputi:

1. Persiapan pelaksaan operasional di dalam studio dan di luar studio.

2. Setting peralatan operasional di dalamdan di luar studio.

3. Checking peralatan operasional di dalam dan di luar studio.

4. Melakukan kegiatan operasional di studio maupun di luar studio meliputi siaran lokal,
siaran langsung, siaran tunda, rekaman suara dan rekaman gambar.

5. Membuat laporan kondisi peralatan yang di gunakan.

6. Melakukan instalasi peralatan teknik setiap kali ada kerusakan.

7. Melakukan pengawasan operasional.

8. Melaksanakan siaran lokal.

Bidang ini terdiri dari kepala sub seksi antara lain sebagai berikut: kepala sub seksi
teknik, kepala sub seksi fasilitas, transmisi, kepala sub seksi teknik produksi.

f. Bidangumum

Adapun tugas dari bidang umum adalah sebagai berikut :

1. Membawahi kepengurusan surat – menyurat

2. Membawahi kepengurusan absensi pegawai


3. Penyediaan fasilitas kepustakaan bahan penyiaran dan dokumen-dokumen

4. Mengkoordinasi dan bertanggungjawab pada administrasi dan perlengkapan

5. Membuat daftar gaji pegawai kenaikan gaji berkala dan kenaikan pangkat

6. Membuat daftar dan membayar uang makan

7. Menangani urusan kartu akses dan cuti tahunan pegawai.

F. Program-program pada penyiaran StasiunTVRI NTT

Berikut beberapa program yang ditayangkan oleh TVRI NTT :

 Program Berita
1. Berita olahraga (ligaingris)
 Program Hiburan dan Informasi

1. Gema Sasandi 10. Talenta NTT

2. Arena Beta Ceria 11. Mimbar Agama (Semua

3. Hiduip Sehat Agama)

4. Sasat Inspirasi 12. Musik Asik (Tele Musik,


Countri, keronco)
5. Pesona Anak Idonesia
13. Sten up komedi
6. Budaya Katong
14. Pesona Indonesia
7. Englis Day
15. Lopo
8. Jejak Islam
16. Kuliner
9. Pentya sSeni
17. Kabayan (nasional)
TVRI Daerah

Untuk mempermudah koordinasi informasi antara TVRI Pusat dengan TVRI Daerah, saat ini
TVRI memiliki beberapa staisun daerah yang berada di kota-kota besar di Indonesia:

1. TVRI Stasiun Aceh 22. TVRI Stasiun Sulawesi Utara

2. TVRI Stasiun Sumatera Utara 23. TVRI Stasiun Sulawesi Tengah

3. TVRI Stasiun Sumatera Barat 24. TVRI Stasiun Sulawesi Barat

4. TVRI Stasiun Riau 25. TVRI Stasiun Sulawesi Selatan

5. TVRI Stasiun Jambi 26. TVRI StasiunGorontalo

6. TVRI Stasiun Bengkulu 27. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara

7. TVRI Stasiun Sumatera Selatan 28. TVRI Stasiun Maluku

8. TVRI Stasiun Bangka Belitung 29. TVRI Stasiun Papua

9. TVRI Stasiun Lampung

10. TVRI StasiunJawa Barat

11. TVRI Stasiun DKI Jakarta

12. TVRI StasiunJawa Tengah

13. TVRI Stasiun Yogyakarta

14. TVRI StasiunJawaTimur

15. TVRI Stasiun Bali

16. TVRI Stasiun NTB

17. TVRI Stasiun NTT

18. TVRI Stasiun Kalimantan Barat

19. TVRI Stasiun Kalimantan Tengah

20. TVRI Stasiun Kalimantan Timur

21. TVRI Stasiun Kalimantan Selatan


BAB III

LANDASAN TEORI

A. Standar TV analog
Sistem siaran analog adalah siaran televisi yang dipancarkan dengan mengunakan varisi
voltase dan frekuensi dari sinyal. Sistem yang dipergunakan oleh siaran televisi alanog
adalah NTSC (National Televisision System Committee), PAL dan SECAM.
1. NTSC ( National Television System Commite):
 Digunakan di Amerika, Korea, Jepang dan Cananda
 526 baris, 60 Hz refresh rate
 Frame rate 36 fps
 Mengunakan format YIQ
2. PAL (Phase Alternating Line)
 Digunakan di sebagian besar Eropa Barat
 625 baris, 50 Hz refresh rate
 Frema rate 25 fbs
 Mengunakan format YUV
3. SECAM (Sequentiel Couleur Avec Memorie)
 Digunakan di Prancis, Rusia dan Eropa Timur
 Berdasarkan frekuency modulation dengan 25 Hz refresh rate dan 625 baris

Tabel 3.1 Perbedaan NTSC, PAL dan SECAM


NTSC PAL SECAM
Lines/frame 525 652 652
Frame/s 30 (29.97) 25 25
Active lines 480-496 576-? 567-?
Horizontal
858 864 864
sampling rate
Pixels 640 x 480 786 x 576 768 x 576
Color coding & YIQ YUV YDRDB
sampling 4:2:2 4:2:2 4:2:2

Standar TV Indonesia mengunakan standar peralatan siaran televisi PAL B/G


sesuairekomendasi internasional telecommunication union (ITU) dan sesuai ketentuan
yang ditetepkan oleh dirjen postel dan akan diuji sebelum peralatan beroperasi.

B. Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelomabng yang kontiyu, yang
membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombangnya. Sinyal analog
bekerja denga mentrasmisikan sura dan gambar dalam bentuk gelombang kontiyu
(continous varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh sinyal
analog adalah amplitude dan frekuensi. Sinyal analog biasanya dinyatakan dalam
gelomabng sinus. Gelombang pada sinyal analog yang umumhya berbentuk gelombang
sinus memiliki 3 variabel dasar, yaitu amplitude,frekuensi dan phase.
 Amplitude merupakan unukran tinggi rendahnya sinyal analog
 Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik
 Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.
Gambar 3.1 sinyal analog (http://irham93.blogspot.com/2013/06/sinyal-anlog-
dan-sinyal-digital.hmtl?m=1)

C. Modulasi Sinyal Analog AM dan FM


Seperti yang didefenisiskan oleh Institute of Elektricaland Electronics Enginees
modulasi adalah “ proses dengan mana amplitude (karakterisrik lain) sebuah
gelombang diubah menjadi sebuah fungsi dari nilai sesaat gelombang lain.
Gelombang pertama yang biasanya merypakan sebuah gelombang berfrekuensi
tunggal, dimana gelombang pengankut (carrier wave);gelombangkedua dinamakan
gelomang pemodulasi (modulating wave)” (A.E.Fritzgerald & David E.
Hinginbotham : 102)
Terdapat 3 parameter kunsi pada suatugelombang sinusoidal yaitu : amplitude
,fase dan frekusnsi. Ketiga parameter ini dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal
informasi (berfrekuensi rendah) untuk membawa sinyal yang termodulasi
(Wikipedia.org)
Ada dua tipe dasar dari modulasi sinyal analog , yaitu : amplitude modulasai
(AM) dan Frekuensi Modulasi (FM).
1. Modulasi AM adalah proses modulasi sinyal frekuensi rendah pada
gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah ampitudo gelombang
frekuensi tinggi tanpa mengubah frekeunsinya (https://id.m.wikipedia.org). Pada
jenis modulasi ini sinyal pembawa diubah-ubah secara professional terhadap
amplitude sesaat pemodulasi, sedangkan frekuensinya tetap selama proses
modulasi (Chattopadhyay dkk, 1989:286).
Gelombang pembawa yang belum dimodulasikan mempunyai harga
amplitude amksimum yang tetapdan frekuensi yang lebih tinggiadari pada sinyal
pemodulasi, tetapi apanila sinyal pemodulasi telah diselipkan, maka harag
amplitude maksimum dari gelombang pembawa akanberubah-ubah sesuia dengan
harga –harga sesaat dari sinyal pemodulasi tersebut dan bentuk gelombang keluar
atau sampel dari harga-harga tamplitudo gelombang yang telah dimodulasi
tersebut sama dengan gelombang sinyal informasi yang asli atau dengan
perkataan lain gelombang sinyal pemodulasi telah diselipkan pada gelombang
pembawa (Smale, 1995:9).
2. Modulasi FM merupakan bentuk modulsi dimana frekuensi sinyal pembawa
divariasikan secara proposional berdasarkan ampituto sinyal informasi dengan
ampitudo pembawa tetap kosntant (jarkomsuyanto.blogsot.com/2017).
Pemodulasi frekuensi adalahsuatu proses modulasi dengan cara mengubah-
ubah frekuensi gelombang pembawa sinusoidal yaitu dengan cara menyelipkan
sinyal-sinyal pembawa tersebut. Jika sinyal pembawa diselipakan frekeunsi
gelombang pembawa akan naik menuju hara maksimum dalam arah positif.
Kemudian frekuensi gelombang pembawa akan turun kembali menuju harga
frekeunsi aslinya sesuai dengan heraga amplitude sinyal pemodulasi menuju nol.
Selanjutnya pada setengah siklus berikunya, frekuensi gelombang pembawa
akan turun keharga minimum , sesuia dengan harga ampitudo sinyal pemodulasi
yang menuju harga maksimum dengan arah negative, kemudian frekuensi
gelombang akan naik kembali menu harga aslinya sesuai dengan harga amplitude
sinyal pemodulassi yang turun kembali keharga nol (Smale, 1995:19)

Gambar 3.2 modulasi sinyal FM


Gambar 3.1. Bentuk-bentuk gelombang yang dimodulasi: (a) Modulasi amplitude
(AM); (b) Modulasi frekuensi (A.E Fitzgerald & DavidE. Higginbotham, 1981: 102)
Contoh-contoh gelombang yang dimodulasi diperhatikan dalam gambar 3.1.
Modulasi amplitude (AM= amplitude modulation), dilukisakan oelh bentuk
gelombang dalam gambar 3.1a =, dan bentuk gelombang dalam gambar 3.1b
menggambarkan modulasi frekuensi (FM= frequency modulated).

D. Sistem Pemancar Televis


Pemancar TV adalah peralatan yang berguna untuk memancrakan sinyal RF yang
berguna utnuk memancarkan gelombang elektromagnetik di udara langsung oleh
pesawat penerima televisi.
Menurut tipe daerah frekuensi gelombang pembawanya sistem pemancar TV
dibagi menjadi:
 Pemancar VHF yaitu pemancar dengan frekuensi gelombang pembawa berada
pada frekuensi sangat tinggi. Pemancar VHF dibagi menjadi beberapa saluran
frekuency (frekuensi channel). Saluran VHF dimulai dari channel 2-13 dan
saluran digunakan TVRI
 Pemancar UHF, pemancar ini juga menjadi beberpa saluran, dimana saluran
UHF merupakan sisa saluran VHF. Saluran UHF dimulai dari channel 14-83
 Pemancar UHF,jaringan ini umumnya digunakan untuk komunikasi dengan
unit siaran yang ada dilapangan atau diluar studio untuk meliput suatu acara yang
harus dipancrakan langsung pada saat itu juga.
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Exceiter
Gambar 4.1 a Komponen-komponen exceiter

Gambar 4.2 b bentuk fisik exceiter

Exceiter/modulator adalah suatu rangkaian elektronika yang digunakan untuk


memodulasi sinyal informasi pada frekuensi radio. Exceiter merupakan komponen
terpenting pada sebuah pemancar televisi. Exceiter memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Mengubah sinyal video menjadi intermediate frekuency (IF) termodulasi
2. Mengubah sinyal audio menjadi frekuensi sinyal intermediate frekuency (IF)
termodulasi
3. Mengubah sinyal intermediate frekuency (IF) menjadi frekunecy (RF)
4. Mengkoreksi distorsi ampitudo sinyal RF disebabkan oleh ampilifier nonlinear pada
bagian power amplifier
5. Menghasilkan 3 frekuency yaitu aural, visual dan frekuency lokal
TV Exceiter adalah suatu proses yang mendapatkan input sinyal video dan audio
sebagai sinyal informasi untuk dimodulasikan pada frekuency radio (VHF band I dan
band III) ataupun (UHF band IV dan band V) sesuai dengan standar CCIR untuk
nantinya ditrensmisikan ke pesawar televisi penerima.
Pada stasuin TVRI mengunakan frekuency UHF, dengan frekuensi 75 MHz dan
memiliki 12 kanal, sedangan utnuk standar TV analognya mengunakan standar sistem
PAL-G. Exceiter di TVRI merpakan multi mode yanga artinya bias digunakan pada
pemancar analog dan pemancar digital.

B. Cara Kerja Exceiter Dalam Pengelolaan Sinyal Audio


Video Gambar 4.2 diagram Blok Exceiter

Pada diagram blok exceiter analog channel 54 TVRI , menjelaskan tentang peorses
cara kerja exceiter analog channel 54 yang diawali dengan proses input berupa video
dan audio. Pada input video dan audio adalah hasil dari video dan audio yang telah
melalui proses master control. Master control merupakan ruangan yang berisi perangkat
teknis utama penyiaran dalam mengaontrol segala proses siaran stasiun televisi,
kemudian
video dan audio dimodulasi secara terpisah. Pemerosesan masing-masing audi dan video
dapat dilihat pada cara kerja exceiter .
Sistem kerja exceiter :
a. Video processor

(a) (b)
Gambar 4.3 (a )video processor; (b) Rangkian video processor
Data yang dikirim berupa video oleh studio, kemudian diproses pada video
Processor ,dimana dalam v ideo prosesor ini terdapat pembagian level dan white
clipping untuk mencegah terjadinya over modulasi.Selain itu pada tahap ini
berfungsi juga utuk memperbaiki kecacatan karena terjadinya delay proses
pengiriman sinyal.
b. IF Sound Modulator

(a) (b)

Gambar 4. 4 (a) Sound modulator , (b) rangkaian sound


modulator

Pada fase ini, data suara yang masuk akan melalui tahap Pre-penekanan
,dimana, sebelum sinyal audio/suara masuk kemodulator, sinyal tersebut
mengalami pre- penekaan untuk menghindari kecacatan pada sinyal penerima.
Pengaruh kecacatan itu berasal dari perbedaan gain dan phase. Pra-penakanan akan
menatang amplitude dari sinyal FM yang lebih rendah pada input. Setelah dari
tahap pre-penekaan. Selanjudnya audio diproses dengan mixser yang berfungsi
sebagai pencampur sinyal audio yang lemudian termodulasi FM dengan frekuensi
dari local osilator.
c. IF vision modulator

(a) (b)

Gambar 4.5 (a) vision modulator ; (b) rangkaian vision modulator

Setelah sinyal video dan audio diproses pada bagianya masing-masing,


kemudian masuk pada tahap pengabungan sinyal audio video pada IF vision
modulator. Pada bagian inilah hasil pencampuran video dan carrier dengan mode
VSB (vestigial side band filter), digunakannya VSB ini untuk membatasi besarnya
lebar bidang sinyal video pada tingkat IF. Hasil dari sinyal audio yang telah
diproseskan digabungkan dengan sinyal video. Setelah itu sinyal combinasi tadi
masuk lagi ke dalam IF corrector untuk dikoreksi lagi terkait gain dan phasenya.
gamb
d. UP converter
Setelah dicombinasi sinyal video + audio tadi akan masuk kw Up converter.
Pada tahap ini sinyal taudi+video yang sudah termodulasi IF akan dikonversikan
dengan local osilator sehingga menjadi sinyal keluaran RF. Selanjutnya Output
sinyal RF tadi dperkuetapleh 10w driver pada RF amplifier dan dipancarkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada cra kerja exceiter/modulator, exceiter dapat diartikan sebagai
jatung dari perangkat pemancar TV, bila exceiter ini rusak mka bisa dipastikan
pemancra tidak berfungsi kerena informasi video dan udio yang kan dikuatkan oleh
amplifier tidak ada. Sinyal audio dan video diproses unutk kemudian menghasilkan
sinyal RF yang sesuai dengan standar sinyal televisi. Exceoiter berfungsi sebagai
pengubah sinyal video audio menjadi intermediate frekuensi (IF) menjadi RF.
Exceiterdari TVRI ini digunakan pada kanal 54 UHF .
B. Saran
Pelaksanaan PKL sudah berjalan dengan baik, terutama sudah membantu penulis
memahami tentang sistem kerja exceiter pada pemancar analog dengan cukup baik,
namun ada hla yang kurang yakni keterbatasan alat ukur sinyal keluaran yang
dihasilkan dari sistem kerja ecxeiter ini, sehingga kita ridak dapat melihat kualitas
sinyal yang dihasilkanya. Melihat hal ini penulis berharap kedepannya, alat ukur terkait
sinyal dapat disediakan atau diadakan.
DAFTAR PUSTAKA

Waluyanti, Sry. 2008. Dasar-Dasar Sinyal Audio.Direktorat Pembina SMK


https://Cara-kerja-exceiter-pemancar-televisi-analog-chanel-39-di-lpp-lembaga-
penyiaran public-stasiun-tansmisi-joglo-jakarta-barat diakses pada tanggal 28-
02-2020
https://Laporan-kerja-praktek-pengaturan-multimode-exceiter-mex-pada-
sisrem-pemancar-di-pt-surya-citra-televisi-sctv-jakarta diakses pasa tangggal 13-
02-2020
Budianto, Hary dkk.2007. Sistem TV Digital Dan Prospek Kerjanya Di
Indonesia.PT Multikom:Jakarta
LAMPIRAN
é 4¥mpng k0brn landa
!^8^44M Pemimbng 0Ug
27

Anda mungkin juga menyukai