Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Masalah
Beberapa definisi masalah dari beberapa literature yang berbeda antara lain sebagai
berikut:
1. Problem is a thing that is difficult to deal with or understand ; a question to be answered
or solved; esp. by reasoning or calculating (Kamus Oxford, 1995 dalam
Notohadiprawiro, 2006).
2. Masalah diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal, persoalan.
Permasalahan: hal yang menjadikan masalah; hal yang dimasalahkan. Masalah adalah
faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia dalam Sugiono 1999).
3. Masalah merupakan suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan memerlukan solusi.
Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang ada dalam kenyataan
atau antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia atau antara harapan dengan
kenyataan dan sebagainya (Suryabrata, 2000).
4. Persolan juga dapat diartikan sebagai tafsir sesuatu yang teramati lewat tanggap rasa,
cerapan dan konsep yang ketiganya merupakan cetusan alam fikir dan alam rasa
(Notohadiprawiro, 2006)
5. Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian merupakan masalah atau peluang,
dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya. Masalah
diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari
batas-batas toleransi yang diharapkan. Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi
eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu, tetapi juga
dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing (Subiyanto,
1999).
Contoh statement masalah:
a. Adanya gejala penurunan kualitas perairan danau
b. Penjualan pakan ikan tidak meningkat dan menurun dari waktu ke waktu padahal
biaya promosi meningkat.
Contoh Peluang:
a. Adanya potensi sumber daya perairan yang potensial tetapi belum dimanfaatkan
secara optimal.
b. Adanya tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan
dalam usaha budidaya ikan.
c. Penggunaan sistem yang terkomputersasi akan mempercepat proses transaksi.
Jadi berdasarkan beberapa pengertian diatas, masalah dalam penelitian yang
dimaksud ialah merupakan pangkal penelitian. Tidak akan ada penelitian jika tidak ada
persoalan. Persoalan (masalah) ialah segala sesuatu yang dihadapi atau dirasakan
seseorang yang menimbulkan dalam diri orang yang bersangkutan suatu keinginan atau
kebutuhan untuk membahasnya, mencari jawabannya atau menetapkan cara
penyelesaiannya.

B. Sumber Permasalahan

Suatu masalah tidak harus menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi penelitian


dilakukan karena adanya masalah. Jadi seseorang yang akan melakukan penelitian harus
menentukan terlebih dulu masalahnya.
Sumber permasalahan berada di dalam lingkungan tempat pengamat berada atau dapat
berada di jasmani pengamat. Menurut Purwanto (2008), upaya untuk melakukan
pencarian dan pendataan masalah-masalah yang akan dibahas dapat dilakukan dari
sumber-sumber masalah sebagai berikut:
1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan hasil penelitian
2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3. Pengalaman Pribadi
4. Pertemuan Ilmiah: Seminar, Diskusi, Lokakarya, Konferensi dan lain-lain
5. Pernyataan Pemegang Otoritas
6. Perasaan Intuitif Pribadi
Sumber persoalan adalah sesuatu yang obyektif, akan tetapi persoalan selalu bersifat
subyektif. Kejadian yang sama dapat menimbulkan persoalan yang berbeda dalam diri
pengamat yang berbeda (Notohadiprawiro. 2006).

Sumber masalah dalam suatu penelitian bisa berasal dari berbagai sumber. Menurut
Mac Millan dan Schumacher (Hadjar, 1996: 40-42), masalah bisa bersumber dari
observasi, hasil deduksi dari suatu teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang saat ini
sedang terjadi, situasi praktis dan juga bisa bersumber dari pengalaman pribadi. Masing -
masing sumber dapat dijelaskan sebagaimana berikut:
1)   Observasi
Observasi adalah sumber yang paling kaya akan masalah penelitian. Kebanyakan
keputusan praktis didasarkan atas praduga yang tidak didukung oleh data empiris.
Masalah penelitian bisa diangkat dari hasil observasi terhadap suatu hubungan tertentu
yang masih belum memiliki dasar penjelasan yang memadai dan cara - cara rutin yang di
dalam melakukan suatu tindakan didasarkan atas tradisi atau otiritas. Penyelidikan
kemungkinan dapat menghasilkan teori yang baru, rekomendasi pemecahan masalah
praktis dan mengidentifikasi variabel yang belum ada dalam bahasan litelatur.
2)   Deduksi dari teori
Teori itu sendiri merupakan konsep - konsep yang masih berupa prinsip - prinsip umum
yang penerapannya belum bisa diketahui selama belum dialkukan pengujian secara
empiris. Penyelidikan terhadap suatu masalah yang diangkat berasal dari teori
bermanfaat untuk memperoleh penjelasan secara empiris praktik tentang teori tersebut.
3)   Kepustakaan
Hasil dari penelitian kemungkinan dapat memberikan rekomendasi akan perlunya
dilakukan suatu penelitian ulang (replikasi), baik dengan ataupun tanpa variasi. Replikasi
bisa meningkatkan validitas hasil penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan
secara lebih luas. Laporan penelitian tidak jarang juga menyampaikan suatu rekomendasi
kepada peneliti lain mengenai apa saja yang perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
Hasil penelitian ini juga dapat menjadi sumber untuk menentukan masalah yang perlu
diangkat untuk dilakukan suatu penelitian.
4)   Masalah sosial
Masalah sosial bisa juga menjadi sumber masalah penelitian. Seperti seringnya terjadi
perkelahian siswa antar sekolah, bisa memunculkan pertanyaan tentang efektivitas
pelaksanaan pendidikan agama dan moral serta pembinaan sikap disiplin di lingkungan
sekolah. Banyaknya pengangguran lulusan perguruan tinggi juga dapat memunculkan
pertanyaan tentang kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat.
5)   Situasi praktis 
Pada tahap pembuatan suatu keputusan tertentu, tidak jarang mendesak untuk
dilakukannya suatu penelitian evaluatif. Hasil penelitian ini sangat diperlukan guna
dijadikan dasar dalam pembuatan keputusan yang lebih lanjut.
6)   Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi bisa memunculkan masalah yang membutuhkan jawaban empiris
guna mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.(Purwanto, 2010:109-111)
Dapus :

Notohadiprawiro, T. 2006. Metode Penelitian dan Penulisan Ilmiah. Yogyakarta:


Universitas Gajah Mada.
Purwanto, E. 2008. Metode Penelitian Remaja. http://metodekir.blogspot.com [10
Febuari 2021].
Purwanto, M. Pd . 2010. Metodologi penelitian kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Pustaka pelajar: yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai