MUSKULOSKELETAL “ FRAKTUR”
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK V
1. Andika Nata saputra
2. Eli Muflihah
3. Nuranita
4. Siti Maemunah
5. Tuti Sulistyaningrum
MATERI
1. Pengertian fraktur
Fraktur/patah tulang adalah terputusnya keteraturan jaringan tulang yang
Umumnya timbul secara mendadak. Fraktur terdiri dari dua macam, yaitu:
a. Fraktur sederhana, yaitu fraktur tanpa disertai kerusakan jaringan
sekitarnya
b.Fraktur kompleks, fraktur yang disertai kerusakan jaringan di sekitarny
asampai tulang keluar
2. Penyebab fraktur
Penyebab langsung
Misalnya :beturan pada lengan bawah yang menyebabkan patah tulang
Penyebab tidak langsung
Misalnya :jatuh bertumpu pada tangan yang menyebabkan tulang patah
3. Tanda dan gejala
Nyeri terus menerus dan bertambah berat
Adanya perubahan bentuk dari yang semula
Terjadinyapemendekantulangdari yang sebenarnya
Saat diperiksa teraba adanya derik tulang dinamakan krepitus yang
teraba akibat gesekan antara framen tulang satu dengan lainnya
Pembengkakand an perubahan warna local pada kulit.
4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan radiologi ( rontgen ), pada daerah yang dicurigai fraktur,
harus mengikuti aturan role of two yang terdiri dari :
Mencakup dua gambaran yaitu anteroposterior (AP) dan lateral
Memuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian proximal dan distal
Memuat dua extremitas (terutama pada anak-anak) baik yang
cedera maupun yang tidak terkena cidera ( untuk
membandingkan dengan yang normal )
Dilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan
b. Pemeriksaan laboratorium, meliputi:
Darah rutin
Factor pembekuan
Golongan darah (terutama jika akan dilakukan tindakan operasi)
Urinalisa
Kreatinin (trauma otot dapat meningkatkan beban kreatinin untuk
klien ginjal)
c. Pemeriksaan arteriografi dilakukan jika dicurigai telah terjadi kerusakan
vaskuler akibat fraktur tersebut
5. Pertolongan pertama fraktur
a. Pertahankan, jaringan jangan sampai terjadi pergerakan (pasang bidai bila
perlu)
b. Segera bawa kerumah sakit
6. Tindakan yang diberikan di Rumahsakit
a. Reposisi immobilisasi dengan gips dilakukan bila tulang yang patah tidak
merusak jaringan di sekitarnya, patah tulang yang sederhana dan tidak
mengenai sendi
b. Operasi pembersihan dan pemasangan penyanggah tulang
c. Operasi pembersihan dilakukan pada tulang yang merobek kulit dan keluar
sempat terkena udara bebas
d. Operasi pemasangan penyangga tulang dilakukan pada patah tulang yang
tidak stabil, misalnya hancur atau pada posisi tertentu seperti sendi
7. Penyembuhan fraktur
a. Terapi konserfatif terdiri dari :
Proteksi saja, misalnya mitella untuk fraktur collum chirurgicum
humeri dengan kedudukan baik
Imobilisasi saja tanpa reposisi,misalnya pemasangan gips pada
fraktur inkomplit dan fraktur dengan kedudukan baik
Reposisi tertutup dan fiksasi dengan gips,
misalnyapadafraktursuprakondilus, reposisi dapat dalam anastesi
umum atau local
Traksi, untuk reposisi secara perlahan. Pada anak dipakai traksi kulit
(terapi Hamilton russel, traksibryan). Traksi kulit terbatas untuk 4
minggu dan beban< 5 kg. Untuk traksi dewasa harus traksi skeletal
berupa balance traction
b. Terapi operatif terdiri dari:
Reposisi terbuka (OREF)
Reposisi tertutup (ORIF) dengan control radiologi diikuti fiksasi
eksternal
8. Factor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan penyambungan tulang
Usia
Sirkulasi dan adanya oksigen dijaringan
Kondisi luka dan patah tulang
Derajat kesehatan dan penyakit penyerta
Personal hygiene atau kebersihan luka
Nutrisi/makanan yang mengandung kalsium
Aktivitas
DAFTAR PUSTAKA