Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN PENGAMPU: Faridz Ravsamjani, S.Si., M.Or.

DISUSUN OLEH:
KELAS:PKO REGULER B 2019
NIM :

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada tuhan yang maha esa. yang telah
memberikan berkat dankarunia yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini. adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical
Journal Review”.Tujuan saya menulis makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah “Psikologi pendidikan”. Jika dalam penulisan makalah saya terdapat
berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca,
saya memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal
tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan makalah
ini.Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupailmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

Medan, 19 Mei 2020


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di era globalisasi ini, semakin majunya teknologi serta komunikasi mendorong


munculnya masyarakat global, dimana didalamnya terbentuk individu-individu cerdas dengan
berbagai keterampilan serta pengetahuan yang mereka miliki. Berbagai keahlian serta
pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing individu tersebut membuat mereka menjadi
semakin kompetitif agar dapat bersaing di pasar global. Menyadari pentingnya keterampilan
maupun pengetahuan, serta kapasitas intelektual dalam menghadapi tantangan global,
pendidikan menjadi pembelajaran jangka panjang dan dapat dijadikan sebagai proses
pelatihan dalam mengembangkan keterampilan serta pengetahuan yang nantinya dapat
diaplikasikan pada ranah global yang kompetitif dimana pengetahuan maupun informasi
diperdagangkan sebagai komoditas (Chinnammai, 2003).
B. RUMUSAN MASALAH
1. siswa memiliki motivasi yang rendah dalam belajar
2. banyak siswa yang meremehkan ujian nasional
C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi mengenai lingkungan belajar
dan achievement emotion terhadap achievement goal siswa di SMA Negeri 1 Taman
Sidoarjo. Achievement goal didefinisikan sebagai dorongan dan motif personal yang
mengarahkan individu untuk mencapai tujuannya dimana hal tersebut berkaitan dengan
pencapaian tertentu, serta mengacu kepada standar yang digunakan untuk mengevaluasi
performa dalam meraih tujuan tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

PENGARUH PERSEPSI MENGENAI LINGKUNGAN BELAJAR DAN


ACHIEVEMENT EMOTION TERHADAP ACHIEVEMENT GOAL SISWA DI
SMAN 1 TAMAN SIODARJO

1 Judul Jurnal Utama PENGARUH PERSEPSI MENGENAI


LINGKUNGAN BELAJAR DAN
ACHIEVEMENT EMOTION TERHADAP
ACHIEVEMENT GOAL SISWA DI
SMAN 1 TAMAN SIODARJO

2 Jurnal Jurnal Psikologi Pendidikan dan


Perkembangan

3 Download http://url.unair.ac.id/5e974d38

4 Volume dan halaman Volume 4 hal 1 – 7

5 Tahun 2017
6 Penulis KARTIKA AYU DAMAYANTI & NUR
AINY FARDANA NAWANGSARI

7 Reviewer

8 Tanggal 19 Mei 2020


9 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji
pengaruh persepsi mengenai lingkungan
belajar dan achievement emotion terhadap
achievement goal siswa di SMA Negeri 1
Taman Sidoarjo. Achievement goal
didefinisikan sebagai dorongan dan motif
personal yang mengarahkan individu untuk
mencapai tujuannya dimana hal tersebut
berkaitan dengan pencapaian tertentu, serta
mengacu kepada standar yang digunakan
untuk mengevaluasi performa dalam meraih
tujuan tersebut
10 Subjek penelitian Subjek penelitian berjumlah 176 siswa.

11 Metode penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan


kuantitatif. Berdasarkan tujuan penelitian,
penelitian ini merupakan penelitian
korelasional (correlational research), selain
itu penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data survey. Kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan skala Likert yang
merupakan skala sikap dengan berisi
pernyataan-pernyataan mengenai objek sikap
yang terdiri dari dua macam pernyataan yaitu
pernyataan favorable dan pernyataan non-
favorable.

12 Langkah penelitian Langkah penelitian dengan menggunakan


Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah accidental
sampling.
13 Hasil penelitian Hasil uji linearitas menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang linear antara variabel
persepsi mengenai lingkungan belajar dan
variabel achievement goal (Sig. 0,000), serta
terdapat hubungan yang linear antara variabel
achievement emotion dan variabel
achievement goal (Sig. 0,005). Hasil uji
homoskedastisitas menunjukkan bahwa
Scatterplot menunjukkan pola plot nol (0),
selain itu varians skor residual dan skor
prediktif sama yang menunjukkan tidak
adanya kasus heteroskedastisitas. Hasil uji
multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai
Tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,985 dan nilai
VIF kurang dari 10 yaitu 1,016. Hal tersebut
menunjukkan bahwa data memenuhi uji
asumsi multikolinearitas.
Setelah uji asumsi terpenuhi, dilakukan uji
multiple regresi yang menunjukkan bahwa
nilai F sebesar 14,675 dimana nilai tersebut
lebih besar dari 4 pada derajat kepercayaan
5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel bebas secara serempak mempengaruhi
variabel terikat. Nilai signifikansi juga
menunjukkan nilai 0,000 dimana nilai tersebut
lebih kecil dari 0,05. Hal itu berarti persepsi
mengenai lingkungan belajar dan achievement
emotion memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap achievement goal siswa SMA Negeri
1 Taman, Sidoarjo. Nilai R square
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
variabel persepsi mengenai lingkungan belajar
(X1) dan variabel achievement emotion (X2)
terhadap variabel achievement goal
14 Kekuatan penelitian Penelitian yang dilakukan cukup akurat dan
dapat dipercaya kebenaran dari hasi
penjabaran dari kata yang telah dibuat dalam
journal tersebut.
15 Kelemahan penelitian Kelemahan dalam jurnal ini adalah kurangnya
pembahasan yang lebih mendalam dan masih
banyak menggunakan bahasa yang sulit untuk
di mengerti.
16 Kesimpulan Berdasarkan serangkaian proses serta
pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa
persepsi mengenai lingkungan belajar dan
achievement emotion berpengaruh terhadap
achievement goal siswa. Kedua variabel
tersebut mempengaruhi bagaimana seseorang
mengadopsi pendekatan dalam achievement
goal. Persepsi mengenai lingkungan belajar
dan achievement emotion memberikan
sumbangan efektif sebesar 14,5%, sementara
85,5% faktor lainnya yang diduga menjadi
prediktor terhadap achievement goal siswa
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Saran untuk sekolah, penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai referensi dalam
menciptakan iklim lingkungan belajar yang
nyaman dan positif sehingga siswa dapat
mempersepsikan lingkungan belajarnya secara
positif dimana persepsi mereka mengenai
lingkungan belajarnya dapat mempengaruhi
mereka dalam mengadopsi pendekatan-
pendekatan achievement goal.
Saran bagi siswa, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai
bagaimana peran persepsi mereka mengenai
lingkungan belajar serta achievement emotion
yang dapat mempengaruhi achievement goal
mereka, dimana achievement goal merupakan
salah satu aspek penting yang berkaitan
dengan motivasi dan prestasi.
Saran bagi peneliti selanjutnya, konteks,
populasi penelitian, serta tujuan penelitian
ditujukan pada siswa-siswi SMA Negeri 1
Taman, Sidoarjo, sehingga penelitian ini
hanya dapat digeneralisasikan pada siswa-
siswi SMA Negeri 1 Taman, Sidoarjo. Perlu
ditinjau kembali faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi achievement goal, selain itu
diharapkan lebih memahami teori dari masing-
masing variabel sehingga mampu membuat
alat ukur yang baik.
1 Judul Jurnal Agressivitas pada remaja dari koneksinya dengan lampiran.
Pembanding
2 Jenis Jurnal Journal of School and Cognitive Psichology
3 Download https://www.researchgate.net/publication/325273299_International
_Journal_of_School_and_Cognitive_Psichology

4 Volume dan Halaman Volume 5 & Halaman 1-4


5 Tahun 2018
6 Penulis Dervishi E & Ibrahimi S
7 Reviewer DANANG DWI NOPRIANDA
8 Tanggal 19 Mei 2020
9 Abstrak Penelitian
a.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manifestasi perilaku
agresif remaja dan hubungannya dengan pola komunikasi dan
kasihsayang orangtua.
b.Subjek Penelitian Subjek dari peneitian ini adalah 693 remaja umur 16-20 tahun di 6
sekolah tinggi kota Tirana pada tahun 2016-2017.
c.Assesment Data Menggunakan beberapa cara,yaitu:
1. Analisis Kolerasional
2. Angket Kuisioner
d.Kata Kunci Attachment; Mother; Father; Adolescent; Agressivity
10 Pendahuluan
a.Latar Belakang dan Masa remaja digambarkan oleh para peneliti dan para ahli
Teori kesehatan mental sebagai usia yang terlalu dini untuk memberikan
tanggungjawab asuh mereka kepada pengasuh. Bagi orang tua,
sulit untuk memahami dan mengendalikan psiko-emosional dan
sifat agresif.Menurut teori tentang kasih sayang,pengalaman
pribadi dari seorang anak dengan pengasuh utamanya adalah hal
yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan
kepribadian anak tersebut.Ketika dalam fase perjalanan
perkembangan remaja,ia akan belajar dan akan menampilkan
bentuk-bentuk komunikasi yang telah dirasakan sebelumnya,pada
masa ini juga remaja dikonsolidasikan untuk menjadi lebih tegas,
stabil dan tanggap dengan ciri-ciri kepribadiannya.Komunikasi
yang terbuka dapat membantu para remaja juga sebagai faktor
yang penting dalam melewati masa transisi dan perubahan untuk
menerima hal-hal baru.Telah dicatat bahwa keluarga yang
memiliki komunikasi yang baik,memiliki pola dan ketertiban yang
baik dan lebih mampu mengatasi transisi remaja. Ini berarti bahwa
semakin baik komunikasi dengan orang tua pada remaja, semakin
jelas posisi dan aturan dari waktu ke waktu, semakin besar rasa
aman pada diri remaja.Semakin mudah untuk mengelola emosi
remaja yang cenderung tidak stabil.
Kurangnya komunikasi antara ibu dan remaja tampaknya
sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologi remaja. Sementara
itu,di sisi lain kurangnya komunikasi terbuka dengan ayah dapat
dijadikan sebagai indikator penting dari sifat agresif pada
remaja.Sebagai orangtua harus menekankan pentingnya
menciptakan jembatan komunikasi yang baik dengan remaja
sebagai dasar untuk remaja beradaptasi terhadap lingkungan.
Remaja yang memiliki komunikasi positif dengan orang tua
mereka tidak akan terlibat dalam perilaku agresif verbal dan emosi
yang tidak stabil.Pria cenderung lebih agresif dibandingkan
dengan wanita pada masa remaja. Pria cenderung lebih berani
dalam mengambil risiko dibandingkan wanita.Pendekatan perilaku
agresif pada awal masa remaja menekankan pentingnya
mempelajari perkembangan sikap remaja terutama sifat agresif
yang cenderung akan bertambah seiring dengan pertambahan usia
remaja.Banyak orang tua merasa bahwa mereka tidak berpengaruh
pada kehidupan anak-anak remaja mereka.Seperti yang
disarankan,orang tua merupakan dasar perkembangan moral
remaja selama masa kanak-kanak. Remaja yang merasa dimengerti
oleh orang tua mereka akan percaya pada komitmen hubungan
yang dilandasi dengan keyakinan dan keamanan menuju masa
dewasa awal.
11 Metode Penelitian
a.Langkah penelitian 1. Mempersiapkan instrumen dan subjek yang akan
digunakan.
2. Melakukan penelitian dengan meminta para remaja
mengisi angket kuisioner yang berisi tentang Parental
Attachment Inventory (IPPA).
3. Menganalisis angket yang telah di isi oleh para remaja
sebagai subjek penelitian.
4. Membuat tabel korelasi antara sikap agresif remaja
dengan tingkat kasihsayang dan perhatian orangtua.
5. Membuat kesimpulan dari data yang telah diperoleh.
b.Hasil Penelitian Hasil analisis dari penelitian yang dilakukan adalah peran orangtua
sangat berperan penting dalam mendukung perkembangan
emosional remaja terkhusus pada sifat agresif yang dimiliki pada
remaja dapat diatasi dengan menciptakan suasana komunikasi
yang baik antara orangtua dan remaja supaya remaja dapat
beradaptasi dengan baik terhadap lingkungannya.
c.Diskusi Penelitian Mengacu pada berbagai studi, bahwa ikatan keluarga yang
positif ditandai dengan kohesi yang baik antara orangtua dan anak,
dukungan, kepercayaan di antara mereka, terbuka dan komunikasi
empatik, yang mendukung perkembangan emosional psikologi
anak dan sebaliknya keluarga yang kurang baik komunikasi
orangtua dan anaknya akan beresiko langsung terkait dengan
masalah pada anak-anak dan remaja.
Data yang berasal dari analisis korelasional memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang hubungan antara perhatian ibu
dan ayah dengan sifat agresif di kalangan remaja. Tentu saja, ada
hubungan negatif satu sama lain seperti perhatian dan kasih sayang
dengan ibu serta perhatian dan kasih sayang ayah, yang
menunjukkan kesamaan jelas antara kedua sosok orang tua serta
fakta penting bahwa meskipun bahwa hubungan negatif dari akan
memberikan efek buruk kepada remaja.Remaja yang memiliki
hubungan positif dengan orang tua mereka tidak akan terlibat
dalam kecenderungan agresif dan pada saat yang sama perilaku
pengambilan risiko mereka ketika memiliki masalah akan ebih
baik dan cenderungbstabil dibandingkan dengan remaja yang
memiliki komunikasi negatif dengan orangtua.
d.Daftar Pustaka 1.Segrin C, Flora J (2005) Family Communications, University of
Arizona, USA.
2. Scott WR (1987) The adoleschence of institutional theory. J
Couns Psychol 32: 493.
3. Ainsworth MDS, Blehar MC, Waters E, Wall S (1978) Patterns
of attachment: A psychological study of the strange situation.
4. Ovejero A (2017) Cyberbullying victimization in higher
education: An exploratory analysis of its association with social
and emotional factors among Spanish students. Comput Human
Behav 75: 439-449.
5. Bowlby J (1989) A secure base: Parent-child attachment and
healthy human development. Choice Reviews Online 26: 2600-
4750.
6. Herrero J, Estévez E, Musitu G (2006) Deviant behaviour and
victimization at school. J Couns Psychol 210-218.
7. Hazan C, Shaver PR (1994) Attachment as an organizational
framework for research on close relationships. Psychol Inq 5: 1-
22.
8. Gullone E, Robinson K (2005) The inventory of parent and peer
attachmentrevised (IPPA-R) for Children: A psychometric
investigation. Clin Psychol Psychother 12: 67-79.
9. Guarnieri S, Ponti L, Tani F (2010) The Inventory of Parent and
Peer Attachment (Ippa): A Study on the Validity of Styles of
Adolescent Attachment to Parents and Peers in an Italian Sample.
Adolescent parent and peer attachment 17: 103-130.
10. Freitag MK, Belsky J, Grossman K, Grossman KE, Scheuerer
EH (1996) Continuity in parent-child relationships form infancy to
middle childhood and relations ëith friendship competence. Child
Development 67: 1437-1454.
11. Bell NJ, Forthun LF, Sun SW (2000) Attachment, adolescent
competencies, and substance use: Developmental considerations
in the study of risk behaviors. Substance Use Misuse 35: 1177-
1206.
12. Baron RA (1983) The control of human aggression: An
optimistic perspective. J Soc Clin Psychol 1: 97-119.
13. Arnold M L, Pratt MW, Hicks C (2004) Adolescents’
representations of parents’ voices in family stories: Value lessons,
personal adjustment, and identity development. Family stories and
the life course: Across time and generations.
14. Dundes L (1994) Punishing parents to deter delinquency: A
realistic remedy.
15. Davidov M, Grusec JE (2006) Untangling the links of parental
responsiveness to distress and warmth to child outcomes. Child
Dev 77: 44-58.
16. Allen PA, Aber JL, Leadbetter BJ (1990) Adolescent problem
behaviors: The influence of attachment and autonomy. Psychiatr
Clin North Am 13: 455-467.
17. Collins WA, Repinski DJ (1994) Relationships during
adolescence: Continuity and change in interpersonal prespective.
Personal Relationships Adol 1-36.
18. Cleary SD (2000) Adolescent victimization and associated
suicidal and violent behaviors. Adolescence 35: 671.
19. Cassidy J, Berlin LJ (1994) The insecure/ambivalent pattern of
attachment: Theory and research. Child Dev 65: 971-991.
20. Broidy LM (2003) Developmental trajectories of childhood
disruptive behaviors and adolescent delinquency: a six-site, cross-
national study. Dev Psychol 39.
21. Allen JP, Marsh P (2002) Attachment and autonomy as
predictors of the development of social. J Consult Clin Psychol 70:
56-66.
22. Allen JP, Land D (1999) Attachment in adolescence. In:
Cassidy J, Shaver P (eds.), Handbook of attachment: Theory,
Research and Clinical Implications. pp. 319-335.
23. Buss AH, Perry M (1992) The Aggression Questionnaire. J
Pers Soc Psychol 63: 452-459.
24. Fred BB, Bruce DS (2001) Refining the architecture of
aggression: A measurement model for the buss–perry aggression
questionnaire. J Res Pers 35: 138-167.
25. Simons KJ, Paternite CE, Shore C (2001) Quality of
parent/adolescent attachment and aggression in young
adolescents. J Early Adolesc 21: 182-203.
12 Analisis Jurnal
a.Kekuatan Penelitian 1. Dasar teori yang digunakan dalam jurnal ini tepat
sesuai dengan judul
2. Menggunakan metode yang sederhana yaitu angket
kuisioner sehingga saya sebagai mahasiswa dapat
memahami bagaimana analisisnya.
3. Kutipan referensi yang digunakan dalam jurrnal ini
cukup banyak
b.Kelemahan Penelitian 1. Meskipun dasar teori sudah tepat,namun cakupan
materinya kurang lengkap.
2. Pada bagian diskusi penelitian,terlalu banyak
pembahasan yang dilakukan padahal yang dibahas
hanya itu-itu saja.
3. Kesimpulannya terlalu sederhana tidak sampai pada
intinya.
13 Kesimpulan Penelitian pada jurnal ini bertujuan untuk mengeksplorasi
manifestasi perilaku agresif remaja dan hubungannya dengan pola
komunikasi dan kasih sayang orangtua.Hasil penelitian yang
didapatkan yaitu:
1. Orangtua sangat berperan penting dalam
mendukung perkembangan emosional remaja
terkhusus pada sifat agresif yang dimiliki pada
remaja.
2. Orangtua juga harus menciptakan suasana
komunikasi yang baik antara orangtua dan remaja
supaya remaja dapat beradaptasi dengan baik
terhadap lingkungannya.
14 Saran Dalam penulisan jurnal ini semestinya menjelaskan setiap konsep
yang diteliti disertai dengan cakupan materi yang memadai.
15 Referensi
Dervishi E, Ibrahim. S. (2018, Mei 21). Agressivity in Adolescence and its
Connection to Attachment. International Journal of School and
Cognitive Psichology, 5(1), 1-4

Anda mungkin juga menyukai