Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7). Analisis ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu analisis dependensi dan
yang digunakan adalah ukuran jarak antar objek. Dua objek yang memiliki
jarak paling dekat akan bergabung menjadi satu cluster. Kedekatan jarak yang
1
karakteristik. Ciri-ciri pengelompokan yang baik yaitu (Yulianto dan
(between cluster).
Secara garis besar analisis cluster terdiri dari dua metode, yaitu
menganggap setiap objek sebagai sebuah cluster tersendiri. Dua cluster yang
mempunyai jarak paling dekat akan bergabung menjadi satu cluster sampai
2
Pada analisis cluster terdapat asumsi-asumsi yang harus dipenuhi,
melalui transformasi variabel bebas asal ke variabel bebas baru yang tidak
3
Component Analysis (PCA), yaitu: dapat menghilangkan korelasi secara
dapat digunakan tanpa mengurangi jumlah variabel asal, hasil yang diperoleh
transportasi.
jiwa. Pada bulan Maret 2015 terjadi kenaikan jumlah penduduk miskin
sebesar 860000 jiwa menjadi 28,59 juta jiwa. Jumlah penduduk miskin
juta jiwa. Namun, jika dilihat dari bulan yang sama di tahun sebelumnya,
jiwa. Sebagian besar penduduk miskin Indonesia berada di Pulau Jawa yaitu
4
Tabel 1.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi di
Indonesia Periode September 2015
Jumlah Penduduk Persentase Penduduk
Provinsi
Miskin (ribu jiwa) Miskin (%)
Aceh 859,41 17,11
Sumatera Utara 1508,14 10,79
Sumatera Barat 349,53 6,71
Riau 562,92 8,82
Jambi 311,57 9,12
Sumatera Selatan 1112,53 13,77
Bengkulu 322,83 17,16
Lampung 1100,68 13,53
Kep. Bangka Belitung 66,62 4,83
Kep. Riau 114,84 5,78
DKI Jakarta 368,67 3,61
Jawa Barat 4485,66 9,57
Jawa Tengah 4505,78 13,32
DI Yogyakarta 485,56 13,16
Jawa Timur 4775,97 12,28
Banten 690,66 5,75
Bali 218,79 5,25
Nusa Tenggara Barat 802,29 16,54
Nusa Tenggara Timur 1160,53 22,58
Kalimantan Barat 405,51 8,44
Kalimantan Tengah 148,13 5,91
Kalimantan Selatan 189,16 4,72
Kalimantan Timur 209,98 6,10
Kalimantan Utara 40,93 6,32
Sulawesi Utara 217,14 8,98
Sulawesi Tengah 406,34 14,07
5
Jumlah Penduduk Persentase Penduduk
Provinsi
Miskin (jiwa) Miskin (%)
Sulawesi Selatan 864,52 10,12
Sulawesi Tenggara 345,02 13,74
Gorontalo 206,52 18,16
Sulawesi Barat 153,21 11,90
Maluku 327,77 19,36
Maluku Utara 72,64 6,22
Papua Barat 225,54 25,73
Papua 898,21 28,40
Indonesia 28513,60 11,13
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS (4 Januari 2016)
jumlah penduduk miskin tinggi berada di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,
miskin lebih dari empat juta jiwa. Dari ketiga provinsi tersebut, Jawa Tengah
disajikan grafik tentang jumlah penduduk miskin dari tahun 2010 – 2014 di
ketiga provinsi:
6
6.000.000
5.000.000
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
2010 2011 2012 2013 2014
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS, penduduk yang tidak bekerja
semakin kecil.
7
untuk rumah tangga miskin (raskin), Program Nasional Pemberdayaan
dll.
pemerintah, salah satunya adalah pemberian bantuan yang tidak tepat atau
salah sasaran.
metode Ward karena metode ini menghasilkan cluster yang tidak terlalu besar
dan merupakan metode hirarki terbaik. Jika cluster yang dihasilkan terlalu
Linkage karena metode ini dianggap mempunyai ketelitian yang lebih baik
daripada metode hirarki yang lain. Ukuran kemiripan yang digunakan pada
8
kedua metode tersebut adalah ukuran jarak Euclid kuadrat (Supranto, 2010:
Responden Nasabah Asuransi Jiwa Unit Link’. Pada penelitian ini tidak
masalah multikolinearitas.
average linkage.
c) Chorina Sagita Cahyani dan Hery Tri Sutanto (2014) dalam penelitiannya
9
Analysis (PCA) yang selanjutnya dianalisis cluster menggunakan metode
Ward.
B. Batasan Masalah
Jawa Tengah tahun 2014 menggunakan metode Ward dan Average Linkage.
Analysis (PCA).
C. Rumusan Masalah
10
1) Bagaimana metode Ward dalam mengelompokkan kabupaten/kota di
2014?
D. Tujuan Penelitian
11
Provinsi Jawa Tengah berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi
E. Manfaat Penelitian
berikut:
1) Bagi Penulis
2) Bagi Pembaca
12